• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Latar Belakang Masalah

Semakin luas daerah lingkup perusahaan mengakibatkan di dalam banyak hal manajemen tidak dapat melakukan pengawasan secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya operasi perusahaan. Tanggung jawab yang utama untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan dan untuk mencegah kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan terletak di tangan manajemen. Oleh karena itu, bagi manajemen mempertahankan terus adanya sistem pengawasan intern termasuk sistem pelaporan yang baik adalah sangat diperlukan agar dapat melepaskan, menyerahkan atau mendelegasikan tanggung jawabnya dengan tepat.

Dalam perusahaan pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan secara langsung oleh anggota perusahaan (Internal Auditor) dan dapat dilakukan melalui suatu sistem yang disebut dengan sistem pengawasan intern. Struktur pengawasan intern perusahaan bertujuan untuk mengamankan harta benda perusahaan dengan cara meniadakan pemborosan, penyelewengan, menjamin ketelitian maupun kebenaran data akuntansi, untuk meningkatkan efisiensi kerja dan mendorong kepatuhan terhadap pelaksanaan kebijakan pimpinan perusahaan dengan melalui rencana organisasi dan metode maupun teknik yang serasi. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila unsur-unsur yang terdapat dalam struktur pengawasan intern yaitu organisasi, sistem pemberian wewenang dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat dan personalia dapat dipenuhi.

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Internal Auditor dapat melaksanakan fungsinya dengan baik dan dapat memberikan hasil kerja yang optimal, maka bagian internal auditor ini harus memiliki kebebasan atau independensi yang memadai terhadap bagian yang diauditnya. Sikap ini mutlak harus dipertahankan dalam melaksanakan fungsinya sehingga manajemen melalui informasi yang diberikan kepadanya dapat mengikuti setiap perkembangan yang terjadi dalam perusahaan, dan juga manajemen dapat mempergunakan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dengan mengelola Giro, Deposito, Tabungan dan sebagainya. Kemudian menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Melalui kegiatan perkreditan maka Bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem bagi semua sektor perekonomian. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan dalam melakukan aktivitas perbankannya tidak terlepas dari pengawasan intern yang dilaksanakan oleh bagian Internal Control Staff yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional perusahaan. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah laporan mingguan operasional kantor cabang pembantu yang akan diaudit oleh Internal Control terkadang mengalami keterlambatan sehingga hal-hal penting yang perlu segera dilaporkan kepada kepala cabang tidak segera dapat diketahui untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Deposito berjangka adalah komponen terbesar dalam dana perbankan, sangat berpengaruh terhadap keberhasilan Bank secara keseluruhan, dan hendaknya dilaksanakan melalui alur fungsi manejemen sehingga dapat membantu proses prosedur dalam kegiatan perbankan itu sendiri. Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi deposito paling tidak ada 2(dua) pihak yaitu Bank pelaksana (Depositoris) dan penyimpan (Deposan). Bahwa Bank mengelola keuangan atau dana yang diperoleh dari masyarakat tidaklah terlepas dari kepercayaan masyarakat itu sendiri terhadap Bank yang bersangkutan. Masyarakat akan berminat menyimpan dananya di Bank bila mendapatkan jaminan, keselamatan dan kerahasiaan simpanannya, bila tidak ada maka dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat yang mengakibatkan nasabah akan meninggalkan Bank tersebut dan menutup rekeningnya. Oleh karena itu untuk merealisasi jaminan tersebut pihak Bank haruslah mengadakan pengawasan termasuk juga pelayanan yang baik dan cepat agar tercipta saling percaya antara nasabah dan pihak bank.

