• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanganan Exeption Pendahuluan

Dalam dokumen pemrograman brorientasi obyek 2006 by husni (Halaman 186-196)

• Program perlu bekerja secara stabil (terutama sekali saat mengendalikan embedded systems, bidang dimana Java awalnya digunakan).

• Pemrogram dapat menulis banyak pernyataan kondisi untuk memeriksa keabsahan (valid tidaknya) input, tetapi:

Sulit dalam pemeliharaan, karena kode yang menangani kejadian exceptional (pengecualian) bercampur baur dengan kode untuk menangani operasi program normal;

Kode tambahan dapat secara dramatis memperbesar ukuran dari program.

Java mempunyai mekanisme exception handling yang mengalamati masalah-masalah di atas.

Dalam Java, terdapat perbedaan antara exception dan error: Exception – suatu situasi tidak biasa yang dapat di atasi dengan mudah, situasi ini dapat diperkirakan saat perancangan. Contohnya adalah percobaan untuk membaca data dari suatu file yang tidak dapat ditemukan.

Error – suatu kondisi yang tidak dapat diperbaiki atau solusinya masih memerlukan perbaikan pada bagian di lura program yang ditulis. Contoh kondisi ini adalah running out of memory.

• Exception handling (penanganan pengecualian) ditengahi oleh obyek class java.lang.Exception (atau salah satu dari subclassnya).

• Obyek tersebut dibangkitkan oleh kode yang mendeteksi bahwa suatu kondisi “tidak biasa” terjadi – dikatakan melempar (throw) exception.

• Kode lain bertanggungjawab untuk menangkap exception (mengambil suatu tindakan untuk mengurusinya, atau sekedar mengabaikannya).

• Obyek thrown exception biasanya mengalami beberapa lapisan kode exception-catching sampai suatu exception handler yang cocok ditemui.

Blok try…catch

• Exception handling ditempatkan di dalam blok try…catch:

try {

// pernyataan yang mungkin menyebabkan exception // ...

}

catch (Exception e) {

// tangani obyek exception e // ...

}

• Throw dan catch secara efektif merupakan bentuk lain dari struktur kendali (control structure) dalam Java.

• Aliran kendali dimulai dari titik dimana exception dilempar (thrown) dan dilanjutkan pada tempat ditangkap (catch). • Suatu kode yang mengikuti blok try…catch dieksekusi secara

normal (kecuali tindakan dari blok catch adalah keluar dari program).

Contoh

public class TestException1 {

try { p[0] = “John Lennon”; p[2] = “Paul McCartney”; p[4] = “George Martin”; p[1] = “Ringo Starr”; p[3] = “George Harrison”; } catch (ArrayIndexOutOfBoundsException e) { System.out.println(“There were only four Beatles”);

}

for (int i=0; i<p.length; i++) System.out.println(p[i]); }

}

• Keluaran dari program TestException1 di atas adalah

There were only four Beatles John Lennon

null

Paul McCartney null

ada yang aneh, Mengapa?

Menangkap Banyak Exception

• Berikut ini adalah contoh yang lebih artificial!

• Program ini menggunakan generator (pembangkit) bilangan acak (random) untuk mengatur nilai suatu pembagi integer menjadi 0 atau 1 (dengan peluang yang sama).

• Saat bernilai nol, suatu ArithmeticException dimunculkan ketika ada usaha untuk membagi (karena pembagian dengan nol menghasilkan error, secara matematis memberikan nilai tak terhingga).

