• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISATENTANG PELAYANAN

1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)ini, terdapat dua kelas yaitu PAUD A dan PAUD B. Pada kelas PAUD A siswa berusia sekitar empat tahun, dengan jumlah siswa delapan belas siswa dan pada kelas PAUD B siswa berusia sekitar lima sampai enam tahun dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa. Dengan waktu belajar setiap hari selasa, kamis, sabtu jam 08.00-09.30 WIB.58

2) PAKET A (Setara SD)

Pada jenjang PAKET A (Setara SD) ini, terdapat enam kelas dengan jumlah siswa pada tiap kelasnya berbeda-beda, kelas satu jumlah siswa sebanyak 13 siswa, kelas dua dengan sebanyak 28 siswa, kelas tiga sebanyak 21 siswa, kelas empat sebanyak 20 siswa, kelas lima sebanyak 22 siswa, kelas enam sebanyak 32

58

siswa. Mata pelajaran yang diajarkan seperti mata pelajaran pada sekolah formal pada umumnya yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), namun tidak sesuai KTSP yang berlaku, buku mata pelajaran yang digunakan yaitu buku dari hasil sumbangan para donatur namun dipilah terlebih dahulu agar terpilih buku yang sesuai dengan tahun ajaran sekarang. Waktu belajar jenjang Paket A setiap hari Senin, Rabu, dan Sabtu jam 13.00-15.30 WIB.59

3) PAKET B (Setara SMP)

Pada jenjang pendidikan Paket B ini, tidak ada pengklasifikasian murid baik kelas satu, dua, dan tiga, semua siswa belajar secara bersama dalam satu kelas. Waktu belajar jenjang Paket B ini setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu jam 10.00-13.00 WIB.60

b. Pelayanan pendidikan kesenian dan keterampilan

Pelayanan pendidikan kesenian yang ada di Yayasan Tunas Mulia yaitu kesenian rampak gendang yang dilakukan setiap hari Senin jam 13.00 WIB. Kegiatan pendidikan keterampilan yang ada di Yayasan Tunas Mulia yaitu keterampilan membuat kerajinan tangan dari sampah plastik, sampah plastik ini diperoleh dari hasil anak- anak memulung di TPA Bantar Gebang, sampah plastik ini di bersihkan terlebih dahulu kemudian di jemur dan setelah itu dibuat kerajinan

59

Wawancara dengan Ibu Siti Aminah pada hari Senin tanggal 12 Mei 2014

60

seperti bros, tas, gantungan kunci. Tidak hanya plastik, koran pun bisa dibuat kerajinan tangan seperti topi, vas bunga, tempat tisu dan lain sebagainya. Kegiatan ini dilakukan setiap satu minggu sekali dan diikuti oleh anak-anak pada jenjang pendidikan Paket A dan Paket B.61 2. Program Pelayanan Kesehatan

a. Pengobatan Gratis

Pengobatan gratis ini berasal dari donatur, biasanya donatur tersebut mendatangkan dokter ke yayasan dan memeriksakan kesehatan anak-anak pemulung dan warga sekitar setiap dua bulan sekali.

b. Pendampingan Pasien

Pendampingan pasien yang dimaksud dalam pelayanan kesehatan di Yayasan Tunas Mulia dilakukan oleh divisi kesehatan dengan jalan membantu mengurus persyaratan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seperti jamkesmas atau BPJS. Selain itu Yayasan Tunas Mulia juga bekerja sama dengan Lembaga Kesehatan Cuma- Cuma (LKC) milik dompet dhuafa, LKC setiap saat siap membantu pengobatan kesehatan keluarga pemulung melalui divisi kesehatan yang ada di yayasan. Seperti misalnya ada keluarga pemulung yang sakit parah dan meminta bantuan ke yayasan kemudian yayasan menghubungkan ke LKC setelah itu pasien bisa dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.62

61

Wawancara dengan Ibu Mertianah pada hari Senin tanggal 12 Mei 2014 62

Wawancara pribadi dengan Bapak Johan selaku kepala sekolah alam yayasan tunas mulia, pada hari sabtu tanggal 3 Mei 2014

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

Hak anak adalah suatu hak yang harus dipenuhi oleh orang tua kepada anaknya. Hak yang harus didapatkan oleh anak yaitu seperti hak akan pembelajaran atau pendidikan, baik pendidikan umum, pendidikan kreativitas maupun pendidikan akhlak atau kepribadian anak. Hak anak telah diatur dalam undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 secara tersirat bahwa anak-anak harus diberikan pendidikan yang layak, perawatan kesehatan yang memadai, serta perlakuan tanpa diskriminasi maupun kekerasan.

yaa yang kita ketahui tentang hak anak itu bahwa anak berhak mendapat pembelajaran baik pembelajaran dalam bidang umum, kreativitas dan juga akhlak. Yang saya tahu dalam undang-undang tentang perlindungan anak, hak anak yaitu harus mendapatkan pendidikan yang layak, mendapat perawatan kesehatan, tidak boleh disakiti.”63

Maka dari itu Yayasan Tunas Mulia memandang pemenuhan hak anak pemulung dalam bidang pendidikan dan kesehatan itu perlu di wujudkan. Berikut penjabaran lebih jelas tentang program pendidikan dan program kesehatan di Yayasan Tunas Mulia:

1. Program Pelayanan Pendidikan

Sesuai dengan teori di bab dua halaman 42 tentang satuan pendidikan maka, Sekolah Alam Yayasan Tunas Mulia termasuk kedalam satuan pendidikan non-formal. Yayasan ini menyediakan pelayanan pendidikan dengan sistem Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Program pendidikan di Yayasan Tunas Mulia dikenal dengan nama Sekolah Alam Tunas Mulia, karena konsep

63

sekolahnya tidak permanen berbentuk gedung sekolah seperti sekolah formal pada umumnya melainkan bangunan berupa saung.

