• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jambu air termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan yang mengandung cukup banyak gizi, sehingga sangat disukai oleh sebagian besar masyarakat. Jambu air madu deli merupakan salah satu kultivar unggulan yang merupakan varietas introduksi dari negara Taiwan dengan nama Jade Rose Aple yang sudah lama berkembang (± 10 tahun) di Sumatera Utara. Jambu air ini menghasilkan buah yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena selain rasanya enak juga mengandung gizi yang cukup tinggi serta lengkap. Menurut Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih IV Dinas Pertanian Sumatera Utara Medan (2012) kandungan gizi dalam 100 g buah jambu air madu deli terdapat kadar air 81,59 %, TSS 12,4 ºBrix, kadar vitamin C 210,463 mg/100g, tekstur daging 0,830 g/mm².

Jambu air madu deli memiliki prospek yang cukup cerah untuk dikembangkan secara intensif (monokultur), karena memiliki nilai ekonomis tinggi dan sangat disukai banyak orang karena jambu ini memiliki rasa manis madu, daging buah renyah dan tidak banyak mengandung air. Dari gambaran harga jual, buah jambu madu deli ini termasuk salah satu buah yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan harga buah-buahan lainya di pasar. Harga jual buah jambu madu deli ditingkat petani antara Rp. 25.000 s/d Rp.30.000, per kg, sedangkan dipasar swalayan atau supermarket dapat mencapai

tanaman jambu air ini namun dalam budidaya tersebut petani banyak mengalami hambatan terutama dalam penyediaan bibit berkualitas, pengetahuan, teknologi dan permodalan yang kurang.

Dalam membudidayakan tanaman jambu air madu deli, sangat dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuh tanaman dan hal tersebut berkaitan dengan ketersediaan air, kesesuaian tanah dan ketersediaan unsur hara dan sebagainya. Tanaman jambu air pada umumnya menyukai media tanam yang subur, banyak mengandung bahan organik, drainase dan aerase didalam tanah yang baik serta gembur. Untuk mendapatkan kondisi tanah yang memiliki draenase dan aerase tanah yang baik maka pada media dapat kita gunakan arang kayu sebagai bahan untuk menciptakan sirkulasi udara dan air di dalam tanah. Arang memiliki ruang pori yang cukup sehingga membantu terjadinya proses aerasi di dalam tanah (Hartus, 2002).

Selain media tanam, air juga sangat penting dalam pertumbuhan tanaman jambu madu deli ini karena tanaman ini sangat mutlak membutuhkan air secara teratur dan cukup, terlebih pada saat musim kemarau.

Kekurangan air akan menyebabkan akar tanaman terbentuk sedikit, ukurannya yang kecil sehingga penyerapan hara dan air akan menurun yang mengakibatkan terganggunya proses metabolisme karbohidrat, protein dan zat pengatur tumbuh sehingga tanaman tumbuh kerdil dan daun yang baru terbentuk tidak sempurna (Kramer, 1997).

dengan kondisi tanaman atau sekurang-kurangnya 10-12 kali sebulan (UPT. BPSB. 2012)

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh komposisi media pembibitan dan interval penyiraman terhadap pertumbuhan bibit jambu air madu deli.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media pembibitan dan interval penyiraman terhadap pertumbuhan bibit jambu air madu deli (Syzgium samarangense).

Hipotesis Penelitian

Ada interaksi antara komposisi media dan interval penyiraman terhadap pertumbuhan bibit jambu air madu deli hijau di pembibitan.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, dan sebagai bahan informasi bagi pihak- pihak yang membutuhkan dalam pembibitan jambu air madu deli hijau.

ABSTRACK

Response of planting media compotition and watering interval to growth of green deli rose apple seeds (Sygizium samarangense). Guided by Asil Barus and Mbue Kata Bangun. The purpose of the study was to deferinte the response of planting media compotition and watering interval to growth of green deli rose apple seeds. This research was conducted at green house Agriculture Faculty, University of Sumatera Utara, Medan with the altitude 25 m above sea level began from July and October 2014.

This research was arranged with split plot design with 2 factor. Watering interval as main plot with 3 level of treatment: I1 (one day watering interval), I2

(three days watering interval), I3 (five days watering interval) with compotition of

planting media as subplot with 4 level of treatment : M1 (subsoil), M2

(subsoil+charcoal (2:1), M3 (subsoil+charcoal (1:1), M4 (subsoil+charcoal (1:2)

with 3 replication.

The result showed the treatment of planting media compotition has asignificant affected to increasing of : number of leaves, stem diameter and root volume and watering interval has a significantly affected to increasing of seeds height, stem diameter, number of leaves, root volume, number of root and number of primer branch. The interaction has a significantly affect to increasing of root volume parameter.

Key words: planting media compotition, watering interval and green deli rose apple

ABSTRAK

FRANS JULIANTA KARO-KARO: Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Interval Penyiraman terhadap pertumbuhan bibit jambu air madu deli hijau (Sygizium samarangense). Dibawah bimbingan Asil Barus dan Mbue Kata Bangun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi media pembibitan dan interval penyiraman terhadap pertumbuhan bibit jambu air madu deli hijau. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dengan ketinggian 25 m diatas permukaan laut yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2014.

Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terpisah (RPT) dengan dua faktor perlakuan. Interval penyiraman sebagai petak utama dengan 3 taraf perlakuan I1 (Interval Penyiraman Satu Hari Sekali), I2 (Interval Penyiraman Tiga

Hari Sekali) dan I3 (Interval Penyiraman Lima Hari Sekali) serta Komposisi

Media Tanam sebagai anak petak dengan 4 taraf yaitu M1 (Tanah Subsoil), M2

(Tanah Subsoil + Arang Kayu (2:1), M3 (Tanah Subsoil + Arang Kayu (1:1) , M4

(Tanah Subsoil + Arang Kayu (1:2) dengan 3 ulangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap pertambahan: diameter batang dan volume akar sedangkan perlakuan interval penyiraman berpengaruh nyata terhadap pertambahan: tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, volume akar, jumlah akar, dan jumlah cabang primer. Interaksi berpengaruh nyata terhadap parameter pertambahan volume akar.

Kata Kunci : Komposisi Media Tanam, Interval Penyiraman dan Jambu Madu Deli Hijau

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP

Dokumen terkait