• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilihan Kepala Daerah

Dalam dokumen 6 GEOPOLITIK INDONESIA (Halaman 29-37)

Perbedaan substansial antara UU No. 32 Tahun 2004 dengan Undang-undang Pemerintahan daerah sebelumnya adalah kedudukan kepala daerah yang proses pemilihannya dilakukan secara demokratis. Dasar konstitusional, pemilihan tersebut merujuk pada hasil perubahan kedua UUD 1945 pada pasal 18 ayat (4) menyatakan, ”Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota dipilih secara demokratis.”

Undang-undang memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara demokratis dapat dilakukan melalui dua cara: pertama, pemilihan oleh DPRD, kedua, pemilihan secara langsung oleh rakyat. Pasal 62 Undang-undang No. 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD tidak mencantumkan tugas dan wewenang DPRD untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Dengan demikian, makna pemilihan Kepala Daerah secara demokratis sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 adalah pemilihan secara langsung oleh rakyat.

Berkaitan dengan keberadaan Pasal 18 ayat (4) UUD 1945, Philipus M. Hadjon mengatakan bahwa: Prinsip demokrasi yang terkandung dalam Pasal 18 (ayat 3 dan 4) menyangkut pemilihan anggota DPRD dan Kepala Daerah secara langsung... Dengan demikian dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia, pemilihan umum tidak hanya untuk memilih wakil rakyat (DPR, DPD, DPRD) tetapi juga untuk Kepala Pemerintahan.

Menurut DPR yang diwakili Patrialis Akbar dan Lukman Hakim Saifuddin dalam keterangan tertulis tertanggal 14 Februari 2005 pada sidang Mahkamah Konstitusi untuk putusan perkara gugatan judicial review UU Nomor 32 Tahun 2004 terhadap UUD 1945 mengatakan: Lahirnya kata demokratis yang dicantumkan dalam Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 ketika itu menjelang perubahan kedua tahun 2000. Setidak-tidaknya dikarenakan adanya 2 (dua) pendapat yang berbeda mengenai cara pemilihan Kepala Daerah. Satu pendapat menghendaki pemilihan kepala daerah dilakukan secara langsung oleh rakyat dan sepenuhnya mengikuti apa yang terjadi pada pemilihan

presiden dan wakil presiden sementara pendapat yang lain menghendaki tidak dilakukan secara langsung.

Pertimbangan hukum Mahkamah Konstitusi mengatakan: Rumusan ”dipilih secara demokratis” dalam ketentuan pilkada juga mempertimbangkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di daerah-daerah yang bersifat khusus dan istimewa sebagaimana dimaksudkan Pasal 18B ayat (1) UUD 1945 .... Tetapi hal ini tidak dapat diartikan bahwa pilkada secara langsung menjadi satu-satunya cara untuk memaknai frasa ”dipilih secara demokratis” yang dimuat dalam Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 ... Namun kenyataannya dalam menjabarkan maksud ”dipilih secara demokratis” dalam Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 pembuat undang-undang telah memilih cara pilkada secara langsung. Sebagai konsekuensinya asas-asas dan lembaga penyelenggara pemilu harus tercermin dalam penyelenggaraan pilkada.”

Pemilihan Kepala Daerah secara langsung sangat mendukung iklim otonomi daerah. Harapan bahwa Kepala Daerah yang terpilih adalah putra daerah yang sangat memahami dan dikenal luas oleh warga masyarakat di daerahnya menjadi dasar yang sangat kuat bahwa pelaksanaan otonomi daerah dengan pemilihan kepala daerah secara langsung dapat berjalan dengan sinergis.

Rangkuman

1. Wilayah didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pada aspek administratif dan atau aspek fungsional.

2. Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara).

3. Konsep Geopolitik digunakan untuk memperkaya wawasan dan kesadaran akan arti penting wilayah NKRI sebagai ruang hidup seluruh rakyat Indonesia.

4. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

5. GBHN terakhir yang memuat rumusan mengenai Wawasan Nusantara adalah GBHN 1998 yaitu dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1998. 6. Wawasan Nusantara, sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap

dirinya mengandung tiga unsur dasar, yaitu wadah (contour), isi (content), dan tata laku (conduct).