• Saat bernilai satu, diperoleh exception indeks array seperti sebelumnya.

import java.util.Random; public class TestException2 {

public static void main(String[] args) { String[] p = new String[4];

try {

Random r = new Random(); int divisor=0; if (r.nextGaussian()>0) divisor=1; double x = 1/divisor; p[0] = “John Lennon”; p[2] = “Paul McCartney”; p[4] = “George Martin”; p[1] = “Ringo Starr”; p[3] = “George Harrison”; } catch (ArrayIndexOutOfBoundsException e) { System.out.println(“There were only four Beatles”);

}

catch (ArithmeticException e) {

System.out.println(“Divide by zero”); }

System.out.println(“But lets continue anyway”); }

}

• Keluaran dari program di atas dapat berupa:

There were only four Beatles But lets continue anyway

atau

Divide by zero

But lets continue anyway

• Sintaks try…catch menyediakan suatu cata teratur dari penanganan lebih dari satu exception;

• Pemrogram tidak pernah melempar kedua exception dalam suatu giliran tunggal (single run), karena aliran kontrol dilempar ke blok catch dan kemudian ke ujung dari blok try…catch lengkap.

• Pemrogram dapat menangkap kedua exception dalam suatu pernyataan tunggal (hanya dengan class Exception) karena ArrayIndexOutOfBoundsException dan ArithmeticException merupakan subclass dari Exception:

catch (Exception e) { // lakukan sesuatu }

• Ini merupakan cara mudah dan tepat untuk menangani banyak exception sekaligus, misalnya meminta program keluar (selesai) walaupun dapat dikatakan sebagai langkah yang “malas”.

Menggunakan Instance Exception

• Pemrogram mempunyai akses ke instance Exception dan dapat salah satu:

Melemparnya kembali, misalnya ke suatu blok lebih luar dari kode exception-handling;

Mencetak informasi diagnosis.

• Pada pilihan terakhir, digunakan metode printStackTrace milik class Exception.

catch (ArithmeticException e) {

System.out.println(“Divide by zero”); e.printStackTrace();

}

• Ini memberikan informasi berharga, tertama jika exception terjadi dalam kode bersarang yang dalam:

Divide by zero

java.lang.ArithmeticException: / by zero

at TestException2.main(TestException2.java:9) But lets continue anyway

Exception ‘bubbling up’ (throwing up?)

• Jika tidak disediakan suatu handler yang tepat atau menghilangkan blok try...catch maka exception dilempar ke metode yang menjalankan metode tempat exception terjadi. • Jika metode yang menjalankan mempunyai handler yang

tepat, exception ditangani pada titik itu, jika tidak maka proses berulang sampai metode top-level (main) dicapai.

public class TestException3 {

public static void main(String[] args) { try {

method1(); } catch (ArithmeticException e) { System.out.println(“divide by zero”); e.printStackTrace(); } } // end of main

public static void method1() { double index = 5/0;

}

} // end of class

Eksekusinya memberikan hasil:

divide by zero

java.lang.ArithmeticException: / by zero

at TestException3.method1(TestException3.java:11) at TestException3.main(TestException3.java:4)

Checked Exception

Java mempunyai dua jenis exception, checked dan unchecked.

• Compiler mendorong pemrogram menyediakan suatu

exception handler untuk yang terlebih dahulu, tetapi tidak yang belakangan

• Sebagian besar exception diimplementasikan oleh

programmer adalah checked, sebagaimana yang

diperkenalkan Java sendiri:

Exception harus ditangkap pada beberapa titik dalam program;

Suatu metode yang mempunyai potensi untuk

membangkitkan suatu checked exception yang tidak ditangkap secara lokal (dalam metode) harus menyatakan bahwa exception akan dilempar.

• Contoh: metode readFile() mungkin membangkitkan suatu EOFException. Jika exception tidak ditangani dalam metode itu sendiri, maka harus mempunyai signature:

public void readFile(String s) throws EOFException { ...

Penyertaan metode yang tidak menangani exception harus pula mengandung pernyataan bahwa metode melemparnya.

Unchecked Exception

• Tidak ada kemungkinan untuk meminta pemrogram

memeriksa setiap kemungkinan tipe exception.

• Sebagai contoh, compiler tidak mengharuskan bahwa suatu ArrayIndexOutOfBoundsException ditangkap.

