• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilihan sampel berdasarkan prioritas masalah

Dalam dokumen Pedoman AMP 2010 (Draft Revisi 20100531) (Halaman 52-62)

Pertemuan Tim Pengkaji AMP

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

3. Pemilihan sampel berdasarkan prioritas masalah

Pemilihan sampel dengan cara ini tidak mengikuti kaidah keterwakilan. Dasar dari pendekatan ini adalah berusaha mengatasi masalah yang dianggap prioritas dan dianggap memiliki potensi untuk dicegah di wilayah tersebut. Misalnya, masalah yang dianggap mempunyai mempunyai prioritas tinggi adalah HPP yang terjadi di luar fasilitas kesehatan. Kerugiannya adalah bahwa pemilihan dengan cara ini tidak mewakili seluruh masalah yang ada.

Skema pemilihan kasus yang akan dipilih disesuaikan dengan kesepakatan masing-masing wilayah.

Lampiran 3. Tahap Pelaksanaan dan Petugas/Pelaksana Terkait dalam Kegiatan AMP

No Elemen

Kompetensi

Kegiatan Instrumen Petugas/Pelaksana

1 Menemukan dan mengumpulkan data kematian Maternal dan Perinatal/Neonatal dalam 3 hari setelah kematian 1. Melakukan kunjungan ke rumah keluarga untuk memastikan kematian Maternal dan Perinatal/Neonatal PKmM atau PKmP Bidan di Desa 2. Menanyakan ke Ketua RT adanya kematian Maternal dan Perinatal/Neonatal

3. Kerjasama dengan dukun untuk mendapatkan adanya kematian Maternal dan Perinatal/Neonatal

4.Melakukan pencatatan dan melaporkan data kematian Maternal dan

Perinatal/Neonatal ke Bidan Koordinator di Puskesmas 5. Mengumpulkan/ merekapitulasi seluruh kematian Maternal dan Perinatal/Neonatal yang

tercatat dalam Daftar Kematian di masyarakat dan fasilitas kesehatan di luar RS dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan RKM atau RKP Bidan Koordinator/Bidan Puskesmas 6. Mengumpulkan/ merekapitulasi seluruh Bidan RS/ Petugas Rekam Medik RS

No Elemen

Kompetensi Kegiatan Instrumen Petugas/Pelaksana

kematian Maternal dan Perinatal/Neonatal yang

tercatat dalam Daftar Kematian di RS dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan

2 Otopsi Verbal dan mengumpulkan data non-medis dalam 7-14 hari setelah kematian.

1. Menentukan jadwal kunjungan untuk pengisian formulir OVM atau OVP untuk semua kematian Maternal dan

Perinatal/Neonatal yang terjadi di wilayah kerjanya OVM atau OVP Bidan Koordinator/Bidan Puskesmas 2. Melakukan pengisian formulir OVM atau OVP melalui wawancara dengan keluarga, dukun, atau informan lainnya, termasuk Bidan di desa yang memberikan pelayanan kepada ibu/bayi yang meninggal

3. Melakukan cross check informasi yang didapatkan apabila diperlukan

4. Melengkapi data formulir OVM atau OVP jika masih ada kekurangan

5. Mengirim OVM atau OVP yang sudah terisi ke Sekretariat AMP di Dinas Kesehatan 6. Menjaga kerahasiaan 3 Mencari data medis yang diperlukan di tempat pelayanan terakhir (RS) 1. Melakukan pengisian formulir RMM atau RMP dengan mengambil data dari catatan medis di RS tempat ibu/bayi meninggal

RMM atau RMP

Dokter Penanggung Jawab Pasien untuk pengisian

RMM/RMP; Bidan RS atau Petugas yang ditunjuk oleh Direktur RS untuk pengiriman

formulir 2. Mengirim formulir RMM

atau RMP yang sudah lengkap terisi ke Sekretariat AMP di Dinas Kesehatan 3. Menjaga kerahasiaan 4 Mencari data medis yang diperlukan di tempat pelayanan terakhir selain RS. 1. Melakukan pengisian formulir RMM atau RMP dengan mengambil data dari catatan medis di fasilitas kesehatan selain RS (Bidan di desa, BPS, RB, PKM) tempat ibu/bayi meninggal

