• Tidak ada hasil yang ditemukan

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (1) dan (2) menerangkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dan dikembangkan dengan tujuan untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam mengembangkan kurikulum. Pengembangan kurikulum harus peduli terhadap permasalahan integrasi mata pelajaran, yaitu memadukan, menggabungkan dan menyatukan antardisiplin ilmu. Pengintegrasian diperlukan agar tidak terjadi dikotomi ilmu, karena sejatinya ilmu adalah satu kesatuan (unity of science), yaitu ilmu yang berasal dari Allah SWT (Hamalik, 2007: 46). Salah satu implikasi dari dikotomi ilmu adalah munculnya pemikiran yang mempertentangkan antara ilmu umum dengan ilmu agama sehingga perlu adanya upaya pengintegrasian Islam dengan mata pelajaran, agar dapat mengatasi hal

yang berdampak luas pada aspek-aspek pendidikan tersebut (Bahruddin dkk, 2011: 2).

Ciri KTSP diantaranya adalah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berpusat pada siswa serta dapat mengembangkan kreativitas, menciptakan kondisi yang menyenangkan, menantang dan kontekstual (Agung, 2015: 86-87). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan aktivitas paling utama dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Hal tersebut mengandung arti bahwa keberhasilan tercapainya tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh keefektifan proses pembelajaran tersebut (Ali, 2007: 124). Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan seseorang sangat ditentukan oleh seberapa besar kualitas perencanaan dan perangkat pembelajaran yang dibuatnya (Uno dan Kuadrat, 2009: 176).

Perangkat pembelajaran berperan penting dalam pemaparan konsep keterpaduan suatu materi pembelajaran (Susilowati, 2013: 23). Perangkat pembelajaran yang berperan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diantaranya adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan bahan ajar yang lebih mengaktifkan peran siswa daripada guru (Prastowo,

2011:205), LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2010: 222). Siswa akan menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami tugas yang berkaitan dengan materi di dalam LKS (Lestari, 2012: 6).

Potensi yang dimiliki siswa beraneka ragam karena manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk sebaik-baiknya. Setiap manusia memiliki keunikan tersendiri. Tidak seorangpun manusia di dunia ini yang diciptakan sama. Hal ini dikenal dengan konsep perbedaan individual (Tim Syamil, 2010: 191). Allah SWT berfirman dalam QS. At-Tiin [95] : 4 berikut:

      

Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia itu atas sebaik-baik pendirian (QS. At-Tiin [95] :4). (Kementrian

Agama, 2010: 713).

Penyelarasan pembelajaran dengan potensi yang dimiliki oleh siswa diperlukan agar pelayanan pendidikan mampu mencapai sasaran secara optimal. (Susilowati,

2013: 23). Potensi siswa meliputi unsur-unsur kecerdasan, diantaranya 1) kecerdasan matematika logika; kecakapan untuk menghitung, 2) kecerdasan bahasa; kecakapan berpikir melalui kata-kata, 3) kecerdasan musikal; kecakapan dalam menghasilkan dan menghargai musik, 4) kecerdasan visual spasial; kecakapan berpikir ruang tiga dimensi, 5) kecerdasan kinestetis; kecakapan gerakan tubuh, 6) kecerdasan interpersonal; kecakapan dalam berhubungan sosial, 7) kecerdasan intrapersonal; kecakapan memahami emosional diri dan 8) kecerdasan naturalis; kecakapan mengamati pola di alam. Delapan kecerdasan tersebut dikenal dengan sebutan Multiple Intelligences (Kaufeldth, 2009, 214-215). Teori Multiple Intelligences menganggap setiap siswa memiliki potensi yang dapat dikembangkan hingga tingkat mengagumkan jika mendapat dukungan, pengayaan dan pengajaran (Hernowo, 2014: 176). Hasil wawancara dengan Guru pengampu mata pelajaran Biologi kelas IX menyatakan bahwa LKS merupakan bahan ajar yang berperan penting dalam mendukung proses pembelajaran di MTs Walisongo Pecangaan Jepara. Hal ini dikarenakan ketersediaan LCD dan fasilitas laboratorium yang masih terbatas. LKS yang

digunakan tahun 2015-2016 hingga saat ini adalah LKS yang dibuat oleh Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah 02 (KKMTS 02) yang memuat ringkasan materi, kegiatan siswa, dan latihan soal. Guru Biologi menyatakan bahwa bahan ajar yang digunakan di Kelas IX MTs Walisongo Pecangaan Jepara belum memperhatikan potensi yang dimiliki siswa dengan pendekatan Multiple Intelligences, padahal setiap siswa memilki kecerdasan yang berbeda-beda. Hal ini belum sesuai dengan salah satu prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kegiatan pembelajaran yang tercantum dalam LKS tersebut masih menekankan pada latihan soal, sehingga kegiatan pembelajaran hanya didominasi oleh kecerdasan logis matematis sedangkan tiap siswa memiliki potensi yang berbeda-beda sebagaimana teori

Multiple Intelligences yang mengklasifiksikan kecerdasan

menjadi delapan jenis.

