• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembinaan Prestasi Ekstrakurikuler

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

4. Pembinaan Prestasi Ekstrakurikuler

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Ekstrakurikuler menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembinaan prestasi ekstrakurikuler adalah usaha atau tindakan yang dilaksanakan untuk memberdayakan peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan atau ketrampilan di luar program yang ada dalam kurikulum.

Menurut Djoko Pekik Irianto (Rahmat Tri Kuncoro, 2011: 7) menyatakan bahwa perlunya tahap-tahap pembinaan untuk menghasilkan prestasi, yaitu melalui tahap pemassalan, pembibitan dan pencapaian prestasi. “Pemasalan

adalah program menggerakan peserta didik untuk melakukan aktivitas secara menyeluruh. Pembibitan adalah menjaring peserta didik berbakat dan diarahkan secara intensif. Pembinaan prestasi adalah latihan yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik”.

a. Pemassalan

Peserta didik yang mempunyai bakat tertentu perlu disiapkan sejak awal dengan menggerakan peserta didik untuk melakukan aktivitas atau kegiatan yang menujang pengembangan bakatnya.

b. Pembibitan

Pembibitan adalah upaya menjaring peserta didik berbakat dan diarahkan secara intensif. Proses pengarahan bakat peserta didik harus didukung dengan bantuan orang tua, guru, maupun pembimbing pada kegiatan yang diikutinya. c. Pembinaan prestasi

Pembinaan prestasi adalah latihan yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Perkembangan peserta didik dilatihkan sesuai dengan kebutuhan. Peserta didik SMK pada umumnya berusia 15-19 tahun, sebaiknya materi yang dilatihkan sesuai dengan kebutuhan. Menurut Djoko Pekik Irianto (Rahmat Tri Kuncoro, 2011: 8), kebutuhan yang dilatihkan mencakup biomotor, klasifikasi kemampuan baik open skill dan close skill atau kombinasi. Tahap ini adalah yang mengarah ke spesialisasi, harapannya adalah ada pembinaan spesialisasi sehingga terjadi prestasi pada usia ini.

Berdasarkan metode pembinaan prestasi diatas perlu didukung dengan faktor pendekatan belajar. Faktor belajar ini akan menjadi acuan dalam memotivasi peserta didik dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan dalam pembelajaran disekolah. Menurut hasil penelitian Biggs dalam buku Psikologi Pendidikan oleh Sugihartono, dkk (2007:77), faktor pendekatan belajar terdiri dari 3 (tiga) pendekatan belajar siswa, yaitu:

“1) pendekatan surface yaitu belajar siswa karena adanya dorongan dari

luar, 2) pendekatan deep, yaitu belajar karena adanya dorongan dari dalam diri seseorang, 3) pendekatan achieving, yaitu belajar siswa karena ada dorongan untuk mewujudkan ego enhancement”.

Untuk mendapat peserta didik yang berbakat untuk ditingkatkan prestasinya melalui pembinaan prestasi. Pembinaan ini sangat membantu peserta

didik dalam mencapai prestasi sesuai dengan ekstrakurikuler yang dipilihnya, sehingga tidak hanya prestasi akademik saja namun didukung dengan prestasi non akademik. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan juga harus sesuai dan dikembangkan secara optimal, sehingga dapat merangsang proses pembelajaran yang efektif.

Kegiatan Ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta adalah kegiatan ekstrakurikuler baru. Bermula dari lomba dan seminar yang ada di Taman Pintar Yogyakarta, namun SMKN 3 Yogyakarta belum mengikuti lomba. SMKN 3 Yogyakarta hadir diundang oleh panitia untuk mengikuti seminar tentang robotika. Mulai dari situ SMKN 3 Yogyakarta menjadikan robotika sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler. Prestasi yang telah didapatkan pada kegiatan ekstrakurikuler robotika membuat kegiatan ini banyak diminati.

Kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta, dibimbing oleh pengajar dari luar sekolah yang telah berpengalaman dalam bidang robotika dan mikrokontroler. Kegiatan ekstrakurikuler robotika dilakukan pada hari Rabu dan Sabtu atau 2 (dua) kali dalam 1 minggu. Kegiatan ekstrakurikuler robotika dilaksanakan di kelas, laboratorium, bengkel dan balairung yang ada di SMKN 3 Yogyakarta.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta memiliki pedoman kegiatan yang mengacu pada Permendikbud No 81A Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta termasuk dalam jenis kegiatan teknologi. Kegiatan ekstrakurikuler robotika bertujuan sebagai wadah penyalur bakat, hobi dan ketrampilan dalam bidang robotik serta melatih mentalitas dan kedisiplinan diri dari peserta didik.

Pokok dari tujuan kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta adalah menciptakan peserta didik yang mempunyai sikap teladan, disiplin dan bijaksana; mempunyai rasa kebersamaan; membentuk peserta didik berprestasi dibidang robotika; tanggap terhadap perkembangan dan kemajuan teknologi

Kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dijadikan salah satu ajang pembinaan peserta didik untuk meraih prestasi diluar proses pembelajaran efektif. Dari data yang diperoleh dari pembimbing kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta prestasi yang dihasilkan dari kegiatan ini sangat membanggakan.

Kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta menargetkan agar peserta didik dapat memahami tentang mikrokontroler dan robotika dalam satu tahun pelajaran. Pendanaan kegiatan ini menggunakan sumber dana yang berasal dari sekolah. Tahun pelajaran 2014/2015 jadwal kegiatan ekstrakurikuler robotika dilaksanakan pada hari Rabu dan Sabtu pukul 15.00 WIB.

Program kerja dalam kegiatan ekstrakurikuler robotika di SMKN 3 Yogyakarta di antaranya: 1) pengenalan dasar robotika dan mikrokontroler; 2) praktik perancangan dan pembuatan robot line follower; 3) workshop dan pameran robotika; 4) ikut serta dalam kompetisi robot line follower. Rencana program kerja jangka pendek dalam kegiatan ini adalah: 1) memperkenalkan dan menunjukkan kegiatan ekstrakurikuler robotika kepada peserta didik; 2) mengajak dan merekrut peserta didik baru; 3) menunjukkan kegiatan ekstrakurikuler robotika sebagai kegiatan ekstrakurikuler bidang teknologi yang diminati; 4) sebagai wadah penyalur minat, bakat dan hobi bagi peserta didik; 5) melaksanakan latihan rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Rencana program kerja jangka

panjang dalam kegiatan ini yaitu: 1) melanjutkan program tahun sebelumnya; 2) melanjutkan program-program yang berkesinambungan; 3) melaksanakan kegiatan tambahan guna mempererat tali persaudaraan antar anggota dan antar kegiatan lain yang berkenaan dengan kegiatan pengembangan diri; 4) mengikuti kompetisi robotika.

Dokumen terkait