• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT

Dalam dokumen Buku saku kesehatan anak indonesia (Halaman 162-166)

IKUTI TANDA PANAH: JIKA JAWABAN YA” LANJUTKAN KE KANAN, JIKA JAWABAN “TIDAK”, LANJUTKAN KE BAWAH

Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit mela- lui mulut, sementara infus disiapkan. Beri 100 ml/kgBB cairan Ringer Laktat atau Ringer asetat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :

UMUR Pemberian pertama Pemberian berikut 30 ml/kg selama : 70 ml/kg selama : Bayi

(dibawah umur 12 bulan) 1 jam* 5 jam Anak

(12 bulan sampai 5 tahun) 30 menit * 2½ jam

*Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba.

Periksa kembali anak setiap 15 - 30 menit. Jika status hidrasi belum membaik, beri tetesan intravena lebih cepat.

Juga beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum: biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri anak tablet Zinc sesuai dosis dan jadwal yang dianjurkan. Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam.

Klasifikasikan Dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan penanganan.

Rujuk SEGERA untuk pengobatan intravena.

Jika anak bisa minum, beri ibu larutan oralit dan tunjukkan cara memi- numkan pada anak sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogastrik

atau mulut: beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg). Periksa kembali anak setiap 1-2 jam:

- Jika anak muntah terus menerus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat.

- Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak untuk pengobatan intravena

Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi. Kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan penanganan.

MULAI

Dapatkah saudara segera memberi cairan

intravena? YA

Apakah ada fasilitas pemberian cairan intravena yang terdekat

(dalam 30 menit)? YA

Apakah saudara telah dilatih menggunakan pipa nasogastrik untuk

rehidrasi?

YA TIDAK

TIDAK

Apakah anak masih bisa mInum?

TIDAK

Rujuk SEGERA ke rumah sakit untuk pengobatan i.v.

atau NGT/OGT

CATATAN:

• Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi untuk meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian cairan oralit per oral.

138

5. DIARE

Pemantauan

Nilai kembali anak setiap 15 – 30 menit hingga denyut nadi radial anak teraba. Jika hidrasi tidak mengalami perbaikan, beri tetesan infus lebih cepat. Selanjutnya, nilai kembali anak dengan memeriksa turgor, tingkat kesadaran dan kemampuan anak untuk minum, sedikitnya setiap jam, untuk memasti- kan bahwa telah terjadi perbaikan hidrasi. Mata yang cekung akan membaik lebih lambat dibanding tanda-tanda lainnya dan tidak begitu bermanfaat dalam pemantauan.

Jika jumlah cairan intravena seluruhnya telah diberikan, nilai kembali status hidrasi anak, menggunakan Bab 1 Pediatri Gawat Darurat Bagan 7 (halaman 15).

Jika tanda dehidrasi masih ada, ulangi pemberian cairan intravena seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Dehidrasi berat yang menetap (persisten) setelah pemberian rehidrasi intravena jarang terjadi; hal ini biasanya terjadi hanya bila anak terus menerus BAB cair selama dilaku- kan rehidrasi.

Jika kondisi anak membaik walaupun masih menunjukkan tanda dehidrasi ringan, hentikan infus dan berikan cairan oralit selama 3-4 jam (lihat bagian 5.2.2 di bawah ini dan Rencana Terapi B, halaman 141). Jika anak bisa menyusu dengan baik, semangati ibu untuk lebih sering memberikan ASI pada anaknya.

Jika tidak terdapat tanda dehidrasi, ikuti pedoman pada bagian 5.2.3 berikut ini dan Rencana Terapi A, di halaman 147 Jika bisa, anjurkan ibu untuk menyusui anaknya lebih sering. Lakukan observasi pada anak setidaknya 6 jam sebelum pulang dari rumah sakit, untuk memastikan bahwa ibu dapat meneruskan penanganan hidrasi anak dengan memberi larutan oralit.

Semua anak harus mulai minum larutan oralit (sekitar 5ml/kgBB/jam) ketika anak bisa minum tanpa kesulitan (biasanya dalam waktu 3–4 jam untuk bayi, atau 1–2 jam pada anak yang lebih besar). Hal ini memberikan basa dan kalium, yang mungkin tidak cukup disediakan melalui cairan infus. Ketika dehidrasi berat berhasil diatasi, beri tablet zinc (halaman 142).

