• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. braunii (sel/ml) % Kematian

IV.3 Penambahan Karbon Dioksida (CO 2 ) dan Pengaruh Siklus Pencahayaan

IV.3.1 Pertumbuhan Sel B.braunii Alami dan Termutasi UV-B setelah Penambahan CO2 pada UV-Berbagai Siklus Pencahayaan

Pada tahap ini mikroalga B.braunii alami dan termutasi UV-B yang telah dikultur selama 3 hari ditambahkan gas CO2

pada 3 siklus pencahayaan berbeda yaitu pada pencahayaan (terang : gelap) 24 jam : 0 jam ; 16 jam : 8 jam ; dan 12 jam : 12 jam. Mikroalga B.braunii alami dan termutasi UV-B dikultur selama 10 hari dan dilakukan perhitungan jumlah sel dan analisa

Optical Density (OD) setiap harinya untuk mengetahui pertumbuhan sel yang ditandai dengan semakin keruhnya kultur mikroalga. Dalam analisa OD ini digunakan panjang gelombang 680 nm karena pada panjang gelombang tersebut memiliki nilai serapan maksimum. Panjang gelombang 680 nm akan diserap maksimum oleh klorofil a dari mikroalga.

CO2 merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroalga karena CO2 dibutuhkan untuk proses fotosintesis. Penambahan CO2 sebesar 2% dari jumlah udara

IV-5

merupakan kondisi yang optimal untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi metabolisme. Peningkatan yang signifikan terjadi pada biomassa, klorofil, karotenoid, hidrokarbon dan kandungan lemak dari B.braunii. (Rao et al, 2007).

Sebelum penambahan gas CO2 dan perlakuan siklus pencahayaan, kondisi awal B.braunii alami dan mutan UV-B memiliki perbedaan dalam hal jumlah sel masing-masing.

B.brauniialami memiliki jumlah sel dan nilai OD yang lebih besar dibanding mutan UV-B sehingga kondisi awal harus dibuat sama dengan nilai OD mutan UV-B sebagai acuan. Nilai OD awal mutan UV-B pada hari ke-0 sebesar 0,583 dengan jumlah sel awal 12.000.000 sel/ml sehingga dilakukan pengenceran pada kultur

B.braunii alami dengan penambahan air laut untuk mendapatkan nilai OD awal yang mendekati nilai OD awal mutan UV-B. Setelah pengenceran dengan air laut didapatkan nilai OD awal

B.braunii alami pada hari ke-0 sebesar 0,581 dengan jumlah sel awal 10.166.667 sel/ml. Tujuan penyamaan nilai OD pada hari ke-0 ini yaitu supaya pertumbuhan antara B.braunii alami dan mutan UV-B dapat dibandingkan dengan mudah. Data OD dan jumlah sel mikroalga B.braunii alami dan mutan UV-B setelah dikultur selama 10 hari dengan penambahan gas CO2 pada beberapa siklus pencahayaan berturut-turut disajikan dalam Tabel IV.3 dan Tabel IV.4.

Tabel IV.3 Jumlah Sel dan Optical Density B.braunii Alami setelah Kultur 10 Hari dengan Penambahan Gas CO2 Variabel

Siklus Pencahayaan

Hari ke

Variabel Siklus Pencahayaan (terang : gelap)

12 : 12 16 : 8 24 : 0 OD Jumlah Sel (106 sel/ml) OD Jumlah Sel (106 sel/ml) OD Jumlah Sel (106 sel/ml) 0 0,581 10,2 0,581 10,2 0,581 10,2 1 0,723 16 0,851 16 0,818 17,7

IV-6 2 0,938 17,5 1,137 28,5 1,268 24,5 3 1,071 24,2 1,244 29,7 1,477 35,7 4 1,212 26 1,387 29,7 1,745 71 5 1,363 33,2 1,553 39 1,886 79,5 6 1,432 37,5 1,678 44,8 2,000 91,5 7 1,495 43,3 1,745 50,7 2,097 91,8 8 1,620 54,8 1,854 69,5 2,222 111,2 9 1,699 72,7 1,959 81,8 2,301 117 10 1,745 77.2 2,000 84,8 2,398 119,2

Berdasarkan Tabel IV.3 diatas dapat terlihat dari perhitungan jumlah sel dengan metode counting chamber maupun dari nilai ODbahwa pertumbuhan sel B.braunii alami naik setiap harinya untuk ketiga variabel siklus pencahayaan. Jumlah sel awal pada hari ke 0 untuk ketiga variabel siklus pencahayaan sama yaitu sebanyak 10.166.667 sel/ml dengan nilai OD awal 0,581. Jumlah sel akhir pada hari ke 10 untuk variabel siklus pencahayaan 12 : 12 yaitu sebanyak 77.166.667 sel/ml dengan nilai OD 1,745. Untuk variabel siklus pencahayaan 16 : 8 sebanyak 84.833.333 sel/ml dengan nilai OD 2,000. Sedangkan untuk variabel siklus pencahayaan 24 : 0 memiliki jumlah sel sebanyak 119.166.667 sel/ml dengan nilai OD 2,398. Dari ketiga variabel siklus pencahayaan ini terlihat bahwa variabel siklus pencahayaan 24 : 0 merupakan variabel yang terbaik karena memiliki jumlah sel yang paling tinggi dibandingkan 2 variabel lainnya.

