• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberadaan air bersih di daerah perkotaan menjadi sangat penting mengingat akifitas kehidupan masyarakat kota yang sangat dinamis. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut penduduk daerah perkotaan tidak dapat mengandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan dan air hujan karena kedua sumber air tersebut sebagianbesar telah tercemar baik secara langsung maupun tidak langsung dari aiktivitas manusiaitu sendiri. Air tanah merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi mempunyai keterbatasan baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu, pengambilan air tanah secara berlebihan tanpa mempertimbangkan kesetimbangan air tanah akan memberikan dampak lain seperti penurunan air tanah, instrusi air asin dan lain-lain. Pertumbuhan penduduk dan berbagai aktifitas manusia sering kali mamberikan dampak terhadap lingkungan, seperti pencemaran lingkungan dari suatu aktifitas manusia itu sendiri, yang mengakibatkan sumber daya alam tidak terkontrol pemakaiannya, sehingga kualitas air yang baik dan memenuhi persyaratan tertentu sulit diperoleh. Sekarang ini sumber daya alam banyak yang tercemar, sehingga dijadikan sebagai tolak ukur unutk penyediaan air bersih bagi kehidupan daerah perkotaan. Dengan kata lain harus dilakukan konservasi, untuk mengatur daya dukung lingkungan, agar dapat menahan dampak dari kerusakan lingkungan tersebut

Kota Tebing Tinggi yang berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan (ibukota Propinsi Sumatera Utara) serta terletak pada lintas utama Sumatera, yaitu yang menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatera melalui Lintas Diagonal pada ruas jalan Tebing Tinggi – Pematangsiantar – Parapat – Balige - Siborong-borong merupakan kota yang padat penduduk. Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Air minum memiliki peran yang sangat strategis dan signifikan di dalam mengembangkan perekonomian suatu wilayah dan kota, bahkan boleh dikatakan 80% upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat ditentukan oleh ketersediaan sumber air minum.

Belakangan ini, upaya pengembangan penyediaan air minum dihadapkan pada berbagai perubahan kebijakan. Keluarnya UU No. 7 Tahun 2004 dan PP No. 16 tahun 2006 memerlukan telaah yang komprehensif di dalam upaya pengembangan penyediaan air minum.Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai institusi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan kegiatan penyediaan air minum dihadapkan pada

berbagai persoalan. Kesulitan mengembangkan layanan, kesulitan mendapatkan akses sumber air baku, kesulitan meningkatkan service dan palayanan, pengaturan tarif merupakan masalah yang menahun dan endemik.Bidang air minum merupakan permasalahan lain yang perlu dicermati secara seksama oleh PDAM. Untuk mewujudkan tingkat pelayanan air minum sebesar 80% cakupan pelayanan merupakan tantangan yang sangat berat. Permasalahan ini tidak mudah untuk diselesaikan, mengingat upaya peningkatan cakupan tersebut memerlukan dukungan dari sisi operasional PDAM, dukungan finansial dan dukungan administrasi yang handal termasuk semangat dan kinerja organisasi PDAM.

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai kebutuhan air minum pada kota tebing tinggi dengan menganalisa kebutuhan air pada sistem penyediaan air minum kota tebing tinggi. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu PDAM dalam

menyelesaikan permasalahan air minum pada kota tebing tinggi.

GAMBAR.1.1.PETA ADMINISTRASI KOTA TEBING TINGGI

1.2. Latar Belakang

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diiringi dengan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk, manusia menghadapi berbagai macam persoalan yang harus menuntut manusia untuk bisa mencari solusi dari persoalan-persoalan tersebut.

Salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat sekarang ini sebagai dampak dari pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk adalah kebutuhan akan air bersih, tak

terkecuali dengan masyarakat Kotamadya Tebing Tinggi yang juga sangat membutuhkan keberadaan air bersih tersebut. Kota Tebing Tinggi secara geografis terletak diantara 30 19’-3021’ Lintang Utara dan 9809’-98011’ Bujur Timur dengan batas – batas:

• Sebelah Utara dengan PTPN III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang

Bedagai.

• Sebelah Selatan dengan PTPN IV Kebun Pabatu dan Perkebunan Paya Pinang, Kabupaten Serdang Bedagai.

• Sebelah Timur dengan PT. Socfindo Tanah Besi dan PTPN III Kebun

Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai.

• Sebelah Barat dengan PTPN III Kebun Gunung Pamela, Kabupaten Serdang Bedagai.

