• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Scientific

LANDASAN TEORITIS

A. Kerangka Teoritis

2. Pendekatan Scientific

Menurut Permendikbud 103 tahun 2014 menyatakan sebagai berikut: Pendekatan pembelajaran merupakan cara padang pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompentensi yang ditentukan. Pendekatan pembelajaran sebagaimana dimaksud mengunakan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik/ pendekatan berbasis proses keilmuan dilaksanakan dengan menggunakan modus pembelajaran langsung dan tidak langsung sebagai landasan dalam menerapakan berbagai strategi dan model pembelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai.

Menurut Daryanto ( 2014: 51) menyatakan sebgai berikut:

Pemebalajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar perserta didik secara aktif mengkostruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan menagamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menaganilisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip “ditemukan”. Pendeakatan saintifik dimaksud untuk memberikan pemahan kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahawa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu

kondisi pembelajaran yang tercipta daiarahkan untuk mendorong perserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.

Berdasarkan pendapat diatas pendekatan scientific digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menyenangkan untuk siswa agar lebih baik dalam proses pembelajaran yang dialaminya. Sehingga membuat para siswa dapat berpikir lebih efektif dan kreatif dalam proses pembelajarannya. Pendekatan scientific ini juga dimaksud untuk memberikan pemhaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi pelajaran yang dipelajari menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Sehingga mendorong peserta didik untuk mencari tahu tentang pelajaran dari berbagi sumber.

Adapun langkah–langkah pembelajaran dengan pendekatan scientific menurut Permendikbud no. 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 2.1 Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Belajar Kompetensi Yang

Dikembangkan Mengamati Membaca, mendengar, menyimak,

melihat

(tanpa atau dengan alat)

Melatih kesungguhan, ketelitian,

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang

informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.

(Dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)

Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untukmembentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat

Mengumpulk an informasi/ Eksperimen

- Melakukan eksperimen

- Membaca sumber lain selain buku teks

- Mengamati objek/ kejadian/aktivitas - Wawancara dengan narasumber

Mengembangkan sikap teliti,

jujur,sopan,

menghargaim pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,

menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar

sepanjang hayat. Mengasosiasi

kan/mengola h informasi

- Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. - Pengolahan informasi yang

dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan

kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan

Mengkomuni kasikan

Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan

pendapat dengan singkat dan jelas, dan

mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Berdsarkan langkah-langkah umum pembelajaran dalam pendekatan scientific diatas semua langkah tersebut dilakukan untuk mendukung terjadinya proses belajar mengajar. Dengan adanya langakah tersebut diharapakan membuat peserta didik memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam pembelajaran atau dalam kata lain yaitu aktif dalam proses belajar menagajar. Karena dengan langkah mengamati (siswa mengunakan panca indranya untuk mengamati fenomena yang relevan dengan apa yang dipelajari), menanya (siswa merumuskan pertanyaan tentang apa saja yang tidak diketahui atau belum dapat dilakukan terkait dengan fenomena yang diamati), mengumpulkan informasi (Siswa mengumpulkan data melalui berbagai teknik), mengasosiasi (siswa menggunakan data atau informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan yang mereka rumuskan), dan mengkomunikasikan (siswa menyampaikan jawaban terhadap pertanyaan mereka kekelas secara lisan atau tertulis atau mealui media lainnya), langkah-langkah tersebut dapat membuat siswa belajar lebih efektif. Karena bukan hanya terpusat kepada guru yang mengajar tetapi siswa juga harus berperana aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan scientific ini.

Menurut Daryanto (2014:53) kareteristik pendekatan scientific yaitu sebagai berikut:

a. Berpusat pada siswa

b. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau perinsip

c. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembanagn intelek, khusunya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

Berdasarkan karekteristik pendekatan scientific diatas semua proses pembelajaran berpusat pada siswa. pendekatan ini juga melibatkan ketrampilan yang ada dalam diri serta proses kognitif siswa agar dapat berpikir secara kritis dalam proses pembelajaran. Serta dapat mengembangkan karakter para peserta didik yang berbeda-beda dalam satu kelas. Salah satu model pembelajaran dalam implementasi Kurikulum 2013 disekolah, guru harus menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional.

Adapun tujuh kriteria sebuah pendekatan pembelajaran dapat diakatakan sebagai pembelajaran scientific yaitu sebagi berikut:

a Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

b Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

c Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

d Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

e Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.

f Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

g Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Berdasarkan hal tersebut pendekatan scientific sangat penting dilakukan dalam kurikulum 2013 ini karena dapat membantu siswa dalam proses belajar. Membantu dalam hal memperoleh pengalaman belajar yang

lebih baik karena materi pembelajran adalah fakta atau fenomena yang dapat mendorong siswa berpikir kreatif tentang materi pembelajaran yang dipelajari. Tujuan dari pendekatan scientific ini juga disusun secara sederhan dan jelas, namun menarik sistem penyajian pelajaran bagi siswa.

3. Model Pembelajaran Discovery Leraning dengan Pendekatan

Dokumen terkait