• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. 2 Pemeringkatan Hasil Studi

Dari beberapa pengamatan yang dilakukan, penulis menyederhanakan sebanyak 73 kebijakan yang didapat dari kebijakan dua puluh universitas yang menjadi bahan telaah (Lampiran B). Dari ke-73 poin tersebut beberapa di antaranya merupakan kebijakan yang digunakan di banyak universitas. Di lain hal, terdapat beberapa kebijakan yang hanya dimiliki oleh sedikit atau bahkan satu universitas saja.

Mengingat sampel yang diambil hanya 20 universitas, penulis berasumsi bahwa kepopuleran suatu kebijakan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

1. Kategori kurang (bobot 1), jika digunakan di 1 sampai 2 perguruan tinggi 2. Kategori cukup (bobot 3), jika digunakan di 3 sampai 10 perguruan tinggi 3. Kategori sangat (bobot 5), jika digunakan di 11 sampai 20 perguruan tinggi Setelah dikategorikan, ternyata pembagian kategori tersebut mendapatkan 10 (sepuluh) kebijakan yang berkategori sangat populer, 32 (tiga puluh dua) kebijakan yang berkategori cukup populer, 31 (tiga puluh satu) kebijakan yang berkategori kurang populer.

Berikut beberapa kebijakan yang termasuk sangat populer menurut pengamatan penulis:

Tabel III.1 Kebijakan TI yang sangat populer No Domain / Sub

Domain Isu Kebijakan

1 Etika dan Moral Larangan pengiriman email / akses material adu domba, hinaan, ancaman, fitnah, rasis, dsb

2 Etika dan Moral Larangan pengiriman email berantai, email piramid, spam, dsb 3 Etika dan Moral Larangan membuat, melihat, mengirim, menyimpan unsur pornografi 4 Hukum Larangan menggunakan internet (email) yang mengandung

pelanggaran terhadap UU / Copyright

5 Konvensi Adanya monitoring fasilitas dan layanan TI oleh institusi 6 Konvensi Larangan menggunakan fasilitas untuk tujuan komersil (bisnis

pribadi)

7 Nilai / Akademik Adanya kebebasan menggunakan layanan teknologi (internet) untuk keperluan riset, pendidikan, pengajaran, dan administratif

No Domain / Sub

Domain Isu Kebijakan

8 Nilai / Security Adanya penggunaan username dan password

9 Nilai / Security Saran untuk menggunakan fasilitas hanya bagi yang berwenang (terotorisasi)

10 Nilai / Security Larangan menerobos keamanan sistem

Berikut beberapa kebijakan yang termasuk cukup populer menurut pengamatan penulis:

Tabel III.2 Kebijakan TI yang cukup populer

No Domain / Sub

Domain Isu Kebijakan

1 Etika dan Moral Larangan menggunakan account orang lain / menggunakan account bersamaan

2 Etika dan Moral Larangan menggunakan nama, logo, atau trademark universitas untuk kepentingan individual

3 Etika dan Moral Larangan menyembunyikan identitas saat mengirim email

4 Etika dan Moral Larangan menggunakan email untuk tujuan penyebaran agama atau politik

5 Etika dan Moral Larangan membuat kegaduhan di lingkungan / cluster komputer 6 Hukum Saran untuk mematuhi hukum Copyright sebelum melakukan

transaksi data

7 Hukum Larangan membuat, melihat, mendistribusikan, menyimpan data atau material melangggar UU

8 Hukum Larangan menyimpan / mengunakan material (content) tanpa ijin pemilik asli

9 Konvensi Larangan menggunakan sumber daya berlebihan (games, streaming, dsb)

10 Konvensi Larangan menggunakan fasilitas untuk tujuan pelanggaran / bertentangan dengan kebijakan institusi

11 Konvensi Larangan mengganggu (menginterfensi) operasi atau fasilitas universitas

12 Konvensi Adanya pemutusan hak akses penggunaan fasilitas 13 Konvensi Adanya sanksi atau denda finansial bagi pelanggar

14 Konvensi Adanya pengelolaan penyimpanan terpusat dan atau pengaturan nama domain

15 Konvensi Adanya komisi tertentu untuk menangani pelanggaran kebijakan 16 Konvensi Saran untuk membatasi pesan email dan ukuran attachment