5.2.2 Diare dengan Dehidrasi Sedang/Ringan

Pada umumnya, anak-anak dengan dehidrasi sedang/ringan harus diberi larutan oralit, dalam waktu 3 jam pertama di klinik saat anak berada dalam pemantauan dan ibunya diajari cara menyiapkan dan memberi larutan oralit.

5. DIARE

Diagnosis

Jika anak memiliki dua atau lebih tanda berikut, anak menderita dehidrasi ringan/sedang:

Gelisah/rewel

Haus dan minum dengan lahap Mata cekung

Cubitan kulit perut kembalinya lambat

Perhatian: Jika anak hanya menderita salah satu dari tanda di atas dan salah satu tanda dehidrasi berat (misalnya: gelisah/rewel dan malas minum), berarti anak menderita dehidrasi sedang/ringan.

Tatalaksana

Pada 3 jam pertama, beri anak larutan oralit dengan perkiraan jumlah sesuai dengan berat badan anak (atau umur anak jika berat badan anak tidak diketahui), seperti yang ditunjukkan dalam bagan 15 berikut ini. Namun demikian, jika anak ingin minum lebih banyak, beri minum lebih banyak. Tunjukkan pada ibu cara memberi larutan oralit pada anak, satu sendok

teh setiap 1 – 2 menit jika anak berumur di bawah 2 tahun; dan pada anak yang lebih besar, berikan minuman oralit lebih sering dengan meng- gunakan cangkir.

Lakukan pemeriksaan rutin jika timbul masalah

Jika anak muntah, tunggu selama 10 menit; lalu beri larutan oralit lebih lambat (misalnya 1 sendok setiap 2 – 3 menit)

Jika kelopak mata anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan beri minum air matang atau ASI.

Nasihati ibu untuk terus menyusui anak kapan pun anaknya mau.

Jika ibu tidak dapat tinggal di klinik hingga 3 jam, tunjukkan pada ibu cara menyiapkan larutan oralit dan beri beberapa bungkus oralit secukup- nya kepada ibu agar bisa menyelesaikan rehidrasi di rumah ditambah untuk rehidrasi dua hari berikutnya.

Nilai kembali anak setelah 3 jam untuk memeriksa tanda dehidrasi yang terlihat sebelumnya

(Catatan: periksa kembali anak sebelum 3 jam bila anak tidak bisa minum larutan oralit atau keadaannya terlihat memburuk.)

Jika tidak terjadi dehidrasi, ajari ibu mengenai empat aturan untuk perawatan di rumah

140

5. DIARE

(i) beri cairan tambahan. (ii) beri tablet Zinc selama 10 hari

(iii) lanjutkan pemberian minum/makan (lihat bab 10, halaman 281) (iv) kunjungan ulang jika terdapat tanda berikut ini:

- anak tidak bisa atau malas minum atau menyusu - kondisi anak memburuk

- anak demam

- terdapat darah dalam tinja anak

Jika anak masih mengalami dehidrasi sedang/ringan, ulangi pengobatan untuk 3 jam berikutnya dengan larutan oralit, seperti di atas dan mulai beri anak makanan, susu atau jus dan berikan ASI sesering mungkin

Jika timbul tanda dehidrasi berat, lihat pengobatan di bagian 5.2.1

(halaman 134).

• Meskipun belum terjadi dehidrasi berat tetapi bila anak sama sekali

tidak bisa minum oralit misalnya karena anak muntah profus, dapat diberikan infus dengan cara: beri cairan intravena secepatnya. Beri- kan 70 ml/kg BB cairan Ringer Laktat atau Ringer asetat (atau jika tak tersedia, gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :

UMUR Pemberian 70 ml/kg selama

Bayi (di bawah umur 12 bulan) 5 jam Anak (12 bulan sampai 5 tahun) 2½ jam • Periksa kembali anak setiap 1-2 jam.

• Juga beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau

minum.

• Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam.

Klasifikasikan Dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan penanganan.

• Rencana Terapi B and A di halaman 141 dan 147 memberikan

penjelasan lebih rinci:

5. DIARE

BAGAN 15:

Rencana Terapi B

Dalam dokumen Buku saku kesehatan anak indonesia (Halaman 162-166)