• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendapatan Perpajakan Dalam Negeri

BAGIAN II RAPBN PERUBAHAN TAHUN 2016 DAN APBN JANGKA

BAB 2 PERUBAHAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN

3.1 Kebijakan dan Target Pendapatan Negara

3.1.1 Kebijakan dan Target Penerimaan Perpajakan

3.1.1.2 Target Penerimaan Perpajakan

3.1.1.2.1 Pendapatan Perpajakan Dalam Negeri

Dalam RAPBNP tahun 2016, pendapatan PPh ditargetkan sebesar Rp843.790,2 miliar, lebih besar dibandingkan dengan target dalam APBN tahun 2016 yaitu sebesar Rp757.230,1 miliar. Namun demikian, target pendapatan PPh Migas diperkirakan akan lebih rendah daripada targetnya dalam APBN Tahun 2016 atau hanya mencapai sebesar Rp24.293,5 miliar, antara lain akibat rendahnya nilai ICP yang menjadi dasar perhitungan PPh migas. Dengan asumsi ICP US$35 per barel, maka pendapatan PPh migas diperkirakan akan turun sebesar 41,4 persen dibandingkan target dalam APBN tahun 2016. Selain itu, penurunan PPh migas juga disebabkan oleh turunnya target lifting minyak dari 830 ribu barel per hari menjadi 810 ribu barel per hari sebagai imbas dari rendahnya harga minyak di pasar internasional dan konsekuensi dari peningkatan supply minyak dunia yang signifikan. Realisasi dan target pendapatan PPh Migas tahun 2015-2016 dapat dilihat pada Grafik II.3.1

(dalam miliar rupiah)

2 3 4 5 = 4/3

1. Pendapatan Pajak Dalam Negeri 1.205.478,6 1.506.577,5 1.491.242,3 99,0 a. Pendapatan Pajak penghasilan 602.307,9 757.230,1 843.790,2 111,4 1) Pendapatan PPh Minyak dan Gas Bumi 49.671,9 41.441,5 24.293,5 58,6 2) Pendapatan PPh Non-Minyak dan Gas Bumi 552.636,0 715.788,6 819.496,8 114,5 b. Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai 423.710,7 571.732,7 474.235,3 82,9 c. Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan 29.250,0 19.408,0 17.710,6 91,3 d. Pendapatan Cukai 144.641,3 146.439,9 148.091,2 101,1 e. Pendapatan Pajak lainnya 5.568,3 11.766,8 7.414,9 63,0 2. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional 34.939,9 40.087,1 35.871,5 89,5 a. Pendapatan Bea Masuk 31.212,8 37.203,9 33.371,5 89,7 b. Pendapatan Bea Keluar 3.727,1 2.883,2 2.500,0 86,7

1.240.418,5

1.546.664,6 1.527.113,8 98,7

Sumber: Kementerian Keuangan

TABEL II.3.4

PENERIMAAN PERPAJAKAN, TAHUN 2015-2016

1 JUMLAH Uraian 2015 LKPP Unaudited 2016 APBN RAPBNP % thd APBN 12,0 13,1 6,2 37,7 28,3 18,1 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0

Realisasi APBN RAPBNP

2015 2016

GRAFIK II.3.1

PENDAPATAN PPh MIGAS, TAHUN 2015-2016

Minyak Bumi Gas Bumi (triliun rupiah)