17 Konvensi Larangan makan, minum, atau membawa makanan atau minuman di lokasi komputer

18 Konvensi Larangan mengganggu konfigurasi sistem yang ada 19 Konvensi Larangan meninggalkan komputer lebih dari xx menit 20 Konvensi Adanya pelatihan atau asistensi untuk pengguna internet

No Domain / Sub

Domain Isu Kebijakan

21 Konvensi Saran untuk me-link-kan halaman web, bukan meng-copy content 22 Nilai / Privasi Adanya kontrol dan perlindungan privasi data

23 Nilai / Privasi Larangan menggangu privasi orang lain

24 Nilai / Security Saran untuk menggunakan perangkat komunikasi TI dengan bijaksana dan bertanggung jawab

25 Nilai / Security Saran untuk menjaga kerahasiaan password

26 Nilai / Security Adanya panduan teknis penggunaan username dan password 27 Nilai / Security Saran untuk melaporkan jika terjadi insiden keamanan

28 Nilai / Security Saran untuk memastikan bebas virus sebelum mengakses jaringan 29 Nilai / Security Larangan merusak data orang lain

30 Nilai / Security Adanya penggunan tanda pengenal (baik elektronik atau non elektronik)

31 Nilai / Security Saran untuk mendaftarkan perangkat TI yang digunakan 32 Nilai / Security Larangan menggunakan cara apapun untuk mengetahui pasword

orang lain

Sedangkan kebijakan yang kurang populer (hanya ada di satu atau dua universitas) sebagai berikut:

Tabel III.3 Kebijakan TI yang kurang populer

No Domain / Sub

Domain Isu Kebijakan

1 Etika dan Moral Saran untuk memelihara kehormatan dan pertimbangan profesional dalam menggunakan email

2 Etika dan Moral Saran untuk menggunakan fasilitas dengan etika yang baik, taat hukum, dan tidak merusak

3 Etika dan Moral Larangan memberikan kesan bertindak atas nama universitas, kecuali diminta

4 Hukum Saran untuk menyadari akan tuntutan hukum jika melakukan pelanggaran

5 Konvensi Adanya penonaktifan perangkat jaringan untuk melindungi informasi universitas

6 Konvensi Adanya kebijakan akses internet gratis bagi mahasiswa, pegawai, dan periset

7 Konvensi Adanya pembatasan akses internet di perpustakaan (email, SMS, games, FTP, Telnet, dsb)

8 Konvensi Adanya pembatasan akses untuk kepentingan pribadi

9 Konvensi Adanya pemisahan Library stations dan Commons stations (pusat internet dan non internet)

No Domain / Sub

Domain Isu Kebijakan

11 Konvensi Larangan menggunakan aplikasi downloader seperti BitTorrent, Kazaa, Gnutella, dsb

12 Konvensi Larangan download file audio atau video atau sejenisnya 13 Konvensi Adanya pembatasan kuota email atau download

14 Konvensi Adanya penghapusan attachment email yang tidak di-zip 15 Konvensi Adanya pembatasan mengirim account email staf ke luar 16 Konvensi Adanya pembatasan waktu akses internet

17 Konvensi Adanya pemutakhiran perangkat lunak reguler 18 Konvensi Saran untuk halaman web harus dapat diakses umum 19 Konvensi Saran untuk tidak menyelesaikan problem komputer sendiri

(disarankan menghubungi IT Service)

20 Konvensi Larangan menyimpan data apapun di harddisk komputer 21 Nilai / Privasi Adanya pengelolaan infrastruktur email dan penjagaan privasi 22 Nilai / Privasi Saran untuk menjaga data pribadi dari yang tidak berwenang 23 Nilai / Privasi Larangan menyebarkan informasi milik orang lain

24 Nilai / Privasi Larangan mengakses data / informasi milik orang lain tanpa izin 25 Nilai / Security Adanya standar dan spesifikasi protokol dan perangkat TI 26 Nilai / Security Saran untuk melaporkan penggunaan enkripsi sistem 27 Nilai / Security Saran untuk mengelola perangkat TI sesuai prosedur

28 Nilai / Security Saran untuk penggunaan keamanan sistem dan menjaga selalu up-to-date

29 Nilai / Security Saran untuk menyimpan data sebelum di-scan virus oleh layanan TI 30 Nilai / Security Larangan men-disable layanan keamanan, perangkat, atau software

institusi

31 Nilai / Security Larangan melakukan tindakan yang berpotensi menyebarkan virus, worm, dsb

Ditinjau dari kepopuleran suatu kebijakan yang digunakan di tiap perguruan tinggi, dapat dihtung berapa jumlah kebijakan yang sangat populer, cukup populer, dan kurang populer ang ada di perguruan tinggi tersebut. Dengan demikian dapat dilihat perguruan tinggi mana yang memiliki banyak atau sedikit kebijakan yang sangat populer, cukup populer, atau kurang populer. 