Dalam hal pengawasan terhadap deposito berjangka, bagi Bank bertujuan untuk melindungi kepentingan nasabah yang kemungkinan adanya penyelewengan dan penyalahgunaan dana nasabah, yang semuanya dapat meliputi adanya pengecekan terhadap ketelitian data. Untuk menghindari masalah di atas Bank harus benar diatur secara tertib karena menyangkut sendi kepercayaan masyarakat terhadap Bank. Walaupun dalam ketatalaksanaan simpanan sehari-hari hanya merupakan pekerjaan teknis namun menyentuh sendi pokok dari potensi perbankan yaitu kepercayaan masyarakat. Dan dalam fungsinya simpanan

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

bagi perbankan adalah vital baik sebagai sumber permodalan material maupun biaya. Oleh karena itu betapa pentingnya pengawasan bagi suatu Bank terutama pengawasan pada operasional kantor yang berkaitan dengan Deposito yang mempunyai sifat likuid.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menyusun skripsi mengenai :

”Peranan Internal Auditor pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan”

B. Batasan Masalah

Melihat banyaknya uraian pekerjaan yang dilakukan oleh Internal Auditor dalam hal ini adalah Internal Control Staff maka penulis membatasi pembahasan pada pengawasan pemeriksaan operasional kantor (POK) yang berkaitan dengan Internal Control terhadap Deposito Berjangka di kantor cabang Medan.

C. Perumusan Masalah

Dari urain tersebut di atas, penulis merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

Apakah fungsi Internal Auditor pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan dalam melaksanakan pemeriksaan operasional kantor (POK) yang berkaitan dengan Internal Control terhadap Deposito Berjangka di kantor cabang Medan sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya dalam usaha peningkatan efisiensi operasi perusahaan dalam pengelolaan Deposito Berjangka.

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui apakah fungsi internal auditor pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan dalam melaksanakan pemeriksaan operasional kantor (POK) yang berkaitan dengan Internal Control terhadap Deposito Berjangka di kantor cabang Medan sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya dalam usaha peningkatan efisiensi operasi perusahaan.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan tentang peranan internal auditor bagi tercapainya pengawasan yang baik pada suatu perusahaan khususnya pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan

2. Bagi Perusahaan khususnya internal auditor, menjadi bahan masukan berupa saran untuk penerapan pengawasan yang baik

3. Memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai bahan masukan bagi pihak yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan judul skripsi ini.

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Internal Auditing

1. Pengertian Internal Auditing

Untuk menjamin kelangsungan aktivitas operasi perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana, maka diperlukan suatu bagian atau departemen yang khusus untuk melakukan pemeriksaan. Sistem pengawasan tersebut harus selalu dievaluasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Evaluasi ini memerlukan personil yang cakap dan independen yang bertanggung jawab dengan pengawasan perusahaan. Fungsi yang dijalankan tersebut disebut dengan internal auditing sedang yang melaksanakan fungsi tersebut disebut dengan internal auditor. Secara umum defenisi internal auditing merupakan sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah :

a. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan b. Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi c. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima

dan diikuti

d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi

e. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Messier & kawan-kawan (2005 : 514) mendefenisikan audit internal sebagai berikut :

Internal Auditing adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola. dari uraian di atas dapat diketahui internal audit adalah alat manajemen yang merupakan unsur dari pengawasan intern yang fungsi utamanya adalah mengukur dan menilai unsur pengendalian lainnya dalam perusahaan. Personil disebut internal auditor yang bertugas membantu semua anggota manajemen dalam tugasnya untuk memberikan analisa, saran dan komentar mengenai kegiatan yang diteliti.

Sawyer’s mendefenisikan lingkup audit internal modern yang luas dan tak terbatas (2005 : 10).

Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi, (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti, (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi, (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis, dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa audit internal tidak hanya mencakup peranan dan tujuan auditor internal, tetapi juga mengakomodasikan kesempatan dan tanggung jawab. Defenisi tersebut juga memadukan

persyaratan-Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

persyaratan signifikan yang ada di standar dan menangkap lingkup yang luas dari auditor internal modern yang lebih menekankan pada penambahan nilai dan semua hal yang berkaitan dengan risiko, tata kelola, dan kontrol.

Holmes dan Burns (2000 : 152) mendefenisikan Internal Auditing sebagai berikut :

“Internal Auditing adalah kegiatan penilaian independen dalam organisasi untuk mereviu operasi sebagai jasa yang diberikan kepada manajemen. Jadi internal audit merupakan pengendalian manajerial yang melaksanakan fungsinya dengan mengukur dan mengevaluasi keefektifan pengendalian lain.”

Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa internal auditing adalah suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan guna memberi saran-saran kepada manajemen. Kegiatan penilaian ini bersifat independen bukanlah dalam arti absolut yang berarti bebas dari semua ketergantungan seperti halnya eksternal auditor, tetapi maksudnya bahwa internal auditor bebas dari pengaruh atau kekuasaan pihak yang diperiksanya sehingga diharapkan akan dapat memberikan penilaian yang objektif.

Di dalam melaksanakan tugasnya hendaknya auditor internal mempunyai sikap yang independen atas seluruh bagian yang diperiksanya. Apabila independensi dari internal auditor tidak dapat dikembangkan maka internal auditor tidak akan bisa mengembangkan fungsinya dengan baik, dan laporan hasil pemeriksaannya tidak dapat menggambarkan kegiatan dan kejadian di perusahaan secara objektif, bahkan mungkin laporan tersebut dapat menyesatkan. Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (2001 : 220.1) sesuai dengan standar umum kedua dari standar auditing berbunyi sebagai berikut :

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

“Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor”.

Di samping sikap yang independen, seorang auditor internal dalam pelaksanaan fungsinya harus memiliki pengetahuan dan kecakapan tertentu agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga apa yang menjadi harapan pimpinan dapat dipenuhi.

Hiro Tugiman (2001 : 30) menyatakan setiap pemeriksa internal harus memiliki pengetahuan dan kecakapan sebagai berikut :

1) Keahlian pemeriksaan internal dalam menerapkan berbagai

standar, prosedur, dan teknik pemeriksaan yang diperlukan dalam pelaksanaan pemeriksaan keahlian berarti kemampuan dalam menerapkan pengetahuan pada persoalan yang umumnya dihadapi dan menyelesaikan persoalan tersebut tanpa perlu mempelajari kembali secara luas dan bantuan atau asistensi yang berarti dari pihak lain.

2) Keahlian dalam prinsip-prinsip dan teknik-teknik akuntansi

yang diperlukan oleh pemeriksa yang pekerjaannya secara luas berhubungan dengan berbagai catatan dan laporan keuangan.

3) Memahami prinsip-prinsip manajemen yang diperlukan untuk

mengenali dan mengevaluasi dari penyimpangan atau deviasi dalam praktek usaha yang baik. Pemahaman berarti kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang luas dalam situasi yang umumnya dihadapi dan mampu melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan pemecahan atau solusi yang tepat.

4) Diperlukan pula pemahaman terhadap dasar dari berbagai

pengetahuan, seperti akuntansi, ekonomi, hukum, perdagangan, perpajakan, keuangan, metode-metode kuantitatif, dan sistem informasi yang dikomputerisasi. Pemahaman di sini berarti kemampuan untuk mengetahui berbagai persoalan yang ada atau mungkin timbul, dan untuk memecahkan lebih lanjut yang akan dilakukan atau bantuan yang akan diperoleh.

2. Ruang Lingkup Internal Auditing

Bidang Internal Audit yang banyak dikenal pada mulanya hanya tertuju pada pemeriksaan data akuntansi, bidang ini lebih dikenal dengan Financial Audit.

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Namun sejalan dengan semakin mendesaknya kebutuhan akan informasi bagi manajemen sebagai masukan dalam pengambilan kebijaksanaan, maka kegiatan operasional manajemen juga dimasukkan sebagai salah satu bidang yang diawasi dan diperiksa internal auditor, bidang ini dikenal dengan nama manajemen audit. Bidang pemeriksaan yang dilakukan divisi internal audit meliputi :

a. Audit Keuangan (Financial Audit)

Audit keuangan adalah pemeriksaan yang bertujuan membuktikan keakuratan dan keuangan operasi, keefektifan pengawasan intern yang meliputi verifikasi atas keberadaan harta benda perusahaan dan meyakinkan bahwa pengamanannya cukup memadai dan pencatatannya dilakukan dengan tepat. Verifikasi kekayaan dapat dilakukan pada beberapa item yang dianggap perlu misalnya :

1). Pemeriksaan atas penerimaan dan pengeluaran kas 2). Verifikasi aktiva perusahaan

3). Meneliti sebab timbulnya hutang dan kebenaran pencatatannya

4). Mengadakan verifikasi atas pendapatan dan beban, apakah jumlah dan penggolongannya telah tepat

5). Melakukan konfirmasi piutang dan hutang untuk memastikan kebenaran pencatatannya, baik secara sampling maupun secara keseluruhan

Dengan demikian pemeriksaan keuangan dimaksudkan atau ditekankan pada pengamanan harta benda perusahaan dan mengetahui apakah sistem pengawasan intern yang mencakup sistem akuntansi dan prosedur-prosedur yang ditetapkan sebelumnya berjalan dengan efektif.

