• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.11. Penatalaksanaan

f. Sonohistografi

Suatu prosedur ultrasonic di mana kavitas uterus dibatasi oleh sejumlah kecil cairan. Cairan ini ditempatkan pada uterus melalui suatu selang plastik kecil. Pasien bisa merasakan kram yang ringan. Sonohistografi meningkatkan kemampuan pemeriksa untuk mengidentifikasi mioma yang masuk ke dalam kavum uteri

(Stuti, 2011) .

1. Terapi Emergensi

Transfusi darah mungkin diperlukan untuk memperbaiki anemia. Transfusi dikemas sel darah merah lebih digunakan daripada whole blood. Operasi biasa diindikasikan untuk pasien ketika mereka menjadi secara hemodinamik stabil. Operasi emergensi diindikasikan untuk infeksi mioma, torsi akut, atau obstruksi usus yang disebabkan oleh pedunkulata atau parisitik mioma.

2. Terapi Khusus a. Terapi Medikasi

Tujuan daripada perawatan medis adalah untuk meringankan atau mengurangi gejala. Meskipun tidak ada terapi medikasi yang pasti ada pada saat ini tersedia untuk mioma uteri, gonadotropin-releasing hormone(GnRH) agonis membuktikan bahwa GnRH adalah sangat berguna untuk membatasi pertumbuhan atau membantu mengurangi ukuran tumor. GnRH agonis dapat menyebabkan hypogonadism melalui hipofisis desensitisasi, mengatur turun reseptor, dan penghambatan gonadotropin. Terapi gonadotropin yang dilakukan untuk mioma uteri untuk 3 bulan akan mencapai penyusutan maksimum mioma uteri untuk lebih kurang 35%-60% daripada volumnya dan hasil amenorrhea akan membaiki dalam parameter hematologik. Terapi GnRH dilimitasi oleh efek samping hipopoestrogenik dan keropos tulang, terutama dengan terapi yang dilakukan untuk lebih 6 bulan. Ada kembalinya cepat volume uterus dan menstruasi pada penghentian terapi GnRH agonis mungkin berguna untuk perdarahan control untuk mioma uteri; tingkat preoperatif hematokrit, bertindak sebagai ukuran raguan sampai operasi dapat dijadwalkan atau menopause diantisipasi atau penyusutan mioma akan mengizinkan histerektomi vagina. Pil kontrasepsi oral umumnya diresepkan untuk mengontrol perdarahan

uterus abnormal tetapi terapinya tidak efektif dalam pengobatan mioma. Pil kontrasepsi oral dapat membantu dalam mengobati kondisi hidup bersama perdarahan anovulasi yang mungkin memberikan kontribusi untuk mioma. Suatu penelitian menunjukkan hasil yang baik dengan penggunaan levonorgestrel-releasing intrauterine alat untuk terapi menorrhagia terkait dengan beberapa mioma kecil (Tinelli, 2014).

3. Terapi Operasi

Operasi adalah terapi yang paling penting untuk mioma. Pemeriksaan Imaging paling sering harus disertai dengan evaluasi untuk menyingkirkan proses neoplastik panggul lainnya. Semua pasien harus mengikuti serviks Papanicolaou smear test dan endometrium evaluasi jikalau perdarahannya irregular. Sebelum operasi definitive, volume darah yang diperlukan harus disediakan terlebih dahulu dan langkah-langkah lain seperti administrasi antibiotika profilatik atau heparin harus dipetimbangkan. Mekanikal dan persediaan antibiotika usus dapat digunakan bila operasi panggul menjadi sukar.

a. Miomektomi:

Miomektomi adalah salah satu pilihan simptomatik pasien yang ingin untuk memelihara fertilitas atau melindungi uterus. Kerugian signifikan adalah resiko untuk mioma yang akan timbul. Pascamiomektomi setelah 5 tahun, 50% - 60% pasien akan mempunyai mioma baru yang akan dideteksi dalam ultrasound (USG), dan lebih dari 25% pasien akan memerlukan operasi major untuk kali kedua. Pasangan harus menjalani evaluasi infertilitas menyeluruh sebelum wanita tersebut menjalani miomektomi untuk memajukan fertilitas.

