142
teknologi informasi dan software dapat menyelesaikan segala masalah dan kesulitan yang ada.
Perubahan SI lama ke SI baru dapat mengakibatkan kesalahan yang beresiko dan berakibat fatal bagi jalannya suatu organisasi apabila tidak tepat dalam pelaksanaan SI barunya. Dalam memperkecil resiko yang ada, maka perlu kiranya diperhatikan berbagai cara dalam mengkonversi sistem dan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum pengalihan sistem informasi. Menurut O’Brien (2005) operasi awal dari sistem bisnis yang baru dapat menjadi tugas yang sulit. Hal ini biasanya memerlukan proses konversi dari penggunaan sistem yang ada saat ini (sistem lama) ke operasi aplikasi yang baru atau yang lebih baik.
143
Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).
Sistem terinfeksi malware aktif
Sistem berkas corrupt
Perangkat keras melemah
Pemeliharaan sebuah sistem teknologi informasi dapat dikatakan seba gian besar bergantung pada ketersediaan sumber daya manusia di bidang IT yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas sistim yang dimiliki. Alternatif yang terbaik bila perusahaan tidak ingin direpotkan dengan permasalahan di bidang IT yang hanya dianggap sebagai bidang penunjang adalah dengan menjalin kontrak pemeliharaan dengan perusahaan di bidang jasa teknologi informasi.
Tahap pemeliharaan dilakukan setelah tahap implementasi. Sistem baru yang berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa hidupnya, sistem secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau jika ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang telah diperbaiki tersebut.
Hal dalam Pemeliharaan Sistem meliputi :
System Back-Up
Membuat Salinan/copy untuk data-data penting perusahaan yang ada pada computer user maupun server ke dalam backup storage (External Disk).
System Optimization
Melakukan Defragmentasi data dan membuang sampah-sampah yang ada pada computer, serta memperbaiki kesalahan setting sehingga computer dapat berjalan normal.
144
System Rebuild
Membangun dan menata ulang kembali system yang rusak oleh faktor yang tidak disengaja, agar system dapat bekerja normal kembali.
System Upgrade
Menambah fungsi, memperbaharui system yang ada sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta melakukan testing stabilitas untuk hardware dan software.
Training dan Pelatihan
Memberikan Pengarahan dan konsultasi kepada operator computer, sehingga operator dapat mengoperasikan computer sesuai dengan prosedur pengoperasian komputer yang baik dan benar.
Update Anti Virus & Pembersihan Virus
Melakukan Update Definition file Anti Virus sehingga anti virus yang ada dapat memproteksi komputer dari serangan virus baik virus lama amaupun baru, dan juga melakukan scaning virus serta membersihkan komputer dari Virus.
System Security
Pemasangan Firewall dan sistem authentifikasi untuk pengamanan system dan data penting perusahaan dari orang luar yang tidak berkepentingan.
a. Prosedur Pemeliharaan Sistem
Langkah-Langkah Pemeliharaan Sistem
145
Penggunaan Sistem, yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.
Audit Sistem, yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal semacam ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh seorang auditor internal.
Penjagaan Sistem, yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem atau modifikasi rancangan software.
Perbaikan Sistem, yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujian sistem.
Peningkatan Sistem, yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat potensi peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu, biasanya adanya potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh manajer kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk dilakukan modifikasi sesuai keinginan manajer.
Tahapan-Tahapan Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC) Tahap pemeliharaan dilakukan setelah tahap implementasi. Sistem baru yang berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa hidupnya, sistem secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika
146
muncul masalah atau jika ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang telah diperbaiki tersebut.
Pemeliharaan sistem dilaksanakan untuk 5 alasan, yaitu :
Memperbaiki kesalahan
Menjaga kemutakhiran sistem
Meningkatkan sistem
Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Siklus terakhir dari SDLC Pemeriksaan periodik, audit dan permintaan pengguna akan menjadi source untuk melakukan perawatan sistem diseluruh masa hidup sistem.
Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SDLC), yaitu:
Permintaan Perubahan
Mengubah permohonan pemeliharaan menjadi suatu perubahan
Menspesifikasi perubahan
Membangun pengganti
Menguji pengganti
Melatih pengguna dan melakukan tes penerimaan
Pengkonversian dan pelepasan ke operasi
Mengupdate dokumentasi
Melakukan pemeriksaan pasca implementasi b. Jenis-Jenis Pemeliharaan Sistem
Jenis Pemeliharaan terbagi menjadi 4 jenis pemeliharaan, yaitu :
Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang
147
ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.
Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru. Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.
Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)
Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal. Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi. Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan logika pemrosesan
148
yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.
Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.
c. Prosedur Pemeliharaan Sistem
Prosedur Pemeliharaan Sistem meliputi hal sebagai berikut :
SDLC dan SWDLC
Definisi data standar
Bahasa pemrograman standar
Rancangan Moduler
Model yang dapat digunakan kembali
Dokumentasi standar
Kontrol sentral
d. Alat-Alat Untuk Pemeliharaan Sistem
Case Tools yang digunakan untuk membantu pemeliharaan sistem dari sistem lama ke dalam sistem baru adalah:
Rekayasa Maju (Forward engineering)
149
Proses tradisional perpindahan dari logika dan abstraksi dari tingkat tinggi, perancangan implementasi yang independen untuk implementasi fisik dari sistem. Rekayasa maju mengikuti urutan kebutuhan melalui perancangan implementasinya.
