Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran dan Penilaian Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 1. Menjelaskan bahwa manusia berdosa telah diselamatka n oleh Yesus Kristus. 1.1. Menjelaskan kisah kejatuhan manusia dalam dosa 1.2. Menjelaskan bahwa manusia berdosa membutuhkan keselamatan melalui Tuhan Yesus Jatuh dalam Dosa (Kej.3) Yesus Kristus, Penyelamat Manusia (Lukas. 4:18-19, Roma 6:23, Yoh.1:1,12) Pengorbana n Melalui Salib (Matius 27:32-56, Ibrani 10:10) Pembelajaran:
Tema besar pembelajaran di kelas V ini adalah Allah Penyelamat dan Pembaru”. Fokus materi pada bagian ini ditekankan pada manusia adalah orang berdosa, Allah menyelamatkan manusia melalui Yesus Kristus, dan dibutuhkan tangggapan (respon) manusia setelah menerima keselamatan. Peserta didik dibawa pada pemahaman bahwa manusia itu berdosa dan perlu bertobat. Langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Peserta didik
memperagakan bermain peran kisah kejatuhan manusia ke dalam dosa menurut Kejadian 3:1-24. Peserta didik dituntun oleh guru mengambil makna dari cerita tersebut.
Tes non tertulis (unjuk kerja) Sembilan (delapan kali) pertemu an (satu kali pertemuan 35 menit) 1. Alkitab 2. Konkordansi Alkitab 3. Buku Kidung Ceria 4. Buku-buku cerita Alkitab 5. Buku Cerita Tokoh Alkitab 6. Internet 7. Gambar-gambar
dengan benar bahwa kejatuhan manusia ke dalam dosa bukanlah disebabkan oleh perempuan (Hawa) akan tetapi karena kesalahan manusia (Laki-laki dan perempuan), termasuk kesalahan laki-laki (Adam).
Peserta didik menjelaskan bahwa Allah mengasihi manusia meskipun
manusia telah berdosa, dan Allah mau menyelamatkan manusia dengan
mengampuni dosa manusia melalui Yesus Kritus. Peserta didik menyanyikan
lagu yang tertemakan Pengorbanan Kristus di Kayu Salib misalnya lagu “Yesus Disalibkan”, “Tanda Paku” atau lagu lainnya untuk membantu peserta didik memahami dan menghayati karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus. Penilaian:
Non tes: unjuk kerja dalam bentuk bermain peran, dengan tema “Kejatuhan Manusia dalam Dosa. Non tes: unjuk kerja
menulis tekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa. 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2.Menjelaskan peran Roh Kudus dalam proses pertobatan dengan belajar dari tokoh Alkitab. 2.1 Menjelaskan dan mengakui peran Roh Kudus dalam proses pertobatan. 2.2 Mempraktekkan
sikap hidup sebagai orang yang sudah bertobat. Roh Kudus Penolongku (Kisah 27:14-44, Yoh.14:16-18, Roma 18:15) Mari Bertobat (Lukas 15:11-33, Matius 4:17) Pembelajaran:
Fokus pengajaran di bagian ini memberi penekanan pada tema “Peran Roh Kudus dalam proses pertobatan”. Langkah-langkah pembelajaran yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Berdiskusi tentang peran Roh Kudus dalam proses pertobatan. (Roh Kudus adalah penuntun,
pembimbing atau pengingat manusia untuk bertindak sesuai kehendak Allah). Peserta didik belajar belajar
lagu “Aku Berubah” & menyanyikannya. Catatan buat guru: setiap lagu yang diajarkan kepada peserta didik sebaiknya
memperhatikan makna teologi yang tepat. Penilaian:
Peserta didik membuat unjuk kerja menghafal ayat Alkitab, misalnya menghafal: Yesaya 1:18, Yohanes 3:16, dll. Tes non tertulis (unjuk kerja) 8 kali pertemu an (satu kali pertemuan @35 menit) 1. Alkitab 2. Konkordansi Alkitab 3. Buku Kidung Ceria 4. Buku-buku cerita Alkitab 5. Buku Cerita Tokoh Alkitab 6. Internet 7. Gambar-gambar
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air.
orang yang sudah diselamatkan dengan cara menjadi teladan bagi orang lain.
hidup yang diselamatkan 3.2. Menerapkan praktik hidup sebagai orang yang sudah diselamatkan sudah diselamatkan (Efesus 2: 1- 10, Roma 3:23-24, Titus 2: 11-12). Cara hidup anak-anak Allah (Galatia 5: 22-23, Kolose 3: 5-10, 1 Petrus 3:8-9)
Peserta didik melakukan curah pendapat bersama dengan guru tentang arti hidup yang sudah diselamatkan .
Peserta didik mengumpulkan dari sumber-sumber yang direferensi oleh guru (dari buku-buku cerita rohani anak) contoh-contoh praktik hidup orang yang sudah
diselamatkan dan
menceritakan kembali salah satu kisah praktik hidup itu di depan kelas (menjadi teladan, menolong teman, etc).
Peserta didik membuat komitmen tindakan di dalam keluarga dan lingkungan sekolah dalam bentuk karya (tulisan, doa, gambar)yang menunjukkan komitmen sebagai orang yang telah diselamatkan).
Peserta didik menyanyikan bersama-sama lagu KJ: 40, “Ajaib Benar Anugerah” sebagai bagian dari penghayatan dan ucapan syukur arti keselamatan
Test Tertulis Test Non tertulis Unjuk Kerja pertemu an (satu kali pertemuan @35 menit) Alkitab
3.Buku Kidung Ceria 4. Buku Kidung Jemaat
5.Buku-buku cerita Alkitab/Buku 6.Rohani Anak 7.Buku Cerita Tokoh Alkitab
Teknik: Tes tertulis (guru memberikan pertanyaan seputar pemahaman anak tentang arti hidup yang sudah diselamatkan)
Model Instrument: essai, Contoh instrument: peserta didik membuat uraian singkat tentang arti hidup beriman.
