• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN ADAT KAMBIK

Pendidikan adat kambik adalah pendidikan adat yang diselenggarakan masyarakat suku Moi untuk membentuk pemimpin dan keahlian berdasarkan budaya Moi. Komponen penyelenggaraan pendidikan adat kambik terdiri dari:

1. Pelindung : Bupati, POLRES, DANRAMIL

2. Penanggung jawab : Dewan Adat Malamoi

3. Pelaksana : Dewan Adat dan Lembaga Masyarakat Adat

Malamoi

4. Biaya : Dewan Adat, LMA, Sponsor, Peserta, dan

bantuan Pemerintah

5. Pengawas : Ketua Dewan Adat Malamoi

6. Pendidik : Dewan Adat, Lembaga Masyarakat Adat

Malamoi yang berkompeten, dan instansi terkait

tahun hingga 35 tahun yang memenuhi persyaratan adat, anggota Dewan Adat, dan anggota Lembaga Masyarakat Adat Malamoi

8. Tempat pelaksanaan : Hutan larangan atau di rumah Dewan Adat

kantor/rumah LMA Malamoi

9. Waktu pelaksanaan : Pada waktu liburan sekolah selama satu hingga

tiga minggu yaitu: Pukul 08.00-12.00 Pukul 13.00-15.30 Pukul 16.00-18.00

10. Tujuan pendidikan : Membentuk calon pemimpin yang tangguh,

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, memiliki kecakapan, jujur, bijaksana,

keterampilan, dan ahli pengobatan tradisional

11. Bahan pelajaran : Ketuhanan sesuai dengan agama yang dipeluk,

keterampilan meliputi membuat noken, gaba-gaba, hiasan dinding, anyaman khas Moi (pilih yang relefan dengan tema kegiatan), pengobat-an tradisional, makpengobat-anpengobat-an dengpengobat-an berbagai bentuk dan rasa dari bahan sagu dan umbi-umbian (pilih yang relefan dengan tema

kegiatan), bahasa Moi, hukum adat (tanah adat, kemasyarakatan, perkawinan), kewiraan dan

cinta tanah air, dan sejarah Moi

12. Metode : Ceramah, demonstrasi, unjuk kerja

13. Media : Alam sekitar dan alat modern yang relefan

14. Sarana dan prasarana : Gedung atau rumah kambik, papan tulis,

ATK, penerangan modern, proyektor 15. Pelaksanaan pendidikan : a.Pembukaan diisi dengan menari dan

menyanyi khas pendidikan adat kambik dan demonstrasi pengobatan tradisional

b.Pelaksanaan inti yaitu proses pembelajaran c.Ujian

d.Penutup 16. Ujian:

a. Ujian tahap I b. Ujian tahap II c. Ujian tahap III

: : :

Bahasa Moi dan keterampilan budaya Moi Penyembuhan dan obat tradisional

Hukum adat, kewiraan, dan sejarah Moi

17. Penutupan Wisuda, penganugerahan gelar dan piagam,

atraksi menari dan menyanyi, atraksi pengobatan, dan penutupan.

18. Konsumsi : Sagu, umbi-umbian, ikan, nasi, sayuran,

madu, dan minuman teh/kopi, yang dimasak secara modern dengan aneka bentuk dan rasa, disiapkan oleh panitia, sponsor, dan

Keterangan.

1) Pelindung adalah

a. Bupati merupakan penguasa tunggal tertinggi di wilayah Kabupaten Sorong yang mempunyai kewenangan membina dan melindungi semua kegiatan warganya yang turut serta berperan dalam menggerakkan pembangunan Kabupaten Sorong.

b. POLRES sebagai pelindung dalam pelaksanaan keamanan dan ketertiban

dalam kemasyarakat di wilayah Kabupaten Sorong. POLRES mempunyai kewenangan menjaga keamanan, ketentraman, dan ketertiban warga dalam kehidupan bermasyarakat.

c. DANRAMIL sebagai pelindung dalam menjaga persatuan, kesatuan, dan

keutuhan Negara Republik Indonesia.