Berdasarkan letak geografisnya Kota Tebing Tinggi beriklim tropis. Ketinggian 26-34 meter di atas permukaan laut dengan topografi mendatar dan bergelombang. Temperatur udara di kota ini cukup panas yaitu berkisar berkisar 250 – 270 C. Sebagaimana kota di Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggi mempunyai dua musim, penghujan dan kemarau dengan jumlah curah hujan sepanjang tahun rata-rata 1.776 mm/tahun dengan kelembaban udara 80%-90%. berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan (ibukota Propinsi Sumatera Utara) serta terletak pada lintas utama Sumatera, yaitu yang menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatera melalui Lintas Diagonal pada ruas jalan Tebing Tinggi – Pematangsiantar – Parapat – Balige - Siborong-borong. Pengelolaan air bersih di Kota Tebing Tinggi saat ini ditangani oleh PDAM Tirtandi Tirta Bulian kota Tebing Tinggi. Wilayah yang telah mendapat pelayanan air bersih saat ini terdapat di 5 kecamatan yaitu : Kecamatan Padang hilir, Kecamatan Padang Hilir, Kecamatan Bajenis, Kecamatan Rambutan dan Kecamatan Tebing Tinggi kota. Dalam tugas akhir ini penulis akan mengkhususkan pembahasan mengenai ketersediaan jumlah air dan kebutuhan jumlah air untuk sistem penyediaan air minum kota Tebing Tinggi untuk kebutuhan 25 tahun yang akan datang. Maka oleh karena Kebutuhan air bersih akan terus mengalami peningkatan setiap tahun, sehingga membuat manusia berusaha untuk mencari sumber air yang baik, layak dan terjamin kualitasnya, salah satu cara untuk mendapatkan sumber air

yang baik adalah membuat sumur-sumur gali atau menggunakan pompa. Cara-cara seperti ini memang bisa diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan air perkapita yang meningkat sesuai dengan peningkatan taraf hidup manusia.

Hal ini merupakan tantangan bagi PDAM Kotamadya Tebing Tinggi sebagai

penyuplai air bersih dalam upaya meningkatkan pelayanannya, guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kotamadya Tebing Tinggi. Perkembangan sistem penyediaan air bersih terus berlanjut, dan perencanaan yang teliti serta cara yang praktis dan ekonomis sangatlah diperlukan.

Belakangan ini juga terdapat beberapa masalah berupa Krisis ketersediaan air yang sering terjadi sehingga mendorong penulis untuk melakukan analisis mengenai kebutuhan dan ketersedian air untuk instalasi tersebut yang dimana pada akhirnya penulis diharapkan dapat memberikan rekomendasi atas masalah krisis ketersediaan air minum serta

pengolahannya. Pengolahan air bersih pada Instalasi Kota Tebing Tinggi untuk menyediakan air minum ataupun air bersih dimana air baku berasal dari sungai Padang. Instalasi inilah yang bertugas untuk menyediakan air bersih dan mendistribusikannya kepada masyarakat sebagai konsumen di kota Tebing Tinggi.

1.3. Perumusan masalah

Hal yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Berapa banyakkah jumlah penduduk Kota Tebing Tinggi sampai 25 tahun yang akan datang?

2. Dengan jumlah penduduk yang ada, berapa kapasitas air bersih yang dapat disalurkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Tebing Tinggi sampai 25 tahun ke depan?

3. Berapakah volume reservoir untuk kebutuhan peak demand?

4. Bagaimana dengan ketersediaan air di PDAM Kota Tebing Tinggi, apakah mampu menyuplai air kepada pelanggan dengan kapasitas air bersih yang dibutuhkan 25 tahun kedepan?

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil perhitungan volume kebutuhan air minum penduduk Kota tebing tinggi.

2. Untuk mengetahui proyeksi kebutuhan air kota Tebing Tinggi untuk 25 tahun mendatang

3. Untuk merencanakan kapasitas reservoir pada saat peak demand

4. Memberikan rekomendasi untuk masalah krisis ketersediaan air minum di Kota tebing tinggi.

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Memberikan gambaran mengenai kondisi kebutuhan air untuk dikelola menjadi air minum bagi penduduk Kota Tebing Tinggi.

2. Hasil perhitungan dari volume kebutuhan air bersih dapat digunakan untuk pengembangan ke tahap selanjutnya dalam upaya mengatasi krisis dalam ketersediaan air minum bagi penduduk Kota dan Kabupaten tebing tinggi.