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

b. Audit Operasional / Manajemen (Operational Audit)

Audit Operasional merupakan penelaahan atas prosedur dan metode operasi entitas untuk menentukan tingkat efisiensi dan efektivitasnya. Efektivitas mengukur seberapa berhasil suatu organisasi mencapai tujuan dan sasarannya. Efisiensi mengukur seberapa baik suatu entitas menggunakan sumber dayanya dalam mencapai tujuannya. Sukrisno (2004 : 175) mendefenisikan audit operasi sebagai berikut :

“Audit operasi adalah suatu suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis”.

Adapun tujuan Audit Operasional adalah :

1) Menilai kinerja setiap audit operasional meliputi penilaian kinerja organisasi yang ditelaah. Penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan kegiatan organisasi dengan (1) tujuan, seperti kebijakan, standar, dan sasaran organisasi yang ditetapkan manajemen atau pihak yang menugaskan, serta dengan (2) kriteria penilaian lain yang sesuai.

2) Mengidentifikasi peluang perbaikan tertentu dengan mewawancarai individu (apakah dari dalam atau dari luar organisasi), mengobservasi operasi, menelaah laporan masa lalu atau masa berjalan, mempelajari transaksi, membandingkan dengan standar industri, menggunakan pertimbangan profesional berdasarkan pengalaman, atau menggunakan sarana dan cara lain yang sesuai.

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

3) Mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut sifat dan luas rekomendasi akan berkembang secara beragam selama pelaksanaan audit operasional. Dalam banyak hal, auditor dapat membuat rekomendasi tertentu. Dalam kasus lainnya, mungkin diperlukan studi lebih lanjut di luar ruang lingkup penugasan, dimana auditor dapat menyebutkan alasan mengapa studi lebih lanjut pada bidang tertentu dianggap tepat.

B. Fungsi dan Tanggung Jawab Internal Auditor

1. Fungsi Internal Auditor

Internal Auditor sebagai staf pimpinan perusahaan, yang khusus menangani masalah internal audit harus dapat bertugas dengan baik, sehingga peranannya dalam menunjang keberhasilan struktur pengawasan intern berlangsung dengan optimal. Internal auditor juga bertugas melakukan pemeriksaan dan penilaian yang bebas atas kegiatan operasional, data akuntansi dan catatan keuangan lainnya.

Secara umum fungsi bagian audit internal di dalam perusahaan adalah untuk mengawasi atau menjamin pelaksanaan kegiatan usaha agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan. Penerapan fungsi bagian audit internal di berbagai perusahaan tidak sama, perbedaan ini dapat dilihat dari posisi yang diberikan untuk bagian audit internal sehingga terdapat perbedaan wewenang dan tanggung jawab dari bagian audit internal.

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

Fungsi Internal Audit adalah suatu penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan saran-saran kepada manajemen agar tanggung jawabnya dapat dilaksanakan secara efektif. Tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk hal tersebut, auditor internal akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk, dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang sedang diperiksa. Fungsi Internal Audit menurut Mulyadi (2002 : 211) adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Internal Audit adalah menyelidiki dan menilai

pengendalian intern dan efisiensi pelaksanaan berbagai unit organisasi. Dengan demikian fungsi internal audit merupakan bentuk pengendalian yang fungsinya adalah untuk mengukur dan menilai efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain.

b. Fungsi internal audit merupakan kegiatan penilaian yang bebas,

yang terdapat dalam orgaisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan dan kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka. Dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar-komentar penting terhadap kegiatan manajemen, internal auditor menyediakan jasa tersebut. Internal auditor berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada audit atas catatan akuntansi.

