• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 PENAMPANG TEGAK TAHANAN JENIS PENGUKURAN PRIMER

Berdasarkan hasil intersepsi geolistrik secara kuantitatif yang dikorelasikan dengan data geologi dan data hidrogeologi setempat, maka diperoleh beberapa perbedaan tahanan jenis yang ditafsirkan sebagai perubahan lapisan batuan. Hasil interpretasi data geolistrik dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8.

4.3.1 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.1

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.1 terdiri dari enam kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi enam jenis lapisan. Keenam kontras tahanan tersebut sebagai enam lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis

sebesar 3,16 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,3 m.

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 2,25 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 4 meter. Kedalaman akuifer ini diperkirakan mencapai 5,3 m dibawah permukaan tanah setempat (bmt).

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 1,37 ohm meter. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan lempung. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 8 m dengan kedalaman mencapai 13,7 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 2,57 Ohm meter yang ditafsir sebagai pasir lempungan (diduga akuifer) dengan ketebalan 15 m.

• Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 6,56 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir tufaan (diduga akuifer). Kedalaman ini diduga mencapai kedalaman 80 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keenam adalah 12,53 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir konglomeratan (akuifer dalam). Ketebalan lapisan diduga > 40 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.2 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.2

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.2 terdiri dari lima kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi lima jenis lapisan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis

sebesar 18,65 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,25 m.

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 8,27 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir tufaan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 5 meter. Kedalaman akuifer ini diperkirakan mencapai 5,25 m bmt.

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 19,93 ohm meter. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir konglomeratan. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 7 m dengan kedalaman mencapai 14 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 4,8 Ohm meter yang ditafsir sebagai pasir lempungan (diduga akuifer) dengan ketebalan 12 m.

• Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 29,38 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai laisan pasir konglomeratan (akuifer dalam). Ketebalan lapisan diduga > 90 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.3 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.3

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.3 terdiri dari empat kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi empat jenis lapisan. Kempat kontras tahanan tersebut sebagai empatlapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut:

• Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 5,59 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,5 m

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 0,51 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan lempung dengan ketebalan mencapai 23 meter dengan kedalaman mencapai 25 m bmt.

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 4,5 ohm meter. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 18 m dengan kedalaman mencapai 44 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 7,51 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan pasir tufaan (diduga akuifer) dengan ketebalan > 75 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.4 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.4

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.4 terdiri dari empat kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi empat jenis lapisan. Keempat kontras tahanan tersebut sebagai empat lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut:

• Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 14,66 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,6 m

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 78,68 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir konglomeratan dengan ketebalan mencapai 20 meter dengan kedalaman mencapai 21,6 m bmt. • Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 4,82 ohm meter. Lapisan ini ditafsir

sebagai lapisan pasir lempungan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 3 m dengan kedalaman mencapai 24 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 25,99-78,68 Ohmmeter yang ditafsir sebagai lapisan pasir konglomeratan (diduga akuifer) dengan ketebalan > 90 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.5 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.5

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.5 terdiri dari enam kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi enam jenis lapisan. Keenam kontras tahanan tersebut sebagai enam lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis

sebesar 1,52 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,1 m.

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 2,15 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 1,5 meter. Kedalaman akuifer ini diperkirakan mencapai 2,6 m bmt.

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 7,92 ohm meter. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir tufaan. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 8 m dengan kedalaman mencapai 11 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 1,52 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan lempung dengan ketebalan 15 m.

• Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 9,9 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir tufaan (diduga akuifer) dengan ketebalan 34 m dan kedalaman diduga mencapai kedalaman 62 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keenam adalah 2,07 Ohmmeter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir lempungan (akuifer dalam) dengan Ketebalan lapisan diduga > 60 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.6 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.6

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.6 terdiri dari lima kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi lima jenis lapisan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 1,70 ohmmeter, ditafsir sebagai lapisan lempung dengan ketebalan mencapai 1,8 m.

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 3,38 ohm meter. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan diduga sebagai akuifer dangkal. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 2 m dengan kedalaman mencapai 6,2 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 1,73 Ohmmeter yang ditafsir sebagai lempung dengan ketebalan 73,8 m.

• Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 6,13 Ohmmeter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir tufaan (akuifer dalam). Ketebalan lapisan diduga > 40 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.7 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.7

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.7 terdiri dari lima kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi lima jenis lapisan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis

sebesar 63,10 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,3 m.

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 17,56 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir konglomeratan diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan 4 m dan kedalaman 5,7 m bmt. • Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 2,28 ohm meter. Lapisan ini ditafsir

sebagai lapisan pasir lempungan. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 25 m dengan kedalaman mencapai 33,33 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 8,52 Ohm meter yang ditafsir sebagai pasir tufaan diduga akuifer dengan ketebalan 40 m dan kedalaman 75 m.

• Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 4,62 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir tufaan (akuifer dalam). Ketebalan lapisan diduga > 40 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.8 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.8

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.8 terdiri dari lima kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi lima jenis lapisan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis

sebesar 198,13 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,7 m.

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 6,14 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir tufaan diduga akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 6 m dan kedalaman 8,3 m.

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 3,38 ohm meter. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 3 m dengan kedalaman mencapai 12 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 0,9 Ohm meter yang ditafsir sebagai lempung dengan ketebalan 25 m.

• Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 7,53 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir tufaan (akuifer dalam). Ketebalan lapisan diduga > 40 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.9 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.9

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.4 terdiri dari empat kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi empat jenis lapisan. Keempat kontras tahanan tersebut sebagai empat lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut:

• Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 3,84 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,7 m

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 4,64 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan 5 meter dengan kedalaman mencapai 6 m bmt.

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 1,22 ohm meter. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan lempung dengan ketebalan mencapai 65 m dengan kedalaman 72 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 8,81 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan pasir tufaan (diduga akuifer) dengan ketebalan > 45 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.10 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.10

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.10 terdiri dari enam kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi enam jenis lapisan. Keenam kontras tahanan tersebut sebagai enam lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut:

• Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 15,57 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,5 m.

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 2,74 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 6 meter. Kedalaman akuifer ini diperkirakan mencapai 6,6 m bmt.

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 7,32 ohm meter. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir tufaan. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 5,5 m dengan kedalaman mencapai 10 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 1,12 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan lempung dengan ketebalan 15 m.

• Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 3,22 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir lempungan (diduga akuifer) dengan ketebalan 35 m dan kedalaman diduga mencapai kedalaman 65 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keenam adalah 7,8 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir tufaan (akuifer dalam) dengan Ketebalan lapisan diduga > 40 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.11 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.11

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.11 terdiri dari lima kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi lima jenis lapisan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 2,1 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 8 meter. Kedalaman akuifer ini diperkirakan mencapai 10 m bmt.

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis 0,38 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan lempung dengan ketebalan 30 m.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis sebesar 4,25 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir lempungan (diduga akuifer) dengan ketebalan 30 m dan kedalaman diduga mencapai kedalaman 78 m bmt.

• Kontras tahanan jenis kelima adalah 8,3 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasiran tufaan (akuifer dalam) dengan Ketebalan lapisan diduga > 40 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.12 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.12

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.12 terdiri dari enam kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi enam jenis lapisan. Keenam kontras tahanan tersebut sebagai enam lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut:

• Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 2,26 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,3 m.

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 5,4 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan 2 meter. Kedalaman akuifer ini diperkirakan mencapai 3,7 m bmt.

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 8,95 ohm meter. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir tufaan. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 6 m dengan kedalaman mencapai 10,3 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 4,4 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan diduga sebagai akuifer dengan ketebalan 30 m dan kedalaman 40 m bmt.

• Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 1,13 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan lempung dengan ketebalan 30 m dan kedalaman diduga mencapai kedalaman 74 m bmt.

• Kontras tahanan jenis keenam adalah 53,33 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir konglomeratan (akuifer dalam) dengan Ketebalan lapisan diduga > 40 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.13 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.13

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.13 terdiri dari lima kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi lima jenis lapisan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis

sebesar 22,08 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,2 m.

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 9,75 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan pasir tufaan yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan 3 meter. Kedalaman akuifer ini diperkirakan mencapai 4,8 m bmt.