Guru Biologi kelas IX MTs Walisongo Pecangaan Jepara menyatakan bahwa LKS yang digunakan saat ini belum menciptakan kajian keilmuan berintegrasi dengan ke-Islam-an, khususnya pembelajaran Biologi yang

bercirikan Islam. Hal ini dikarenakan masih kurangnya bahan ajar yang mengintegrasikan antara Biologi dengan Islam. Pengintegrasian ilmu merupakan hal yang penting untuk meningkatkan keimanan dan haqqa tuqatih (taqwa yang sesungguhnya) (Ali, 2010: 51). Upaya pengintegrasian ilmu diperlukan untuk menyatukan kembali antara ilmu umum dengan ilmu agama karena menurut Ali (2010: 47), penopang utama kegemilangan peradaban ialah ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pewarisan Sifat merupakan bagian dari materi genetika yang diajarkan di kelas IX semester genap Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan sederajat. Guru Biologi kelas IX menyatakan bahwa Pewarisan Sifat tergolong materi yang sulit dipahami oleh sebagian besar siswa. Sebagian siswa kelas IX MTs Walisongo Pecangaan Jepara tahun 2016-2017 menyatakan bahwa Pewarisan Sifat merupakan materi yang banyak mengandung lambang-lambang sehingga tergolong materi yang sulit dipahami oleh sebagian besar siswa dengan kecerdasan selain logis-matematis. Hal ini ditunjukkan dengan belum tercapainya ketuntasan klasikal 85% dari KKM 70. Persentase ketuntasan pada 38 siswa dalam satu kelas

hanya sebesar 3%. Guru Biologi MTs Walisongo Pecangaan Jepara menyatakan bahwa dengan keberagaman kecerdasan yang dimiliki siswa dalam satu kelas maka peran Guru dan LKS sangat penting untuk mengarahkan pembelajaran yang sesuai untuk siswa, dengan LKS berbasis Multiple Intelligences diharapkan pembelajaran menjadi lebih efektif.

Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Integrasi Islam dan

Multiple Intelligences pada materi Pewarisan sifat perlu

dikembangkan untuk mewujudkan pembelajaran Madrasah Tsanawiyah yang mengintegrasikan Biologi dengan keIslaman, sehingga sesuai dengan prinsip pengembangan kurikulum yang peduli terhadap permasalahan integrasi. Hasil pengembangan bahan ajar tersebut juga diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengajarkan materi Pewarisan Sifat kepada siswa dengan kecerdasan yang beragam agar pembelajaran menjadi lebih efektif dengan meningkatnya hasil belajar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana desain Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis integrasi Islam dan Multiple Intelligences pada materi Pewarisan Sifat kelas IX semester 2?

2. Bagaimana kelayakan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis integrasi Islam dan Multiple Intelligences pada materi Pewarisan Sifat kelas IX semester 2? 3. Bagaimana keefektifan penggunaan Lembar Kerja

Siswa (LKS) berbasis integrasi Islam dan Multiple

Intelligences pada materi Pewarisan Sifat kelas IX

semester 2?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini yaitu :

1. Menghasilkan desain Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis integrasi Islam dan Multiple Intelligences pada materi Pewarisan Sifat kelas IX semester 2. 2. Mengetahui kelayakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

berbasis integrasi Islam dan Multiple Intelligences pada materi Pewarisan Sifat kelas IX semester 2.

3. Mengetahui keefektifan penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis integrasi Islam dan Multiple

Intelligences pada materi Pewarisan Sifat kelas IX

semester 2.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini meliputi: 1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi pembelajaran dan pengembangan ilmu pendidikan dalam meningkatkan pemahaman materi Pewarisan Sifat, serta dapat digunakan sebagai referensi penelitian berikutnya dalam mengembangkan LKS khususnya materi Pewarisan Sifat.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini meliputi :

a. Manfaat bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dalam memahami materi Pewarisan Sifat yang berintegrasi dengan ilmu keIslaman sesuai dengan jenis kecerdasan yang dimilikinya.

b. Manfaat bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Guru dalam melaksanakan pembelajaran materi Pewarisan Sifat yang berintegrasi dengan ilmu keIslaman sesuai dengan kecerdasan siswa yang beragam.

c. Manfaat bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis pada potensi siswa dan berintegrasi Islam untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Pewarisan Sifat.

E. Spesifikasi Produk

Spesifikasi Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah:

1. Perangkat pembelajaran dikhususkan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) berintegrasi Islam dan Multiple

Intelligences pada materi Pewarisan Sifat.

2. Perangkat pembelajaran dikhususkan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan ringkasan materi Pewarisan Sifat yang memuat ayat al-Qur’an dan Hadits serta

cerita Islami yang memiliki kaitan dengan materi tersebut.

3. Kegiatan pembelajaran dalam LKS disesuaikan dengan keragaman kecerdasan siswa melalui pendekatan

Multiple Intelligences.

4. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis integrasi Islam dan Multiple Intelligence pada materi Pewarisan Sifat kelas IX Semester 2 dicetak dengan ukuran kertas A3 yang terbagi menjadi dua kolom dengan menggunakan tipe huruf Comic Sons dan Cambria ukuran huruf 11 spasi 1,5.

F. Asumsi Pengembangan

Penelitian pengembangan LKS berbasis Integrasi Islam dan Multiple Intelligence pada materi Pewarisan Sifat diharapkan dapat:

1. Menjadi perangkat pembelajaran yang dapat membantu Guru dalam melaksanakan pembelajaran Madrasah Tsanawiyah kelas IX semester 2 yang berintegrasi pada ilmu ke-Islam-an dengan memperhatikan kecerdasan siswa yang beragam.

2. Memudahkan peserta didik dalam memahami materi pewarisan sifat yang berintegrasi pada ilmu ke-Islam-an sesuai dengke-Islam-an kecerdaske-Islam-an yke-Islam-ang dimilikinya.

3. Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui kegiatan pembelajaran dalam LKS sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya sehingga meningkatkan hasil belajar.

13

LANDASAN TEORI