2) Penanggung jawab adalah lembaga masyarakat yang berkompeten dan

berkaitan langsung dengan penddikan adat yaitu Dewan Adat. Dewan Adat merupakan lembaga masyarakat yang memiliki keanggotaan dari pendidikan adat atau semua anggotanya adalah lulusan atau alumni pendidikan adat. 3) Pelaksana adalah dewan adat dan Lembaga Masyarakat Adat Malamoi yang

berkepentingan dalam reorganisasi kepemimpinan dan keanggotaan lembaganya.

4) Biaya berasal dari Dewan Adat, Lembaga Masyarakat Adat, sponsor, peserta, dan bantuan pemerintah.

5) Pengawas dalam pelaksanaan pendidikan adat adalah ketua-ketua Dewan Adat dari wilayahnya masing-masing agar pelaksanaan pendidikan adat

sesuai sasaran dan tujuan pendidikan yang telah direncanakan karena berkaitan dengan sejarah dan peninggalan harta kekayaan adat masing-masing keret atau marga di wilayahnya masing-masing-masing-masing.

6) Pendidik dalam pendidikan adat adalah:

a. Dewan Adat yang berkompeten artinya anggota yang menjadi pendidik adalah anggota yang pernah mengikuti pendidikan adat sesuai dengan bidang yang pernah dipelajari pada waktu menjadi ulibi dalam pendidikan adat kambik.

b. Lembaga Masyarakat Adat yang berkompeten artinya anggota yang

menjadi pendidik mempunyai kemampuan mengajar dan memiliki ilmu pengetahuan yang cukup tentang budaya suku Moi yang diajarkan dalam pendidikan adat melalui seleksi dan tes yang disepakati oleh Dewan Adat dan Lembaga Masyarakat Adat Malamoi.

c. Instansi terkait yang memiliki kepentingan dalam pemerintahan untuk menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap kesatuan Republik Indonesia melalui materi kewiraan dan cinta tanah air, hukum positif sebagai hukum negara, Wawasan Nusantara, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indopnesia.

7) Peserta didik adalah orang suku Moi yang berumur 15 sampai 35 tahun dimaksudkan pengkaderan kepemimpinan dewan adat dan Lembaga Masyarakat Adat Malamoi atau untuk memberi bekal yang cukup kepada pemuda suku Moi untuk menjadi calon pemimpin dan calon pewaris kekayaan adat dan budaya suku Moi. Karena secara psikologis anak umur 15

tahun ke atas telah matang untuk menerima ilmu pengetahuan dan tanggung jawab pada diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan bagi pengurus dewan adat dan Lembaga Masyarakat Adat Malamoi penting untuk ikut serta dalam kegiatan, agar mampu melaksanakan tugasnya sebagai pengurus lembaga sesuai dengan bidangnya.

8) Tempat yang digunakan pendidikan adat adalah di rumah para Dewan Adat, atau di tengah hutan yang disakralkan masyarakat suku Moi yang masih ada, atau di kampung masing-masing berdasarkan kesepakatan. Pemilihan tempat pelaksanaan diusahakan di wilayah adat yang masih ada hubungan peninggalan harta kekayaan adat masing-masing keret. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pendidikan adat kambik.

9) Waktu yang digunakan pendidikan yang dulu sampai enam bulan

dipersingkat menjadi tiga minggu sesuai dengan waktu yang dibutuhkan penyelesaian pendidikan setiap blok atau kelas. Pelaksanaan dilakukan pada waktu liburan sekolah formal di lingkungan lembaga pemerintah dan swasta. Proses pembelajaran dilaksanakan siang hari dengan jumlah jam diatur dan disepakati bersama. Di saat-saat tertentu dilakukan pembelajaran malam hari sebagai perenungan dan penyatuan dengan alam untuk membangkitkan suasana sakral sesuai dengan adat dan budaya suku Moi.

10)Tujuan Membentuk calon pemimpin yang tangguh, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, memiliki kecakapan, jujur, bijaksana, keterampilan, dan ahli pengobatan tradisional.