Pendapatan PPh nonmigas dalam RAPBNP tahun 2016 diperkirakan akan dipengaruhi oleh adanya perubahan baseline perhitungan pajak sesuai realisasinya dalam tahun 2015. Dengan adanya kebijakan baru seperti tax amnesty/voluntary disclosure, target PPh nonmigas diperkirakan akan tetap tercapai bahkan melebihi target dalam APBN tahun 2016. Dengan memperhitungkan tambahan pendapatan dari tax amnesty/voluntary disclosure maka pendapatan PPh nonmigas dalam RAPBNP tahun 2016 diharapkan mencapai Rp819.496,8 miliar atau meningkat 14,5 persen dari target dalam APBN tahun 2016, terdiri dari pendapatan PPh Orang Pribadi sebesar Rp358.339,1 miliar dan PPh Badan sebesar Rp461.157,7 miliar. Di dalam target pendapatan PPh nonmigas RAPBNP tahun 2016 tersebut, Pemerintah telah memperhitungkan insentif perpajakan sebesar total Rp9.706,7 miliar yang terdiri atas: (1) PPh DTP untuk komoditas panas bumi sebesar Rp1.848,7 miliar, (2) PPh DTP atas bunga, imbal hasil, dan penghasilan pihak ketiga atas jasa yang diberikan kepada Pemerintah dalam penerbitan SBN di pasar internasional sebesar Rp7.731,8 miliar, (3) PPh DTP atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang diterima atau diperoleh masyarakat yang terkena luapan lumpur Sidoarjo sebesar Rp41,8 miliar, dan (4) PPh DTP atas beban pajak yang timbul dari restrukturisasi utang PDAM sebesar Rp84,5 miliar. Realisasi dan target pendapatan PPh Nonmigas tahun 2015-2016 dapat dilihat pada Grafik II.3.2

Pendapatan PPN dan PPnBM dalam RAPBNP tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp474.235,3 miliar atau lebih rendah 17,1 persen dibandingkan dengan target APBN tahun 2016, namun masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015. Penurunan target pendapatan PPN dan PPnBM dipengaruhi oleh lebih rendahnya baseline perhitungan di tahun 2015. Selain

ICP (US$/barel) 49 50 35

Lifting Minyak (MBOPD) 778 830 810

Lifting Gas (MPOEPD) 1.195 1.155 1.115

Sumber: Kementerian Keuangan

RAPBNP 2016 Uraian 2015 LKPP Unaudited APBN 268,0 408,6 461,2 284,6 307,2 358,3 100,0 200,0 300,0 400,0 500,0 600,0 700,0 800,0 900,0

Realisasi APBN RAPBNP

2015 2016

GRAFIK II.3.2

PENDAPATAN PPh NONMIGAS, TAHUN 2015-2016

Badan Orang Pribadi (triliun rupiah)

itu, dengan melihat tren impor 2015 yang menurun maka proyeksi impor di tahun 2016 juga diperkirakan masih akan mengalami tekanan sehingga PPN dari kegiatan impor diperkirakan lebih rendah dari target APBN tahun 2016. Sementara itu, walaupun konsumsi dalam negeri diperkirakan relatif stabil namun mengingat masih dalam kondisi perlambatan ekonomi, target pendapatan PPN Dalam Negeri diperkirakan akan menurun dibandingkan target APBN tahun 2016. Pendapatan PPN dan PPnBM tahun 2015-2016 dapat dilihat pada Grafik II.3.3.

Target pendapatan PBB dalam RAPBNP tahun 2016 mengalami perubahan terutama pada pendapatan PBB migas. Pada RAPBNP tahun 2016 target PBB migas disesuaikan dari sebesar Rp16.526,0 miliar turun menjadi Rp14.828,6 miliar. Hal ini terutama disebabkan perubahan perhitungan PBB migas akibat turunnya nilai ICP dan lifting migas. Sementara itu, PBB Perkebunan, PBB Kehutanan, dan PBB Pertambangan ditargetkan masih sama dengan APBN tahun 2016 mengingat pajak yang terutang telah ditetapkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) terutang pada awal tahun 2016. Pendapatan PBB tahun 2015-2016 dapat dilihat pada Tabel II.3.5. 2 3 4 5 = 4/3 a. Pendapatan PBB Pedesaan 0,02 - - -b. Pendapatan PBB Perkotaan - - - -c. Pendapatan PBB Perkebunan 1.595,3 1.460,6 1.460,6 100,0 d. Pendapatan PBB Perhutanan 491,7 397,7 397,7 100,0 e. Pendapatan PBB Pertambangan 1.243,8 1.023,8 1.023,8 100,0 f. Pendapatan PBB Migas 25.721,2 16.526,0 14.828,6 89,7 g. Pendapatan PBB Panas Bumi 196,8 - - -h. Pendapatan PBB Lainnya 1,3 - -

