• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk memeratakan pembangunan, harus dilihat komposisi penduduk dan wilayah Indonesia. Karena, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan daerah (bukan di ibukota) maka pembangunan harus lebih

banyak diarahkan ke pedesaan dan daerah. Selain itu, dalam melakukan pembangunan pemerintah juga berpedoman pada “delapan jalur pemerataan”, yakni:

1) Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok terutama sandang, pangan dan papan.

2) Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.

3) Pemerataan pembagian pendapatan. 4) Pemerataan kesempatan kerja. 5) Pemerataan kesempatan berusaha.

6) Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya bagi generasi muda dan wanita.

7) Pemerataan penyebaran pembangunan ke seluruh wilayah tanah air. 8) Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

Dengan melihat delapan jalur pemerataan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pembangunan ekonomi di Indonesia tidak hanya ditujukan pada pencapaian pendapatan per kapita yang tinggi dalam jangka panjang. Akan tetapi, pemerintah juga mengusahakan pemerataan pembangunan pada seluruh aspek kehidupan seperti yang tampak pada delapan jalur pemerataan di atas. Karena, pencapaian pendapatan per kapita yang tinggi belum menjamin telah tercapainya pemerataan kesejahteraan, sebab pendapatan per kapita hanya merupakan angka rata-rata.

5. Dampak Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi yang dilakukan suatu negara memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan taraf hidup

Dengan adanya pembangunan ekonomi, pendapatan per kapita meningkat sehingga daya beli masyarakat ikut meningkat. Meningkatnya daya beli dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

2. Mempermudah hidup manusia

Adanya pembangunan ekonomi telah mendatangkan berbagai peralatan teknologi modern seperti komputer, handphone, satelit, mesin-mesin modern, kulkas, mesin cuci, AC dan peralatan elektronika lainnya. Semua peralatan tersebut sangat mempermudah hidup manusia. 3. Meningkatkan persediaan barang kebutuhan masyarakat

Dengan pembangunan ekonomi, PDB (Produk Domestik Bruto) meningkat. PDB yang meningkat berarti meningkat pula persediaan barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

4. Meningkatkan sikap kesetiakawanan sosial

Dengan pembangunan ekonomi, kebutuhan hidup terutama yang primer dan sekunder bisa dipenuhi. Terpenuhinya kebutuhan hidup memberi kesempatan pada masyarakat untuk memikirkan nasib saudaranya yang tidak beruntung sehingga muncul usaha-usaha untuk mendirikan panti asuhan, rumah jompo dan lain-lain.

5. Meningkatkan jumlah kesempatan kerja

Gambar 2.3. Pembangunan ekonomi mampu meningkatkan jumlah kesempatan kerja.

Dengan pembangunan ekonomi berbagai unit produksi dibangun dan berbagai lembaga didirikan. Semua itu membutuhkan tenaga kerja baru yang lebih banyak, yang berarti menyerap tenaga kerja.

Adapun dampak negatif dari pembangunan ekonomi adalah:

1. Sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat perbaharui suatu saat bisa habis atau musnah. Minyak bumi, emas, batubara dan sejenisnya suatu saat akan habis dieksploitasi manusia.

2. Lingkungan mengalami kerusakan fisik.

Eksploitasi yang tidak terkendali untuk memproduksi barang dan jasa bisa merusak lingkungan, seperti hutan jadi gundul dan ekosistem menjadi rusak.

3. Terjadi pencemaran air, udara, tanah dan suara.

Berbagai limbah dan efek samping seperti bisingnya suara pabrik dari pembangunan ekonomi bisa mencemari air, udara, tanah dan suara. 4. Kesehatan dan keselamatan manusia terancam.

Akibat pencemaran dan bencana alam yang disebabkan oleh kelalaian manusia dapat mengancam kesehatan dan keselamatan manusia. Air tercemar, udara kotor, kekeringan, banjir dan tanah longsor adalah contoh pencemaran dan bencana alam yang mengancam manusia akibat pembangunan ekonomi yang tidak sadar lingkungan.

5. Berubahnya gaya hidup

Pembangunan ekonomi yang tidak disertai dengan pemantapan keimanan dan jati diri, bisa mengubah gaya hidup masyarakat menjadi konsumtif, individualis, materialistis dan hedonistis.

K E G I A T A N

2. 2

“Konsep Pembangunan Berkesinambungan Atasi Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi”

Konsep pembangunan berkesinambungan telah lama menjadi sumber pemikiran dan ditekankan dalam Bruntland Commission Re-port (Laporan Komisi Bruntland) kepada PBB, yang mengimbau cara baru yang lebih radikal dalam mendorong pembangunan ekonomi untuk melestarikan lingkungan. Cara itu disebut pembangunan yang “memenuhi kebutuhan masa kini tanpa merugikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.” Pada tahun 1990, Maurice Strong, Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Environment and Development, menjadi sponsor pembentukan Busines Council for Sustainable Development (BCSD) untuk memikirkan bagaimana bisnis dapat mengadopsi pembangunan berkesinambungan sebagai produser operasional standar.

