• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.3 Pemilihan Subyek Penelitian

Subyek tineliti terdiri dari informan dan responden. Informan merupakan

pihak yang memberikan keterangan tentang pihak lain dan lingkungannya,

sedangkan responden merupakan pihak yang memberi keterangan tentang diri dan

kegiatan yang dilaksanakan. Dalam hal ini, informan adalah pihak perusahaan

(Antam) selaku pemberi informasi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan

sebagai upaya pengembangan masyarakat dan responden adalah masyarakat

(pihak luar) dan pihak Antam yang terkait dengan program tanggung jawab sosial

yang dilakukan Antam. Pemilihan subyek tineliti (responden) dipilih secara

purposif (sengaja), sedangkan pemilihan informan dilakukan dengan teknik “bola

salju” (snow ball sampling). Penentuan responden dan informan akan dilakukan di lapangan. Pada penentuan informan dilakukan dengan mencari informan kunci

atau orang yang dianggap paham mengenai program CSR perusahaan.

Pihak yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah salah satu staf

Public Relations (PR) PT Antam Tbk. Penentuan informan ini merupakan hasil rekomendasi dari seorang staf CSR Group PT Antam Tbk. Informan tersebut

  37

ditentukan agar peneliti dapat memperoleh gambaran mengenai profil perusahaan.

Informan dalam penelitian ini juga terdiri dari seorang warga yang tinggal di

sekitar kantor Antam. Penentuan informan ini merupakan hasil rekomendasi dari

seorang staf CSR Group Antam. Informan ini adalah pihak yang pernah terlibat

dalam program CSR yang dilakukan di sekitar wilayah Tanjung Barat. Tujuan

penetuan informan untuk mendapat gambaran mengenai tanggapan masyarakat

terhadap program CSR yang dilakukan oleh Antam.

Pihak yang menjadi responden adalah dua orang staf CSR Group PT

Antam Tbk dan tiga orang mitra binaan Antam yang mengikuti salah satu acara

pameran seni kerajinan tangan yang diikuti Antam di Jakarta. Penentuan

responden ini dilakukan agar peneliti dapat memperoleh gambaran mengenai

pandangan perusahaan terhadap CSR, strategi yang dijalankan perusahaan pada

Program Kemitraan, serta manfaat yang dapat diperoleh baik bagi perusahaan

maupun bagi penerima program.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk

memperoleh pemahaman tentang penerapan program tanggung jawab sosial

Antam. Metode pengumpulan data yang digunakan digambarkan dengan metode

triangulasi. Metode triangulasi dalam penelitian ini terdiri dari metode

pengumpulan data kualitatif berupa wawancara mendalam, pengamatan

berperanserta dan penelusuran dokumen.

Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data primer dan

data sekunder yang berguna dalam menjawab pertanyaan penelitian. Data primer

wawancara mendalam dan pengamatan berperanserta. Data sekunder merupakan

dokumen-dokumen yang terkait dengan kebijakan dan strategi Antam dalam

melakukan tanggung jawab sosial perusahaan, profil perusahaan dan kebijakan

perusahaan. Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam pengambilan data

yaitu penelusuran kepustakaan melalui buku, artikel, dan internet terkait dengan

kajian penelitian, kemudian wawancara mendalam kepada pihak manajeman

Antam, pelaksana program dan informan. Tahap terakhir yaitu pengamatan

berperan-serta yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

3.4.1 Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam dilakukan untuk memperkenalkan peneliti,

mengenal subyek tineliti, dan memperoleh data tentang program tanggung jawab

sosial yang dilakukan perusahaan. Selain itu, wawancara mendalam juga

dilakukan untuk mengetahui strategi yang digunakan perusahaan dalam

mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan serta manfaat yang diperoleh

perusahaan dan masyarakat dari program tanggung jawab sosial perusahaan.

Wawancara mendalam dilakukan dengan berkunjung secara resmi ke perusahaan

yang ditujukan pada pihak manajemen perusahaan, yakni pihak Public Relation

PT Antam Tbk, dua orang staf CSR Group PT antam Tbk serta tiga mitra binaan

Antam selaku penerima program.

Wawancara dilakukan dengan mendatangi informan dan responden.

