• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan Sistem

Dalam dokumen Sistem Informasi (Halaman 153-164)

142

teknologi informasi dan software dapat menyelesaikan segala masalah dan kesulitan yang ada.

Perubahan SI lama ke SI baru dapat mengakibatkan kesalahan yang beresiko dan berakibat fatal bagi jalannya suatu organisasi apabila tidak tepat dalam pelaksanaan SI barunya. Dalam memperkecil resiko yang ada, maka perlu kiranya diperhatikan berbagai cara dalam mengkonversi sistem dan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum pengalihan sistem informasi. Menurut O’Brien (2005) operasi awal dari sistem bisnis yang baru dapat menjadi tugas yang sulit. Hal ini biasanya memerlukan proses konversi dari penggunaan sistem yang ada saat ini (sistem lama) ke operasi aplikasi yang baru atau yang lebih baik.

143

 Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).

 Sistem terinfeksi malware aktif

 Sistem berkas corrupt

 Perangkat keras melemah

Pemeliharaan sebuah sistem teknologi informasi dapat dikatakan seba gian besar bergantung pada ketersediaan sumber daya manusia di bidang IT yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas sistim yang dimiliki. Alternatif yang terbaik bila perusahaan tidak ingin direpotkan dengan permasalahan di bidang IT yang hanya dianggap sebagai bidang penunjang adalah dengan menjalin kontrak pemeliharaan dengan perusahaan di bidang jasa teknologi informasi.

Tahap pemeliharaan dilakukan setelah tahap implementasi. Sistem baru yang berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa hidupnya, sistem secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika muncul masalah atau jika ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang telah diperbaiki tersebut.

Hal dalam Pemeliharaan Sistem meliputi :

 System Back-Up

Membuat Salinan/copy untuk data-data penting perusahaan yang ada pada computer user maupun server ke dalam backup storage (External Disk).

 System Optimization

Melakukan Defragmentasi data dan membuang sampah-sampah yang ada pada computer, serta memperbaiki kesalahan setting sehingga computer dapat berjalan normal.

144

 System Rebuild

Membangun dan menata ulang kembali system yang rusak oleh faktor yang tidak disengaja, agar system dapat bekerja normal kembali.

 System Upgrade

Menambah fungsi, memperbaharui system yang ada sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta melakukan testing stabilitas untuk hardware dan software.

 Training dan Pelatihan

Memberikan Pengarahan dan konsultasi kepada operator computer, sehingga operator dapat mengoperasikan computer sesuai dengan prosedur pengoperasian komputer yang baik dan benar.

 Update Anti Virus & Pembersihan Virus

Melakukan Update Definition file Anti Virus sehingga anti virus yang ada dapat memproteksi komputer dari serangan virus baik virus lama amaupun baru, dan juga melakukan scaning virus serta membersihkan komputer dari Virus.

 System Security

Pemasangan Firewall dan sistem authentifikasi untuk pengamanan system dan data penting perusahaan dari orang luar yang tidak berkepentingan.

a. Prosedur Pemeliharaan Sistem

 Langkah-Langkah Pemeliharaan Sistem

145

 Penggunaan Sistem, yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.

 Audit Sistem, yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal semacam ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh seorang auditor internal.

 Penjagaan Sistem, yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem atau modifikasi rancangan software.

 Perbaikan Sistem, yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujian sistem.

 Peningkatan Sistem, yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat potensi peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu, biasanya adanya potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh manajer kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk dilakukan modifikasi sesuai keinginan manajer.

 Tahapan-Tahapan Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC) Tahap pemeliharaan dilakukan setelah tahap implementasi. Sistem baru yang berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa hidupnya, sistem secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika

146

muncul masalah atau jika ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya, organisasi akan menggunakan sistem yang telah diperbaiki tersebut.

Pemeliharaan sistem dilaksanakan untuk 5 alasan, yaitu :

 Memperbaiki kesalahan

 Menjaga kemutakhiran sistem

 Meningkatkan sistem

 Menyiapkan usulan rekayasa ulang

 Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem

Siklus terakhir dari SDLC Pemeriksaan periodik, audit dan permintaan pengguna akan menjadi source untuk melakukan perawatan sistem diseluruh masa hidup sistem.

Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SDLC), yaitu:

 Permintaan Perubahan

 Mengubah permohonan pemeliharaan menjadi suatu perubahan

 Menspesifikasi perubahan

 Membangun pengganti

 Menguji pengganti

 Melatih pengguna dan melakukan tes penerimaan

 Pengkonversian dan pelepasan ke operasi

 Mengupdate dokumentasi

 Melakukan pemeriksaan pasca implementasi b. Jenis-Jenis Pemeliharaan Sistem

Jenis Pemeliharaan terbagi menjadi 4 jenis pemeliharaan, yaitu :

 Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang

147

ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

 Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru. Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.

 Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)

Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal. Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi. Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan logika pemrosesan

148

yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.

 Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.

c. Prosedur Pemeliharaan Sistem

Prosedur Pemeliharaan Sistem meliputi hal sebagai berikut :

 SDLC dan SWDLC

 Definisi data standar

 Bahasa pemrograman standar

 Rancangan Moduler

 Model yang dapat digunakan kembali

 Dokumentasi standar

 Kontrol sentral

d. Alat-Alat Untuk Pemeliharaan Sistem

Case Tools yang digunakan untuk membantu pemeliharaan sistem dari sistem lama ke dalam sistem baru adalah:

 Rekayasa Maju (Forward engineering)

149

Proses tradisional perpindahan dari logika dan abstraksi dari tingkat tinggi, perancangan implementasi yang independen untuk implementasi fisik dari sistem. Rekayasa maju mengikuti urutan kebutuhan melalui perancangan implementasinya.