7. Otonomi daerah dapat diartikan pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

8. Landasan hukum melaksanakan otonomi daerah adalah Pasal 18 UUD 1945

9. Desentralisasi menurut rumusan Pasal 1 ayat (7) UU Pemda adalah Penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

10. Asas dekonsentrasi adalah asas yang menyatakan adanya pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

Kuis Benar Salah

1. Indonesia yang terletak di benua Asia bagian Tenggara (Asia Tenggara) pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BB - 141°45'BT, melintang di antara benua Asia dan Australia/Oseania serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

2. Wilayah didefinisikan di dalam Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 2000. 3. Batas wilayah Indonesia bagian Utara adalah Negara Malaysia, Singapura,

Filipina, Brunei Darussalam, dan Laut China Selatan

4. Pulau Sipadan dan Ligitan berhasil dipertahankan dan menjadi bagian dari wilayah Republik Indonesia.

5. Geopolitik secara etimologi berasal bahasa Yunani.

6. Tap MPR No. IV/MPR/1998 berisi tentang wawasan nusantara. 7. Indonesia memiliki wilayah daratan yang berbatasan dengan Malaysia. 8. Otonomi daerah dapat diartikan pelimpahan kewenangan dan tanggung

jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah

9. Landasan hukum melaksanakan otonomi daerah adalah Pasal 19 UUD 1945.

10. Undang-undang tersebut adalah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Pusat.

Pilihan Ganda 1. Wilayah didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis

beserta segenap unsur terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pada aspek administratif dan atau aspek fungsional. Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah ________

A. No. 10 tahun 2000 D. No. 12 tahun 2000 B. No. 10 tahun 2002 E. No. 12 tahun 2002 C. No. 10 tahun 2004

2. Ruang merupakan sumber daya alam yang harus dikelola bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal _______ A. 33 ayat (1) UUD 1945 D. 33 ayat (4) UUD 1945

B. 33 ayat (2) UUD 1945 E. 33 ayat (5) UUD 1945 C. 33 ayat (3) UUD 1945

3. Wilayah-wilayah yang dikuasai (pan-regional), yaitu :

1. Pan Amerika sebagai “perserikatan wilayah” dengan Amerika Serikat sebagai pemimpinnya.

2. Pan Asia Timur, mencakup bagian timur Benua Asia, Australia, dan wilayah kepulauan di mana Jepang sebagai penguasa.

3. Pan Rusia India, yang mencakup wilayah Asia Barat, Eropa Timur, dan Rusia yang dikuasai Rusia.

4. Pan Eropa Afrika, mencakup Eropa Barat – tidak termasuk Inggris dan Rusia – dikuasai oleh Jerman.

A. 1,2,3 D. 1,2,4

B. 1,3,4 E. 1,2,3,4

4. Bahwa keutuhan wilayah Nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan mitra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.

Pernyataan di atas adalah perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan_______

A. Politik D. Pertahanan dan Keamanan

B. Ekonomi E. Idiologi

C. Sosial Budaya

5. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu; perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarkat yang sama, merata dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.

Pernyataan di atas adalah perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan_______

A. Politik D. Pertahanan dan Keamanan

B. Ekonomi E. Idiologi

C. Sosial Budaya

6. Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan negara.

Pernyataan di atas adalah perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan_______

A. Politik D. Pertahanan dan Keamanan

B. Ekonomi E. Idiologi

C. Sosial Budaya

7. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.

Pernyataan di atas adalah perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan_______

A Politik D. Pertahanan dan Keamanan

B Ekonomi E. Idiologi

C Sosial Budaya

8. Indonesia memiliki wilayah daratan yang berbatasan dengan 1. Malaysia 2. Papua Nugini 3. Timor Leste 4. Brunei Darussalam A 1,2,3 D 1,2,4 B 2,3,4 E 1,2,3,4 C 1,3,4

9 Penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal ini adalah perwujudan dari asas _______

A Sentralisasi D Dekonsentrasi B Konsentrasi E Kota Administratif C Desentralisasi

10 Beberapa alasan mengapa kebutuhan terhadap otonomi daerah di Indonesia dirasa mendesak.

1. Kehidupan berbangsa dan bernegara selama ini sangat terpusat di Jakarta (Jakarta centris).

2. Pembagian kekayaan dirasakan tidak adil dan tidak merata dan menguntungkan pihak-pihak tertentu.

3. Kesenjangan sosial (dalam makna seluas-luasnya) antara satu daerah dengan daerah lain sangat terasa.

4. Kestabilan ekonomi yang terganggu karena krisis

5. Adanya pemilihan kepala daerah satu paket secara langsung oleh rakyat

A 1,2,3 D 2,3,4,5

B 1,2,4 E 1,2,3,4,5

Latihan 1. Apa yang dimaksud dengan wilayah?

2. Apa yang dimaksud dengan Geopolitik?

3. Jelaskan Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik! 4. Jelaskan Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial

Budaya!

5. Sebutkan dan jelaskan unsur dasar wawasan nusantara! 6. Sebutkan tujuan wawasan nusantara!

7. Apa yang dimaksud dengan otonomi daerah? 8. Apa yang dimaksud dengan Desentralisasi? 9. Apa yang dimaksud dengan Dekonsentrasi?

Dalam dokumen 6 GEOPOLITIK INDONESIA (Halaman 29-37)

Dokumen terkait