• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencatatan Absensi

Dalam dokumen BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN (Halaman 30-38)

GAJI YANG DITERIMA

3.2.4 Prosedur dari Sistem yang Berjalan

3.2.4.1 Pencatatan Absensi

Pencatatan absensi sangat berpengaruh penting untuk mengontrol kinerja setiap karyawan, pada sektor manajerial, pencatatan absensi mempengaruhi jumlah denda atau bonus para karyawan, walaupun jumlah tidak banyak,namun dengan adanya denda atau bonus juga dapat mengontrol karyawan agar tidak datang telat lagi.

Pada sektor karyawan pusat, pencatatan absen menggunakan kartu absensi, dimana setiap karyawan yang baru sampai kantor langsung mengisi kartu absensi ke checklock dan di kartu tersebut akan tercetak waktu kedatangan karyawan tersebut, dari kartu amano tersebutlah karyawan dapat terdeteksi waktu kedatangannya. Karyawan yang datang sebelum pukul 07.00 maka akan diberikan bonus sebesar Rp 1.500 dan karyawan yang datang diatas pukul 07.00 akan diberikan denda sebesar Rp 2.500 setiap 30 menit waktu keterlambatan. Kartu amano tersebut akan di cek oleh bagian akuntansi setiap ahir bulan, dan akan dicatat karyawan yang mendapat denda atau bonus,lalu akan diproses ke penggajian.

Pada sektor riders, pencatatan absen hanya bergantung dengan struk pengantaran dari riders tersebut,riders belum memiliki sistem secara komputerisasi ataupun manual untuk pencatatan kehadiran. Absensi riders dilihat melalui setiap struk pengantaran para riders, dan catatan kehadiran para riders sangat mempengaruhi nilai dari gaji serta tunjangan yang didapatkannya, karena jika riders tidak masuk 1 hari saja,maka riders tersebut tidak mendpat tunjangan dasar,tunjangan bensin,tunjangan motor,bonus minimum tc dalam satu hari

3.2.4.2 Lembur

Pada perusahaan ini, jika karyawan pulang diatas waktu jam kerja yaitu diatas pukul 15.00 tetap tidak dianggap lembur. Ketentuan lembur adalah jika karyawan masuk kantor dari pukul 07.00-15.00 di hari libur dan melakukan pekerjaan untuk kepentingan perusahaan. Namun ketentuan proses lembur saat ini hanya karyawan yang bersangkutan mengajukan pernyataan bahwa ia lembur secara lisan ke bagian HRD dan bagian akuntansi, dan pada hari libur terdapat catatan kehadiran di kartu amano, maka bagian akuntansi akan memproses bonus lemburnya ke penggajian dibulan yang sedang berjalan.

Pada sektor riders tidak ada ketentuan lembur karena schedule jam kerja riders telah diatur oleh koordinator riders, namun pada riders ada yang dinamakan bonus overtime yaitu bonus setiap transaksi yang

didapat riders jika riders melakukan jam kerja lebih dari 7 jam,diatas 7 jam tersebut setiap antarannya dihitung menjadi bonus overtime

3.2.4.3 Tunjangan – Tunjangan

Terdapat beberapa tunjangan dalam proses penggajian baik dari sektor manajerial maupun dari sektor riders,pada sektor manajerial adalah sebagai berikut:

1. Tunjangan jabatan

Tunjangan jabatan ini diberikan kepada karyawan sesuai dengan jabatannya, manajer HRD yang akan mendata jabatan dari setiap karyawan, dan setiap jabatan tersebut telah ada ketentuan biaya tunjangannya masing-masing. Setelah manajer HRD mendata , ia akan mencatat tunjangan yang akan diberikan kepada setiap karyawan, dan membuat laporannya,lalu laporan tersebut akan diberikan ke bagian akuntansi dan bagian akuntansi akan memasukkan angka tersebut ke perhitungan pembayaran gaji karyawan manajerial, setelah angka2 tersebut diinput, bagian akuntansi akan membuat rekapitulasi tunjangan setiap karyawan manajerial.

2. Tunjangan komunikasi

Tunjangan komunikasi diberikan karyawan berdasarkan jabatannya juga, prosesnya hampir sama dengan proses

tunjangan jabatan. Pertama bagian HRD akan mendata jabatan dan lama waktunya setiap karyawan dalam bekerja di perusahaan, lalu bagian HRD akan mencatat setiap tunjangan yang telah ditentukan biayanya oleh perusahaan. Setelah mencatat setiap jumlah tunjangan tersebut, bagian HRD akan memberikan laporan tersebut ke bagian akuntansi dan bagian akuntansi akan memasukkan angka tersebut ke perhitungan pembayaran gaji karyawan amanjerial, setelah angka tersebut diinput bagian akuntansi akan membuat rekapitulasi tunjangan komunikasi setiap karyawan

Tunjangan tunjangan dalam sektor riders adalah sebagai berikut:

1. Tunjangan dasar

Tunjangan dasar adalah gaji tetap setiap riders, sebesar Rp.320.000 untuk 25 hari kerja dalam satu bulan diluar tunjangan lainnya. Setiap riders yang masuk kerja selama 25 hari atau minimum 23 hari maka tunjangan dasarnya tetap Rp 320.000 namun jika riders masuk waktu kerja dibawah 23 hari maka akan ada kebijakan perhitungan tunjangan dasar oleh perusahaan yaitu =( jumlah kehadiran / 30) x 320.000