Kebanyakkan wanita akan dinasihati untuk melambatkan kehamilan untuk 3-6 bulan selepas miomektomi abdomen dan untuk

merencanakan sektio sesarean selepas mengeliminasi mioma transmural. Resiko untuk kerusakan uterus disebabkan oleh paritas selepas miomektomi abdomen dilaporkan sebanyak 0,0002%. Miomektomi yang dilakukan melalui histeroskopi dalam kasus mioma submukosa dan melalui laparaskopi untuk mioma subserosa yang angkanya kecil atau mioma intramural sedang meningkat. Kekuatan penutupan uterus dalam laparaskopi mioma ialah kontroversi, dan kerusakan uterus dilaporkan apabila masa gestasi 33 minggu. Pasien yang menginginkan fertilitas dinasihatkan tentang resikonya.

Pedunculated mioma submukosa yang bertumbuh dalam vagina dapat disingkirkan kadang-kala dengan menggunakan tali yang ada lengkungan atau melalui histereskopi. Tindakan ini adalah langkah yang paling efektif jikalau tidak ada tumor yang diperlukan untuk dieliminasi. Jikalau pedunculated mioma tidak dapat disingkirkan melalui vagina maka biopsi dilakukan untuk mengelakkan miosarcoma atau mesodermal sarcoma.

Indikasi untuk miomektomi dalam kehamilan adalah tanda torsi dalam mioma pedunculated di mana hemostasis stalk dapat dicapai dengan keselamatan relatif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tindakan ini mempunyai resiko yang besar untuk mendapatkan perdarahan atau transfusi.

b. Histerektomi:

Mioma uteri adalah indikasi paling sering untuk histerektomi dengan resiko kumulatif sebanyak 7% untuk semua wanita yang berusia dalam lingkungan 25 tahun - 45 tahun. Lebih dari 50% histerektomi dilakukan pada wanita yang kulit hitam disebabkan oleh mioma, dengan resiko kumulatif sebanyak 20% sehingga umur 45 tahun. Histerektomi menyingkirkan gejala dan rekuren.

Uterus dengan mioma kecil mungkin dapat dieliminasikan dengan tindakan histerektomi vagina total, terutamanya jika relaksasi vagina membutuhkan perbaikan cystocele, rectocele, atau entrocele.

Bila tumor yang besar ditemukan banyak, histerektomi abdomen total diindikasikan. Ovari umumnya dipelihara pada wanita premenopausal. Tidak ada komplikasi dalam mengangkat ovary daripada wanita yang pasca menopause.

c. Embolisasi mioma uteri:

Okulasi emboli arteri uterus adalah suatu alternatif untuk operasi major pada wanita premenopausal yang tidak menginginkan fertilitas tetapi menginginkan untuk terus memelihara uterus atau mengelakkan efek samping daripada terapi medikasi. Dalam prosedur ini, arteriogram akan dilaksanakan untuk mengidentifikasikan suplai darah ke mioma. Selepas itu satu kateter akan dimasukkan ke dalam bagian distal arteri uterus, biasanya melalui arteri femoris sebelah kanan. Arteri tersebut akan diinfusi dengan agen embolisasi (polyvinyl alcohol particles atau tris-acryl gelatine microspheres) sehingga alirannya terhenti. Prosedur ini akan bertahan selama 1 jam secara menyeluruh. Studi observasi menunujukkan bahwa terapinya sama efektif seperti histeretomi dan miomektomi, dengan banyak komplikasi minor dan dengan komplikasi major yang sikit. Frekuensi mioma rekuren adalah sedikit dengan embolisasi dibandingkan dengan miomektomi.

Untuk wanita yang tidak menginginkan fertilitas, ablasi endometrium dapat mengkontrol gejala perdarahan. Prosedur ini lebih efektif jika dikombinasikan dengan miolisis.

e. Miolisis:

Prosedur ini adalah teknik laparascopic thermal coagulation tidak membutuhkan penjahitan dan senang untuk dilaksanakan. Destruksi jaringan lokal mungkin akan mengakibatkan kerusakan pada masa kehamilan.

f. Laparaskopi uterus okulasi arteri:

Tindakan ini dilaksanakan dengan kateterisasi arteri uterus melalui laparaskopi.

g. Magnetic resonance-guided focused ultrasound surgery:

Cara ini diluluskan oleh Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 2004 untuk terapi mioma pada wanita premenopausal yang sudah memiliki anak. Prosedur outpatient yang menggunakan MRI untuk real-time monitoring of thermoablative teknik yang menukarkan multipel ambangan energi ultrasound pada volume jaringan yang kecil untuk dimatikan

(Alan Decherney, 2006).

Dokumen terkait