“Bangunan di sini itu enggak permanen seperti bangunan sekolah formal, disini hanya ada saung-saung buat kegiatan belajar anak-anak”64

Selain itu juga para tenaga pengajar (Guru) di Yayasan Tunas Mulia adalah tenaga sukarelawan yang direkrut berdasarkan relasi pendiri yayasan dengan berbagai tingkatan pendidikan mulai dari SMA sampai Sarjana.

“Proses perekrutan guru-guru di sini berdasarkan dari relasi-relasi para pengurus yayasan”65

Metode belajar di Yayasan Tunas Mulia juga berbeda dengan metode belajar di sekolah formal. Pengajar di Yayasan Tunas Mulia harus menguasai materi ajar, karena para pengajar harus mengajarkan secara langsung kepada anak-anak yang tidak mempunyai buku pelajaran.Tempat yang disediakan untuk belajar anak-anak pemulung ini adalah tanah yang diwakafkan oleh Yayasan Portal Infaq. Kemudian waktu belajar di Yayasan Tunas Mulia berbeda dengan sekolah formal pada umumnya. Di Sekolah Alam kegiatan belajar mengajar hanya tiga kali dalam seminggu dan dilaksanakan pada siang hari. Hal ini disebabkan karena anak-anak pemulung harus membantu orang tua mereka memulung.66

“Metode belajar yang diterapkan di sini beda dengan sekolah biasa karena guru harus benar-benar memahami mata pelajaran yang akan diajarkan dikarenakan anak-anak tidak punya buku pelajaran sebagai pegangan. Jam belajar di sini tidak setiap hari karena anak-anak harus memulung di TPA jadi sekolahnya sehari sekolah, sehari tidak. Jam belajarnya pun siang hari setelah mereka selesai memulung.“67

64

Wawancara dengan Ibu Eli Indah Yani, pada tanggal 05 Juli 2014. 65

Wawancara dengan Bapak Nadam Dwi Subekti, pada tanggal 21 Juni 2014. 66

Wawancara dengan Ibu Mertianah, pada tanggal 21 Juni 2014. 67

Berdasarkan hasil observasi, fasilitas yang disediakan oleh Yayasan Tunas Mulia yaitu saung untuk tempat belajar sebanyak empat buah saung namun tidak semua saung berkondisi baik, ada satu saung yang rusak karena memang sudah rapuh. Tiga saung lainnya masih berkondisi baik dan bisa digunakan hingga sekarang. Di dalamnya hanya tersedia papan tulis untuk proses belajar-mengajar tidak ada meja dan kursi, hanya duduk secara lesehan. Sedangkan buku yang dimiliki oleh yayasan adalah sumbangan para donatur, namun buku tersebut dipilah terlebih dahulu agar lebih sesuai atau mendekati dengan kurikulum sekolah formal. Yayasan juga menyediakan sebuah perpustakaan untuk menunjang kegiatan belajar di sekolah alam ini, perpustakaan juga sebagai hasil sumbangan dari sebuah perusahaan swasta.68

Pendidikan Di Sekolah Alam Yayasan Tunas Mulia ini memeiliki jenjang pendidikan diantaranya:

a. Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), PAKET A (Setara Sekolah Dasar), PAKET B (Setara Sekolah Menengah Pertama):

1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

PAUD di Sekolah Alam terdapat dua kelas yaitu PAUD A dan PAUD B. Pada kelas PAUD A siswa berusia sekitar empat tahun, dengan jumlah siswa delapan belas siswa dan pada kelas PAUD B siswa berusia sekitar lima sampai enam tahun dengan jumlah siswa sebanyak 58 siswa. Dengan waktu belajar setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu jam 08.00-09.30 WIB.69

68

Observasi Sarana dan Prasarana pada hari Senin tanggal 12 Mei 2014 69

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, tempat belajar yang disediakan untuk jenjang PAUD bukan sebuah bangunan saung, tetapi sebuah ruangan kelas bekas kandang kelinci, walaupun bekas kandang kelinci tetapi ruangan ini sudah dibersihkan dan dirapihkan. Meskipun tidak diberi lantai hanya plesteran semen yang diberi alas karpet dan diberi meja kecil untuk belajar.70

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bertujuan agar anak-anak lebih mengenal huruf atau bisa membaca dan menulis sehingga mampu masuk ke Sekolah Dasar (SD) formal. Di sini anak-anak juga di tanamkan ilmu keislaman agar memiliki budi pekerti yang baik.

“PAUD di sini tujuannya supaya anak-anak mampu membaca dan menulis, sehingga bisa masuk SD di sekolah formal”71

Dokumen terkait