2. Tunjangan hadir

Tunjangan hadir adalah tunjangan yang diberikan perusahaan kepada setiap riders jika riders hadir. Alur proses

pencatatan tunjangan hadir adalah setiap riders yang masuk dan melakukan pengantaran maka riders tersebut terhitung kehadirannya,lalu manajemen store akan mencatat kehadiran riders dari catatan transaksinya, catatan tersebut diberikan ke bagian akuntansi, lalu bagian akuntansi akan mencatat jumlah kehadiran riders dan dan memasukan angka jumlah kehadiran riders ke dalam laporan tunjangan hadir dengan perhitungan= jumlah kehadiran x Rp 18.500

Setelah memasukkan perhitungan tersebut,bagian akuntansi akan membuat rekapitulasi jumlah tunjangan hadir para riders.

3. Tunjangan bensin

Tunjangan bensin diberikan perusahaan kepada riders untuk mendukung kebutuhan bensin para riders, tunjangan ini diperhitungkan dalam gaji jika riders masuk kerja. Sama seperti tunjangan hadir , tunjangan bensin diberikan kepada riders yang masuk kerja.satu hari tunjangan bensin adalah sebesar Rp 12.000.

Alur proses pencatatannya sama seperti tunjangan hadir yaitu manajemen store akan mencatat setiap transaksi yang dilakukan oleh riders dan dari pengantaran itu dapat diketahui berapa hari riders masuk dalam sebulan,sehingga angka

jumlah kehadiran riders akan dikalikan dengan 12.000 untuk menghitung jumlah tunjangan bensin riders dalam satu bulan, setelah melakukan perhitungan dan memasukan angka tersebut ke dalam komponen gaji riders maka bagian akuntansi akan membuat rekapitulasi jumlah tunjangan bensin para riders.

4. Tunjangan motor

Perhitungan dan alur proses tunjangan motor sama persis dengan tunjangan bensin. Dalam satu hari kerja para riders akan mendapatkan tunjangan motor sebesar Rp 35.000 . setelag melakukan perhitungan dan memasukkan angka tersebut ke dalam komponen gaji riders maka bagian akuntansi akan membuat rekapitulasi jumlah tunjangan motor para riders.

3.2.4.4 Insentif

Insentif hanya ada pada komponen gaji para riders, akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Insentif hari libur

Insetif hari libur adalah bonus tambahan yang didapatkan riders jika riders masuk kerja pada hari libur. Biaya insetif hari libur setiap antaran adalah Rp 16.000 . alur proses

pencatatan dari insentif hari libur adalah pertama area manajer akan membuat schedule kehadiran para riders yang harus dilaksanakan oleh riders. Dan jika riders masuk pada hari libur tersebut maka setiap pengantaran yang dilakukan oleh riders akan dikalikan 16.000 oleh bagian akuntansi dan bagian akuntansi akan memasukkan komponen insetif hari libur tersebut ke perhitungan gaji.setelah itu bagian akuntansi akan membuat rekapitulasi jumlah insentif hari libur para riders.

3.2.2.5 Bonus

1. Bonus Minimum TC

Bonus ini adalah bonus yang didapat para ridersper satu antaran para riders hingga batas minimumnya yaitu 7, riders yang mengantar dibawah 7 antaran tetap akan mendapat bonus tersebut,perhitungannya adalah 7 x Rp250. Walaupun riders mengantar dibawah 7 kali sehari namun tetap akan dihitung 7, karena bonus sehari dia masuk adalah perhitungan 7 kali antaran.

2. Bonus Progresif TC

Bonus progresif tc diberikan kepada riders untuk setiap batas pengantaran riders melebihi jumlah minimum yaitu 7, jadi kalau riders sehari mengantar 8 antaran maka kelebihan 1 dari 7 tersebut akan dikalikan dengan Rp 2.250 . proses

pencatatan bonus progresif tc adalah pertama riders akan melakukan pengantaran dan memberikan struk pegantaran dalam satu hari, lalu manajer store akan mencatat struk tersebut ke dalam laporan TC dan akan memberikannya diahir bulan kepada bagian akuntansi, bagian akuntansi akan menginput data pada laporan tc ke computer dan akan mengecek jika ada transaksi yang melebihi batas minimum dalam sehari,maka kelebihannya akan dicatat ke bonus progresif tc riders dan akan mengalikan jumlah tersebut dengan Rp 2.250 setelah semua di hitung, maka bagian akuntansi akan membuat rekapitulasi bonus progresif TC para riders.

3. Bonus Overtime TC

Bonus overtime tc adalah bonus yang diberikan kepada riders jika riders masuk kerja diluar jam kerjanya, atau jika riders melakukan pekerjaannya sesuai schedule dihari libur harus masuk. Setiap sekali antaran akan dikalikan dengan Rp 4.500 selanjutnya setelah melakukan pencatatan dan perhitungan, bagian akuntasi akan membuat rekapitulasi bonus overtime para riders.

Dalam dokumen BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN (Halaman 30-38)

Dokumen terkait