11)Materi atau bahan pelajaran dimasukkan bahan pelajaran keagamaan sesuai dengan agama yang dipeluk para peserta didik dan pelajaran kewiraan dan cinta tanah air. Budaya menari dan menyanyi hanya digunakan untuk mengisi waktu dan mengatasi kejenuhan selama pelaksanaan pendidikan adat atau dijadikan sebagai ajang lomba antar kelompok. Pelajaran keterampilan dikembangkan dari segi kuantitas dan kualitasnya. Kuantitas menyangkut banyaknya jenis keterampilan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat saat ini. Dari segi kualitas, memperbaiki bahan, dan memperkaya motif yang masih mencerminkan ciri khas suku Moi. Hal ini dimaksudkan agar semua hasil keterampilan bisa menarik baik wisata domistik maupun asing, dan meningkatkan kesejahteraan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat suku Moi. Pelajaran tumbuhan obat dipadu dengan pengolahan secara modern untuk mengetahui kandungan dan kegunaan obat herbal yang dapat dipertanggung jawabkan berlabel POM. Herbal tersebut di pasarkan secara nasional dan internasional.

12)Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode ceramah,

demonstrasi, dan unjuk kerja. Metode ceramah digunakan untuk menjelaskan materi pelajaran, metode demonstrasi digunakan untuk memperjelas materi pelajaran dengan mempraktekkan materi agar lebih mudah diserap ulibi, dan metode unjuk kerja digunakan untuk mendalami materi pelajaran yang sudah dipelajari ulibi.

13)Media yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan adat adalah alam sekitar dan media elektronik. Materi pelajaran disampaikan secara lisan,

sedangkan pelajaran pokok yang menyangkut hayat hidup orang banyak disampaikan secara tertulis. Pelajaran pokok yang tertulis tersebut dimaksudkan agar masalah yang menyangkut hayat hidup orang banyak tidak disalahgunakan orang yang tidak bertanggung jawab dan masih menggunakan asas keadilan sesuai dengan ajaran yolom yefai.

14)Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pendidikan adat kambik adalah gedung atau rumah kambik, papan tulis, ATK, penerangan modern, proyektor.

15)Ujian dilaksanakan dengan materi ujian dari tingkatan yang mudah ke materi yang lebih sulit atau tinggi. Ujian dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu tahap pertama ujian Bahasa Moi dan keterampilan budaya Moi, tahap kedua ujian penyembuhan dan obat tradisional, dan tahap ketiga ujian hukum adat, kewiraan, dan sejarah Moi.

16)Penutup dilakukan dengan agenda acara wisuda, penganugerahan gelar dan piagam, atraksi menari dan menyanyi, atraksi pengobatan, dan penutupan. 17)Pakaian yang digunakan adalah pakaian baju batik papua, celana panjang

yang dibalut dengan kain timor atau kain cita, dan hiasan manik-manik khas suku Moi. Sehingga dengan pakaian tersebut dapat mengurai tanggapan negatif bagi orang yang belum memahaminya, selain itu nilai kesakralannya masih terjaga.

18) Makanan dimasak secara tradisional atau modern dengan aneka rasa dan bentuk makanan berbahan sagu dan umbi-umbian, artinya makanan dimasak dengan berbagai jenis makanan dengan bahan sagu dan umbi-umbian.

19)Penerangan yang digunakan menggunakan penerangan yang mampu mambantu dan menunjang belajar peserta didik, misalnya menggunakan lenterna, pelita, listrik, lampu senter, dan sejenisnya.

b. Pelatihan Pendidikan Adat Kambik

Pelatihan pendidikan adat kambik adalah pelatihan yang diadakan masyarakat suku Moi untuk memberi bekal pengetahuan dan tanggung jawab kepada generasi muda sebagai calon pejabat dewan adat dan lembaga masyarakat adat agar tidak keluar dari norma-norma, pranata-pranata, aturan-aturan, adat-istiadat, dan hukum adat suku Moi.

Peserta pelatihan pendidikan adat adalah:

1) Masyarakat yang menuhi persyaratan adat yang ditentukan oleh dewan adat.

2) Pengurus dewan adat yang belum mengikuti pendidikan.

3) Masyarakat yang akan menjadi calon pengurus dewan adat dan lembaga masyarakat adat sesuai dengan bidangnya masing-masing.

4) Diharapkan bisa diikuti oleh masyarakat di luar suku Moi yang berdiam dan bertempat tinggal di wilayah Malamoi, atas persetujuan dewan adat dan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Malamoi, dengan tujuan agar semua aturan, norma, pranata, adat-istiadat, hukum adat dan hukum normal dapat dipahami dan dipatuhi oleh masyarakat.

