• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber: dokumen pribadi

Gambar 3.2 Tanaman Hasil Pencangkokan

1 Pengembangbiakan tanaman dapat dilakukan melalui pencangkokan. Selain mudah dilakukan, pencangkokan juga murah biayanya. Pencangkokan dilakukan untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik pada suatu tumbuhan sehingga pemanfaatannya terhadap tumbuhan tersebut lebih maksimal. Misalnya, pencangkokan pada tumbuhan mangga bisa mendapatkan buah mangga yang lebih baik daripada mangga yang tidak dicangkok. Selain itu, hasil pencangkokan memiliki masa tumbuh yang relatif lebih singkat.

2 Pencangkokan tanaman memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan yang dapat diperoleh melalui pencangkokan tanaman, antara lain, (1) tanaman yang berbuah lebih cepat daripada seharusnya dan (2) mutu produksi yang diperoleh sama dengan tanaman induknya. Sementara itu, kerugian pencangkokan adalah tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut sehingga lebih mudah tumbang/roboh dibandingkan tanaman yang berasal dari biji. Selain itu, hasil cangkokan itu juga memiliki kanopi yang lebih kecil dan produksi yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang dapat dihasilkan pohon induknya.

3 Untuk mencangkok tanaman diperlukan alat dan bahan (1) satu bilah pisau, (2) tali plastik/ tali bambu, (3) plastik transparan/sabut kelapa/ijuk, dan (4) tanah yang agak basah dan subur. Pisau digunakan untuk mengelupaskan kulit tumbuhan yang akan dicangkok serta memotong tali dan plastik. Tali plastik digunakan untuk mengikat plastik transparan ke batang atau dahan pohon yang dicangkok. Tali plastik dapat diganti dengan tali bambu atau jenis tali lain yang kuat. Plastik transparan dapat diganti dengan sabut kelapa atau ijuk pohon enau. Tanah yang agak basah digunakan sebagai tempat tumbuhnya hasil pencangkokan.

4 Pencangkokan tumbuhan dapat dilakukan melalui cara berikut.

Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil! Kedua, ukurlah jarak antara batang pohon dan tempat yang akan dikupas kulitnya paling sedikit ± 10 cm!

Ketiga, kupaslah sekeliling kulit dahan yang akan dicangkok dengan panjang kupasan ± 5 cm! Keempat, keriklah lendir atau kambium dahan tersebut dengan perlahan agar kering!

Kelima, tutuplah hasil kupasan dengan tanah!

Keenam, bungkuslah tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh! Cara ini dapat dilakukan pada tumbuhan berkayu yang mudah dicangkok.

5 Setelah keenam cara tersebut dilakukan, lihat dan teliti cangkokan itu paling cepat sekali seminggu. Apabila tanah pencangkokan itu kering, siramlah dengan membuka tali pengikat bagian atas cangkokan. Setelah dua atau tiga minggu, tunas hasil pencangkokan akan tumbuh pada bagian tanah yang dibungkus. Jika akarnya sudah cukup, potong cangkokan tersebut dan tanam di tanah yang subur.

Diolah dari sumber: http://balitbu.litbang.deptan.go.id/

Setelah kamu membaca teks prosedur “Pencangkokan Tanaman” di atas, jawablah pertanyaan berikut! 1) Menurut kamu, apakah yang dimaksud dengan pencangkokan tanaman?

2) Apa maksud kata kanopi dan bilah? Jika kamu tidak paham, silakan cari di dalam kamus! 3) Apakah keuntungan dan kerugian mencangkok tanaman?

4) Alat dan bahan apa saja yang diperlukan jika kita ingin mencangkok tumbuhan?

5) Tanah sangat diperlukan untuk pencangkokan. Mengapa tanah yang digunakan dalam pencangkokan itu tidak boleh kering?

6) Jika kamu ingin mencangkok tanaman, kamu harus memiliki plastik transparan untuk membungkus tanah. Apa yang kamu lakukan apabila kamu tidak memiliki plastik transparan? 7) Sebutkan enam prosedur yang harus kamu lalui jika ingin mencangkok tanaman!

8) Ketika melakukan pencangkokan, dapatkah prosedur pencangkokan itu diubah urutannya? 9) Pada bagian teks nomor berapakah ditemukan informasi tentang tujuan pencangkokan?

Tugas 2 Memahami Struktur Teks Prosedur

Setelah memahami teks prosedur “Pencangkokan Tanaman” di atas, kamu tentu menemukan bagian-bagian yang memperlihatkan tujuan pencangkokan, bahan dan alat yang digunakan dalam pencangkokan, serta langkah-langkah atau prosedur yang harus dilalui jika melakukan pencangkokan. Ketiga bagian itu menjadi bangunan teks prosedur. Meskipun demikian, bagian bahan dan alat tidak menjadi struktur utama dalam teks prosedur karena bahan dan alat juga disebutkan dalam bagian langkah-langkah. Oleh karena itu, bagian bahan dan alat ini sifatnya opsional, boleh ada boleh juga tidak ada. Dengan demikian, struktur utama bangunan teks prosedur adalah tujuan dan langkah-langkah seperti yang tampak pada bagan berikut.

