No. Situs I Situs II
(1) (2) (3)
1 Perencanaan Pembelajaran Mata
Pelajaran Fiqh Berbasis Kitab Kuning di MTs Sunan Kalijaga Kranding Mojo 1. Sebelum melaksanakan proses
pembelajaran guru terlebih dahulu membuat Silabus, RPP, menyusun materi pembelajaran, menentukan alat yang dipakai dalam pembelajaran, menentukan metode pembelajaran, dan mencari bahan ajar dari kitab-kitab kuning sebagaipendukung materi pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran Mata
Pelajaran Fiqh Berbasis Kitab Kuning di MTs al-Makhrusiyyah Lirboyo
1. Guru mata pelajaran fiqh di MTs al-Makhrusiyyah dalam menyusun perencanaan pembelajaran tidak memakai kitab kuning sebagai bahan ajar tetapi hanya sebagai tambahan materi pelajaran. Buku Paket dan LKS hanya digunakan sebagai acuan dalam mengajar dan untuk materi yang diajarkan ditambah dari Kitab Kuning.
(1) (2) (3) 2. Dalam persiapan ini Kitab Kuning
hanya digunakan sebagai pendukung dan tambahan materi pembelajaran. Kitab Kuning yang digunakan sebagai penunjang materi pembelajaran adalah Kitab Fathul Qorib.
3. Sebagai tambahan materi dai Kitab Fathul Qorib,untuk mendapatkan materi pelajaran yang lebih luas guru mata pelajaran fiqh memakai Kitab Fathul Mu’in. Selain memperdalam materi yang terdapat dalam LKS dan Buku Paket, guru juga memperdalam materi yang terdapat dalam Kitab Kuning dikarenakan peserta didik dalam proses pembelajaran lebih banyak bertanya mengenai persoalan yang jawaban dari pertanyaan tersebut di luar materi yang terdapat dalam LKS dan Buku Paket.
2. Kitab Kuning yang digunakan sebagai penunjang materi pembelajaran adalah Kitab Fathul Qorib, sedangkan Kitab Fathul Mu’in dan Kitab Sulam Taufiq hanya sebagai tambahan untuk memperluas wawasan peserta didik. 3. Bahan ajar yang digunakan didominasi
dari Kitab Kuning karena mengingat peserta didik lebih banyak santri Pondok Pesantren al-Makhrusiyyah dan dalam kesehariannya peserta didik lebih banyak menghabiskan waktu membaca Kitab Kuning dari pada Buku.
4. Bentuk pengajaran lebih menekankan pada pemahaman peserta didik dengan menjabarkan bahan ajar secara mendetail dengan membuat skema terlebih dahulu.
2 Pelaksanaan Pembelajaran Mata
Pelajaran Fiqh Berbasis Kitab Kuning di MTs Sunan Kalijaga Kranding Mojo
1. Sebelum membahas materi pembelajaran guru melakukan preetest untuk membantu peserta didik dalam mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan.
2. Materi dalam pelaksanaan pretest dalam materi pelajaran yang telah disampaikan guru mata pelajaran fiqh.
Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqh Berbasis Kitab Kuning di MTs al-Makhrusiyyah Lirboyo Kediri
1. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan mengadakan preetest terlebih dahulu.
2. Materi untuk preetest adalah materi pelajaran yang telah diajarkan.
3. Pelaksanaan pembelajaran dengan cara menjelaskan materi pelajaran dalam bentuk membuat skema di papan tulis
(1) (2) (3) 3. Materi pelajaran diajarkan adalah
berasal dari Buku Paket dan LKS,dan dalam pelaksanaan pembelajaran lebih mengacu kepada LKS.
4. Selain LKS dan Buku Paket, guru menggunakan kitab kuning sebagai pendukung atau tambahan materi pembelajaran.
5. Guru lebih sering berdiri ketika mengajar.
6. Cara mengajar dengan berdiri sangat efektif dilakukan agar ketika terdapat peserta didik yang tidur, guru dapat langsung membangunkannya.
7. Guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menanyakan apapun pertanyaan asalkan berbuhungan dengan materi yang sedang dibahas.
8. Untuk menangai peserta didik yang tidur di dalam kelas yaitu dengan cara memperingatkan peserta didik tersebut dan sesekali diberi tindakan agar peserta didik tersebut tidak.tidur di dalam kelas
yang sebelumnya telah dipersiapkan dari awal.
4. Pembuatan skema tersebut diambilkan langsung dari Kitab Kuning.
5. Kitab Kuning yang dipakai dalam pembuatan skema adalah Kitab Fathul Qorib. Dan untuk keterangan lebih mendetail dan labih mendalam memakai Kitab Fathul Mu’in dan Kitab Sulamu Taufiq.
Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum jelas.
6. Melakukan post test yang isinya merangkum materi pembelajaran pada hari itu ditambah materi pelajaran dari hasil pertanyaan yang diajukan peserta didik.
7. Dalam menghadapi peserta didik yang tidur, penanganan yang digunakan memakai pendekatan emosional-spiritual.
3 Evaluasi Pembelajaran Mata
Pelajaran Fiqh Berbasis Kitab Kuning di MTs Sunan Kalijaga Kranding Mojo
1. Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi praktik dan evaluasi secara tertulis
Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqh Berbasis Kitab Kuning di MTs al-Makhrusiyyah Lirboyo
1. Evaluasi diadakan setelah beberapa kali pertemuan atau di akhir Bab.
2. Pertanyaan dalam evaluasi diambil dari buku paket.
(1) (2) (3) Evaluasi praktik dilaksanakan dengan
menyuruh perwakilan peserta didik untuk mempraktikkan tentang isi dari materi yang telah disampaikan di depan. 2. Evaluasi lebih terfokus pada praktik
pada pembahasan mu’amalah.
3. Evaluasi secara tertulis dilakukan di akhir bab pembahasan.Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan tidak mengambil dari LKS dan Buku Paket. Akan tetapi, pertanyaan-pertanyaan tersebut dibuat sendiri.
Evaluasi terkadang dilakukan sebelum pelajaran dimulai mengingat banyak peserta didik yang berasal dari Pondok Pesantren yang tentunya materi tersebut sudah mereka pelajari di Pondok.
3. Evaluasi tersebut berupa praktik yaitu dengan menyuruh perwakilan dari peserta didik untuk mempraktikkan di depan.Evaluasi lebih mengutamakan praktik. Selain digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik juga untuk menumbuhkan pengalaman belajar peserta didik.
2. Proporsisi
Berdasarkan penjabaran dan pemetaan temuan lintas situs pada penelitian di atas, dapat dirumuskan ke dalam proporsisi sebagai berikut: a. Apabila dalam proses pembelajaran guru mata pelajaran fiqh terlebih
dahulu menyiapkan atau membuat Rencana Proses Pembelajaran baik dari menentukan materi pemebelajaran, metode pembelajaran yang digunakan, alat pemebelajaran, dan tentunya menggunakan Kitab Kuning sebagai tambahan materi pembelajaran, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan lancar, kondusif, efektif, dan efisien. b. Apabila dalam pelaksanaan guru mata pelajaran fiqh dapat selalu
mengkondusifkan atau mengoptimalkan proses pembelajaran dengan baik, maka proses pembelajaran di dalam kelas akan terlaksana dengan lancar dan penghambat proses pembelajaran dapat diminimalisir.
c. Apabila dalam proses evaluasi pembelajaran guru mata pelajaran fiqh terlebih dahulu menyiapkan pertanyaan-pertanyaan evaluasi yang diajukan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai dengan kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki peserta didik, maka proses evaluasi pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tidak akan terdapat ketidaksesuaian antara pengetahuan yang dimiliki peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru mata pelajaran fiqh pada saat pengadaan evaluasi pembelajaran.