• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN

ANALISA DAN EVALUASI

A. Prosedur Dan Tata Cara Permohonan Pengurusan NPWP Oleh Subjek Pajak Orang Pribadi

1. TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak SE-65/PJ/2008 Nomor 44/PJ/2008 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak, maka petugas pendaftaran Wajib Pajak mempunyai tugas :

a. Wajib Pajak harus mengisi Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak dan atau Formulir Permohonan Pengukuhan PKP secara lengkap dan jelas. Dalam hal Wajib Pajak membutuhkan bantuan dalam mengisi formulir tersebut dapat menanyakan kepada Petugas Pendaftaran Wajib Pajak.

b. Wajib Pajak menyerahkan Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak dan atau Formulir Pengukuhan PKP yang telah diisi secara lengkap dan jelas serta ditandatangani Wajib Pajak dan atau kuasanya kepada Petugas Pendaftaran Wajib Pajak.

Petugas Pendaftaran Wajib Pajak mempunyai tugas :

c. Menerima Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak dan atau Formulir Permohonan Pengukuhan PKP yang telah ditandatangani oleh Wajib Pajak dan atau PKP atau kuasanya yang sah.

d. Memeriksa kelengkapan pengisian Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak dan atau Formulir Permohonan Pengukuhan PKP, yang terdiri dari :

Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas (non usahawan).

- Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau Fotokopi kartu kelurga dan

- Fotokopi Paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.

5. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas (usahawan).

- Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi penduduk Indonesia atau fotokopi Paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing.

- Surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa.

e. Merekam dan mencetak Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD) serta menyerahkan Bukti Penerimaan Surat (BPS) kepada pemohon setelah ditandatangani petugas Pendaftaran Wajib Pajak.

f. Mengisi kolom-kolom pada Formulir Permohonan Perubahan Data dan Wajib Pajak Pindah dan atau Formulir Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak yang diberi keterangan “Diisi Oleh Petugas”.

g. Melakukan Penelitian administrasi untuk mengetahui apakah pemohon telah terdaftar sebagai Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak pada tata usaha Kantor Pelayanan Pajak atau belum.

h. Apabila berdasarkan hasil penelitian administrasi ternyata :

1) Pemohon telah terdaftar sebagai Wajib Pajak, kepadanya tidak diberikan NPWP lagi,

2) Pemohon pernah terdaftar sebagai Wajib Pajak, kepadanya diberikan NPWP yang sama dengan NPWP yang pernah diberikan, atau

3) Pemohon belum terdaftar sebagai Wajib Pajak, kepadanya diberikan NPWP, dengan catatan khusus untuk pemohon berstatus cabang atau orang pribadi, pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pisah harta atau penghasilan diberikan NPWP dengan aturan sebagai berikut :

a) sembilan digit pertama NPWP yang diberikan sama dengan sembilan digit pertama NPWP pusat atau NPWP domisili atau NPWP suami. b) enam digit terakhir NPWP yang diberikan sesuai dengan kode

administrasi KPP tempat wajib pajak terdaftar

4). Pemohon telah dikukuhkan sebagai PKP, kepadanya tidak diberikan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP), atau

5). Pemohon belum dikukuhkan sebagai PKP, kepadanya diberikan SPPKP. I. Merekam data Permohonan sesuai isian pada Formulir Permohonan pendaftaran

Wajib Pajak dan atau Formulir Permohonan Pengkuhan PKP sesui dengan tata caca yang telah di tentukan

j. Merekam kewajiban Perpajakan Wajib Pajak pada menu aplikasi pendaftaran Wajib Pajak.

k. Dalam hal pemohon mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dan atau Pengukuhan PKP, petugas pendaftaran Wajib Pajak :

1). Mencetak Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan kartu NPWP dan atau SPPKP paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara

lengkap.

2). Meneruskan SKT dan Surat Pengukuhan PKP kepada Kepala Seksi Pelayanan / Tata usaha Perpajakan untuk ditandatangani

3). Menyampaikan SKT dan kartu NPWP dan atau SPPKP kepada Wajib Pajak paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap.

l. Mencantumkan NPWP yang diberikan pada Formulir Pendaftaran Wajib Pajak. m. Mengadministrasikan SKT dan SPPKP yang diterbitkan.

Tata Cara Pendaftaran NPWP dan PKP melalui elektronik (Electronic Registration)

Aplikasi e-Registration untuk Wajib Pajak adalah aplikasi yang dapat memudahkan Wajib Pajak untuk mendaftarkan diri secara online melalui internet. Dengan adanya aplikasi ini, dapat menghemat waktu dan tenaga karena Wajib Pajak dapat melakukan registrasi kapan saja dan dimana saja sepanjang ada koneksi internet.

1. Cari situs Direktorat Jenderal Pajak di internet dengan alamat www.pajak.go.id, 2. Selanjutnya anda memilih menu e- reg ( Electronic Registration ),

3. Pilih menu “ buat account baru “ dan isilah kolom sesuai yang diminta,

4. Setelah itu anda akan masuk ke menu “ Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang Pribadi “. Isilah sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk yang anda miliki,

5. Anda akan memperoleh Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sementara yang berlaku selama 30 hari sejak pendaftaran dilakukan. Cetak SKT sementara tersebut beserta Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai bukti anda sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak,

6. Tanda tangani formulir registrasi, kemudian kirimkan/ sampaikan langsung bersama SKT sementara serta persyaratan lainnya ke Kantor Pelayanan Pajak seperti yang tertera pada SKT sementara anda. Setelah itu anda akan menerima kartu NPWP dan SKT asli.

