• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMUNGUTAN SUARA, PENETAPAN CALON TERPILIH, PENGESAHAN DAN PENGANGKATAN

Bagian Kesatu Pemungutan Suara

Pasal 36

(1) Pemungutan suara pemilihan kepala desa diselenggarakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum masa jabatan kepala desa berakhir.

(2) Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ditetapkan oleh P2KD.

(3) Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memberikan suara melalui kartu suara yang berisi nomor dan tanda gambar calon.

(4) Pemberian suara untuk pemilihan dilakukan dengan mencoblos salah satu tanda gambar dalam kartu suara. (5) Untuk keperluan pemungutan suara dalam pemilihan

disediakan kotak suara sebagai tempat kartu suara yang digunakan oleh pemilih.

Pasal 37

(1) Jumlah kartu suara pemilihan calon dicetak sama dengan jumlah pemilih tetap dan ditambah paling banyak 2,5% (dua setengah per seratus) dari jumlah pemilih tersebut. (2) Tambahan kartu suara sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), digunakan sebagai cadangan untuk mengganti kartu suara pemilih yang keliru memilih pilihannya serta kartu suara yang rusak.

(3) Penggunaan tambahan kartu suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuatkan berita acaranya.

Pasal 38

(1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, panitia pemilihan melakukan :

a. pembukaan kotak suara;

b. pengeluaran seluruh isi kotak suara;

c. pengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan;

d. penghitungan jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan.

(2) Kegiatan panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dihadiri oleh saksi dari calon, tim pengawas, tim pengendali dan warga masyarakat.

(3) Kegiatan panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh Ketua Panitia pemilihan dan sekurang-kurangnya 2 (dua)

anggota P2KD serta dapat ditandatangani oleh saksi dari calon.

Pasal 39

(1) Setelah melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, P2KD memberikan penjelasan mengenai tata cara pemungutan suara.

(2) Dalam pemberian suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemilih diberi kesempatan oleh P2KD berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih.

(3) Apabila menerima kartu suara yang ternyata rusak, pemilih dapat meminta kartu suara pengganti kepada P2KD, kemudian P2KD memberikan kartu suara pengganti hanya satu kali.

(4) Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suara, pemilih dapat meminta kartu suara pengganti kepada P2KD, kemudian P2KD memberikan kartu suara pengganti hanya satu kali.

Pasal 40

Suara untuk pemilihan kepala desa dinyatakan sah apabila : a. kartu suara ditandatangani oleh Ketua P2KD; dan

b. tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat tanda gambar Calon; atau

c. tanda coblos lebih dari satu tetapi masih di dalam kotak yang memuat tanda gambar calon; atau

d. tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat tanda gambar calon.

Pasal 41

(1) Penghitungan suara dilakukan oleh P2KD setelah pemungutan suara berakhir.

(2) Sebelum penghitungan suara dimulai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), P2KD menghitung:

a. jumlah pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih tetap;

b. jumlah kartu suara yang tidak terpakai; dan

c. jumlah kartu suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos.

(3) Penghitungan suara dapat dihadiri oleh saksi calon, tim pengendali, tim pengawas dan warga masyarakat.

(4) Saksi calon dalam penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus membawa surat mandat dari calon atau tim kampanye yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada Ketua P2KD.

(5) Penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara yang memungkinkan saksi calon, tim pengendali, tim pengawas dan warga masyarakat yang hadir dapat menyaksikan secara jelas proses penghitungan suara.

(6) Calon dan warga masyarakat melalui saksi calon yang hadir sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh P2KD apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan.

(7) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi calon atau warga masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat diterima, P2KD seketika itu juga mengadakan pembetulan.

(8) Segera setelah selesai penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), P2KD membuat berita acara yang ditandatangani oleh ketua dan

sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota P2KD serta dapat ditandatangani oleh saksi calon.

(9) Apabila berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (8), tidak ditandatangani oleh saksi calon dan tidak mengajukan keberatan, berita acara dinyatakan sah. (10) P2KD memberikan salinan berita acara penghitungan

sebagaimana dimaksud pada ayat (8) kepada masing-masing saksi calon yang hadir sebanyak 1 (satu) eksemplar.

Pasal 42

(1) Setelah penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, selambat-lambatnya 1 (satu) hari diputuskan dalam Pleno P2KD untuk menetapkan calon kepala desa terpilih.

(2) Penetapan calon terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada BPD paling lambat 3 (tiga) hari setelah penetapan calon terpilih.

(3) Apabila ada pengajuan keberatan terhadap hasil pemilihan oleh calon, P2KD menyampaikan keberatan tersebut kepada BPD.

(4) BPD wajib menyelesaikan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam rapat Pleno BPD paling lambat 3 (hari) setelah penyampaian keberatan.

Pasal 43

Penghitungan ulang surat suara dilakukan apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan terbukti terdapat satu atau lebih penyimpangan :

a. penghitungan suara dilakukan secara tertutup;

b. penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang penerangan cahaya;

c. saksi calon, tim pengendali, tim pengawas dan warga masyarakat tidak dapat menyaksikan proses penghitungan suara secara jelas;

d. penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang telah ditentukan; dan/atau

e. terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan kartu suara yang sah dan kartu suara yang tidak sah.

Pasal 44

(1) Pemungutan suara dapat diulang apabila terjadi kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.

(2) Pemungutan suara dapat diulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila hasil penelitian dan pemeriksaan Tim Pengawas terbukti terdapat satu atau lebih dari keadaan :

a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan;

b. P2KD meminta pemilih memberi tanda khusus, menandatangani atau menulis nama atau alamatnya pada kartu suara yang sudah digunakan;

c. Seorang pemilih menggunakan hak pilih lebih dari satu kali;

d. P2KD merusak lebih dari satu kartu suara yang sudah digunakan oleh pemilih sehingga kartu suara tersebut menjadi tidak sah; dan/atau

e. Orang yang tidak terdaftar sebagai pemilih, mendapat kesempatan memberikan suara.

Pasal 45

Pemungutan dan penghitungan suara ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 dan Pasal 44 diputuskan oleh BPD dan dilaksanakan Paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah hari pemungutan suara.

Pasal 46

(1) Pemungutan suara tahap kedua dapat dilakukan apabila terdapat 2 (dua) orang atau lebih calon kepala desa yang mendapatkan dukungan suara terbanyak dengan jumlah yang sama.

(2) Pemungutan suara tahap kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diikuti oleh calon yang mendapat dukungan suara terbanyak dengan jumlah sama.

(3) Pemilihan tahap kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pelaksanaan pemungutan suara tahap pertama.

Bagian Kedua

Penetapan, pengesahan, Pengangkatan Calon Terpilih

Pasal 47

(1) Calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai calon terpilih.

(2) Calon Kepala Desa terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan BPD berdasarkan Laporan dan Berita Acara Pemilihan dari P2KD.

(3) Penetapan calon kepala desa terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling lambat 3 (tiga)

hari setelah diterimanya laporan dan berita acara pemilihan dari P2KD.

(4) BPD mengusulkan calon kepala desa terpilih kepada Bupati melalui Camat untuk disahkan menjadi Kepala Desa terpilih paling lambat 7 (tujuh) hari setelah penetapan calon kepala desa terpilih.

(5) Bupati menerbitkan Keputusan Bupati tentang pengesahan pengangkatan kepala desa terpilih paling lama 15 (lima belas) hari terhitung tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari BPD.

Pasal 48

Warga desa yang pada hari pemungutan suara pemilihan sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah menikah mempunyai hak memilih.

BAB IX

Dokumen terkait