• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kelapa sawit adalah sumber bahan makanan dan bahan bakar yang memberikan hasil tinggi dan sangat efisien. Perkebunan kelapa sawit adalah cara efektif untuk memproduksi alternatif bahan bakar fosil dan menangkap karbon dari atmosfer. Kelapa sawit menyediakan jalan keluar dari kemiskinan bagi negara berkembang dan rakyat miskin. Mengembangkan pertanian yang efisien dan berkelanjutan seperti perkebunan kelapa sawit berarti menyediakan sarana bagi pemilik perkebunan besar maupun kecil untuk meningkatkan standar hidup mereka (World Growth, 2011).

Permintaan minyak kelapa sawit sebagai minyak nabati terus meningkat di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan minyak sawit tidak hanya untuk dikonsumsi oleh manusia, tetapi juga untuk digunakan sebagai bahan bakar dan sebagai bahan baku dalam industri kimia. Meningkatnya konsumsi global ini telah mengakibatkan terjadinya ekspansi atau perluasan lahan secara terus menerus (Voge dan Adams, 2014).

Total produksi minyak sawit dunia meningkat hampir tiga kali lipat selama 3 dasawarsa terakhir hingga 2009. Pada 2009 dan 2010, total produksi minyak sawit diperkirakan 45,1 juta ton dengan Indonesia dan Malaysia mencapai lebih dari 85 persen total dunia. Indonesia dan Malaysia masing-masing memproduksi lebih dari 18 juta ton minyak sawit. Total perdagangan minyak sawit dan minyak inti sawit mencapai lebih dari 35 juta ton, impor dan ekspor. Eksportir utama minyak sawit adalah Indonesia dan Malaysia yang masing-masing mengekspor 15,7 dan 15,1 juta ton. Negara pengimpor utama adalah India, Cina, dan Uni

Eropa, yang masing-masing mengimpor 6,7 juta, 6,3 juta, dan 4,6 juta ton (World Growth, 2011).

Kebun Bah Jambi adalah salah satu unit usaha dari PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) berada di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara yang bergerak di bidang usaha perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit. Lokasi kebun Bah Jambi berada di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi dan Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun dengan luas 8.060,5 ha yang terdiri dari 9 afdeling tanaman kelapa sawit, emplasmen, pembibitan, pabrik dan kolam limbah. Jarak perkebunan ini dengan kota Medan berkisar 147 km, dan dari kota Pematang Siantar berkisar 19 km. Keadaan topografi perkebunan ini sedikit bergelombang dan berbukit dengan jenis tanah Podsolik Cokelat Kuning (PCK) dan Podsolik Coklat (PC) (PT. Perkebunan Nusantara 4, 2015).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman kelapa sawit, yaitu iklim, bentuk wilayah, kondisi tanah, bahan tanam, dan teknik budidaya (Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2006). Selanjutnya Risza (2009) menambahkan bahwa umur tanaman, jumlah populasi tanaman per hektar, sistem pengawetan tanah, sistem penyerbukan, sistem koordinasi panen-angkut-olah, sistem pengamanan produksi, serta sistem premi panen juga berpengaruh terhadap produktivitas kelapa sawit.

Pertumbuhan dan produksi tanaman pada wilayah tertentu sangat tergantung pada interaksi antara parameter iklim, tanah, tanaman dan pengelolaannya, dengan kata lain produksi tanaman dengan sistem pengelolaan tertentu merupakan fungsi dari kualitas/karakteristik lahan dan iklim disekitarnya (Hermantoro, 2009).

Produktivitas tanaman kelapa sawit juga bergantung pada komposisi umur tanaman. Semakin luas komposisi umur tanaman remaja dan tanaman tua, semakin rendah produktivitas per hektarnya. Komposisi umur tanaman ini berubah setiap tahunnya sehingga berpengaruh terhadap pencapaian produktivitas per hektar per tahunnya. Produksi TBS yang dihasilkan akan terus bertambah seiring bertambahnya umur dan akan mencapai produksi yang optimal dan maksimal pada saat tanaman berumur 9–14 tahun, dan setelah itu produksi TBS yang dihasilkan akan mulai menurun. Umumnya, tanaman kelapa sawit akan optimal menghasilkan TBS hingga berumur 25–26 tahun. Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi fluktuasi TBS yang dihasilkan tanaman kelapa sawit adalah umur tanaman (Risza, 2009).

Kondisi musim penghujan dan umur tanaman merupakan beberapa penyebab utama terjadinya fluktuasi yang berpengaruh terhadap penyebaran produksi kelapa sawit. Pemahaman terhadap pengaruh unsur cuaca dan umur tanaman terhadap pertumbuhan dan produksi tandan kelapa sawit sangat diperlukan sebagai dasar untuk memprediksi dan evaluasi terhadap produktivitas TBS kelapa sawit. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh curah hujan dan hari hujan serta hubungan korelasi keduanya terhadap produksi kelapa sawit pada tanaman berumur 8, 16 dan 19 tahun di Kebun Bah Jambi PT Perkebunan Nusantara IV Persero.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh curah hujan dan hari hujan serta hubungan korelasi keduanya terhadap produksi kelapa sawit pada tanaman berumur 8, 16 dan 19 tahun di Kebun Bah Jambi PT Perkebunan Nusantara IV Persero.

Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh curah hujan dan hari hujan serta hubungan korelasi keduanya terhadap produksi kelapa sawit pada tanaman berumur 8, 16 dan 19 tahun di kebun Bah Jambi PT Perkebunan Nusantara IV Persero.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan sebagai informasi bagi pihak yang membutuhkan.

ABSTRAK

YOLAN SURYA BARUS : Pengaruh Curah Hujan dan Hari Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Berumur 8, 16, dan 19 Tahun di PTPN IV Unit Bah Jambi Kecamatan Bukit Maraja dan Jawa Maraja Kabupaten Simalungun, yang dibimbing oleh Ir. Irsal, M.P. dan Ir. Lisa Mawarni, M.P.

Faktor iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit. Curah hujan merupakan unsur iklim yang penting diperhatikan, dimana kelapa sawit merupakan tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah banyak dibanding tanaman keras lainnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh curah hujan dan hari hujan serta hubungan korelasi kedunya terhadap produksi kelapa sawit pada tanaman berumur 8, 16 dan 19 tahun. Penelitian ini dilaksanakan di PTPN IV Unit Bah Jambi Kecamatan Jawa Maraja dan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara pada bulan Mei 2015 sampai dengan Agustus 2015. Penelitian ini mengunakan data primer yang tersedia di administrasi kebun. Data primer untuk keperluan analisis meliputi data produksi tandan buah segar (TBS); data komponen produksi TBS berupa komponen jumlah janjang, berat janjang rata-rata, dan jumlah pokok produktif; data curah hujan; data hari hujan bulanan pada tahun 2011, 2012, dan 2013. Metode analisis yang digunakan ialah analisis regresi linear berganda dan analisis korelasi. Model diuji kelayakannya dengan uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, serta uji autokorelasi dengan menggunakan alat bantu statistik SPSS.v.17 for windows.

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel curah hujan dan hari hujan berpengaruh nyata pada alpha 5% (Sig > α 0.05) terhadap peningkatan produksi TBS pada umur 16 tahun dan berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan produksi TBS umur 8 dan 19 tahun. Hal ini dikarenakan curah hujan yang tidak merata sepanjang tahun dan diduga kurang optimal untuk pertumbuhan dan produksi TBS. Dari hasil uji asumsi klasik yang dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi berganda layak atau tidak untuk digunakan disimpulkan bahwa persamaan regresi pada tanaman kelapa sawit berumur 8, 16, dan 19 tahun telah memenuhi syarat. Hasil korelasi pada tanaman berumur 8 16, dan 19 tahun dengan analisis dua arah pada taraf uji 1% menunjukkan variabel curah hujan dan hari hujan memiliki hubungan yang kuat, nyata dan (positif) searah. Nilai korelasi curah hujan dan hari hujan secara berturut ialah 0,848; 0,901; dan 0,851 dengan

nilai signifikansi < α 0.01.

ABSTRACT

YOLAN SURYA BARUS :The Influence of rainfall and rainy day on oil palm production 8, 16, and 19 Years Aged in PTPN IV Unit Bah Jambi Sub-district Bukit Maraja and Jawa Maraja District Simalungun, supervised by Ir. Irsal, M.P. and Ir. Lisa Mawarni, M.P.

The climate factor is very influential to the growth and productivity of oil palm. Rainfall is an important climatic element observed. The oil palm is a plant that requires large amounts of water than other crops. This research was to determine the effect of rainfall and rain day as well as the correlation of both on oil palm production in plants aged 8, 16 and 19 years. This research was held at PTPN IV Unit Bah Jambi Sub-district Jawa Maraja and Tanah Jawa District Simalungun Province of North Sumatera from May 2015 until August 2015. This research used primary data available in company administration. Primary data for the purposes of data analysis includes the production of fresh fruit bunches (FFB); componen production data as total bunches, average bunches weight, and total of productive trees; rainfall data and rain day monthly in 2011, 2012, and 2013. Analysis method used are double linier regression and correlation analysis. Model tested by classic asumption consists of normality test, heteroskedasticity test, multicollinearity, and autocorellations test by using statistic software SPSS.v.17 for windows.

The regression analysis shows that rain fall and rain day variables significanted with alpha 5% (Sig < α 0.05) to increase the production of FFB at the age of 16 years and unsignificanted to increase the production of FFB at the age 8 and 19 years. This is because the rainfall is not evenly distributed throughout the year and less than optimal for the growth and production of FFB. From the results of the classical assumption test conducted to determine whether the multiple regression equation feasible or not to use the regression equation to conclude that the oil palms aged 8, 16, and 19 years are qualified. Correlation results in plants was 8, 16, and 19 years with two-way analysis test at 1% level showed variable rainfall and rainy days have a strong relationship, and the real (positive) direction. Correlation values of rainfall and rainy days are 0.848; 0.901; and 0.851 each with significant level < α 0,01.

PENGARUH CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN TERHADAP PRODUKSI

Dokumen terkait