• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam dokumen Penilaian dan Evaluasi (Halaman 71-73)

SRIWIJAYA PROVINSI SUMATERA SELATAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

enyelenggaraan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas berdasarkan Keputusan Mendiknas Nomor 0531/1/2001, tanggal 9 April 2001, tentang Pedoman Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah bertujuan: (a) meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan tinggi dan mampu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian; dan (b) meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar.

Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) adalah satu-satunya sekolah dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Selatan. Siswa Sekolah Olahraga Sriwijaya Provinsi Sumsel ini merupakan semua Atlit Nasional dan bibit-bibit atlit yang direkrut dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di wilayah Provinsi Sumatra Selatan yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah ini mempunyai visi ” Tersedianya Bibit-bibit Atlit Berbakat yang memiliki Potensi Berprestasi Tinggi di Kalangan Pelajar yang Berlandaskan Pada IPTEK dan IMTAQ”.Fasilitas yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumsel kepada mereka adalah asrama, makan minum, pakaian seragam, sepatu, vitamin dll, semua dibebankan pada Pemda masing-masing. Asrama yang mereka tempati terdiri dua, Asrama Putra dan Asrama Putri setiap kamar ditempati 4 atau 6 siswa. Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) memiliki 11 Cabang Olahraga yaitu Sepak Bola, Senam, Bola Volley, Sepak Takraw, Pencak Silat, Atletik, Dayung, Anggar, Bola Basket, Tenis Meja, Tenis Lapangan. Hal ini diharapkan agar mereka lebih fokus berlatih dan berprestasi di bidang cabang olahraga(Cabor) masing-masing untuk membela Nama Sumsel di kancah Nasional dan Nama Indonasia di perhelatan antar negara.

Kondisi fisik Siswa Olahraga Negeri Sriwijaya Provinsi Sumsel yang cendrung terkuras setiap hari sebagai konsekuensi dari versi latihan fisik dan pelatihan teknik yang telah diprogramkan

P

secara khusus untuk mempersiapkan mereka sebagai Atlit Andalan Provinsi Sumsel. Selain kondisi fisik seperti yang telah kita uraikan diatas, alokasi waktu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijawa (SONS) Provinsi Sumsel yang lebih sedikit dibandingkan dengan sekolah lain, merupakan faktor yang kurang kondusif untuk kegiatan pembelajaran matematika. Padahal beban mereka untuk menghadapi Ujian Nasional sama besarnya dengan sekolah setara yang ada di Provinsi Sumatra Selatan. Hal ini bukan saja dirasakan langsung oleh Siswa SONS tetapi merupakan kendala bagi guru-guru untuk menyampaikan meteri pembelajaran sesuai dengan target kurukulm yang telah ditentukan. Terkadang guru harus berhadapan dengan siswa yang memanfaatkan waktu belajar di kelas untuk menambah forsi tidur mereka.

Sebagai salah satu sumber belajar guru di Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya menghadapi kenyataan bahwa siswa-siswi yang tinggal di asrama bukan saja butuh perhatian sebagai guru tetapi juga sebagai orang tua pengganti orang tua bagi siswa siswi. Guru sebagai sumber belajar berubah peran menjadi pengasuh, pembimbing, pembina, pengajar dan teman bagi mereka untuk berkeluh kesah. DALAM kegiatan pembelajaran guru akan bertindak sebagai fasilisator yang bersikap akrab dengan penuh tanggung jawab, serta memperlakukan peserta didik sebagai mitra dalam menggali dan mengolah inforrnasi menuju tujuan belajar mengajar yang telah direncanakan (Isjoni, 2007, Jurnal Guru dan Tanggung Jawabnya.,www.is_joni@yahoo.com). Keberhasilan proses belajar mengajar sangat tergantung kepada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan yang Keberhasilan proses belajar mengajar sangat tergantung kepada dimaksud adalah serangkaian kompetensi yang dimiliki oleh guru, baik yang menyangkut dengan kemampuan pribadinya (efikasi diri) kemampuan dalam berinteraksi dengan siswa, kemampuan memilih dan menentukan media dan metode pembelajaran dan kemampuan dalam mendisain dan mengembangkan materi pembelajaran. Guru yang memiliki berbagai kompetensi tersebut disebut sebagai guru professional.

