• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

4. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam hakekatnya usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan sesuai dengan dasar al-Qur‟ān dan al-Hadis yang berlangsung seumur Hidup.47

Menurut Zakiyah Daradjat pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.48

Menurut Abdurrahman Saleh pendidikan agama Islam adalah sebagai suatu usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai Pendidikannya, ia dapat memahami juga dapat mengamalkan ajaran Islam serta menjadikannya sebagai jalan kehidupannya, atau tujuan hidup nya.49

47

M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan

Keluarga, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hlm. 19.

48 Abdul majid, Pendidikan Agama Islam berbasis Kopetensi, (Bandung: remaja rosdakarya, 2004), hlm. 130.

49

Abdurrahman Saleh, Dikdatik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hlm. 20.

Menurut Tayar yusuf menjelaskan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar generasi tua untuk mengalihlan pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan pada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah SWT.50

Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta didika dalam menyakini, memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam.

b. Dasar dasar pelakssanaan pendidikan agama Islam

Pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah mempunyai dasar yang kuat. Dasar tersenut menurut zuhairini yaitu:51

1) Dasar Yuridis/Hukum

Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu:

2) Dasar ideal

Yaitu dasar falsafah negara Pancasila, sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa.

50 Ibid.

51 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 132-134

3) Dasar struktural/konstitusional

Yaitu UUD 45 dalam bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi: (1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa. (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

4) Dasar operasional

Yaitu terdapat dalam UU RI NOMOR 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Pasal 30 Nomor 3 pendidikan keagamaan dapat di selenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal, Dan terdapat pada pasal 12 No 1/a setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.

5) Segi Religius

Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada-Nya. Dalam al-Qur‟an banyak ayat yang menunjukkan perintah tersebut, antara lain:

a) QS. Al-Nahl: 125

ا

ُعْد

َلىِإ

ِليِبَس

َ ِّبَر

ِةَمْوِْحكاِب

ِةَظِعْوَمْلاَو

ِةَنَسَْحكا

Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik. (QS. Al-Nahl: 125)

b) QS. Ali Imran: 104

ْنُوَتْلَو

ْمُوْنِم

ٌةَّمُأ

َفوُعْدَي

َلىِإ

ِْيرَْلخا

َفوُرُمْأَيَو

ِؼوُرْعَمْلاِب

َفْوَهْػنَػيَو

ِنَع

ِرَوْنُمْلا

َ ِئَلوُأَو

ُمُى

َفوُحِلْفُمْلا

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf, dan mencegah dari yang munkar. merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104) c) Al-Hadits:

نع

دبع

للها

نب

رمع

فاو

بينلا

ىلص

للها

ويلع

:ملسو

اوغلب

نىع

ولو

ةيا

هاور(

)ىراخبلا

Dari Abdullah bin Umar: Sesungguhnya nabi SAW bersabda: Sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun hanya sedikit. (HR. Bukhari)

6) Aspek Psikologis

Psikologi adalah dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan masyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidup manusia baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan pegangan hidup yaitu agama.

c. Fungsi pendidikan agama Islam

yang berjudul Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, fungsi pendidikan agama Islam adalah antara lain:52

1) Pengembangan.

Yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2) Penanaman nilai

Sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.

3) Penyesuaian mental

Yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

4) Perbaikan

Yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

52 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 134

kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan

Yaitu untuk menangkal hal-hal negative dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia yang seutuhnya.

6) Pengajaran

Tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya. 7) Penyaluran

Yaitu menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal, sehingga dapat di manfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.

d. Tujuan pendidikan agama Islam

Tujuan pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara serta

untuk dapat malanjutkan pada pendidikan yang lebih tinggi. Tujuan pendidikan merupakan hal yang dominan dalam pendidikan, menurut Breiter bahwa “pendidikan adalah persoalan tujuan dan fokus. Mendidik anak berarti bertindak dengan tujuan mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang secara utuh. Apa yang dapat anda lakukan bermacam macam cara, anda kemugkinan dapat dengan cara mengajari dia anda dapat bermain dengannya, anda dapat mengatur lingkungannya, anda juga dapat menyensor acara TV, atau anda dapat memberlakukan hukuman agar dia jauh dari penjara”53

Sejalan dengan hal itu, arah pelajaran etika dalam Al-Qur‟an dan secara tegas di dalam hadist Nabi mengenai di utusnya Nabi adalah untuk memperbaiki moralitas bangsa Arab waktu itu. Oleh karena itu berbicaea pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak di benarkan melupakan etika social atau moralitas sosial. Penanaman nilai ini juga dalam rangka menunai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah) di akhirat kelak.

53Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 136

Dokumen terkait