• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembinaan Jabatan Fungsional

Dalam dokumen PENGEMBANGAN KARIER PNS (Halaman 48-58)

JABATAN FUNGSIONAL

B. Jenjang Jabatan Dan Pangkat Jabatan Fungsional

6. Pembinaan Jabatan Fungsional

Dalam Pasal 11 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya antara lain dinyatakan pembinaan jabatan fungsional dilakukan oleh Instansi Pembina jabatan fungsional dan untuk meningkatkan kemampuan Pejabat Fungsional secara profesional sesuai dengan kompetensi jabatannya, Instansi Pembina mempunyai kewajiban antara lain melakukan:

a. menyusun ketentuan pelaksanaan dan ketentuan teknis jabatan fungsional;

b. menyusun pedoman formasi jabatan fungsional;

c. mengembangkan dan menyusun standar kompetensi jabatan fungsional; d. menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya ilmiah;

e. menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional/teknis; f. menyelenggarakan diklat fungsional/teknis;

g. menyelenggarakan uji kompetensi jabatan fungsional; h. menganalisis kebutuhan diklat fungsional/teknis;

i. mengusulkan tunjangan dan perpanjangan batas usia pensiun jabatan fungsional;

j. mengembangkan sistem informasi jabatan fungsional; k. memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok jabatan fungsional;

l. melakukan sosialisasi jabatan fungsional, ketentuan pelaksanaan, dan ketentuan teknisnya;

m. memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik dan etika profesi jabatan fungsional; dan

48 E. Jabatan Rangkap

Jabatan struktural pada instansi pemerintah hanya dapat diduduki oleh PNS dan tidak dapat dirangkap dari jabatan struktural lainnya. Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah dirubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999, pada dasarnya PNS yang telah diangkat dalam jabatan struktural tidak dapat merangkap dalam jabatan struktural lain atau jabatan fungsional. Hal ini dimaksudkan agar PNS yang bersangkutan dapat memusatkan perhatian dan kemampuannya dalam melaksanakan tugas jabatannya, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal. Hanya ada beberapa pengecualian saja jabatan yang dapat dijabat secara rangkap karena pekerjaan tersebut memang sangat melekat pada tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Adapun beberapa jabatan yang dapat dirangkap oleh PNS sebagaimana diatur dalam Pasal 2 PP Nomor 47 Tahun 2005 Tentang Perubahan PP Nomor 29 Tahun 1997 Tentang PNS Yang Menduduki Jabatan Rangkap, pada pasal 2 disebutkan bahwa; ketentuan pelarangan menduduki jabatan rangkap sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dikecualikan bagi PNS yang diangkat dan ditugaskan dalam jabatan;

1. Jaksa, dapat merangkap jabatan struktural di lingkungan kejaksaan yang tugas pokoknya berkaitan erat dengan bidang penuntutan atau dapat diberi tugas penuntutan.

2. Peneliti, merangkap jabatan struktural di lingkungan instansi pemerintah yang tugas pokoknya berkaitan erat dengan bidang penelitian.

3. Perancang, merangkap jabatan struktural di lingkungan instansi pemerintah yang tugas pokoknya berkaitan erat dengan bidang peraturan perundang-undangan. Alasan spesifik tentang rangkap jabatan terhadap jaksa, peneliti dan perancang UU juga dituangkan pada penjelasan PP 47 Tahun 2005, bahwa beberapa jabatan-jabatan struktural di atas dapat dirangkap karena terdapat tugas PNS di lingkungan instansi pemerintah yang hanya dapat dilaksanakan oleh PNS yang menduduki jabatan fungsional tersebut. Hal ini mengingat sifat tugas dan tanggung jawab jabatan struktural tersebut sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan tugas dan tanggung jawab jabatan fungisonalnya.

49 F. Rangkuman

Jabatan fungsional merupakan jabatan yang secara tidak tegas disebutkan dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut fungsinya diperlukan oleh organisasi. Jabatan Fungsional yaitu kedudukan yang mununjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan serta bersifat mandiri.Jabatan fungsional merupakan jabatan yang secara tidak tegas disebutkan dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut fungsinya diperlukan oleh organisasi. Jabatan Fungsional yaitu kedudukan yang mununjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan serta bersifat mandiri. Jabatan fungsional Keahlian adalah jabatan fungsional kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keahliannya.

