BAGIAN II FORMAT PENULISAN TESIS
BAB 8 FORMAT PENGETIKAN TESIS
8.11. Pencetakan
a. Laporan tesis dicetak sesuai dengan kebutuhan, yaitu sejumlah dosen pembimbing dan penguji tesis serta dapat diperbanyak dengan fotokopi untuk keperluan lain.
b. Laporan tesis dicetak dengan menggunakan printer tinta hitam untuk tulisan dan/atau berwarna untuk gambar.
76
LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh sampul depan tesis
77
Lampiran 2. Contoh sampul depan untuk cara pengetikan di punggung
buku
T ESI S K H A ER U L M U T T A QI EN N IM . 176100300011001 A N A L ISI S K ESESU A IA N L A H A N PER T A N IA N U N T U K M EN IN GK A T K A N H A SI L PR O D U K SI T A N A M A N PA N G A N YA N G B E R K E L A N JU T A N D I K A B U PA T EN IN D R A M A Y U 2019 Sisakan 5 cm untuk label perpustakaan
78
Lampiran 3. Contoh halaman judul tesis
3 cm
3 cm 4 cm
79
Lampiran 4. Contoh halaman pengesahan
*) Jumlah pembimbing bisa dua atau tiga orang
TESIS
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI TANAMAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN DI KABUPATEN INDRAMAYU
Oleh :
Khaerul Muttaqien
NIM. 176100300011001
telah dipertahankan didepan penguji pada tanggal 05 Januari 2020 dinyatakan telah memenuhi syarat
Komisi Pembimbing, Ketua Nama Ketua NIP ………….. Anggota Nama Anggota 1 NIP ……….. Malang,... Universitas Brawijaya Program Studi Magister …
Ketua Program Studi
Prof.Dr. …………... NIP ……….
80
Lampiran 5. Contoh pernyataan orisinalitas
PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah TESIS ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain dan disebutkan dalam sumber kutipan dan pustaka
Apabila ternyata di dalam naskah TESIS ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh (MAGISTER) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. ( UU NO. 20 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)
Malang, [tanggal] Mahasiswa
ttd
Nama : Khairul Muttaqien NIM : 176100300011001 PS : Keteknikan Pertanian
Materai Rp. 6000
81
Lampiran 6. Contoh halaman peruntukan
Karya ilmiah ini ditujukan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, Kedua anak dan istriku tersayang
82
Lampiran 7. Contoh Ringkasan
KHAERUL MUTTAQIEN. 176100300011001. Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian untuk Meningkatkan Hasil Produksi Tanaman Pangan yang Berkelanjutan di Kabupaten Indramayu
Pembimbing : 1. Dr. Ir. Alexander Tunggul Sutan Haji, MT. 2. Dr. Eng. Akhmad Adi Sulianto, STP., M.Eng.
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara tropis dan mempunyai banyak sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti lahan pertanian. Kabupaten Indramayu merupakan salah satu wilayah Jawa Barat yang mempunyai sumber daya lahan pertanian yang luas seperti halnya lahan persawahan. Kabupaten Indramayu memiliki luas lahan 209,942 ha. Terdiri atas 115,897 ha lahan sawah (55.20%), lahan bukan sawah 56,937 ha (27.12%), dan lahan bukan pertanian 37,108 ha (17.68%) (BPS, 2017). Namun dalam pemanfaatan penggunaan lahan pertanian petani di Kabupaten Indramayu masih memerlukan arahan dalam penggunaan lahan yang tepat, karena perilaku petani yang belum memperhatikan kesesuaian lahan dan kebijakan pemerintah tentang intensifikasi pertanian.
Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai Agustus 2019. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Objek penelitian ini khusus di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perangkat ArcGIS 10.3, perangkat lunak Microsoft Exel 2013, linggis dan kamera. Sedangkan parameter utama untuk kesesuaian lahan yaitu: iklim, Ketersediaan air, topografi dan kesuburan tanah. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif kemudian dengan pendekatan pengambilan keputusan menggunakan metode AHP (Analytical hierarchy process) dan SIG yang dikombinasikan untuk menentukan kesesuaian lahan pada komoditas terpilih yang ada di Kabupaten Indramayu.