No Elemen

Kompetensi Kegiatan Instrumen Petugas/Pelaksana

atau RMP yang sudah lengkap terisi ke Sekretariat AMP di Dinas Kesehatan 3. Menjaga kerahasiaan 5 Mencari data medis yang diperlukan di tempat pelayanan antara (sebelum pelayanan terakhir) 1. Melakukan pengisian formulirRMPP atau RMMP dengan mengambil data dari catatan medis di fasilitas kesehatan tempat ibu/bayi pernah dirawat sebelum meninggal di fasilitas tempat kematian

RMMP atau RMPP

Dokter Penanggung Jawab Pasien untuk pengisian formulir; Bidan RS atau Petugas yang ditunjuk oleh Direktur RS untuk pengiriman formulir (untuk kasus yang pernah dirawat di RS). Bidan Koordinator (untuk kasus yang pernah dirawat di fasilitas kesehatan selain RS)

2. Mengirim formulirRMPP atau RMMP yang sudah lengkap terisi ke Sekretariat AMP di Dinas Kesehatan

6 Mengumpulkan dan merekapitulasi daftar kematian yang dikirimkan dari RS dan PKM 1. Menerima pemberitahuan kematian yang dikirimkan dari RS dan PKM

PKmM dan PKmP

Sekretariat AMP

2. Mengumpulkan dan

merekapitulasi daftar kematian yang dikirimkan dari RS dan PKM 3. Menjaga kerahasiaan 7 Mempersiapkan data untuk pertemuan kaji kasus 1. Memeriksa kelengkapan data dalam RMM/RMP, OVM/OVP dan RMM

Perantara/ RMP Perantara (bila ada),

Seluruh

form Sekretariat AMP

2. Mengembalikan formulir yang tidak lengkap ke Bidan RS/Bidan Koordinator untuk dilengkapi

3. Membuat buku register kematian yang berisi informasi identitas dan kode unik

ibu/bayi yang meninggal 4. Menganonimkan kasus dengan menghilangkan identiitas ibu/bayi, petugas kesehatan dan institusi kesehatan yang pernah merawat kasus tersebut

No Elemen

Kompetensi Kegiatan Instrumen Petugas/Pelaksana

kematian kepada Koordinator AMP

6. Mengirimkan formulir yang telah dianonimkan dan diberi kode unik kepada Tim Pengkaji sebelum dilakukan pertemuan kaji kasus

7. Memfasilitasi (menentukan jadwal, menggandakan formulir, mengundang Tim Pengkaji, menjadi notulis) pertemuan kaji kasus 8. Menjaga kerahasiaan 8 Pelaksanaan

Pertemuan Kaji Kasus

1. Melakukan analisis medis dan non-medis pada setiap kasus berdasarkan informasi yang ada dalam

formulirRMM/RMP,

OVM/OVP dan RMMP/RMPP (bila ada),

Tim Pengkaji

2. Menyimpulkan apakah kematian tersebut dapat dicegah atau tidak

3. Mengidentifikasi hal-hal yang dapat dicegah, baik medis maupun non-medis

4. Membuat rekomendasi berdasarkan hasil temuan kaji kasus 5. Menjaga kerahasiaan 9 Tindak lanjut rekomendasi dan perumusan pembelajaran 1. Mempelajari rekomendasi yang diformulasikan oleh Tim Pengkaji

Koordinator dan Penanggung Jawab AMP Kabupaten 2. Merumuskan action plan

untuk menindak-lanjuti rekomendasi yang dihasilkan oleh Tim Pengkaji

3. Merumuskan strategi pembelajaran serta melibatkan pihak terkait untuk men-deliver pembelajaran tersebut. Contoh: untuk pembelajaran individual tentang aspek klinis, diperlukan seorang dokter ahli kebidanan / dokter ahli anak / bidan