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan 4,41 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan dengan ketebalan 8,2 m.

• Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis sebesar 1,16 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan lempung dengan ketebalan 70 m dan kedalaman diduga mencapai kedalaman 86 m bmt.

• Kontras tahanan jenis kelima adalah 5,25 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasiran tufaan (akuifer dalam) dengan Ketebalan lapisan diduga > 30 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

4.3.14 Penampang Tegak Tahanan Jenis GL.14

Penampang tegak tahanan jenis pada GL.14 terdiri dari lima kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi lima jenis lapisan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapisan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sebagai berikut: • Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis

sebesar 2,04 ohm meter. Lapisan tanah penutup ini setebal 1,2 m.

• Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 1,5 ohm meter, ditafsir sebagai lapisan lempung dengan ketebalan mencapai 8,8 meter.

• Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis 3,30-5,5 Ohm meter yang ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan 25 m dan kedalaman 33 m bmt. • Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis sebesar 1,19 Ohm meter. Lapisan ini diduga

sebagai lapisan lempung dengan ketebalan 30 m dan kedalaman diduga mencapai kedalaman 68 m bmt.

• Kontras tahanan jenis kelima adalah 8,39 Ohm meter. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasiran tufaan (akuifer dalam) dengan Ketebalan lapisan diduga > 50 m mencapai kedalaman > 120 m bmt.

Data yang dihasilkan dari pengukuran menggunakan alat geolistrik di lokasi penelitian mengandung beberapa data yang error. Kesalahan data tersebut berupa nilai tahan jenis yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Kesalahan data tersebut berpengaruh terhadap interpretasi data untuk memperkirakan posisi lapisan akuifer berada. Besarnya nilai kesalahan data ditunjukkan dengan istilah RMS (Root Mean Square) dalam perangkat lunak Progress Version 3.0. kesalahan-kesalahan tersebut diakibatkan oleh kondisi lingkungan daerah penelitian dan teknis pengukuran, yakni : hubungan elektroda arus AB dengan tanah tidak terkontak dengan baik sehingga arus listrik tidak stabil, injeksi arus belum optimal dan kondisi lapisan tanah yang terbentuk akibat timbunan maupun adanya tumpukan sampah. Bila harga apparent resistivity menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya, kemungkinan ada kebocoran arus pada kabel atau menancapkan elektroda AB pada jarak yang lebih pendek dari yang seharusnya, atau jarak elektroda tegangan MN lebih panjang dari yang seharusnya. Bila harga apparent resistivity terlalu rendah, ada kemungkinan elektroda arus ditancapkan pada jarak yang lebih jauh dari yang seharusnya atau jarak elektroda tegangan MN lebih pendek dari yang seharusnya.

Tabel 7. Hasil interpretasi data geolistrik (GL.1-GL.7) Titik Pendugaan Geolistrik Kedalaman (m) Tahanan Jenis

(Ohm meter) Penafsiran

GL.1 0 – 1,3 1,3 – 5.3 5,3 – 13,7 13,7 – 31,5 31,5 – 80 80 -

3,16 2,25 1,37 2,57 6,56 12,53 Tanah penutup

Pasir lempungan (diduga akuifer) Lempung

Pasir lempungan (diduga akuifer) Pasir Tufaan

Pasir konglomeratan (diduga akuifer)

GL.2 0 – 1,25 1,25 – 5,25 5,25 – 15,75 15,75 – 28,25 28,25 - ∞ 0,01 – 18,65 8,27 19,93 4,8 29,38 Tanah penutup

Pasir tufaan (diduga akuifer) Pasir konglomeratan

Pasir lempungan (diduga akuifer) Pasir konglomeratan (diduga akuifer)

GL.3 0 – 1,5 1,5 – 26,27 26,27 – 44,73 44,73 -∞ 5,59 0,51 4,5 7,51 Tanah penutup Lempung

Pasir lempungan (diduga akuifer) Pasir tufaan (diduga akuifer)

GL.4 0 – 1,6 1,6 – 21,6 21,6 – 24,4 24,4 – ∞ 14,66 78,68 4,82 25,99–78,68 Tanah penutup

Pasir konglomeratan (diduga akuifer) Lempung

Pasir konglomeratan (diduga akuifer)