Bahan atau materi pelajaran pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan, artinya pelatihan dilaksanakan per bidang keahlian atau pengetahuan. Misalnya pelatihan hukum adat, hak ulayat, keterampilan, penyembuhan dan pengobatan

tradisional budaya suku Moi, rumah kambik, pengembangan budaya tari dan nyanyian rakyat suku Moi, dan lain lain.

Tempat pelatihan dilaksanakan berdasarkan kesepakatan para dewan adat dan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Malamoi yang difasilitasi oleh pemerintah. Dana pelaksanaan pelatihan berasal dari bantuan pemerintah atau sponsor yang peduli terhadap budaya daerah. Pelatihan pendidikan adat bertujuan menggali, memahami, membentuk kepemimpinan suku Moi, dan menyosialisasi-kan budaya Moi. Pemahaman masyarakat terhadap budaya Moi sangat berguna dalam menentukan pembangunan masa depan di wilayah Malamoi. Pelaksanaan model pelestarian pendidikan adat kambik dalam bentuk pendidikan dan pelatihan tersebut bekerja sama dengan masyarakat, lembaga masyarakat, dan pemerintah khususnya pemerintah daerah.

Dampak yang diharapkan dari model pelestarian dalam bentuk pendidikan adalah:

a. Setelah mengikuti pendidikan adat diharapkan masyarakat lebih mencintai dan menghargai budayanya sendiri.

b. Setelah mengikuti pendidikan masyarakat memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat dalam memahami dan menerapkan budaya di masyarakat. c. Setelah mengikuti pendidikan masyarakat akan mengetahui perilaku yang

baik dan perilaku yang tidak baik dalam bermasyarakat.

d. Pendidikan adat mampu menciptakan keahlian seseorang berdasarkan minat dan bakatnya.

5.5.3 Model Pelestarian dalam Bentuk Pembuatan Hutan Lindung

Model pelestarian dalam bentuk pembuatan hutan lindung yang ditawarkan adalah model pelestarian membuat hutan lindung yang di dalamnya berisi replika atau duplikasi pendidikan adat kambik. Namun pelestarian ini berkaitan dengan masalah pengadaan hutan dan perencanaan ruang Kabupaten Sorong.

Model pelestarian pendidikan adat yang ditawarkan adalah membuat replika pendidikan adat kambik, dibuat di dalam hutan lindung, dengan menciptakan suasana seperti dalam pendidikan adat. Di dalam hutan lindung tersebut dibangun rumah-rumah kambik, tumbuhan obat yang diajarkan dalam pendidikan adat kambik, dan membangun tempat rekreasi yang nyaman bagi pengunjungnya.

Hutan lindung yang menjadi duplikasi pendidikan adat kambik tersebut menjadi hutan ritus, hutan obat, hutan ilmiah, dan hutan rekreasi.

a. Hutan ritus peninggalan budaya pendidikan adat kambik yang mengandung pengetahuan perjalanan sejarah pendidikan adat kambik dan kekayaan budaya suku Moi.

b. Hutan obat masyarakat karena hutan tersebut terdapat tumbuhan obat dan pengolahan obat herbal yang diajarkan dalam pendidikan adat kambik yang dipadu dengan pengolahan secara modern, sehingga hutan tersebut menjadi apotik hidup yang luas, dan tempat pengobatan secara tradisional menurut adat suku Moi.

c. Hutan ilmiah, karena hutan tersebut terdapat tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia, perlu digali, diteliti, dan diolah untuk kebutuhan masyarakat.

d. Hutan rekreasi, karena hutan tersebut menjadi alternatif bagi orang yang ingin berekreasi di tempat yang nyaman, dan berbeda dari tempat rekreasi di tempat lain.

Contoh model pelestarian dengan membuat hutan lindung seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.18 Denah Hutan Lindung

Musium budaya suku Moi Lab. Obat herbal klinik JALAN MASUK

KebuL sagu daL KebuL umbi-umbiaL

KebuL sagu daL KebuL umbi-umbiaL

JALAN

PelatihaL keterampilaL daL peLjualaL asesoris WaruLg-waruLg makaL

daL aLeka oleh-oleh makaLaL khas peLdidikaL adat kambik

Kolam reLaLg

Area bermaiL

Area parkir

sekretariat

Area hutaL obat daL

Dokumen terkait