Q. Mengapa ini menjadi tidak praktis?

• Semua exception yang merupakan subclass dari

java.lang.RuntimeException atau java.lang.Error adalah unchecked.

• Tidak ada ebutuhan untuk mengingat mana exception yang checked dan mana yang unchecked - compiler akan memberitahu jika suatu checked exception belum ditangani.

Mendeklarasikan Exception Sendiri

• Sebagian besar aplikasi perlu menghandle kondisi exceptional-nya sendiri, misalnya program catur (chess) akan melempar suatu exception jika dua bidak dipindahkan ke kotak yang sama.

• Pemrogram mendefinisikan exception sendiri dengan mengembangkan class java.lang.Exception.

• Secara konvensi, pemrogram hanya perlu menyediakan: Contructor default (tanpa parameter);

Contructor dengan suatu parameter String tunggal. • Contoh: Hirarki exception umur:

Implementasi Hirarki Exception Umur

public class ExceptionUmur extends Exception { public ExceptionUmur() { super(); } public ExceptionUmur(String s) { super(s); } }

public class ExceptionTerlaluMuda extends ExceptionUmur { public ExceptionTerlaluMuda() { super(); } public ExceptionTerlaluMuda(String s) { super(s); } }

public class ExceptionTerlaluTua extends ExceptionUmur { public ExceptionTerlaluTua() { super(); } public ExceptionTerlaluTua(String s) { super(s); } }

Menggunakan Exception Umur

try {

EasyReader keyboard = new EasyReader();

int umur = keyboard.readInt(“Masukkan umur: “); if (umur > 70)

throw new ExceptionTerlaluTua(“Terlalu tua untuk ikut panjat tebing”);

throw new ExceptionTerlaluMuda(“Terlalu muda kalau harus pergi”); } catch (ExceptionUmur e) { e.printStackTrace(); }

Output kalau variabel umur bernilai 2

ExceptionTerlaluMuda: Terlalu muda kalau harus pergi at TrivialApplication.main(ProgramUmur.java) Output jika variabel umur bernilai 90

ExceptionTerlaluTua: Terlalu tua untuk ikut panjat tebing at TrivialApplication.main(ProgramUmur.java)

Finally, akhirnya…

• Pemrogram sering (perlu) melakukan beberapa ‘cleaning up’ setelah melempar suatu exception, misalnya menutup koneksi ke file dan database.

• Duplikasi kode dalam blok catch berbeda sebaiknya dihindari. Java menyediakan suatu blok optional finally yang pasti selalu dieksekusi, tidak peduli apakah exception di- thrown, di-catch atau tidak.

try { // seperti sebelumnya } catch (AgeException e) { // seperti sebelumnya } finally {

System.out.println(“Maaf…ini hanya contoh.”); }

Output jika umut yang dimasukkan adalah 80

ExceptionTerlaluTua: Terlalu tua untuk ikut panjat tebing at AgeApplication.main(ProgramUmur.java)

Maaf…ini hanya contoh.

Output jika umur yang dimasukkan 35

Rangkuman

• Exception adalah kondisi yang mempunyai potensi untuk dapat direcover sedangkan error secara umum tidak dapat diselesaikan.

• Kode yang dapat membangkitan exception sebaiknya diletakkan di dalam blok try…catch…finally.

• Beberapa exception bersifat checked, dan lainnya unchecked. Checked exception harus ditangani oleh programmer.

• Pemrogram dapat membuat class exception sendiri dengan mengembangkan class java.lang.Exception.

• Suatu kode yang diletakkan di dalam blok finally akan

dieksekusi sebelum kontrol meninggal blok

try…catch…finally, tanpa memperhatikan apakah suatu exception dilempar atau ditangkap.

La m p ir a n A

Dalam dokumen pemrograman brorientasi obyek 2006 by husni (Halaman 186-196)