Teknik: non tes
Model Instrument: laporan presentasi pribadi
Contoh instrument:
mengumpulkan sumber-sumber dari bacaan rohani anak tentang keteladanan dan memilih salah satu kisah untuk diceritakan di depan kelas.
Teknik: non tes
Model Instrument: unjuk kerja lembar komitmen
Contoh Instrument:
Peserta didik membuat hasil karya (tulisan, doa, gambar) yang menunjukkan komitmen diri (contoh sikap hidup yang sudah dilakukan) sebagai orang yang sudah diselamatkan baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah
faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah melalui ciri-ciri orang yang sudah bertobat: (hidup jujur dan benar di hadapan Allah dan sesama
pertobatan 4.2. Menyebutkan
ciri-ciri manusia yang sudah bertobat 4.3 Menghayati makna pertobatan 4.4 Membuat doa pertobatan. Arti Pertobatan Ciri-ciri orang yang bertobat ( Kisah Pertobatan Paulus, Kis.9: 1-19a, Efesus 4: 17-32). Hidup sebagai orang yang sudah bertobat (Galatia 2: 20, Roma 12:9-21. 1 Petrus 8-9). Peserta pendidik mengumakan pendapat tentang arti pertobatan dan guru menolong peserta didik lebih memahami arti tersebut melalui ciri-ciri orang yang melakukan pertobatan ( Kisah Pertobatan Paulus, Kis.9: 1-19a, Efesus 4: 17-32). Alternatif pengenaan pembelajaran (jika sarana memungkinkan);
menggunakan metode audio visual/pemutaran film singkat tentang pertobatan, lalu guru menjelaskan makna
pertobatan dan ciri-cirinya seperti yang diceritakan dalam film.
Peserta didik dibagi dalam kelompok untuk bermain peran kisah pertobatan Paulus. Skenario sederhana disusun oleh guru dengan menonjolkan ciri-ciri Paulus, sebelum bertobat dan sesudah bertobat, dimana peserta didik dapat melihat perbedaan ciri-cirinya Peserta didik menulis Doa Pertobatan
Test tertulis Non test Unjuk Kerja (bermain peran & penyusunan Doa Pertobatan) Rubrik penilaian pertemu an (satu kali pertemuan @ 35 menit) 3.Alkitab
4.Buku Kidung Ceria 5.Buku-buku cerita 6.Alkitab
7.Buku Cerita Tokoh Alkitab
8.Internet
sederhana yang dipandu oleh guru (struktur Doa:
pembukaan, ucapan pertobatan, dan komitmen menjalani hidup dalam pertobatan dengan
mengemukakan ciri-ciri hidup yang bertobat sebagai bentuk komitmen pribadi kepada Tuhan )
Penilaian:
Teknik: Tes tertulis (guru memberikan pertanyaan seputar pemahaman anak tentang arti hidup dalam pertobatan dengan memberi contoh ciri-ciri hidup orang yang bertobat (misal: setia kepada Allah, bersikap jujur, belajar menaati firman Tuhan) Model Instrument: essai, Contoh instrument: peserta didik membuat uraian singkat tentang arti hidup dalam pertobatan beserta dengan ciri-ciri yang menyertainya.
Teknik: non test
Model Instrument: unjuk kerja kelompok dalam bentuk bermain peran
dan kisah hidup Paulus yang mencerminkan ciri hidup bertobat. Bermain peran dilakukan berdasarkan skenario sederhana yang disusun guru yang lebih menonjolkan perbedaan ciri-ciri hidup Paulus sebelum dan sesudah bertobat.
Teknik: non test
Model Instrument: unjuk kerja lembar doa pertobatan Contoh Instrument: peserta didik menyusun doa
pertobatan dengan struktur doa sederhana yang dipandu oleh guru. Doa pertobatan sebagai contoh komitmen pribadi di hadapan Tuhan.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak 5. Membuat refleksi tentang pertobatan melalui puisi dan doa. 5.1. Melakukan refleksi tentang pertobatan melalui puisi, doa atau karya lainnya Aku hidup di dalam pertobatan (Ibrani 10: 24-25, Galatia 2:20) Pembelajaran:
Peserta didik memperoleh penjelasa guru apa yang dimaksud dengan penyusunan refleksi diri.
Peserta didik mendapat panduan dari guru untuk membuat refleksi pribadi dengan mencontohkan sebuah refleksi tentang pertobatan, dapat melalui puisi, doa, lagu, gambar atau
Test non tertulis Unjuk kerja Rubrik Penilaian 4 kali pertemu an (satu kali pertemuan @35 menit) 1.Alkitab 2.Konkordansi Alkitab
3.Buku Kidung Ceria 4.Buku-buku cerita Alkitab
5.Buku Cerita Tokoh Alkitab
Peserta didik menyusun refleksi diri tentang pertobatan, bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, atau berdua-berdua (peer
model/saling membantu di antara dua teman sebaya): dapat dalam bentuk puisi, doa, atau karya lainnya. Peserta didik
mempresentasikan di depan kelas refleksi yang telah dibuatnya.
Penilaian:
Teknik: non tertulis Model instrument: unjuk kerja refleksi pribadi atau
peer (berdua/teman sebaya)
Contoh Instrument: peserta didik membuat proyek pribadi atau berdua, berupa refleksi diri tentang
pertobatan dalam bentuk-bentuk yang disepakati (misal: puisi, doa, atau karya lainnya).