• Tidak ada hasil yang ditemukan

18

2. Tahapan selanjutnya hasil pencetakan layout PCB menggunakan printer fotokopi pada kertas foto.

Gambar 4.1.1 Hasil Pencetakan Layout PCB

3. Tahap penyablonan pada papan PCB. Pada tahap ini hasil pencetakan layout PCB disablon diatas papan PCB caranya permukaan layout gambar diletakkan diatas lapisan kuningan pada papan PCB, kemudian di panaskan menggunakan setrika listrik agar layout menempel pada permukaan kuningan papan PCB.

Gambar 4.1.2 Hasil Sablon Layout pada Papan PCB

4. Tahap pelarutan PCB. Tahap pelarutan menggunakan ferri chloride (FeCl3) dengan cara memasukkan papan PCB kedalam larutan ferri chloride hingga kuningan papan PCB yang tidak tertutup oleh gambar layout melebur.

Gambar 4.1.3 PCB dan Ferri Chloride (FeCl3)

19

5. Tahap pengeboran PCB. Pengerboran dilakukan menggunakan mata bor 0,8 mm dan 0,1 mm untuk peletakan komponen yang akan di solder pada papan PCB.

Gambar 4.1.4 Tahap Pengeboran PCB

6. Tahap peletakan komponen dan penyolderan komponen. Pada tahap ini semua komponen diletakkan pada papan PCB sesuai lubang peletakan komponen untuk selanjutnya dilakukan penyolderan komponen. Hasil rangkaian pcb tempat sampah otomatis dapat dilihat pada gambar 4.9

Gambar 4.1.5 Tahap Akhir Peletakan Komponen

4.1.2 Implementasi Program Mikrokontroler Arduino

Implementasi program mikrokontroler arduino dibuat menggunakan bahasa pemograman C. Software yang digunakan untuk membuat program adalah editor dan compiler Arduino. File program berekstensi *.ino file yang sudah dikompilasi di upload kedalam mikrokontroler arduino.

20

4.2 Pengujian

Pengujian merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah alat yang dibuat telah sesuai dengan yang direncanakan, hal tersebut dapat diketahui dengan cara mengamati hasil pengujian dan kemudian dianalisa agar dapat diketahui kekurangan dari kinerja sistem yang dibuat. Beberapa pengujian yang dilakukan pada alat pendeteksi asap pada ruangan bebas rokok menggunakan sensor MQ-2 dengan mikrokontroler ATmega 328 ini sebagai berikut:

1. Pengujian sensor asap MQ-2 2. Pengujian LCD

3. Pengujian rangkaian relay 4. Pengujian alat Keseluruhan

4.3 Pengujian Sensor Asap MQ-2

Pada pengujian sensor MQ-2 digunakan asap, sumber asap yang di ambil yaitu dari pembakaran asap rokok. Pengujian rangkaian sensor asap bertujuan untuk mengetahui ketepatan sensor dalam merespon keberadaan asap rokok di dalam ruangan.

Hasil pengujian rangkaian sensor asap rokok dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu ketika kondisi ruangan normal dan kondisi adanya asap rokok. Hasil uji ruangan kondisi normal dalam ruangan dapat dilihat pada Gambar 4.3 sebagai berikut :

Gambar 4.3 Pengujian Sensor Asap MQ-2

21

Gambar 4.3.1 Program Pengujian Sensor Asap MQ-2

Kondisi suhu ruangan normal berada pada titik 10 ppm sampai dengan <= 70 ppm, pada kondisi ini ruangan bebas dari asap rokok. Nilai tersebut didapatdari nilai range sensor asap MQ2 yang di set untuk mendeteksi keberadaan asap rokok, karena nilai asap rokok berada pada titik suhu >= 70 ppm. Untuk kondisi aktif, hasil uji ruangan dalam ruang ditunjukkan dalam Gambar berikut ini :