Wawancara dengan staf PT Antam Tbk dilakukan dengan mendatangi staf

tersebut di kantor Antam. Wawancara dengan salah satu warga yang bertempat

tinggal di sekitar kantor Antam dilakukan dengan mendatangi tempat tinggalnya.

  39

tersebut pada pekan acara pameran seni dan kerajinan tangan yang diikuti Antam

di Jakarta. Frekuensi wawancara tertinggi dilakukan peneliti pada pihak

manajemen perusahaan dan pelaksana program sesuai dengan informasi yang

dibutuhkan oleh peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian.

3.4.2 Pengamatan Berperanserta

Pengamatan berperanserta adalah proses penelitian yang mensyaratkan

interaksi sosial antara peneliti dan tineliti dalam lingkungan sosial tineliti. Dalam

hal ini peneliti akan ikut serta pada kegiatan yang dilakukan pihak pelaksana dan

penerima program. Pengamatan ini dilakukan agar peneliti dapat melihat,

merasakan dan memaknainya, serta memungkinkan pembentukan pengetahuan

secara bersama oleh peneliti dan tineliti. Pengamatan berperanserta dilakukan

peneliti dengan membantu mitra binaan yang sedang menjual produk-produk

mereka pada acara pameran dan mempersilahkan para pengunjung untuk

melihat-lihat produk mitra binaan. Pengamatan berperanserta ini dilaksanakan pada acara

“IT”, yakni sebuah acara pameran dan penjualan produk usahawan kecil yang

berlangsung selama satu minggu di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. PT Antam Tbk berperan sebagai partisipan yang mengikutsertakan tiga mitra binaan

dari kantor pusat PT Antam Tbk untuk menjadi peserta. Dalam metode ini,

peneliti tidak merahasiakan identitasnya sehingga tineliti dapat mengetahui tujuan

peneliti.

3.4.3 Penelusuran Dokumen

Penelusuran dokumen dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai

perusahaan yang terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) serta

sejauh mana perusahaan telah menerapkan tanggung jawab sosial perusahaannya.

Selain itu, penelusuran dokumen juga dilakukan untuk memahami strategi yang

digunakan perusahaan dalam mewujudkan program tanggung jawab sosial.

Dokumen tersebut terdiri dari laporan tahunan (Annual Report) Antam 2006,

Standar Kerja Program Kemitraan serta contoh pengajuan proposal untuk mitra

binaan pada Program Kemitraan Antam. Peneliti juga melakukan penelusuran

dokumen dengan pencarian data dan informasi dari internet, buku, karya ilmiah

(hasil penelitian), dan surat kabar untuk memperoleh informasi yang membantu

peneliti dalam merumuskan dan menjawab pertanyaan penelitian.

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan untuk memperoleh

informasi mengenai fenomena tangggung jawab sosial perusahaan sebagai upaya

pengembangan masyarakat, bagaimana pandangan perusahaan mengenai

Corporate Social Responsibility (CSR), strategi yang digunakan perusahaan dalam menerapkan program, serta manfaat yang diperoleh perusahaan dan

masyarakat yang menerima program. Teknik pengolahan dan analisis data

dilakukan melalui tiga jalur ananlisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian

data dan penarikan kesimpulan.

3.5.1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang

  41

penelitian berlangsung. Reduksi data dilakukan dengan menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu serta

mengorganisasi data sedemikian rupa hingga dapat ditarik

kesimpulan-kesimpulan akhir. Peneliti melakukan reduksi data dengan cara membuat

catatan lapang berdasarkan hasil wawancara dengan informan maupun

responden. Pemusatan perhatian dilakukan dengan memfokuskan

pertanyaan pada pertanyaan penelitian yang ingin dijawab dalam

penelitian.

3.5.2 Penyajian Data

Penyajian data dalam hal ini digambarkan dengan sekumpulan informasi

tersusun yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini disajikan dalam

bentuk teks naratif berupa catatan lapangan yang kemudian diperkuat

dan/atau dilengkapi dengan bentuk lainnya yaitu matriks dan bagan.

Bentuk matriks dan bagan merupakan hasil dari gabungan informasi yang

tersusun dalam suatu bentuk yang terpadu, sehinggga memudahkan untuk

melihat kejadian yang terjadi.

