• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Komponen Transaksi Berjalan

2.7.2 Pendapatan Investasi…

Inflow pendapatan investasi mengacu pada pendapatan yang diperoleh penduduk Indonesia karena menyediakan modal finansial kepada bukan penduduk (yang dibuktikan dengan kepemilikan aset finansial luar negeri). Di sisi outflow, pendapatan investasi merupakan pendapatan yang diperoleh bukan penduduk karena menyediakan modal finansial kepada penduduk Indonesia (yang dibuktikan dengan kepemilikan mereka atas aset finansial Indonesia).

Pendapatan investasi terutama diklasifikasikan menjadi pendapatan investasi langsung, pendapatan investasi portofolio, dan pendapatan investasi lainnya. Pengklasifikasian pendapatan investasi langsung sejalan dengan klasifikasi arah investasi (investasi langsung ke luar negeri dan investasi langsung di Indonesia); sementara pengklasifikasian pendapatan investasi portofolio dan investasi lainnya mencerminkan klasifikasi aset dan kewajiban yang digunakan dalam transaksi finansial (financial account) dan posisi investasi internasional. Standar yang berlaku secara internasional mengharuskan pencatatan investasi langsung dilakukan secara neto, dalam hal ini inflow merupakan pendapatan yang diperoleh investor langsung (direct investor) dari perusahaan investasi langsung di luar negeri (direct investment enterprise abroad) setelah dikurangi dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan investasi langsung tersebut dari investor langsungnya; atau sebaliknya untuk outflow. Pendapatan investasi langsung inflow mencakup pendapatan yang diperoleh investor langsung Indonesia dari perusahaan investasi langsung di luar negeri ditambah dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan investasi langsung di Indonesia

(misalnya perusahaan PMA – Penanaman Modal Asing) dari investor langsungnya di luar negeri.

Sementara itu, pendapatan investasi langsung outflow merupakan pendapatan yang diperoleh investor langsung di luar negeri dari perusahaan investasi langsungnya di Indonesia (misalnya perusahaan PMA – Penanaman Modal Asing) ditambah dengan pendapatan yang diperoleh perusahaan investasi langsung di luar negeri dari investor langsungnya di Indonesia. Pendapatan investasi langsung dapat dirinci menjadi pendapatan atas ekuitas (income on equity) dan pendapatan atas utang (income on debt). Pendapatan atas ekuitas dapat dirinci lebih lanjut menjadi dividen dan profit kantor cabang yang didistribusikan (dividends and distributed branch profits) serta laba yang ditanam kembali dan profit kantor cabang yang tidak didistribusikan (reinvested earnings andundistributed branch profits).

Pendapatan atas utang antara lain berupa bunga atas utang yang diterima perusahaan dari investor langsungnya di luar negeri. Pendapatan investasi portofolio terdiri dari pendapatan atas instrumen saham (ekuitas), yaitu berupa dividen dan pendapatan atas utang, dalam hal ini berupa bunga/kupon surat utang yang dimiliki. Pendapatan investasi lainnya umumnya berupa bunga yang diperoleh/dibayar atas simpanan, pinjaman, dan utang dagang (trade credit).

2.8 Transfer Berjalan (Current Transfers)

Transfer dibedakan antara transfer berjalan yang menjadi bagian dari transaksi berjalan dan transfer modal yang menjadi bagian dari transaksi modal

dalam transfer modal. Transfer berjalan secara langsung mempengaruhi tingkat pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposible income) serta mempengaruhi konsumsi barang dan jasa. Pendapatan dan tingkat konsumsi pemberi transfer akan berkurang, sebaliknya pendapatan dan konsumsi penerima transfer akan meningkat.

Sementara itu, transfer modal meliputi:

1. Transfer kepemilikan aktiva tetap (fixed assets), termasuk pemberian uang yang dikaitkan dengan kewajiban membeli barang yang ditentukan oleh institusi pemberi bantuan, seperti investment grant;

2. Pembebasan atas kewajiban membayar pinjaman (debt forgiveness) yang diberikan kreditur kepada debitur berdasarkan persetujuan kedua belah pihak. Jika terjadi keraguan dalam mengklasifikasikan suatu transfer, transfer tersebut dianggap sebagai transfer berjalan.

2.8.1 Klasifikasi

Transfer berjalan terutama diklasifikasikan menurut sektor institusional yang menerima (dalam hal inflow) atau memberi transfer (outflow), yaitu sektor pemerintah (general government) dan sektor lainnya (other sectors). Transfer sektor lainnya dipecah menjadi remitansi tenaga kerja (workers’ remittances) dan transfer lainnya. Transfer berjalan pemerintah mencatat antara lain bantuan yang diterima Pemerintah Indonesia dalam bentuk bukan barang modal untuk penanggulangan bencana alam, bantuan perlengkapan persenjataan, penerimaan pajak, denda, serta bantuan tunai untuk keperluan belanja pemerintah.