Kemudian setelah dilakukan perhitungan, didapatkan hasil yang digambarkan pada grafik berikut ini:

Gambar III.4 Grafik perbandingan tingkat penggunaan kebijakan TI Perguruan Tinggi

Dari grafik di atas terlihat tujuh universitas yang memiliki nilai tinggi (nilai di atas 70), yaitu Cornell University, Curtin University of Technology, Australian Catholic University, Monash University, MIT, Malaysia University of Science and Technology, dan Griffith University. Fakta yang dihasilkan dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kelima universitas tersebut memiliki banyak kebijakan yang populer. Sedangkan universitas yang bernilai rendah berarti memiliki sedikit kebijakan populer atau kebijakan yang mereka miliki kurang populer.

Dari keduapuluh universitas yang diamati memang tidak ada yang sepenuhnya memiliki atau menerapkan semua kebijakan yang menjadi telaah. Tetapi dengan menerapkan banyak kebijakan yang populer, berarti universitas tersebut cukup baik mengelola pengguna teknologi informasi (khususnya internet) di lingkungannya. Berikut ini tabel menurut peringkat jumlah poin dan persentase penggunaan kebijakan yang dimiliki:

0 2 4 6 8 10 12 14 Co rn e ll Cu rt in Me lb o u rn e Mi ch ig an No rt h ‐We st Na n ya n g NC U Fu rm an W inni pe g Id ah o No tr e  Da m e AC U Mo n ash MIT MU ST UI Gr if fi th So u th  Af ri ca Ca p e  To w n Eu ro p e an ITB Sangat Populer Cukup Populer Kurang Populer

Tabel III.4 Peringkat universitas berdasarkan jumlah poin kebijakan

No Perguruan

Tinggi

Persentase pengunaan kebijakan (%)

Total Hukum Etika dan

moral Nilai / Security Nilai / Privasi Nilai / Akademik Konvensi 1 Cornell 39.7 60.0 27.3 68.4 50.0 0.0 22.6 2 Curtin 38.4 40.0 63.6 57.9 0.0 0.0 29.0 3 Melbourne 23.3 60.0 36.4 10.5 16.7 100.0 19.4 4 Michigan 23.3 40.0 18.2 31.6 33.3 100.0 12.9 5 North-West 28.8 100.0 36.4 15.8 16.7 100.0 22.6 6 Nanyang 20.5 20.0 27.3 31.6 16.7 0.0 12.9 7 NCU 13.7 40.0 36.4 5.3 0.0 100.0 6.5 8 Furman 20.5 40.0 27.3 5.3 0.0 100.0 25.8 9 Winnipeg 16.4 20.0 9.1 15.8 0.0 100.0 19.4 10 Idaho 20.5 40.0 18.2 21.1 0.0 100.0 19.4 11 Notre Dame 17.8 40.0 36.4 10.5 16.7 100.0 9.7 12 ACU 27.4 40.0 36.4 31.6 0.0 100.0 22.6 13 Monash 34.2 40.0 45.5 31.6 16.7 100.0 32.3 14 MIT 31.5 60.0 36.4 26.3 50.0 100.0 22.6 15 MUST 31.5 60.0 36.4 26.3 50.0 100.0 22.6 16 UI 15.1 20.0 27.3 26.3 0.0 0.0 6.5 17 Griffith 28.8 80.0 54.5 21.1 0.0 100.0 19.4 18 South Africa 23.3 40.0 9.1 26.3 0.0 100.0 25.8 19 Cape Town 20.5 40.0 45.5 26.3 0.0 100.0 6.5 20 European 21.9 40.0 27.3 31.6 0.0 0.0 16.1

Dokumen terkait