-TABEL II.3.5

PENDAPATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN, TAHUN 2015-2016

(dalam miliar rupiah)

1 Uraian 2015 LKPP Unaudited 2016 APBN RAPBNP % thd APBN 289,6 342,7 329,2 134,1 229,0 145,0 100,0 200,0 300,0 400,0 500,0 600,0 700,0

Realisasi APBN RAPBNP

2015 2016

GRAFIK II.3.3

PENDAPATAN PPN DAN PPnBM, TAHUN 2015-2016

PPN dan PPnBM Dalam Negeri PPN dan PPnBM Impor

(triliun rupiah)

Sementara itu, target pendapatan cukai dalam RAPBNP tahun 2016 adalah sebesar Rp148.091,2 miliar atau naik 1,1 persen dari APBN tahun 2016. Kenaikan target tersebut diharapkan dapat tercapai melalui kebijakan pemberantasan cukai ilegal dan kebijakan kenaikan tarif barang kena cukai, baik hasil tembakau maupun minuman mengandung etil alkohol. Selain itu, kebijakan pengenaan cukai terhadap barang kena cukai baru juga diharapkan dapat menyumbangkan tambahan penerimaan cukai. Pendapatan cukai hasil tembakau ditargetkan lebih tinggi 1,3 persen dari target APBN tahun 2016, yaitu sebesar Rp141.700,0 miliar. Sementara itu, pendapatan cukai MMEA diperkirakan hanya sebesar Rp5.239,7 miliar atau turun 18,9 persen dari APBN tahun 2016. Penurunan target tersebut merupakan konsekuensi dari turunnya peredaran minuman mengandung etil alkohol sebagai dampak dari efektifnya pengendalian distribusi dan penjualan MMEA. Pendapatan cukai dalam tahun 2015-2016 dapat dilihat pada Tabel II.3.6.

Sementara itu, target pendapatan pajak lainnya pada RAPBNP tahun 2016 direncanakan sebesar Rp7.414,9 miliar atau lebih rendah 37,0 persen dibandingkan dengan APBN tahun 2016. Penurunan yang cukup signifikan ini disebabkan karena masih belum pulihnya aktivitas ekonomi akibat perlambatan ekonomi global. Aktivitas perekonomian dalam tahun 2016 diperkirakan masih belum tumbuh secara signifikan dibandingkan dengan tahun 2015 sehingga transaksi ekonomi belum dapat memberikan kontribusi yang besar untuk pendapatan pajak lainnya. Pendapatan pajak lainnya tahun 2015-2016 dapat dilihat pada Grafik II.3.4.

(dalam miliar rupiah)

2 3 4 5 = 4/3

a. Pendapatan Cukai Hasil Tembakau 139.518,2 139.817,8 141.700,0 101,3 b. Pendapatan Cukai Ethyl Alkohol 154,2 165,5 151,6 91,6 c. Pendapatan Minuman Mengandung Ethyl Alkohol 4.560,4 6.456,7 5.239,7 81,2 d. Denda Adminstrasi Cukai 399,0 - - -e. Pendapatan Cukai Lainnya 9,5 - 1.000

-144.641,3 146.439,9 148.091,2 101,1

Sumber: Kementerian Keuangan

Uraian

APBN RAPBNP

TABEL II.3.6

PENDAPATAN CUKAI, TAHUN 2015-2016

2016 2015 LKPP Unaudited JUMLAH 1 % thd APBN 5,6 11,8 7,4 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0

Realisasi APBN RAPBNP

2015 2016

GRAFIK II.3.4

PENDAPATAN PAJAK LAINNYA, TAHUN 2015-2016

(triliun rupiah)

Dokumen terkait