3.5.3 Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan yang mencakup verifikasi atas kesimpulan terhadap

data yang dianalisis agar menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh.

Kesimpulan-kesimpulan yang didapatkan selama penelitian dihasilkan

dengan cara memikir ulang selama penulisan, meninjau kembali catatan

lapangan harian, meninjau kembali dan bertukar pikiran dengan teman dan

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Antam Tbk merupakan perusahaan pertambangan dan logam Indonesia

yang didirikan pada tangal 5 Juli 1968 sebagai hasil dari penggabungan beberapa

Perusahaan Negara yang bergerak di bidang pertambangan. Antam memiliki

operasi dan lokasi deposit bijih tambang di seluruh Indonesia dan bergerak di

bidang eksplorasi, eksploitasi, proses manufaktur dan pemasaran bijih nikel,

feronikel, emas, perak, bauksit dan pasir besi. Antam pertama kali menjadi

perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Jakarta ketika Pemerintah

Indonesia menjual 35 persen sahamnya kepada publik di tahun 1997. Pada tahun

1999, Antam mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Australia sebagai “foreign exempt listing” dan kemudian menjadi anggota penuh Bursa Efek Australia pada tahun 2002. Saham publik perusahaan sebesar 35 persen yang secara aktif

diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dan sebagian besar dimiliki oleh lebih dari

100 investor institusi dari Inggris dan Amerika Serikat. Dalam kepemilikannya,

PT Antam Tbk dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia sebesar 65 persen

dan sisanya dimiliki oleh publik sebesar 35 persen.

4.2 Visi dan Misi PT Antam Tbk

PT Antam Tbk memiliki visi dan misi dimana visi dan misi tersebut

dinyatakan sebagai tujuan akhir perusahaan. Berdasarkan visi Antam 2010 yaitu

menjadi perusahaan pertambangan berstandar internasional yang memiliki

  43

suatu perusahaan pertambangan yang jauh lebih baik, berorientasi ke masa depan

serta lebih menguntungkan. Adapun misi Antam bertujuan untuk memenuhi

semua komitmen dan kewajiban Antam kepada para stakeholders. Misi Antam terdiri dari lima hal yaitu:

1. Menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi, yaitu nikel, emas dan

mineral lain, dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta

memperhatikan kelestarian lingkungan.

2. Beroperasi secara efisien (dengan biaya rendah)

3. Memaksimalkan shareholders dan stakeholders value. 4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

5. Berpartisipasi di dalam upaya menyejahterakan masyarakat di sekitar

daerah operasi pertambangan.

Tujuan utama Antam adalah untuk meningkatkan nilai pemegang saham

berdasarkan strategi yang terdiri dari :

1. Fokus pada bisnis inti

Antam akan terus menempatkan fokus pada segmen bisnis yang Antam

paling ketahui dan kuasai yaitu nikel, emas dan bauksit.

2. Menciptakan pertumbuhan yang berkesinambungan

Pada strategi ini, Antam merencanakan untuk menciptakan

pertumbuhan yang berkesinambungan melalui beberapa tindakan

sebagai berikut :

Suatu perusahaan pertambangan tidak dapat beroperasi secara

berkesinambungan tanpa secara terus menerus memperbarui

cadangannya. Terkait dengan hal tersebut, Antam menanamkan

“modal yang beresiko” kira-kira tiga sampai lima persen dari

pendapatan sebelumnya dalam kegiatan eksplorasi melalui unit

Geomin (salah satu unit PT Antam Tbk).

b. Menciptakan nilai tambah dengan mengurangi penjualan bahan

mentah dan meningkatkan aktivitas-aktivitas pemrosesan di

bidang hilir.

Untuk meningkatkan nilai, Antam berencana untuk bergerak

lebih jauh ke bidang hilir dengan melakukan lebih banyak

aktivitas-aktivitas pemrosesan dan pemurnian dibandingkan

dengan aktivitas penjualan barang mentah.

c. Penambahan kapasitas yang berkesinambungan untuk

meningkatkan penghasilan kas dan menurunkan biaya per unit.

Manajemen Antam berkonsentrasi pada hal-hal yang dapat

dikendalikan yaitu volume produksi dan biaya.

d. Usaha yang terus menerus untuk mengefisienkan biaya.