No Elemen

Kompetensi Kegiatan Instrumen Petugas/Pelaksana

10 Supervisi kegiatan

AMP 1. Melakukan kegiatan supervisi kegiatan AMP Penanggung Jawab AMP Kabupaten 2. Melakuan koordinasi

dengan kabupaten tetangga apabila terdapat kematian lintas batas

3. Melakukan koordinasi dengan kabupaten lain apabila memerlukan tenaga pengkaji eksternal

3. Memastikan kecukupan dana untuk kegiatan AMP 4. Merencanakan dan mengusahakan jalan keluar apabila terjadi kekurangan dana untuk kegiatan AMP 5. Menjaga kerahasiaan 11 Mengupayakan

kelangsungan kegiatan AMP

1. Mempelajari barrier &

facilitator yang berhubungan

dengan kelangsungan kegiatan AMP

Penanggung Jawab dan Koordinator

2. Melakukan koordinasi dengan sektor lain 12 Koordinasi untuk

kematian lintas batas

1. Memastikan bahwa seluruh kematian ibu/bayi yang terjadi di wilayahnya terlaporkan dan tercatat, baik kematian yang terjadi di RS atau fasilitas kesehatan lainnya, maupun terjadi di masyarakat

PKmM dan

PKmP Penanggung Jawab AMP Kabupaten tempat kematian ibu/bayi

2. Melakukan koordinasi dengan seluruh RS, fasilitas kesehatan lainnya, dan puskesmas di wilayahnya untuk melakukan pengisian form-form terkait kematian ibu/bayi bila terjadi kematian.

RMM/ RMMP dan RMP/RMPP

3. Melakukan koordinasi dengan, memberitahu adanya kematian ibu/bayi lintas batas (death notification) kepada Penanggung Jawab AMP Kabupaten/Kota tempat ibu/bayi meninggal berdomisili

PKmM/ PKmP terisi

No Elemen

Kompetensi Kegiatan Instrumen Petugas/Pelaksana

4. Mengirimkan form-form terkait kematian ibu/bayi yang telah terisi ke Penanggung Jawab AMP Kabupaten/Kota tempat ibu/bayi berdomisili

RMM/ RMMP dan RMP/RMPP terisi 5. Menindak-lanjuti kematian ibu/bayi meninggal: a. Menerima form-form yang telah terisi dengan baik b. Memberitahu Puskesmas/Bidan Koordinator wilayah ibu/bayi meninggal berdomisili

c. Memastikan bahwa form OVM/OVP terisi oleh Bidan Koordinator dengan mewawancarai sumber informasi terkait dan form-form tersebut dikembalikan ke sekretariat AMP

OVM dan

OVP Penanggung Jawab AMP Kabupaten tempat domisili ibu/bayi yang meninggal

6. Menyiapkan form-form terkait yang sudah terisi baik oleh petugas dari

Kabupaten/Kota tempat ibu/bayi meninggal (lintas batas), maupun oleh petugas lokal (tempat ibu/bayi berdomisili) untuk diperiksa kelengkapannya, dianonimkan dan digandakan untuk proses review kasus kematian.

Seluruh form

Tim pengkaji

Klasifikasi penyebab primer (mendasari) kematian maternal K o d e I C D

Bukan penyebab obstetric

Kecelakaan kendaraan bermotor Kekerasan

Kekerasan dengan perkosaan Trauma Bunuh diri Ramuan tradisional Lain-lain - Sebutkan 1 0 0 110 120 121 130 140 150 160 Penyakit yang diderita sebelumnya

1. Penyakit jantung Tidak terdiagnosis

Penyakit katup mitral campuran Penyakit jantung rematik lain Komplikasi katup buatan Penyakit jantung bawaan Aritmia Kardiomiopati Lain-lain 2. Endokrin Diabetes mellitus Penyakit tiroid Lain-lain 3. Saluran cerna Penyakit hati Saluran cerna Pankreatitis Lain-lain

4. Susunan saraf pusat Gangguan serebrovaskuler Epilepsi Lain-lain 5. Pernapasan 6. Hematologi (sebutkan) 7. Saluran kemih Ginjal Genital 8. Sistem Imun Penyakit kolagen Lain-lain 9. Otot rangka Kyphoscoliosis Dwarfisme Lain-lain 200 211 212 213 214 215 216 217 218 221 222 223 231 232 233 234 241 242 243 250 260 271 272 281 282 291 292 293

Klasifikasi penyebab primer (mendasari) kematian maternal K o d e I C D

Infeksi yang tak terkait dengan kehamilan dan AIDS

Pneumoni

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

Tuberkulosis Endokarditis bakteri

Pielonefritis, infeksi saluran kemih Apendisitis Malaria Meningitis Kolera Lain-lain - Sebutkan 300 310 320 330 340 350 360 370 380 311 390 Hamil ektopik