Struktur teks Prosedur: “Pencangkokan Tanaman”

Langkah-langkah Tujuan

1) Setelah memahami teks “Pencangkokan Tanaman” di atas, sebutkan bagian-bagian utama struktur teks dan bagian yang sifatnya opsional dalam bangunan teks tersebut!

2) Setelah kamu menentukan bagian-bagian teks tersebut, isilah tabel berikut dengan kalimat-kalimat yang termasuk bagian-bagian tersebut!

Struktur Teks Kalimat

Tujuan ……… ……… ……… ……… Langkah-Langkah ……… ……… ……… ……… 3) Sekarang, perhatikan tabel yang memperlihatkan hubungan antara struktur teks “Pencangkokan

Tanaman” dan peristiwa yang terjadi di bawah ini. Apakah makna kalimat-kalimat yang ditebalkan itu menandakan ide pokok ketiga bagian struktur teks tersebut?

No. Struktur Teks Kalimat

1 Tujuan Pengembangbiakan tanaman dapat dilakukan melalui

pencangkokan. Selain mudah dilakukan, pencangkokan juga

murah biayanya. Pencangkokan dilakukan untuk mendapatkan

keturunan yang lebih baik pada suatu tumbuhan sehingga pemanfaatannya terhadap tumbuhan tersebut lebih maksimal.

Misalnya, pencangkokan pada tumbuhan mangga bisa mendapatkan buah mangga yang lebih baik daripada mangga yang tidak dicangkok. Selain itu, hasil pencangkokan memiliki masa tumbuh yang relatif lebih singkat.

2 Langkah-Langkah Pencangkokan tumbuhan dapat dilakukan melalui cara berikut Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil!

Kedua, ukurlah jarak antara batang pohon dan tempat yang akan dikupas kulitnya paling sedikit ± 10 cm!

Ketiga, kupaslah sekeliling kulit dahan yang akan dicangkok dengan panjang kupasan ± 5 cm!

Keempat, keriklah lendir atau kambium dahan tersebut dengan perlahan agar kering!

Kelima, tutuplah hasil kupasan dengan tanah!

Keenam, bungkuslah tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh!

Cara ini dapat dilakukan pada tumbuhan berkayu yang mudah dicangkok.

Setelah keenam cara tersebut dilakukan, lihat dan teliti cangkokan itu paling cepat sekali seminggu. Apabila tanah pencangkokan itu kering, siramlah dengan membuka tali pengikat bagian atas cangkokan. Setelah dua atau tiga minggu, tunas hasil pencangkokan akan tumbuh pada bagian tanah yang dibungkus. Jika akarnya sudah cukup, potong cangkokan tersebut dan tanam di tanah yang subur.

4) Setujukah kamu dengan pernyataan pada bagian tujuan yang menyatakan bahwa pencangkokan penting dilakukan agar tumbuhan tersebut dapat berkembang biak?

Berikanlah alasan kamu jika setuju!

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ Berikan pula alasan kamu jika tidak setuju!

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 5) Untuk menghasilkan cangkokan yang baik, langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

pencangkokan tanaman harus dipatuhi. Sebutkan dan tulislah langkah-langkah tersebut! ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 6) Selain tujuan dan langkah-langkah, pencangkokan tanaman juga memerlukan bahan dan alat.

Bahan dan alat yang diperlukan itu harus ada jika pencangkokan dilakukan. Cermati lagi teks di atas, kemudian tulislah bahan dan alat yang diperlukan dalam pencangkokan tanaman.

___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________

Tugas 3 Memahami Unsur Kebahasaan Teks Prosedur

Perhatikan kembali teks model di atas. Dalam teks tersebut terdapat kalimat seperti berikut. a. Pencangkokan tanaman memiliki keuntungan dan kerugian.

b. Selain mudah dilakukan, pencangkokan juga murah biayanya.

Dalam kalimat (a) terdapat kata yang bercetak miring, yakni keuntungan dan kerugian. Keuntungan bermakna mendapat laba/untung, sedangkan kerugian bermakna menanggung atau menderita rugi. Kedua kata tersebut memiliki makna yang berlawanan atau disebut juga antonim. Berikutnya, dalam kalimat (b) terdapat kata yang bercetak miring, yaitu murah. Kata murah bermakna harga yang lebih rendah daripada harga yang berlaku. Kata murah memiliki lawan kata atau antonim, yaitu mahal. 1) Sekarang, cobalah cari kata berantonim pada teks model di atas dan masukkan ke dalam tabel

berikut ini.

No. Kata Antonim

1 besar kecil

2 ... ... 3 ... ... 4 ... ... 5 ... ... 2) Sekarang kamu telah memahami lebih dalam tentang kata-kata yang maknanya berlawanan

dalam teks model di atas. Selain antonim, tentu kamu juga mengetahui tentang sinonim, yaitu kata yang memiliki kemiripan makna. Perhatikan kembali antonim yang telah kamu cari pada tugas nomor 1. Coba carilah persamaan kata atau sinonim dari kata-kata tersebut. Kerjakanlah dalam tabel berikut ini.