Antam berusaha menurunkan biaya dengan cara menurunkan

pengeluaran rutin. Untuk menanggulangi kenaikan biaya bahan

bakar, Antam telah mengganti bahan bakar untuk pembangkit

listriknya dengan menggunakan bahan bakar Marine Fuel Oil (MFO).

  45

e. Kerjasama strategis dan akuisisi.

Antam membantu kerjasama strategis dengan

perusahaan-perusahaan internasional untuk mengelola resiko eksplorasi dan

mendapatkan akses keuangan dan teknologi. Dalam melakukan

akuisisi, Antam mempertimbangkan untuk membeli kepemilikan

pemerintah Indonesia sebesar 9.36 persen.

f. Kesinambungan lingkungan dan sosial.

Antam mencegah gangguan usaha dan memastikan operasi yang

aman dan berkesinambungan dengan menerapkan tata kelola

lingkungan dengan upaya pengurangan polusi melalui sistem

manajemen lingkungan berstandar internasional ISO 14001.

Salah satu wujud konkret upaya pengurangan polusi dilakukan

oleh Antam dengan menyelenggarakan penghijauan terhadap

lingkungan melalui penanaman 10.000 pohon bakau di Kapuk,

Jakarta. Dalam bidang sosial, Antam berupaya untuk

meningkatkan penerimaan stakeholder melalui

kegiatan-kegiatannya. Salah satu kegiatan sosial yang dilakukan Antam di

kantor pusat adalah kerja sama dengan salah satu yayasan sosial

yang menampung anak jalanan di sekitar kawasan PT Antam

Tbk.

3. Mempertahankan kekuatan dan kesehatan keuangan.

Dengan menghasilkan sebanyak mungkin kas, Antam memastikan

bahwa Antam memiliki cukup dana untuk membayar hutang dan

didukung oleh fasilitas modal kerja akan memberikan perlindungan

dari tekanan-tekanan eksternal dan dari keadaan dimana harga-harga

komoditas tidak mendukung misalnya karena naiknya harga bahan

mentah seperti minyak yang digunakan untuk proses operasi Antam,

maka Antam saat ini sedang berupaya untuk mengkonversi dengan

bahan lain.

4.3 Struktur Organisasi PT Antam Tbk

Struktur organisasi Antam didasarkan pada sistem yang berlaku di

Indonesia, dimana organ pengelola (Direksi) dibedakan dari organ pengawas

(Komisaris). Dengan demikian peran Komisaris Utama dan Direkir Utama tidak

dijalankan oleh satu orang yang sama. Direksi Antam bertanggung jawab untuk

menentukan arah strategis perusahaan, dengan persetujuan komisaris. Dengan

demikian, Direksi juga bertangung jawab untuk menerapkan strategi yang sudah

disetujui dan menjalankan aktivitas perusahaan secara efisien, termasuk

melakukan sistem pengendalian dan akuntabilitas.

Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi dan menyetujui rencana

strategis dan tahunan perusahaan. Komisaris juga bertanggung jawab untuk

memantau penerapan praktek-praktek GCG (Good Corporate Governance) yang dilakukan oleh Direksi. Komisaris memiliki lima komite, masing-masing diketuai

oleh seorang komisaris, sebagai dukungan teknis dalam menjalankan tugas-tugas

dan tanggungjawabnya, yakni bidang Audit, Manajemen Resiko, Good Corporate Governance (GCG), Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan SDM, serta Komite Lingkungan Hidup dan Pasca Tambang. Komisaris PT Antam Tbk terdiri

  47

tiga orang profesional yang berlatar belakang teknik, pertambangan dan

manajemen. Direksi terdiri dari lima orang Direktur, empat diantaranya memiliki

pengalaman lebih dari 20 tahun di Antam, dan yang satu lagi berasal dari

Departemen Keuangan. Para anggota Komisaris dan Direksi tersebut ditunjuk

melalui pemilihan oleh para pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan untuk

masa jabatan lima tahun dan dapat dipilih kembali untuk lima tahun berikutnya.