3. Dapat memberikan rekomendasi untuk masalah krisis ketersediaan air minum serta pengolahannya di Kota tebing tinggi.

1.5. Batasan masalah

1. Penelitian ini difokuskan pada kebutuhan air bersih (PDAM) untuk masyarakat di kota Tebing Tinggi

2. Dalam pengolahan ini sumber air baku sudah ditetapkan yaitu berasal dari Sungai Padang

3. Hanya menghitung estimasi kebutuhan pemakaian air minum di Kota Tebing Tinggi

4. Melakukan proyeksi kebutuhan air bersih kota Tebing Tinggi untuk 25 tahun ke depan

5. Penelitian pengembangan jumlah penduduk sampai 25 tahun kedepan

1.6. Metodologi Penelitian

1. Metode dan Tahapan Penelitian

Tugas akhir ini disusun dengan tahapan sebagai berikut :

a. Mengumpulkan beberapa literatur dari buku, makalah, jurnal dan catatan kuliah yang berkaitan dengan studi pustaka.

b. Data primer → survei lokasi di PDAM TIRTA BULIAN

c. Mengumpulkan data sekunder berupa data jumlah penduduk, fasilitas umum. Data sekunder merupakan data dari instansi, lembaga masyarakat, dan pihak terkait yang berhubungan dengan pembahasan.

d. Menganalisa data jumlah penduduk dan fasilitas umum untuk menghitung kebutuhan air, dengan menggunakan METODE ARITMATIKA, METODE

GEOMETRIK dan METODE LEAST SQUARE.

e. Membuat kesimpulan dan saran.

2. Tempat dan waktu

Penelitian ini telah dilaksanakan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bulian kota tebing tinggi. Sedangkan waktu penelitian dilakukan bulan juni-juli 2015.

3. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa studi literatur yaitu mencari dan mempelajari pustaka yang berhubungan dengan pengolahan dan pengembangan air bersih dari berbagai sumber seperti berupa literatur buku, catatan kuliah, jurnal, majalah, artikel, maupun data dari internet.

4. Pelaksanaan Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Menentukan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan langsung di Kotamadya tebing tinggi dan di PDAM tirta bulian, selain itu, data-data pelengkap di ambil dikantor Badan Pusat Statistik kotamadya tebing tinggi untuk menunjang penulisan tugas akhir ini.

2. Wawancara

Dalam kegiatan ini pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau diskusi dengan pihak PDAM tirta bulian kotamadya tebing tinggi

3. Metode analisa

Metode analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah METODE

ARITMATIKA, METODE GEOMETRIK dan METODE LEAST SQUARE perkiraan jumlah penduduk berupa dimana nantinya

digunakan untuk mengetahui perkiraan penggunaan air oleh fasilitas-fasilitas umum yang ada.

5. Prosedur Penelitian

1. Menghitung perkiraan jumlah penduduk kotamadya tebing tinggi dengan

menggunakan METODE ARITMATIKA, METODE GEOMETRIK dan

METODE LEAST SQUARE.

2. Menghitung perkiraan kebutuhan air bersih masyarakat kotamadya tebing tinggi berdasarkan proyeksi dari jumlah penduduk dan fasilitas-fasilitas di kotamadya tebing tinggi.

3. Menghitung Jumlah pemakaiana air maksimum, untuk mengetahui kondisi,

jam/kapan dibutuhkan jumlah air paling banyak.

4. Menghitung kapasitas reservoir untuk menampung kebutuhan air.

5. Menganalisis solusi-solusi yang dapat dilakukan dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat kotamadya tebing tinggi Sampai 25 tahun ke depan. Alur pengerjaannya lebih detil dapat dilihat pada flowchart penelitian dibawah ini.

MULAI IDENTIFIKASI MASALAH STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA DATA PRIMER : 1.SURVEY LOKASI 2.WAWANCARA DATA SEKUNDER

DATA FASILITAS KOTA DATA JUMLAH PENDUDUK

FASILITAS KESEHATAN FASILITAS PENDIDIKAN

FASILITAS PERIBADATAN FASILITAS PERKANTORAN

SUDAH CUKUPKAH DATA?

PENGOLAHAN DATA :

1.JUMLAH PENDUDUK KOTA MADYA TEBING TINGGI

2.KEBUTUHAN AIR BERSIH KOTA MADYA TEBING TINGGI UNTUK 25 TAHUN KE DEPAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN

Berikut adalah sistematika penulisan tugas akhir yang terangkum seperti di bawah ini : KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI

Dokumen terkait