Transfer berjalan sektor lainnya terdiri dari:

1. Remitansi tenaga kerja (workers’ remittances), yaitu transfer dari tenaga kerja migrant kepada keluarga di negara asal (misalnya transfer dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri).

2. Transfer lainnya (other transfers) mencakup premi neto (premi bruto dikurangi service charges) dan klaim asuransi non-life3, sumbangan untuk organisasi sosial atau keagamaan, pembayaran iuran keanggotaan, atau bantuan bencana alam, dan pembayaran pajak pendapatan.

2.9 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Banyak ahli ekonomi yang merumuskan teori tentang pertumbuhan ekonomi, misalnya saja seperti:

1. Teori Pertumbuhan Ahli Ekonomi Klasik, seperti Adam Smith, Ricardo dan Malthus, John Stuart Mill, Schumpeter,

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik seperti Keynes Robert Solow, Harrord Domar

Dan dari analisis yang mereka lakukan, dapat disimpulkan bahwa pada intinya mereka menelaah salah satu atau kedua persoalan berikut: ( i ) factor – factor yang menentukan pertumbuhan ekonomi; dan ( ii ) corak proses ekonomi.

dari analisis faktor – faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dapat disimpulkan bahwa tingkat dan laju pertumbuhan suatu perekonomian ditentukan oleh empat factor: ( i ) luas tanah ( termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya; ( ii ) jumlah dan perkembangan penduduk; ( iii ) jumlah stok modal dan perkembangannya dari tahun ke tahun; dan ( iv ) tingkat teknologi dan perbaikannya dari tahun ke tahun.

Sedangkan dari corak proses pertumbuhan, kaum klasik berpandangan pesimis terhadap pertumbuhan ekonomi dalamjangka panjang karena merea berpikir, kelebihan penduduk akan menyebabkan masyarakat mengalami kemunduran kembalai dalam pembangunannya.

2.10 Nilai Tukar

Nilai tikar mata uang merupakan perbandingan nilai dua mata uang yang berbeda atau yang dikenal dengan sebutan kurs. Nilai tukar didasari dua konsep. Pertama, konsep nominal, merupakan konsep untuk mengukur perbedaan harga mata uang yang menyatakan jumlah mata uang suatu negara diperlukan guna memperoleh sejumlah mata uang suatu negara yang dipergunakan untuk mengukur daya saing komoditi ekspor suatu negara di pasaran internasional.

Nilai tukar spot adalah tingkat nilai tukar di mana penyerahan barang dilakukan bersamaan dengan saat transaksi disetujui. Nilai tukar forward adalah

tingkat nilai tukar yang dipakai di mana penyerahan barang dilakukan kemudian setelah transaksi tetapi harga yang dipakai adalah saat terjadi transaksi. Nilai tukar spot juga dibedakan antara tingkat nilai tukar atau kurs jual dan kurs beli “ spread. “. Besar kecilnya “ spreas “ ditentukan oleh efisiensi dan aktivitas dan lembaga perantara di pasaer valuta asing

2.11 Kerangka Konseptual

2.12 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan Berdasarkan uraian teori di

Suku Bunga Bank  Indonesia ( BI Rate )  Transaksi Berjalan Pertumbuhan   Ekonomi    Nilai Tukar 

1. Ada pengaruh yang negatif antara tingkat Suku Bunga Bank Indonesia ( BI rate ) terhadap Transaksi Berjalan Indonesia.

2. Ada pengaruh yang positif ( Pertumbuhan Ekonomi ) dan Negatif ( Nilai Tukar dan Inflasi ) dalam mempengaruhi transaksi berjalan Indonesia.

2.13 Penelitian Terdahulu

Sari, ( 2012 ) di dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Dinamis Keterkaitan Variabel Yang Mempengaruhi Neraca Transaksi Berjalan Indonesia Tahun 2012 “ menyimpulkan bahwa variabel – variabel seperti Nilai Tukar, Suku Bunga Libor dan Pertumbuhan ekonomi tidak mempengaruhi signifikan terhadap transaksi berjalan bahkan berdasarkan metode VAR transaksi berjalan itu segnifikan terhadap transaksi berjalan itu sendiri, sedangkan TB itu hanya mempengaruhi sedikit terhadap variabel lain.

Ardiansyah, ( 2006 ) di dalam penelitiannya yang berjudul “ analisis pengaruh neraca pembayaran terhadap nilai tukar rupiah “ menyimpulkan persamaan jangka pendek menunjukkan bahwa ternyata variabel yang signifikan mempengaruhi nilai tukar Rupiah hanya capital account satu triwulan yang lalu, current account satu triwulan yang lalu, tingkat suku bunga dua triwulan yang lalu, Hasil estimasi persamaan jangka panjang untuk nilai tukar Rupiah menunjukkan bahwa ternyata variabel yang dapat mempengaruhi nilai tukar Rupiah adalah capital account, produk domestik bruto, currentaccount.

 

Dokumen terkait