Adapun struktur organisasi dalam PT Antam Tbk dapat dilihat pada bagan

berikut ini :

 

Gambar 2. Struktur Organisasi PT Antam Tbk Keterangan: Koordinasi        Struktur Komando RUPS Komite Good Corporate  Governance Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan SDM Komite Manajemen Resiko Komite Lingkungan dan Pasca Tambang Komite Audit Tim CGC (CORSEC)  Tim SDM Tim Manajemen Resiko Tim Pasca Tambang Komisaris Direksi Auditor Eksternal Internal Audit Unit-unit Bisnis

Upaya peningkatan kinerja karyawan dilakukan oleh Antam dengan

mendirikan sebuah Pusat Pembelajaran sejak Bulan Oktober 2006 yang terletak di

Kantor Pusat di Jakarta. Pusat Pembelajaran tersebut memiliki tiga program

penting yaitu program pengembangan kompetensi, program peningkatan

produktivitas dan program pengembangan karir. Pelatihan yang dilakukan oleh

Antam selain diperuntukan bagi para karyawan Antam juga diperuntukan bagi

pihak non staf atau masyarakat. Salah satu contohnya yaitu pelatihan yang

menjadikan mitra binaan Antam sebagai peserta pelatihan yang membahas

mengenai cara pembukuan. Pelatihan tersebut dilakukan dalam waktu satu hari

dengan pelatih berasal dari luar perusahaan (outsourcing). 4.4 CSR PT Antam Tbk

PT Antam Tbk telah melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial

perusahaan (CSR) sejak tahun 2005. Penerapan CSR PT Antam Tbk dilakukan

berdasarkan suatu komitmen Antam mengenai kepeduliannya kepada komunitas

sekitar lokasi perusahaan maupun masyarakat luas. Hal yang mendukung adanya

penerapan CSR tersebut adalah diperolehnya surplus atau laba perusahaan yang

meningkat dari tahun sebelumnya. Laba tersebut diperoleh Antam dari salah satu

hasil penambangannya, yaitu nikel. CSR Group PT Antam Tbk dibagi menjadi

Comdev (Community Development) dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan). Comdev (Community Development) atau pengembangan masyarakat merupakan kegiatan yang diterapkan Antam dalam mewujudkan

tanggung jawab sosialnya secara sukarela kepada masyarakat diluar regulasi yang

dibuat oleh Pemerintah. PT Antam Tbk melakukan program pengembangan

  49

tercantum dalam laporan tahunan Antam yang menyatakan bahwa

mensejahterakan masyarakat merupakan komitmen bagi Antam. Penerapan CSR

Antam juga diwujudkan melalui Program Kemitraan yang memiliki tujuan untuk

meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui

pemanfaatan dana dari bagian laba perusahaan. Program Kemitraan ini dilakukan

di kantor pusat PT Antam Tbk dengan salah satu acara yang diikuti oleh mitraan

yaitu acara pameran produk mitra binaan yang bernama ”IT”. Program Bina

Lingkungan (BL) Antam merupakan program untuk pemberdayaan kondisi sosial

masyarakat oleh PT Antam Tbk yang dilakukan di wilayah operasi PT Antam Tbk

melalui pemanfaatan dana dari bagian laba perusahaan. Salah satu penerapan

Program BL dilakukan oleh PT Antam Tbk di daerah Kapuk, Jakarta dengan

melakukan penanaman 10.000 pohon bakau.

PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) merupakan penerapan

CSR yang dilakukan oleh PT Antam Tbk sesuai dengan ketentuan dari pemerintah

yaitu Keputusan Menteri BUMN No 236/MBU/2003. Dalam penerapan CSRnya,

PT Antam Tbk juga telah memiliki bagian (divisi) khusus yaitu CSR Group yang

dikepalai oleh seorang Senior Manajer yang langsung bertanggung jawab kepada

Direksi PT Antam Tbk. Senior Manajer CSR Group PT Antam Tbk bertanggung

jawab kepada Direktur Sumber Daya Manusia (SDM). CSR Group tersebut

terdapat di kantor pusat PT Antam Tbk yang terdiri dari staf Comdev dan staf

PKBL. Untuk struktur organisasi CSR di lokasi pertambangan (unit) dikelola oleh

manajer CSR yang bertanggung jawab kepada Senior Manajer CSR Group di

Adapun struktur koordinasi yang terdapat dalam CSR Group PT Antam

Tbk yaitu seperti yang terlihat pada gambar berikut :

 

Gambar 3. Struktur Koordinasi CSR Group PT Antam Tbk

PT Antam Tbk memiliki beberapa sebaran lokasi (unit) dan satu kantor

pusat (sebaran unit operasi penambangan PT Antam dapat dilihat pada lampiran).