Kehamillan kurang dari 20 minggu

Kehamilan di luar uterus (lebih dari 20 minggu)

400 410 420 Abortus Abortus septik Trauma uterus Penyakit trofoblastik

Komplikasi dari terminasi kehamilan yang legal

500 510 520 530 540 Sepsis pada kehamilan

Infeksi cairan amnion dengan ruptur membran (ketuban pecah dini/KPD) Infeksi cairan amnion dengan membrane utuh

Sepsis perperalis pasca persalinan normal Sepsis perperalis pasca seksio sesar

Sepsis perperalis pasca persalinan normal dengan partus lama Sepsis perperalis pasca seksio sesar setelah partus lama Lain-lain - Sebutkan 600 610 620 630 640 650 660 670 Perdarahan antepartum Solusio plasenta

Solusio plasenta dengan hipertensi dalam kehamilan Plasenta previa Lain-lain - Sebutkan 700 710 720 730 740

Klasifikasi penyebab primer (mendasari) kematian maternal K o d e I C D Perdarahan postpartum

Retensio plasenta; plasenta akreta, inkreta atau perkreta

Atoni uterus – karena regangan berlebihan (kehamilan ganda, polihidramnion) Atoni uterus karena partus lama

Ruptur uterus – dengan riwayat seksio sesar Ruptur uterus – tanpa riwayat seksio sesar Inversio uteri

Trauma uterus lainnya - Sebutkan Perdarahan saat operasi

HPP Setelah seksio saesarea

800 810 820 830 840 850 860 870 880 890 Hipertensi dalam kehamilan

Hipertensi kronis

Hipertensi dengan proteinuri Eklampsi Sindrom HELLP Ruptur hepatik 900 910 920 930 940 950 960 970 Komplikasi anestesi

Komplikasi anestesi umum Komplikasi anestesi epidural Komplikasi anestesi spinal

1000 1010 1020 1030 Emboli Emboli pulmonal Emboli cairan ketuban

1100 1110 1120 Hilang kesadaran akut - penyebab tidak diketahui 1200 Tidak diketahui

Kematian di rumah/di luar fasilitas kesehatan Tidak ditemukan penyebab utama kematian

1300 1310 1320

Klasifikasi penyebab akhir dan faktor penyumbang dalam kematian maternal (berdasarkan sistem organ)

Kode ICD

Syok hipovolemik

Setelahperdarahan postpartum

Setelah perdarahan antepartum

Setelah hamil ektopik

110 120 130 140 1. Syok septik Setelah abortus

Setelah kehamilan hidup

Setelah infeksi yang tak terkait kehamilan

210 220 230

2. Gagal napas

Sindrom gangguan napas dewasa (Adult respiratory distress syndrome)

Pneumoni (termasuk infeksi TBC, atau infeksi lain) Gagal napas akut

310 320 330 3. Gagal jantung Edem paru Cardiac arrest 410 420

4. Gagal jantung-paru akut karena emboli paru 1400

5. Gagal ginjal

Nekrosis tubuler akut Nekrosis meduler akut

510 520

6. Gagal hepatik

Setelah sindrom HELLP Setelah kelebihan dosis obat

610 620

7. Kompikasi serebral

Perdarahan intraserebral

Edem otak yang menyebabkan herniasi Meningitis/infeksi (termasuk malaria) Emboli otak

Mati otak setelah terjadinyahipoksia

710 720 730 740 750 8. Metabolik Ketoasidosis maternal Krisis tiroid Lain-lain 810 820 830 Disfungsi hematologik - Disseminated intravascular coagulopathy 900

Kegagalan multiorgan 1000

Kegagalan sistem imun

HIV/AIDS

Lain-lain 1110

Klasifikasi penyebab akhir dan faktor penyumbang dalam kematian maternal (berdasarkan sistem organ)

Kode ICD

Kematian di rumah

Tidak diketahui (bukan kematian di rumah)

1210 1220

Dalam dokumen Pedoman AMP 2010 (Draft Revisi 20100531) (Halaman 52-62)

Dokumen terkait