Hasil pembobotan kriteria AHP untuk kesesuaian lahan tanaman pangan yang berkelanjutan di kabupaten Indramayu yang memiliki kriteria iklim, ketersediaan air, topografi dan kesuburan tanah, menunjukkan tanaman padi dengan nilai prioritas kriteria iklim 0.107, ketersediaan air 0.397, topografi 0.094 dan kesuburan tanah 0.402, tanaman jagung dengan nilai prioritas kriteria iklim 0.163, ketersediaan air 0.152, topografi 0.163, kesuburan tanah 0.523, dan untuk tanaman kedelai dengan nilai prioritas kriteria iklim 0.439, ketersediaan air 0.259, topografi 0.096 dan kesuburan tanah 0.205. Hasil analisis kesesuaian lahan tanaman padi, jagung dan kedelai di Kabupaten Indramayu menunjukkan perbedaan kelas kesesuaian lahan, di mana tanaman padi memperoleh kelas kesesuaian lahan yang lebih baik dengan kelas Sangat Sesuai 92,419 ha (80%), Cukup Sesuai 7,654 ha (6%) dan Sesuai Marginal 15,824 ha (14%) dibandingkan tanaman jagung dan kedelai dengan kelas Cukup Sesuai 87,159 ha (75%) dan Sesuai Marginal 28,738 ha (25%). Luas lahan pertanian beririgasi yang berkelanjutan di Kabupaten Indramayu sebesar 100,381 ha (87%) untuk padi, sedangkan untuk lahan pertanian tadah hujan sebesar 15,516 ha (13%) untuk jagung dan kedelai
83
Lampiran 8. Contoh Summary
KHAERUL MUTTAQIEN. 176100300011001. Analysis of Suitability of Agricultural Land to Increase Sustainable Production of Food Crops in Indramayu Regency. Supervisor: 1. Dr. Ir. Alexander Tunggul Sutan Haji, MT.
2. Dr. Eng. Akhmad Adi Sulianto, STP., M.Eng.
SUMMARY
Indonesia is a tropical country and it has many natural resources to meet community needs such as agricultural land. Indramayu Regency is one of the regions of West Java that has extensive agricultural land resources such as paddy fields. Indramayu Regency has an area of 209,942 ha. It consists of 115,897 ha of paddy land (55.20%), 56,937 ha (27.12%) of non-paddy land and 37,108 ha (17.68%) of non-agricultural land (BPS, 2017). However, in the use of agricultural land, farmers in Indramayu Regency still need direction in the right land use because the behavior of farmers who have not paid attention to land suitability and government policies on agricultural intensification.
The research was conducted from March 2019 to August 2019. The research conducted in the Natural Resources and Environmental Engineering Laboratory, Department of Agricultural Engineering, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University, Malang. The object of this research is in Indramayu Regency, West Java. The tools used in this study include ArcGIS 10.3, Microsoft Exel 2013 software, crowbars and cameras. The main parameters for land suitability are: climate, water availability, topography and soil fertility. The research method used was quantitative descriptive method and then the decision-making approach used the AHP (Analytical hierarchy process) and GIS method combined to determine land suitability for selected commodities in Indramayu Regency.
AHP criteria weighting results for the suitability of agricultural land in Indramayu district which has climate criteria, water availability, topography and soil fertility, show rice plants with priority values of 0.107 in terms of wate, 0.397, 0.094 and 0.402, corn plants with priority values of 0.163, 0.052, 0.163, 0.523, and soybean plants with priority values of 0.439, 0.259, 0.096 and 0.205, reespectively. The results of land suitability analysis of rice, maize and soybean in Indramayu Regency show differences in land suitability classes, where rice plants obtained better land suitability classes with Very Suitable classes 92,419 ha (80%), Quite Suitable 7,654 ha (6%) and Suitable Marginal 15,824 ha (14%) compared to maize and soybean with Quite Suitable classes 87,159 ha (75%) and Suitable Marginal 28,738 ha (25%). The area of sustainable irrigated agricultural land in Indramayu Regency is 100,381 ha (87%) for rice, while for rainfed agricultural land is 15,516 ha (13%) for corn and soybeans.