G. Latihan

Untuk soal-soal latihan berikut, pilihlah salah satu jawaban yang tepat untuk setiap pertanyaan di bawah ini dengan cara memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang dipilih.

1. kedudukan yang mununjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan serta bersifat mandiri.

a. Jabatan Struktural

b. Pola dasar Pengembangan Karier. c. Jabatan Rangkap.

d. Jabatan Fungsional.

2. Jabatan Fungsional terdiri dari dua jabatan sesuai dengan tingkat pendidikan : a. jabatan fungsional ketrampilan dan eselonisasi

b. jabatan eselonisasi

c. jabatan fungsional keahlian dan ketrampilan d. jabatan fungsional ketrampilan dan keahlian.

50 3. Dasar pertimbangan Batas Usia pensiun jabatan fungsional, antara lain :

a. kaderisasi, kompetensi dan kesehatan b. tugas,tanggung jawab dan fungsi.

c. fungsi dan tanggung jawab serta kompetensi d. kedudukan,tanggung jawab dan kesehatan.

4. Kenaikan Pangkat jabatan fungsional didasarkan pada : a. penilaian prestasi kerja.

b. pola dasar karier PNS.

c. batas periode yang ditentukan. d. angka kredit.

5. Pengangkatan Jabatan Fungsional terdiri dari :

a. Tingkatan dan jenis pendidikan dan pelatihan,formasi jabatan dan usia maksimal.

b. Pindah jabatan dan usia maksimal. c. Promosi jabatan dan formasi jabatan. d. Batas usia pensiun.

51

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat objektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan. Pengangkatan dalam jabatan dimaksudkan untuk pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan adanya peningkatan jenjang jabatan dalam suatu organisasi sesuai dengan alur pengembangan karier yang telah ditetapkan. Untuk memberikan kepastian arah pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil perlu adanya pola karier yang merupakan pola pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang menggambarkan alur pengembangan karier dan menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara unsur-unsur karier. Untuk itu, dinilai perlu untuk menetapkan suatu peraturan mengenai Pola Karier Pegawai Negeri Sipil maupun pedoman penyusunnnya seperti Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 35 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Pola Karier Pegawai Negeri Sipil.

Standar jabatan merupakan aspek penting dalam menjalankan organisasi agar sesuai dengan sasaran organisasi yang dirancang berdasarkan tuntutan lingkungannya. Standar jabatan dapat dibangun berdasarkan faktor pekerjaan yang dapat diterjemahkan dari hasil analisis jabatan suatu organisasi. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 bahwa manajemen kepegawaian harus dilaksanakan dengan prinsip meritokrasi yang berimplikasi pada penerapan manejemen kinerja secara utuh dalam manejemen kepegawaian. Oleh karena itu penetapan standar jabatan dan kompetensi menjadi kebutuhan dasar yang harus dijalankan dalam manejemen kepegawaian agar dapat memenuhi kebutuhan individu dan organisasi.

Cakupan standar kompetensi PNS pada prinsipnya dapat didasarkan kepada jabatan struktural dan fungsional. Jabatan-jabatan tersebut berdasarkan pada sifat pekerjaannya, sehingga dapat disusun standar kompetensi PNS yang spesifik.

52 Dengan adanya sandar kompetensi jabatan PNS yang ada atau pegawai yang akan direkrut benar-benar disiapkan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan pada standar kompetensi jabatan tersebut sehingga akan diperoleh calon pejabat yang paling sesuai dengan kompetensinya untuk menduduki jabatan tertentu. Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Pokok-pokok Kepegawaian, Pegawai Negeri Sipil (PNS) diangkat dalam jabatan dan pangkat, pada jabatan struktural dan jabatan fungsional.

Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi negara. Jabatan dalam lingkungan birokrasi pemerintah adalah jabatan karier. Jabatan karier adalah jabatan dalam lingkungan birokrasi pemerintah yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil atau Pegawai Negeri yang beralih status sebagai PNS. Jabatan karier dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional. Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. Jabatan fungsional adalah jabatan yang tidak secara tegas disebutkan dalam struktur organisasi, seperti peneliti, dokter, pustakawan, widyaiswara, dan jenis jabatan fungsional lainnya, namun keberadaannya sangat dibutuhkan guna menunjang efektivitas pencapaian tujuan organisasi.

