STATUS GIZI DI KOTA BANDA ACEH TAHUN
TABEL PERKEMBANGAN APM TAHUN 2001
2.1.4.9 Pemuda dan Olah Raga A Input
1. Belum optimalnya kepemudaan dan olah raga karena selama masa konflik,
ruang gerak pemuda untuk berkreasi masih terbatas; Permasalahan
Permasalahan yang ada adalah :
2. Banyaknya pemuda berkualitas yang lebih memilih untuk mencari peluang
di luar Aceh;
3. Terbatasnya lahan untuk pengembangan sarana olah raga;
4. Lemah dan kurangnya keseriusan pemerintah kota dalam mengelola dan
pembinaan bidang olah raga.
1. Adanya berbagai organisasi kepemudaan yang muncul pasca tsunami;
Capaian
RPJP Kota Banda Aceh Tahun 2007- 2027 II - 78
2. Banyaknya lembaga donor yang membantu dalam memberikan pelatihan
bagi pemuda dan rehabilitasi serta rekonstruksi prasarana olah raga yang rusak akibat tsunami;
3. Terdapatnya sekolah olah raga merupakan aset daerah untuk menghasilkan
bibit unggul bidang olah raga.
B. Analisis
1. Peluang pengembangan olah raga di Kota Banda Aceh sangat besar terlebih
adanya Undang-Undang Pemerintah Aceh yang menegaskan bahwa Provinsi NAD dapat mengirimkan utusan olah raga di ajang internasional;
Proyeksi peluang
2. Bantuan lembaga donor/NGO untuk membangun sarana olah raga
merupakan awal kebangkitan kerja sama Pemerintah Daerah Kota Banda Aceh dalam meningkatkan mutu olah ragawan.
1. Tantangan nyata yang dapat muncul adalah pengaruh globalisasi yang
membawa pengaruh negatif menyebabkan degradasi moral generasi muda sehingga pembangunan pemuda dan olah raga menjadi terhambat;
Proyeksi tantangan
2. Daya tarik kehidupan/peluang yang ada di kota-kota besar menyebabkan
banyaknya pemuda yang berkualitas meninggalkan Kota Banda Aceh.
1. Belum adanya kesadaran dari kalangan pemuda untuk berkontribusi dalam
pembangunan; Proyeksi kelemahan
Proyeksi permasalahan yang muncul adalah :
2. Belum optimalnya pembinaan bibit-bibit olahragawan dikarenakan
RPJP Kota Banda Aceh Tahun 2007- 2027 II - 79
1. Meningkatnya kualitas pemuda ditunjukkan dengan tingkat pendidikan
yang semakin tinggi; Proyeksi kekuatan
2. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan akibat transfer ilmu
pengetahuan dari pekerja luar yang terjadi selama masa rehabilitasi dan rekonstruksi.
C. Output
Prediksi kondisi pemuda dan olah raga dalam jangka waktu 20 tahun kedepan, antara lain:
1. Adanya pengembangan dan keserasian kebijakan kepemudaan;
2. Meningkatnya peran serta pemuda dalam pembangunan;
3. Adanya upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda;
4. Adanya upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba;
5. Dikembangkannya kebijakan dan manajemen olahraga;
6. Adanya pembinaan dan pemasyarakatan olahraga;
7. Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga;
8. Meningkatnya prestasi olah raga di event-event nasional maupun
internasional.
Ketertiban dan Ketentraman A. Input
1. Kebebasan berpolitik di masa lalu sangat rawan/rentan dengan paksaan dan
tantangan seperti pelaksanaan pemilu yang selalu diwarnai dengan pemaksaan untuk memilih salah satu partai tertentu;
RPJP Kota Banda Aceh Tahun 2007- 2027 II - 80
2. Konflik yang berkepanjangan dalam masyarakat Aceh sehingga kebebasan
berbicara dan berpendapat atau mengkritik menjadi sulit;
3. Penegakan hukum yang belum adil dan transparan menyebabkan
menurunnya kredibilitas aparat maupun institusi penegak hukum dimata masyarakat;
4. Pemberlakuan sanksi terhadap pelaku yang terlibat korupsi tidak
dilaksanakan secara murni, efektif dan adil, termasuk penyelesaian berbagai kasus korupsi yang menyita perhatian masyarakat;
5. Meningkatnya kriminalitas khususnya perampokan, penodongan,
pembunuhan, dan penjarahan yang diakibatkan konflik bersenjata yang terjadi disebagian wilayah Aceh yang berimbas di wilayah Kota Banda Aceh.