Soemardjo Tjitrosidojo (1999 : 121) mengemukakan fungsi audit internal bagi manajemen yaitu :

1) Menemukan berbagai situasi untuk meniadakan pemborosan

2) Menyarankan perbaikan dalam kebijaksanaan, prosedur, dan

struktur organisasi

3) Menciptakan alat-alat penguji terhadap hasil pekerjaan para

individu dan berbagai unit organisasi

4) Mengawasi ketaatan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

5) Mengecek akan adanya tindakan-tindakan yang tidak atau

belum disetujui, yang menyeleweng dan tidak wajar

6) Identifikasi tempat yang mengandung kemungkinan timbulnya

kesulitan dalam kegiatan di masa depan

7) Menciptakan saluran komunikasi antara berbagai tingkat

kegiatan dan pimpinan tertinggi

2. Tanggung Jawab Internal Auditor

Tanggung jawab auditing internal dalam perusahaan haruslah ditetapkan dengan jelas dengan kebijakan manajemen. Wewenang yang berhubungan dengan tanggung jawab tersebut harus memberikan akses penuh kepada auditor internal itu untuk berurusan dengan kekayaan, dan karyawan perusahaan yang relevan dengan pokok masalah yang sedang direviu. Auditor internal harus bebas untuk mereviu dan menilai kebijakan, rencana, prosedur dan catatan. Tanggung jawab auditor internal haruslah :

a. Memberikan informasi dan nasihat kepada manajemen dan menjalankan tanggung jawab ini dengan cara yang konsisten dengan kode etika Institute of Internal Auditors

b. Mengkoordinasi kegiatan dengan orang lain agar berhasil mencapai sasaran audit dan sasaran perusahaan

Dalam menjalankan fungsinya, auditor internal tidak memikul tanggung jawab langsung dan tidak mempunyai wewenang atas kegiatan-kegiatan yang sedang direviu itu. Oleh karena itu, pemeriksaan dan penilaian audit internal sama sekali tidak membebaskan orang lain dalam perusahaan itu dari tanggung jawabnya.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (2001 : 322.1) tanggung jawab Internal Auditor adalah :

Ria Manurung : Peranan Internal Auditor Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan, 2008.

untuk menyediakan jasa analisis dan evaluasi, memberikan keyakinan dan rekomendasi, dan informasi lain kepada manajemen entitas dan dewan komisaris, atau pihak lain yang setara wewenang dan tanggung jawabnya. Untuk memenuhi tanggung jawabnya tersebut, auditor intern mempertahankan objektivitasnya yang berkaitan dengan aktivitas yang diauditnya.

Tanggung jawab penting internal auditor menurut Mulyadi (2002 : 211) adalah :

untuk memantau kinerja pengendalian entitas. Pada waktu auditor berusaha memahami pengendalian intern, ia harus berusaha untuk memahami fungsi audit intern untuk mengidentifikasi aktivitas audit intern yang relevan dengan perencanaan audit. Lingkup prosedur yang diperlukan untuk memahaminya bervariasi, tergantung atas sifat aktivitas audit intern tersebut.

Bambang Hartadi (1999 : 21) menyatakan bahwa tanggung jawab internal auditor adalah sebagai berikut :

1). Menilai prosedur dan menilai hal-hal yang berhubungan, yang terdiri :

a). Memberi pendapat efisiensi atau kelayakan prosedur b). Mengembangkan atau memperbaiki prosedur

c). Menilai personalia

d). Ide-ide seperti pembuatan standar / pembuatan metode baik 2). Verifikasi dan analisis data, yang menyangkut :

a). Penelaahan data yang menghasilkan sistem akuntansi guna membuktikan bahwa laporan-laporan yang dihasilkan adalah benar (valid) dan

b). Membuat analisis-analisis lebih lanjut untuk memberi dasar / membantu penyimpulan-penyimpulannya

3). Verifikasi kelayakan yang berguna untuk menentukan yaitu : a). Prosedur akuntansi atau kebijakan lainnya yang telah

dilakukan

b). Prosedur operasi / kegiatan yang telah diikuti

c). Peraturan-peraturan pemerintah telah dilaksanakan

d). Kewajiban-kewajiban, yang bersangkutan dengan kontrak telah berjalan / dipatuhi

4). Fungsi Perlindungan yaitu mengadakan perlindungan untuk :

Dokumen terkait