GL.5 0 – 1,1 1,1 – 2,6 2,6 – 11,79 11,79 – 15,11 15,11 – 62,55 62,55 – ∞ 1,52 2,15 7,92 1,52 9,9 2,07 Tanah penutup

Pasir lempungan (diduga akuifer) Pasir tufaan (diduga akuifer) Lempung

Pasir tufaan (diduga akuifer) Pasir lempungan (diduga akuifer) GL.6 0 – 1,25 1,25 – 1,8 1,8 – 6,2 6,2 – 73,8 73,8 - ∞ 0,64 1,7 3,38 1,73 6,13 Tanah penutup Lempung/tuf

Pasir lempungan (diduga akuifer) Lempung/tuf

pasir tufaan (diduga akuifer)

GL.7 0 – 1,3 1,3 – 5,7 5,7 – 33,33 33,33 – 75 75 - ∞ 63,10 17,56 2,28 8,52 4,62 Tanah penutup

Pasir konglomeratan (diduga akuifer) Pasir lempungan

Pasir tufaan (diduga akuifer) Pasir lempungan

Tabel 8. Hasil interpretasi data geolistrik (GL.8-GL.14) Titik Pendugaan Geolistrik Kedalaman (m) Tahanan Jenis

(Ohm meter) Penafsiran

GL.8 0 – 1,7 1,7 – 8,3 8,3 – 12,7 12,7 – 35,3 35,3 –

198,13 6,14 3,38 0,9 7,53 Tanah penutup

Pasir tufaan (diduga akuifer) Pasir lempungan (diduga akuifer) Lempung

Pasir Tufaan (diduga akuifer)

GL.9 0 – 1,7 1,7 – 6,3 6,3 – 72,6 72,6 – ∞ 3,84 4,64 1,22 8,81 Tanah penutup

Pasir lempungan (diduga akuifer) Lempung

Pasir tufaan (diduga akuifer)

GL.10 0 – 1.5 1,5 – 6,6 6,6 – 10,4 10,4 – 15,6 15,6 – 65,4 65,4 - ∞ 15,57 2,74 7,32 1,12 3,22 7,8 Tanah penutup

Pasir lempungan (diduga akuifer) Pasir tufaan (diduga akuifer) lempung

Pasir lempungan (diduga akuifer) Pasir tufaan (diduga akuifer)

GL.11 0 – 1,6 1,6 – 10,4 10,4 – 42,6 42,6 – 78,4 78,4 - ∞ 14,66 2,1 0,73 4,25 8,3 Tanah penutup

Pasir lempungan (diduga akuifer) Lempung

Pasir lempungan (diduga akuifer) Pasir tufaan (diduga akuifer)

GL.12 0 – 1,3 1,3 – 3,7 3,7 – 10,3 10,3 – 40,7 40,7 – 74,3 74,3 – ∞ 2,26 5,4 8,95 4,4 1,13 53,33 Tanah penutup

Pasir lempungan (diduga akuifer) Pasir tufaan (diduga akuifer) Pasir lempungan

lempung

Pasir tufaan (diduga akuifer) GL.13 0 – 1,2 1,2 – 4,8 4,8 – 8,2 8,2 – 70,8 70,8 - ∞ 22,08 9,75 4,41 1,16 5,25 Tanah penutup

Pasir tufaan (diduga akuifer) Pasir lempungan (diduga akuifer) Lempung

Pasir lempungan (diduga akuifer)

GL.14 0 – 1,2 1,2 – 8,8 8,8 – 33,2 33,2 – 68,8 68,8 - ∞ 2,04 1,5 3,30 – 5,5 1,19 8,39 Tanah penutup lempung

Pasir lempungan (diduga akuifer) Lempung

Gambar 7. Penampang tegak berdasarkan pengukuran geolistrik (GL.1-GL.7) m (bmt) Top soil Lempung Pasir Tufaan Pasir Konglomeratan Pasir Lempungan

Gambar 8. Penampang tegak berdasarkan pengukuran geolistrik (GL.8-GL.14) m (bmt)

Top Soil Pasir Tufaan

Pasir Konglomeratan Lempung

Dokumen terkait