IV-7

Tabel IV.4 Jumlah Sel dan Optical Density B.braunii Mutan UV-B setelah Kultur 10 Hari dengan Penambahan Gas CO2 Variabel

Siklus Pencahayaan

Hari ke

Variabel Siklus Pencahayaan (terang : gelap)

12 : 12 16 : 8 24 : 0 OD Jumlah Sel (106 sel/ml) OD Jumlah Sel (106 sel/ml) OD Jumlah Sel (106 sel/ml) 0 0,583 12 0,583 12 0,583 12 1 0,648 13,3 0,715 13,3 0,662 14,2 2 0,739 14,2 0,863 14,7 0,937 15,5 3 0,812 14,3 0,993 19 1,172 23,2 4 0,857 15,7 1,222 24,8 1,481 43 5 0,896 24,3 1,432 37,3 1,699 56,8 6 1,007 27,2 1,569 47,5 1,854 66,2 7 1,121 30,5 1,678 47,5 1,959 76,5 8 1,237 31,2 1,770 46,5 2,046 79,7 9 1,292 36,5 1,854 61,3 2,097 87 10 1,337 37,2 1,959 65 2,097 86,5

Untuk dapat membandingkan pengaruh siklus pencahayaan pada B.braunii alami dan mutan UV-B, maka variabel siklus pencahayaan juga dilakukan untuk mutan UV-B dimana data pertumbuhan sel dan OD mutan UV-B selama 10 hari disajikan pada Tabel IV.4 diatas. Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pertumbuhan mutan UV-B cenderung naik setiap harinya untuk ketiga variabel siklus pencahayaan. Jumlah sel pada hari ke 0 untuk ketiga variabel yaitu sebanyak 12.000.000 sel/ml dengan nilai OD awal sebesar 0,583. Jumlah sel akhir pada hari ke 10 untuk variabel siklus pencahayaan 12 : 12 sebanyak 37.166.667 sel/ml dengan nilai OD 1,337. Untuk variabel siklus pencahayaan 16 : 8 sebanyak 65.000.000 sel/ml dengan nilai OD 1,959. Sedangkan untuk variabel siklus pencahayaan 24 : 0 sebanyak 86.500.000 sel/ml dengan nilai OD 2,097. Dari ketiga variabel siklus pencahayaan untuk mutan

UV-IV-8

B ini terlihat seperti halnya pada B.braunii alami yaitu bahwa variabel siklus pencahayaan 24 : 0 merupakan kondisi yang terbaik dibandingkan 2 variabel siklus pencahayaan yang lain karena memiliki pertumbuhan sel yang lebih tinggi.Dari Tabel IV.4 diatas juga dapat terlihat bagaimana karakteristik pertumbuhan dari mutan UV-B untuk ketiga variabel siklus pencahayaan. Pada variabel siklus pencahayaan 12 : 12, jumlah sel naik setiap hari dari hari ke 0 sampai hari ke 10. Namun dalam 4 hari pertama, pertumbuhan selnya naik secara lambat dan dari hari ke 4 jumlah sel naik cukup pesat dimana pada hari ke 4 jumlah selnya 15.666.667 sel/ml dan pada hari ke 5 menjadi 24.333.333 sel/ml. Begitu halnya dengan variabel siklus pencahayaan 16 : 8 maupun 24 : 0, kedua variabel siklus pencahayaan ini juga memperlihatkan karakteristik pertumbuhan yang serupa dengan variabel 12 : 12, hanya saja pertumbuhan sel yang lambat tidak terjadi dalam 4 hari pertama, namun dalam 2 hari pertama dan setelah itu naik cukup pesat. Pada variabel 16 : 8, jumlah sel pada hari ke 2 sebanyak 14.666.667 sel/ml dan pada hari ke 3 menjadi 19.000.000 sel/ml. Sedangkan untuk variabel 24 :0, jumlah sel pada hari ke 2 sebanyak 15.500.000 sel/ml dan pada hari ke 3 naik pesat menjadi 23.166.667 sel/ml.

Gambar IV.2 Grafik Pertumbuhan Sel B.braunii Alami dan Mutan UV-B 0 50000000 100000000 150000000 0 5 10 15

Dokumen terkait