Sekali lagi, marilah kita melihat contoh CFC (Chlorofluorocar-b o n s ) dan kerusakan lapisan ozon. Pemikiran pem(Chlorofluorocar-bangunan berkesinambungan akan memberi tahu kita bahwa kalau kita terus memproduksi gas CFC, maka kita akan “merugikan kemampuan generasi masa depan”, karena perusakan ozon akan, paling sedikit, menyebabkan semakin banyak penderita kanker kulit, dan mungkin pengaruh yang lebih buruk. Pembangunan berkesinambungan memberi tahu kita untuk mengoordinasikan tindakan kita melewati batas perusahaan, geografi, dan politik misalnya pemerintah nasional mengadopsi perjanjian seperti Protokol Montreal, yang melarang produksi CFC setelah tanggal tertentu.

Coba kalian cari dan temukan dampak positif dan negatif lain yang diakibatkan oleh pembangunan ekonomi selain yang telah disebutkan di atas!

Pembangunan Ekonomi

1. Arti

Proses yang bertujuan menaikkan pendapatan per kapita untuk jangkah waktu yang panjang yang disertai dengan adanya perubahan struktur ekonomi dan perkembangan IPTEK. Pendapatan per kapita bisa naik bila persentase kenaikan PDB lebih besar dibanding persentase kenaikan jumlah penduduk.

2. Bedanya dengan pertumbuhan ekonomi

Pembangunan ekonomi jelas lebih luas dibanding pertumbuhan ekonomi, suatu negara yang telah mengalami pertumbuhan ekonomi belum tentu telah mencapai pembangunan ekonomi. Perbedaan secara terinci antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi bisa dilihat pada tabel halaman sebelumnya.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi

a. SDA (Sumber Daya Alam) b. SDM (Sumber Daya Manusia) c. Model

d. Teknologi

4. Pertumbuhan ekonomi di negara maju dan negara berkembang

Secara umum pertumbuhan ekonomi di negara maju lebih rendah dibanding di negara berkembang.

Alasannya:

a. Perekonomian di negara maju sudah stabil dan hampir semua sumber daya sudah digunakan secara optimal sehingga tidak ada peningkatan PDB secara mencolok. Hal ini berkebalikan dengan negara berkembang. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi negara maju lebih rendah dibanding negara berkembang.

b. Karena rumus pertumbuhan ekonomi hanya melihat seberapa besar tambahan PDB satu tahun dibanding PDB tahun sebelumnya. Rumus pertumbuhan ekonomi tidak mempersoalkan seberapa besar nilai PDB suatu negara, akibatnya walau nilai PDB negara maju jauh lebih tinggi dibanding negara berkembang tetap saja pertumbuhan ekonomi negara maju lebih rendah dibanding negara berkembang.

5. Teori Pertumbuhan Ekonomi

a. Teori Pertumbuhan ekonomi historis Frederich List

1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani 3) Masa bertani dan kerajinan 4) Masa kerajinan, industri dan

perdagangan Karl Bucher 1) Masa RT tertutup 2) Masa RT kota 3) Masa RT bangsa 4) Masa RT dunia Werner Sombart 1) Prakapitalisme 2) Kapitalis Madya 3) Kapitalis Raya 4) Kapitalis Akhir WW Rustow 1) Masyarakat tradisional 2) Prasyarat lepas landas 3) Lepas landas

4) Perekonomian matang 5) Konsumsi tinggi

b. Teori pertumbuhan ekonomi klasik oleh Adam Smith; David Ricardo dan TR Malthus c. Teori pertumbuhan ekonomi Neo Klasik oleh Robert Solow; Harrod dan Domar; Joseph

Schumpeter

R A N G K U M A N

Pembangunan Nasional

1. Arti

Rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yakni mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.

2. Tujuan

Untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana peri kehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

3. Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional pada masa ORBA

GBHN

Pola umum Pembangunan Nasional, memuat:

Pola Tahapan

1. Pola Dasar Pembangunan Nasional Selamanya (asal tak di rubah) 2. Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang 25 sampai dengan 30 tahun 3. Pola Umum Pembangunan Menengah 5 tahun

4. Pola Umum Pembangunan Jangka Pendek 1 tahun (Berupa APBN)

4. Pola dan Tahapan Pembangunan Nasional Menurut GBHN 1999

Ada beberapa perubahan = REPELITA diganti PROPENAS (Program Pembangunan Nasional). PROPENAS dijabarkan dalam REPETA (Rencana Pembangunan Tahunan) yang memuat APBN 5. Masalah Pembangunan Ekonomi Indonesia

Kemiskinan, Keterbelakangan, Lapangan Kerja dan Pemerataan Pembangunan 6. Dampak Pembangunan Ekonomi

a. Positif

Meningkatkan taraf hidup, meningkatkan jumlah kesempatan kerja, meningkatkan persediaan barang, meningkatkan kesetiakawanan sosial, dan mempermudah hidup manusia.

b. Negatif

SDA yang tidak dapat diperbaharui bisa habis, kerusakan fisik lingkungan, pencemaran air, udara, tanah dan suara, kesehatan dan keselamatan manusia terancam dan berubahnya gaya hidup.

Adam Smith David Ricardo economic growth Harrold Domar Joseph Schumpeter Karl Bucher kemiskinan keterbelakangan lapangan kerja pembangunan ekonomi pembangunan nasional pemerataan bangunan pertumbuhan ekonomi PROPEDA PROPENAS RENSTRA REPELITA Robert Solow T. R. Maltuhs Werner Sombart