Kata motivasi digunakan untuk mendeskripsikan suatu dorongan, kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu. Seorang Altit dapat termotivasi meraih juara apabila sedang latihan karena akan mendapatkan hadiah yang mereka impikan. Atau seorang siswa akan belajar matematika dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai 10 karena diiming-imingi orangtuanya ponsel, Dengan kata lain, kata motivasi dapat dikenakan pada perilaku dalam suatu ragam atau rentang situasi yang sangat luas.

Pada SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Prestasi Belajar sejak didirikan tahun Penelitian ini difokuskan pada permasalahan tentang kelelahan dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa matematika, dengan pertimbangan bahwa (1) matematika adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada ketepatan, ketelitian, pengukuran suatu objek. Sehingga seorang atlit dalam hal ini siswa SONS (sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya) yang memiuliki latar belakang atlit Akan mempunyai sisi ketetapan dalam hal mengaplikasikannya pada teknik bertanding dan bermain. Sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan prestasi olahraganya. Juga Penerapan cara kerja matematika diharapkan dapat membentuk sikap krisitis, kreatif, jujur dan komunikatif pada siswa. (2) juga berfungsi , mengembangkan kemampuan,menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika dalam kehidupan sehari-hari. (3) Berfungsi mengembangakn kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui pembicaraan lisan , grafik serta diagram.

1.2. Identifikasi Masalah

Kondisi Siswa Kelelahan dan Motivasi Belajar serta Prestasi Belajar khususnya Pelajaran Matematika , menurut penulis sangatlah mempunyai keterkaitan sangat kuat. Siswa yang mendapat kesulitan dalam mencapai hasil belajar maksimal khususnya mata pelajaran matematika disebabkan karena faktor kelelahan. Kelelahan pada siswa mempengaruhi motivasi belajar matematika siswa yang berdampak pada prestasi belajar matematika yaitu nilai matematika yang rendah.. Dalam konteks Proses Belajar Mengajar, permasalahan siswa berkenaan dengan aspek fungsional-struktural dan dan aspek personality dari siswa itu sendiri. Metode Belajar Mengajar yang belum tepat diterapakan pada kondisi siswa SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Provinsi Sumsel Peran lembaga dalam hal ini tuntutan dari penentu kebijakan sangat mendukung terciptanya kondisi seperti itu 1.3.Rumusan Masalah

Ema Nurnisya Putri Pengaruh Kelelahan dan Motivasi terhadap …

1. Bagaimanakah Pengaruh kelelahan terhadap Prestasi Belajar Matematika siswa Sekolah Negeri Sriwijaya.

2. Bagaimanakah Pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar matematika Siswa Sekolah Olahraga Negeri sriwijaya

3. Bagaimanakah kelelahan dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika dalam hal ini ditunjukkan dengan nilai belajar matematika siswa

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah ingin mendeskripsikan tentang siswa kelelahan, motivasi belajar dan prestasi belajar mata pelajaran matematika. Sedangakan tujuan khusunya dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menganalisis pengaruh siswa kelelahan dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika Pada Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga Sriwijaya Provinsi Sumsel.

1.5. Manfaat Penelitian

(1) Manfaat teoritis penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai referensi dan penelitian lebih lanjut yang sejenis.

(2) Manfaat praktisnya adalah bagi lembaga sekolah, dapat memberikan informasi tentang pengaruh kondisi siswa kelelahan dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar khusunya prestasi belajar matematika serta mencari solusi program latihan yang lebih efektif,efisien dan memperhatikan kondisi siswa.

(3) Bagi guru, dapat digunakan sebagai acuan untuk mencari metode mengajar yang lebih tepat agar siswa lebih termotivasi serta mendukung implementasi dalam pembelajaran yang dapat memacu siswa untuk berprestasi.

(4) Untuk siswa, dapat memperhatikan kondisi fisik mereka dengan baik agar motivasi belajar dapat meningkat serta mencapai hasil belajar yang optimal, khususnya nilai mata pelajaran matematika akan lebih baik.

1.6.Ruang Lingkup

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain minat, bakat, mmotivasi belajar, kondisi siswa yang kelelahan, lingkungan, guru, dan sebagainya. Penelitian ini dibatasi pada kondisi kelelahan siswa, motivasi belajar dan prestasi belajar matematika siswa SMA Negeri Olahraga Sriwijaya Propinsi Sumatera Selatan.

KAJIAN PUSTAKA

Dalam dokumen Penilaian dan Evaluasi (Halaman 71-73)