Rekayasa Mundur (Reverse Engineering)
Proses menganalisa suatu sistem untuk mengidentifikasi elemen-elemen sistem dan antar hubungannya berdasarkan sistem yang ada, serta untuk menciptakan dokumentasi dalam tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekarang. Untuk mendapatkan gambarannya proses pengembangan sistem dari awalnya. Tidak mengubah fungsinalitas sistem yang ada. Diterapkan untuk yang tidak ada sistem dokumentasinya.
Rekayasa Ulang (Reengineering)
Rekayasa ulang merupakan analisis yang bersifat menyeluruh dan lengkap dari proses bisnis dan sistem informasi guna mencapai peningkatan kinerja secara dramatis.
Restrukturisasi (Restrukturing)
Transformasi suatu sistem menjadi sistem baru atau bentuk lain tanpa mengubah fungsionalitasnya.
e. Mengatur Pemeliharaan Sistem
Tentukan jadwal maintenance pada system yang kita miliki
Update software yang compatible terhadap system kita
Gunakan tenaga ahli yang terpercaya untuk
f. Mengembangkan Perubahan Sistem Manajemen
Salah satu konsep yang dibahas dan di analisis paling sering dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi perubahan organisasi dan konsep terkait
150
resistensi terhadap perubahan dan manajemen perubahan. Perubahan telah banyak didefinisikan sebagai membuat perbedaan materi dalam sesuatu dibandingkan dengan keadaan sebelumnya, atau mengubah sesuatu, atau hanya menjadi berbeda. Semua definisi ini dapat diterapkan untuk mengubah seperti itu terjadi dalam organisasi dan bisnis. Perubahan organisasi bisa berarti perubahan teknologi infrastruktur (misalnya, bergerak dari lingkungan mainframe untuk komputasi terdistribusi), strategi pemasaran (target basis pelanggan baru), atau manajemen dan praktek pengambilan keputusan. Perubahan organisasi bukanlah hal baru dengan lanskap bisnis Amerika.
Sejak abad kesembilan belas dan Revolusi Industri, perusahaan harus berurusan dengan perubahan dalam skala yang semakin cepat. Semakin besar perkembangan teknologi dan semakin besar jumlah produk dan informasi yang dihasilkan, semakin diperlukan menjadi bagi perusahaan untuk memberikan manajemen yang efektif dan mengembangkan praktek organisasi yang solid Para profesional bisnis yang paling dihormati di Amerika Serikat telah orang-orang yang paling mampu memanfaatkan perubahan dalam bisnis dan perekonomian. Sebagai contoh, pada akhir abad kesembilan belas, Andrew Carnegie sangat memperluas kerajaannya dengan membeli usaha yang sangat ia bergantung pada untuk bisnis baja-nya, membuat satu perusahaannya contoh sukses pertama dari integrasi vertikal.
Dimulai pada 1990-an, perubahan datang pada tingkat yang secara eksponensial lebih cepat karena faktor-faktor seperti persaingan yang meningkat dalam ekonomi global, memperluas pasar, cara-cara baru melakukan bisnis (seperti e-commerce), dan tugas di mana-mana menjaga dengan yang terbaru teknologi. Guru manajemen Peter F. Drucker mengabdikan bukunya Manajemen Tantangan dari 21 abad ke topik yang
151
sangat. Akibatnya, perusahaan harus merevisi (atau menyusun) misi perusahaan dan tujuan, praktek manajemen, dan fungsi bisnis sehari-hari.
Perusahaan secara rutin mulai merancang ulang strategi bisnis, sering menggantikan bagan organisasi tradisional hirarki dengan struktur datar berpusat di sekitar “diberdayakan” tim.
Tujuan utama bagi kebanyakan organisasi adalah untuk perubahan iklim dan budaya perusahaan. iklim Suatu organisasi dapat didefinisikan oleh bagaimana karyawan melihat alasan mendasar organisasi. karena, khususnya, misi perusahaan secara keseluruhan dan tujuan dan bagaimana pentingnya pengertian karyawan kesejahteraan adalah tujuan-tujuan tersebut. Iklim perusahaan kemudian melahirkan budaya organisasi yang terdiri dari apa karyawan lihat sebagai kepercayaan manajemen dan sistem nilai. Kedua hal, iklim dan budaya, kemudian menentukan bagaimana setiap manajer dan karyawan bentuk kinerja nya sendiri, biasanya dalam rangka paling berhasil mencapai tujuan perusahaan dan mudah-mudahan memastikan keberhasilan sendiri serta perusahaan. Faktor-faktor ini mempengaruhi setiap aspek dari pekerjaan setiap orang termasuk proses pengambilan keputusan, pola komunikasi dalam organisasi, dan tanggung jawab individu dan tanggung jawab perusahaan.
152
BAB-VII
METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN (
Research and Development)
Pada bab ini menjelaskan mengenai metode pengembangan sistem dengan model Research and Development, dimana metode penelitian dan pengembangan ini dengan menggunakan model Borg and Gall dan Model Sugiyono dimana kedua model ini menggunakan sepuluh langkah yang di mulai dari identifikasi kebutuhan sampai pada tahap deseminasi atau penyebaran produk.
1. Mahasiswa mengetahui definisi penelitian pengembangan, serta dapat memahami langkah-langkah dalam penelitian pengembangan
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan model penelitian pengembangan ini, dengan mengikuti langkah langkah yang sudah ada dalam penelitiannya baik untuk skripsi maupun untuk penelitian diluar
3. Mahasiswa mampu membedakan penelitian pengembangan yang ada baik dari Borg and Gall , Sugiyono maupun yang lainnya.
Overview
Tujuan
153