Kantor pusat PT Antam Tbk terletak di Jalan Letjen TB Simatupang No.1 Lingkar

Selatan, Tanjung Barat, Jakarta. Kantor pusat PT Antam Tbk ini berada di Gedung

Aneka Tambang (Antam) yang merupakan gedung bertingkat yang terdiri dari SM CSR GROUP

Tata Usaha CSR Group

ASM COMDEV DAN PKBL ASM GENERAL AFFAIRS

Staf Comdev

Staf PKBL

Staf External Relation

Tata Usaha Comdev dan PKBL

Staf R. Tangga Staf Perwismaan Staf Keprotokolan Tata Usaha General Affairs Staf Kendaraan Keterangan :

SM : Senior Manager CSR Group

  51

lobi, admisnitrasi, lantai untuk divisi PR, lantai untuk direksi, serta lantai khusus

untuk CSR Group. Lantai lainnya digunakan untuk perusahaan lain. Lokasi kantor

pusat PT Antam Tbk ini terletak di dekat kawasan pemukiman penduduk

(penduduk di sekitar Kelurahan Tanjung Barat) dengan jalan utama dekat dengan

jalan tol. Kawasan pemukiman penduduk tersebut terletak di belakang kantor

Antam berada. Di depan kantor Antam adalah jalan tol yang dilalui oleh

kendaraan-kendaran bermotor, sedangkan di sebelah kanan kantor Antam

merupakan pertigaan jalan. Di dekat kantor Antam terdapat warung kecil yang

terletak di trotoar jalan.

PT Antam Tbk yang terletak berdampaingan dengan kawasan tempat

tinggal penduduk, selain menjalankan organisasi dan koordinasi unit Antam

secara menyeluruh juga dilakukan program-program dalam bidang sosial dan

ekonomi sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Salah satu contoh

kegiatan Antam yang dilakukan di bidang sosial adalah dukungan yang diberikan

kepada satu rumah singgah yang letaknya dekat dengan kantor Antam. Rumah

singgah tersebut merupakan tempat belajar untuk anak-anak jalanan. Dalam hal

ini Antam menyelenggarakan lomba menggambar yang diperuntukan bagi

anak-anak jalanan tersebut. Contoh kegiatan lain di bidang sosial yang telah dilakukan

Antam adalah pemberian bantuan dana untuk pembangunan jalan dan

pembangunan mesjid di salah satu wilayah dekat kantor PT Antam Tbk yang

dilaksanakan pada akhir tahun 2005. Bantuan dana untuk pembangunan jalan

dilakukan PT Antam Tbk berdasarkan informasi dari seorang warga mengenai

kerusakan jalan yang menyebabkan jalan menyebabkan jalan sering tergenang

PT Antam Tbk memiliki kerjasama dengan stakeholder terkait yang dianggap penting oleh perusahaan yaitu para pemegang saham, pembeli,

komunitas investor, karyawan (serikat pekerja), kontraktor, masyarakat setempat,

lembaga penelitian dan pengembangan yang secara langsung terkena dampak dari

cara Antam menjalankan usahanya. Terkait dengan stakeholder tersebut, Antam

melakukan pendekatannya yang berlangsung melalui tiga aktivitas utama yaitu :

1. Program Pengembangan Masyarakat; yang didanai dari anggaran

operasional Antam. Program pengembangan masyarakat memiliki wujud

kegiatan dalam bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, penyembuhan

penyakit dan masalah-masalah yang berpengaruh terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat.

2. Program Kemitraan; berkolaborasi dengan pengusaha setempat.

3. Program Bina Lingkungan; didanai dari hasil laba bersih perusahaan.

Masyarakat yang tinggal di sekitar kantor Antam terdiri dari pemuda yang

sebagian besar tidak memiliki pekerjaan. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan

penuturan dari seorang warga di sekitar kantor Antam sebagai berikut:

”Di daerah ini banyak pemuda yang pengangguran tapi tanpa pendidikan yang tidak tinggi”.

Dokumen terkait