1. Pasca penandatanganan perdamaian antara RI dan GAM di Helsinki-
Swedia, stabilitas politik dan keamanan mulai meningkat. Hal ini berdampak pada penurunan gangguan keamanan dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat;
Capaian
2. Munculnya kebebasan berpolitik dan memberi pendapat di depan umum
oleh setiap warga masyarakat;
3. Pemilihan kepala daerah secara langsung yang berjalan aman dan damai.
B. Analisis
1. Kesepakatan perdamaian antara Pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka
dengan disahkannya Undang-Undang Pemerintah Aceh membuka peluang bagi masyarakat Kota Banda Aceh untuk bebas berpolitik dan memberikan pendapat di muka umum;
RPJP Kota Banda Aceh Tahun 2007- 2027 II - 81
2. Adanya Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, menyebabkan masyarakat dapat menggunakan haknya untuk memberikan aspirasi dalam pilkada.
1. Stabilitas politik dan keamanan yang sudah membaik di Kota Banda Aceh
ini dapat terancam jika elit politik yang ada di pusat tidak serta merta menerima aspirasi masyarakat Aceh untuk membangun daerahnya;
Proyeksi tantangan
2. Pemberitaan media baik lokal, nasional maupun internasional yang tidak
proporsional juga dapat memicu konflik di tengah masyarakat;
3. Rendahnnya kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Pemerintah
Kota Banda Aceh untuk melakukan tertib hukum tanpa diskriminasi terhadap seluruh lapisan masyarakat.
1. Konflik vertikal dan horisontal yang terjadi di internal pemerintahan akan
menghambat proses perdamaian yang sudah berlangsung sejauh ini; Proyeksi kelemahan
2. Profesionalime aparat penegak hukum yang tidak membaik akan semakin
memberikan citra yang buruk di masyarakat mengingat masih sering terjadinya penegakan hukum yang tidak adil.
1. Keinginan masyarakat untuk mengakhiri konflik;
Proyeksi kekuatan
Faktor keberhasilan dalam mewujudkan ketertiban dan ketentraman yang akan tetap terjaga adalah:
2. Adanya keinginan yang kuat di masyarakat untuk membangun kembali
Kota Banda Aceh setelah gempa dan tsunami;
3. Adanya norma dan reusam yang menjadi ciri khas masyarakat Aceh dalam
RPJP Kota Banda Aceh Tahun 2007- 2027 II - 82
4. Adanya keinginan untuk menegakkan supremasi hukum dan HAM yang
bersumber pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Output
Prediksi kondisi keamanan dan ketertiban dalam jangka waktu 20 tahun kedepan, antara lain :
1. Terbentuknya petugas keamanan, pembangunan pos jaga dan pengendalian
keamanan lingkungan dalam rangka meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan;
2. Terpeliharanya kamtratibmas dan pencegahan tindak kriminal dengan
meningkatkan kapasitas dan kerja sama polisi pamong praja dengan aparat keamanan;
3. Berkembangnya dan terbangunnya kemitraan wawasan kebangsaan, rasa
solidaritas dan ikatan sosial di kalangan masyarakat dan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa;
4. Pemberdayaan masyarakat yang semakin meningkat untuk menjaga
ketertiban dan keamanan;
5. Berkurangnya penyakit masyarakat seperti peredaran/penggunaan minuman
keras, narkoba, praktek prostitusi, peredaran uang palsu, aksi premanisme, perjudian, penyelundupan dan eksploitasi anak di bawah umur;
6. Meningkatnya pendidikan politik masyarakat melalui penyuluhan kepada
masyarakat, fasilitasi penyelesaian perselisihan partai politik, koordinasi
RPJP Kota Banda Aceh Tahun 2007- 2027 II - 83
2.1.5.1 Penataan Ruang