 Rekayasa Mundur (Reverse Engineering)

Proses menganalisa suatu sistem untuk mengidentifikasi elemen-elemen sistem dan antar hubungannya berdasarkan sistem yang ada, serta untuk menciptakan dokumentasi dalam tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekarang. Untuk mendapatkan gambarannya proses pengembangan sistem dari awalnya. Tidak mengubah fungsinalitas sistem yang ada. Diterapkan untuk yang tidak ada sistem dokumentasinya.

 Rekayasa Ulang (Reengineering)

Rekayasa ulang merupakan analisis yang bersifat menyeluruh dan lengkap dari proses bisnis dan sistem informasi guna mencapai peningkatan kinerja secara dramatis.

 Restrukturisasi (Restrukturing)

Transformasi suatu sistem menjadi sistem baru atau bentuk lain tanpa mengubah fungsionalitasnya.

e. Mengatur Pemeliharaan Sistem

 Tentukan jadwal maintenance pada system yang kita miliki

 Update software yang compatible terhadap system kita

 Gunakan tenaga ahli yang terpercaya untuk

f. Mengembangkan Perubahan Sistem Manajemen

Salah satu konsep yang dibahas dan di analisis paling sering dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi perubahan organisasi dan konsep terkait

150

resistensi terhadap perubahan dan manajemen perubahan. Perubahan telah banyak didefinisikan sebagai membuat perbedaan materi dalam sesuatu dibandingkan dengan keadaan sebelumnya, atau mengubah sesuatu, atau hanya menjadi berbeda. Semua definisi ini dapat diterapkan untuk mengubah seperti itu terjadi dalam organisasi dan bisnis. Perubahan organisasi bisa berarti perubahan teknologi infrastruktur (misalnya, bergerak dari lingkungan mainframe untuk komputasi terdistribusi), strategi pemasaran (target basis pelanggan baru), atau manajemen dan praktek pengambilan keputusan. Perubahan organisasi bukanlah hal baru dengan lanskap bisnis Amerika.

Sejak abad kesembilan belas dan Revolusi Industri, perusahaan harus berurusan dengan perubahan dalam skala yang semakin cepat. Semakin besar perkembangan teknologi dan semakin besar jumlah produk dan informasi yang dihasilkan, semakin diperlukan menjadi bagi perusahaan untuk memberikan manajemen yang efektif dan mengembangkan praktek organisasi yang solid Para profesional bisnis yang paling dihormati di Amerika Serikat telah orang-orang yang paling mampu memanfaatkan perubahan dalam bisnis dan perekonomian. Sebagai contoh, pada akhir abad kesembilan belas, Andrew Carnegie sangat memperluas kerajaannya dengan membeli usaha yang sangat ia bergantung pada untuk bisnis baja-nya, membuat satu perusahaannya contoh sukses pertama dari integrasi vertikal.

Dimulai pada 1990-an, perubahan datang pada tingkat yang secara eksponensial lebih cepat karena faktor-faktor seperti persaingan yang meningkat dalam ekonomi global, memperluas pasar, cara-cara baru melakukan bisnis (seperti e-commerce), dan tugas di mana-mana menjaga dengan yang terbaru teknologi. Guru manajemen Peter F. Drucker mengabdikan bukunya Manajemen Tantangan dari 21 abad ke topik yang

151

sangat. Akibatnya, perusahaan harus merevisi (atau menyusun) misi perusahaan dan tujuan, praktek manajemen, dan fungsi bisnis sehari-hari.

Perusahaan secara rutin mulai merancang ulang strategi bisnis, sering menggantikan bagan organisasi tradisional hirarki dengan struktur datar berpusat di sekitar “diberdayakan” tim.

Tujuan utama bagi kebanyakan organisasi adalah untuk perubahan iklim dan budaya perusahaan. iklim Suatu organisasi dapat didefinisikan oleh bagaimana karyawan melihat alasan mendasar organisasi. karena, khususnya, misi perusahaan secara keseluruhan dan tujuan dan bagaimana pentingnya pengertian karyawan kesejahteraan adalah tujuan-tujuan tersebut. Iklim perusahaan kemudian melahirkan budaya organisasi yang terdiri dari apa karyawan lihat sebagai kepercayaan manajemen dan sistem nilai. Kedua hal, iklim dan budaya, kemudian menentukan bagaimana setiap manajer dan karyawan bentuk kinerja nya sendiri, biasanya dalam rangka paling berhasil mencapai tujuan perusahaan dan mudah-mudahan memastikan keberhasilan sendiri serta perusahaan. Faktor-faktor ini mempengaruhi setiap aspek dari pekerjaan setiap orang termasuk proses pengambilan keputusan, pola komunikasi dalam organisasi, dan tanggung jawab individu dan tanggung jawab perusahaan.

152

BAB-VII

METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN (

Research and Development)

Pada bab ini menjelaskan mengenai metode pengembangan sistem dengan model Research and Development, dimana metode penelitian dan pengembangan ini dengan menggunakan model Borg and Gall dan Model Sugiyono dimana kedua model ini menggunakan sepuluh langkah yang di mulai dari identifikasi kebutuhan sampai pada tahap deseminasi atau penyebaran produk.

1. Mahasiswa mengetahui definisi penelitian pengembangan, serta dapat memahami langkah-langkah dalam penelitian pengembangan

2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan model penelitian pengembangan ini, dengan mengikuti langkah langkah yang sudah ada dalam penelitiannya baik untuk skripsi maupun untuk penelitian diluar

3. Mahasiswa mampu membedakan penelitian pengembangan yang ada baik dari Borg and Gall , Sugiyono maupun yang lainnya.

Overview

Tujuan

153

Dalam dokumen Sistem Informasi (Halaman 153-164)

Dokumen terkait