Prinsip pengangkatan PNS dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu, serta syarat obyekif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan. Dengan demikian, dalam pengangkatan jabatan, baik dalam jabatan struktural maupun jabatan fungsional, diharapkan relatif bebas dari unsur hubungan primordialisme (KKN) antara pejabat yang mengangkat dan yang diangkat. Di samping itu, adanya forum baperjakat memungkinkan semua kriteria objektif dapat diterapkan, sehingga pejabat birokrasi diharapkan benar-benar diperoleh dari PNS yang terpilih melalui mekanisme dan prosedur tetap yang diamanatkan undang-undang.

Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Pokok-pokok Kepegawaian, PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat, pada jabatan struktural dan jabatan fungsional. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi negara.

53 Jabatan dalam lingkungan birokrasi pemerintah adalah jabatan karier. Jabatan karier adalah jabatan dalam lingkungan birokrasi pemerintah yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil atau Pegawai Negeri yang beralih status sebagai PNS. Jabatan karier dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional. Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. Jabatan fungsional adalah jabatan yang tidak secara tegas disebutkan dalam struktur organisasi, seperti peneliti, dokter, pustakawan, widyaiswara, dan jenis jabatan fungsional lainnya, namun keberadaannya sangat dibutuhkan guna menunjang efektivitas pencapaian tujuan organisasi.

Prinsip pengangkatan PNS dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu, serta syarat obyekif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan. Dengan demikian, dalam pengangkatan jabatan, baik dalam jabatan struktural maupun jabatan fungsional, diharapkan relatif bebas dari unsur hubungan primordialisme (KKN) antara pejabat yang mengangkat dan yang diangkat. Di samping itu, adanya forum baperjakat memungkinkan semua kriteria objektif dapat diterapkan, sehingga pejabat birokrasi diharapkan benar-benar diperoleh dari PNS yang terpilih melalui mekanisme dan prosedur tetap yang diamanatkan undang-undang.

54 ISTILAH - ISTILAH

1. Pola Karier adalah pola pembinaan PNS yang menggambarkan alur pengembangan karier yang menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) jabatan, kompetensi, serta masa jabatan seorang PNS sejak pengangkatan pertama dalam jabatan tertentu sampai dengan pensiun. 2. Metode dan Teknik Penyusunan Pola Karier adalah cara, tahapan, dan

langkah-langkah menyusun pola karier dengan memadukan keterkaitan unsur-unsur pola karier dengan pendidikan formal, Diklat, usia, masa kerja, pangkat/golongan ruang, tingkat jabatan, pengalaman jabatan, penilaian prestasi kerja, dan kompetensi. 3. Masa kerja adalah masa jabatan seorang PNS dalam menduduki suatu jabatan. 4. Alur Pengembangan Karier yang selanjutnya disebut alur karier adalah lintasan

perpindahan jabatan secara vertikal, horizontal maupun diagonal yang dapat dilalui PNS sejak pengangkatan pertama dalam jabatan sampai dengan jabatan tertinggi. 5. Lintasan perpindahan jabatan secara vertikal adalah perpindahan dari suatu jabatan

ke jabatan lain yang setingkat lebih tinggi.

6. Lintasan perpindahan jabatan secara horizontal adalah perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang masih setingkat.

7. Lintasan perpindahan jabatan secara diagonal adalah perpindahan dari suatu jabatan struktural ke jabatan fungsional atau sebaliknya.

8. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak dalam suatu satuan organisasi negara yang terdiri dari jabatan struktural dan jabatan fungsional.

9. Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara.

10. Jabatan fungsional tertentu adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan jabatan dan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.

55 11. Jabatan fungsional umum adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keterampilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan dengan angka kredit.

12. Analisis jabatan adalah proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan penyusunan data jabatan menjadi informasi jabatan.

13. Peta jabatan adalah susunan nama dan tingkat jabatan struktural dan fungsional yang tergambar dalam suatu struktur unit organisasi dari tingkat yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi.

14. Standar kompetensi jabatan adalah persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam pelaksanaan tugas jabatan

56 Kunci Jawaban Soal Bab II :

1. A 2. B 3. C 4. D 5. A

Kunci Jawaban Soal Bab III : 1. D 2. C 3. A 4. D 5. A

57

Dalam dokumen PENGEMBANGAN KARIER PNS (Halaman 48-58)

Dokumen terkait