Kantor Pelayanan Pajak dapat menerbitkan NPWP dan Pengukuhan PKP secara jabatan, apabila Wajib Pajak tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP, bila berdasarkan data yang dimiliki Direktur Jenderal Pajak ternyata WP memenuhi syarat untuk memperoleh NPWP atau PKP.

Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan biasanya dilakukan oleh petugas pajak setelah Kantor Pelayanan Pajak melakukan ekstensifikasi pajak yaitu dengan jalan penyisiran yang dilakukan di wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak tersebut.

Penyisiran merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jumlah Wajib Pajak. Penyisiran dilakukan guna mengetahui apakah masyarakat sudah mendaftarkan dirinya menjadi Wajib Pajak dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak serta melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Ketika Subjek Pajak mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak, maka petugas pajak akan memberikan formulir, dimana formulir tersebut berguna untuk mengetahui data-data Wajib Pajak. Dalam hal pengisian formulir Wajib Pajak dapat menanyakan secara langsung kepada petugas pajak mengenai hal-hal yang kurang jelas dan belum dimengerti, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengisian formulir tersebut. Karena petugas pajak berkewajiban untuk memberi petunjuk, keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak dengan sejelas-jelasnya khususnya mengenai Prosedur Pendaftaran NPWP.

Secara umum tahap-tahap dalam mengisi formulir antara lain : 1. Mengisi formulir yang telah diberikan oleh petugas pajak, 2. Mengisi data yang ada dalam formulir dengan benar dan jelas,

3. Menandatangani formulir tersebut oleh Subjek Pajak ataupun ditandatangani oleh kuasa hukum Subjek Pajak yang sah,

4. Memberikan lampiran-lampiran yang diminta oleh petugas pajak.

Setelah selesai mengisi formulir dan memberikan data-data yang baik dan benar maka Subjek Pajak selesai dalam pengurusan NPWP, setelah itu petugas pajak akan mengurus NPWP Subjek Pajak tersebut sampai selesai.

1. Subjek Pajak telah menjadi Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan dan Direktorat Jenderal Pajak.

2. Subjek Pajak telah memiliki NPWP sendiri.

3. Subjek Pajak mendapat pelayanan dari Instansi dimana Subjek Pajak bisa mendapatkan atau mengajukan kredit dan dapat membuat izin usaha.

Oleh karena itu, semua Wajib Pajak yang melakukan kegiatan yang berhubungan dengan perpajakan agar menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak dengan sebagaimana mestinya, yaitu

dengan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak pada setiap dokumen ataupun berkas perpajakan.

Nomor Pokok Wajib Pajak yang diberikan petugas terdiri dari 15 digit sebagai berikut :

Keterangan :

1. Kotak 1 sampai 2 merupakan petunjuk jenis Wajib Pajak. 2. Kotak 3 sampai 8 merupakan nomor pokok untuk Wajib Pajak.

3. Kotak 9 merupakan angka pengecekan untuk Kantor Pelayanan Pajak.

4. Kotak 10 sampai 12 merupakan kode Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak mendaftar.

5. Kotak 13 sampai 15 menyatakan apakah NPWP tersebut merupakan cabang atau tidak.

Adapun digit awal dari Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah petunjuk jenis Wajib Pajak, yaitu :

1. Digit 00,20 berarti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) digunakan untuk bendaharawan.

2. Digit 01,02,21 berarti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) digunakan untuk Wajib Pajak Badan.

3. Digit 04,05,06,09,14,24,25,37,38,47,48,49,57,58,59,67,68,69,77 berarti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) digunakan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi.

Berikut ini akan disajikan perbandingan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan untuk 4 tahun terakhir dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel : Pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi (NPWP OP) Pada Kantor Pelayanan Pajak Peratama Medan Belawan

WAJIB PAJAK TERDAFTAR

T A H U N

2005 2006 2007 2008 2009

PPh ORANG PRIBADI 18.116 18.802 26.904 32.822 43.976

Sumber : seksi pelayanan

Dari tabel di atas dapat dilihat persentase Wajib Pajak terdaftar selama 4 tahun terakhir. Dari data diatas menunjukkan dari tahun 2005-2006 persentasinya sebesar 3,78% dari tahun 2006-2007 sebesar 43.09% dan dari tahun 2007-2008 sebesar 21.63% Dari persentase tersebut kita dapat melihat adanya kenaikan dan penurunan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan BELAWAN.

Dalam pengurusan permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak, tidak selalu berjalan lancar. Kadang-kadang sering timbul kendala-kendala atau hambatan-hambatan baik yang datangnya dari dalam Kantor Pelayanan Pajak sendiri maupun dari luar yang disebabkan oleh Wajib Pajak itu sendiri.

Berikut ini beberapa kendala yang sering timbul dalam pendaftaran dan perolehan Nomor Pokok Wajib Pajak.

1. Tingkat pengetahuan Subjek Pajak tentang hak dan kewajibannya di bidang perpajakan masih kurang.

3. Permasalahan yang berhubungan dengan jaringan komputer. 4. Kurangnya informasi yang diberikan petugas pajak.

5. Indikasi Nomor Pokok Wajib Pajak ganda, karena Wajib Pajak tidak tahu kalau dia sebelumnya sudah mempunyai NPWP.

Dari kendala-kendala di atas, maka Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada Wajib Pajak agar dapat membantu Wajib Pajak dalam menyelesaikan setiap masalah yang berhubungan dengan perpajakan.

B. Langkah-Langkah Yang Ditempuh Fiskus dalam Melaksanakan Prosedur dan Tata

Dokumen terkait