No. Kata Sinonim

1 besar akbar

2 ... ... 3 ... ... 4 ... ... 5 ... ... 3) Perhatikan kembali teks model yang berjudul “Pencangkokan Tanaman” itu. Dalam teks tersebut

terdapat kalimat seperti berikut ini

Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau terlalu kecil!

Dalam kalimat tersebut terdapat kata bercetak miring pertama. Kata pertama merupakan kata bilangan atau numeralia yang menunjukkan bilangan atau kuantitas. Kata bilangan merupakan salah satu ciri teks prosedur yang menunjukkan urutan dalam melakukan suatu hal. Untuk memperdalam pemahamnmu tentang kata bilangan, cobalah temukan kalimat yang terdapat kata bilangan lainnya dalam teks model di atas. Kerjakan dalam tabel berikut ini.

No. Kata

1 Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau terlalu kecil! 2 ...

3 ... 4 ... 5 ... 6 ...

4) Selain antonim, sinonim, dan kata bilangan, dalam teks model di atas juga terdapat kalimat perintah atau imperatif. Kalimat perintah atau imperatif adalah kalimat atau kata yang menyatakan larangan atau keharusan melakukan suatu hal. Kalimat imperatif merupakan salah satu ciri dari teks prosedur. Perhatikan salah satu contoh kalimat imperatif dalam teks model berikut ini. Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau terlalu kecil!

Kalimat di atas dapat digolongkan menjadi kalimat perintah karena mengharuskan melakukan tindakan mencari bahan yang diinginkan. Untuk lebih memperdalam pemahamanmu tentang kalimat perintah, bacalah kembali teks model di atas, lalu temukan kalimat imperatif dan tuliskanlah dalam tabel berikut ini!

No. Kata

1 Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau terlalu kecil! 2 ... 3 ... 4 ... 5 ... 6 ... 7 ... 8 ... 9 ... 10 ... Setelah kamu menemukan kalimat perintah dalam teks model di atas, kamu tentu memahami bahwa dengan kalimat tersebut penulis meminta untuk melakukan suatu hal. Sekarang perhatikan kalimat berikut ini

a) Pertama, carilah dahan yang ukurannya sedang, tidak terlalu besar atau terlalu kecil! b) Pertama, dahan yang ukurannya sedang dicari, tidak terlalu besar atau terlalu kecil!

Kalimat (a) sudah jelas merupakan kalimat perintah, sedangkan kalimat (b) merupakan kalimat bukan perintah. Kalimat (a) merupakan kalimat perintah yang meminta untuk melakukan suatu hal, tetapi kalimat (b) yang merupakan modiikasi dari kalimat (a) berubah menjadi kalimat bukan perintah.

Sekarang, cobalah kamu modiikasi kalimat perintah yang telah kamu temukan menjadi kalimat bukan perintah. Kerjakan dalam tabel berikut ini!

No. Kalimat Perintah Kalimat Bukan Perintah

1 ... ... ... ... ... ... 2 ... ... ... ... ... ... 3 ... ... ... ... ... ... 4 ... ... ... ... ... ... 5 ... ... ... ... ... ... 6 ... ... ... ... ... ... 7 ... ... ... ... ... ... 8 ... ... ... ... ... ... 9 ... ... ... ... ... ... 10 ... ... ... ... ... ... Setelah kamu cermati teks “Pencangkokan Tanaman” dengan saksama, tahukah kamu bahwa bagian awal teks berisi tujuan atau sasaran yang akan dicapai apabila melakukan pencangkokan. Pada bagian tengah teks terdapat uraian tentang alat atau bahan yang dibutuhkan jika ingin melakukan pencangkokan. Sementara itu, pada bagian akhir teks terdapat cara yang harus dilakukan dalam pencangkokan.

Kegiatan 2 Penyusunan Teks Posedur secara Berkelompok

Pada Kegiatan 2 ini kamu diminta mengerjakan tugas-tugas secara berkelompok. Tiap kelompok terdiri atas 2—3 anggota. Tugas 1 berkaitan dengan penyusunan teks prosedur yang urut dan logis, Tugas 2 berhubungan dengan pembedaan teks prosedur dengan teks yang lain, Tugas 3 berkenaan dengan penelaahan teks prosedur, dan pada Tugas 4 bertalian dengan penyusunan teks prosedur.

Tugas 1 Menyusun Teks Prosedur yang Urut dan Logis

Ciri utama teks prosedur adalah memiliki cara atau langkah-langkah yang urutannya tidak dapat berubah. Untuk menghasilkan teks prosedur yang baik, struktur yang menjadi pembangun teks tersebut harus kamu ketahui. Pada tugas ini kamu diajak untuk menyusun teks prosedur secara berkelompok dengan urutan yang sesuai dan logis.

1. Susunlah potongan-potongan teks di bawah ini sesuai dengan urutan sehingga menjadi teks prosedur yang urut dan logis. Kerjakan dalam kelompok yang terdiri atas dua atau tiga orang anggota!