Gambar 4.3.2Hasil Pengujian Sensor MQ-2

Dari hasil pengujian rangkaian sensor asap seperti yang terlihat pada gambar 4.3.2 diatas, dapat dikatakan bahwa sensor asap akan bekerja pada tingkat sensifitas

>= 70 ppm sampai dengan < 150 ppm. Ruangan akan normal pada suhu < 70 ppm karena adanya kipas exhaust yang akan membuang keluar semua asap yang ada dalam prototipe ruangan.

int sensorAsap = A2;

int sensorAsapValue = 0;

void setup() { Serial.begin(9600);

}

void loop() {

sensorAsapValue = analogRead(sensorAsap);

Serial.println(sensorAsapValue);

if (sensorAsapValue > 52) Serial.println("Status Asap Rokok : YES");

else

Serial.println("Status Asap Rokok : NO");

}

22

4.4 Pengujian LCD

Pengujian LCD 16x2 karakter dilakukan untuk megetahui bahwa LCD mampu bekerja dengan baik menampilkan data, karakter yang akan ditampilkan dari mikrokontroler. Pada pengujian LCD 16x2 karakter, akan dihubungkan ke mikrokontroler dengan tampilan program sebagai berikut.

Gambar 4.4 Program Pengujian LCD

Gambar 4.4.1 Hasil Pengujian LCD

4.5 Pengujian Rangakaian Relay

Pengujian rangkaian relay dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktif jika pada basis diberi tegangan > 0,7 volt dan tidak aktif

#include <LiquidCrystal.h>

23

jika pada basis diberi tegangan < 0,7 volt. Aktifnya transistor akan mengaktipkan relay.

Pada alat ini relay digunakan untuk menghidupkan / mematikan alarm (buzzer) dan kipas exhaust, dimana hubungan yang digunakan adalah normally open (NO), dengan demikian jika relay tidak aktif maka buzzer dan kipas mati, sebaliknya jika relay aktif, maka buzzer dan kipas akan menyala. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor, jika relay aktif dan alarm / kipas menyala maka rangkaian ini telah berfungsi dengan baik.

Gambar 4.5 Program Pengujian Relay

Gambar 4.5.1 Rangkaian Relay Pada Arduino

co nst int buttonPin = 7; // the number of the pushbutton pin co nst int relay1 = 2; // the number of the relay1 pin int butto nState = 0; // variable for reading the pushbutton status void setup() {

// initialize the relay1 pins as an output:

pinMode(relay1, OUTPUT);

// initialize the pushbutton pin as an input:

pinMode(buttonPin, INPUT);

}

void loop(){

// read the state of the pushbutton value:

buttonState = digitalRead(buttonPin);

// check if the pushbutton is pressed.

// if it is, the buttonState is HIGH:

24

4.6 Pengujian Alat Keseluruhan

Pengujian pengujian keseluruhan bertujuan untuk menganalisis kemampuan sistem dari alat pendeteksi asap rokok apakah alat sesuai dengan rancangan. Secara elektronis rangkaian telah bekerja dengan baik, output dari mikrokontroller dapat mengirimkan data ke LCD. Tampilan pada LCD dapat menampilkan berapa nilai normal yang dikirimkan oleh sensor asap. Output indikasi suara dan kipas exhaust pada buzzer juga sudah cukup baik sehingga dapat memberikan peringatan dan membersihkan asap didalam prototipe ruangan.

Gambar 4.6 Program Keseluruhan

pinMode(relay, OUTPUT);

pinMode(smokeA0, INPUT);

int analogSensor = analogRead(smokeA0);

Serial.print("Pin A0: ");

Serial.println(analogSensor);

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("Nilai : ");

lcd.print(analogSensor);

if (analogSensor > sensorThres){

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("Terdeteksi Asap");

digitalWrite(redLed, HIGH);

tone(buzzer, 1000, 200);

digitalWrite(relay, LOW);

delay(3000);

} else {

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("Udara Bersih");

digitalWrite(redLed, LOW);

noTone(buzzer);

digitalWrite(relay, HIGH);

}

25

BAB V

Dokumen terkait