• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KESEHATAN

Dalam dokumen 01.Buku pedoman pembinaan UKS 2019 (Halaman 38-44)

Trias UKS/M dan Strata

A. PENDIDIKAN KESEHATAN

Pendidikan kesehatan adalah upaya yang diberikan berupa bimbingan dan atau tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek kesehatan pribadi (fisik, mental dan sosial) agar kepribadiannya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.

1. Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik:

Memiliki adab, sopan santun dan akhlak mulia dalam kehidupan a.

sehari-hari sesuai dengan prinsip karakter etika ketimuran;

Memiliki pengetahuan tentang kesehatan, termasuk perilaku b.

hidup bersih dan sehat;

Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip dan pola c.

hidup bersih dan sehat;

Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan d.

dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan;

Memiliki Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan e.

sehari-hari;

Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan f.

berat badan secara harmonis (proporsional);

Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan g.

penyakit dalam kehidupan sehari-hari;

Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar (narkoba, h.

miras, alkohol dan zat adiktif serta gaya hidup tidak sehat).

2. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui:

a. Kegiatan Kurikuler

Pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat dilakukan melalui kegiatan kurikuler, yaitu melalui pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran, sesuai kurikulum yang berlaku untuk setiap jenjang yang dapat diintegrasikan ke semua mata pelajaran khususnya Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Agama.

1) Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal

Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan melalui

pengenalan, pembangkit minat, dan penanaman kebiasaan hidup sehat, mencakup:

Kebersihan dan kesehatan pribadi;

a)

Kebersihan dan kerapihan lingkungan;

b)

Makanan dan minuman sehat;

c)

Pembiasaan sopan dan santun d)

Cuci tangan pakai sabun;

e)

Penggunaan jamban sehat;

f)

Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah;

g)

Pemberantasan jentik nyamuk;

h)

Pemantauan berat badan secara teratur;

i)

Membuang sampah pada tempatnya;

j)

Etika batuk dan bersin;

k)

Kebersihan gigi dan mulut l)

2) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan, mencakup:

Tidak merokok;

a)

Cuci tangan pakai sabun;

b)

Konsumsi minuman dan makanan sehat;

c)

Penggunaan jamban sehat;

d)

Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah;

e)

Pemberantasan jentik nyamuk;

f)

Pemantauan berat badan secara teratur;

g)

Membuang sampah pada tempatnya;

h)

Etika batuk dan bersin;

i)

Pengelolaan kebersihan saat menstruasi;

j)

Kebersihan gigi dan mulut;

k)

Mengenal bahaya narkoba dan miras;

l)

Pemahaman tentang Kesegaran Jasmani.

m)

Mengenal cara P3K dan P3P n)

Mengenal pentingnya imunisasi o)

Mengenal pentingnya sarapan pagi p)

Mengenal bahaya penyakit diare, DBD dan influenza q)

Menjaga kebersihan pribadi r)

Mengenal makanan sehat s)

Menjaga kebersihan lingkungan, sekolah dan rumah t)

3) Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan hidup bersih dan sehat, terutama melalui pemahaman konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat, mencakup:

Tidak merokok;

a)

Cuci tangan pakai sabun;

b)

Konsumsi minuman dan makanan sehat;

c)

Penggunaan jamban sehat;

d)

Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah;

e)

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN);

f)

Pemantauan berat badan dan tinggi badan secara teratur;

g)

Membuang sampah pada tempatnya;

h)

Etika batuk dan bersin;

i)

Pengelolaan kebersihan saat menstruasi;

j)

Kebersihan reproduksi;

k)

Kebersihan gigi dan mulut l)

Bahaya narkoba dan miras;

m)

Bahaya HIV/AIDS;

n)

Memahami bahaya penyakit menular;

o)

Memahami bahaya seks bebas;

p)

Pemahaman Tentang Kesegaran Jasmani;

q)

Perundungan (

r) bullying).

4) Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/

Madrasah Aliyah

Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, terutama melalui peningkatan pemahaman dan konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat sehingga mempunyai kemampuan untuk menularkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, mencakup:

Tidak merokok;

a)

Cuci tangan pakai sabun;

b)

Konsumsi minuman dan makanan sehat;

c)

Penggunaan jamban sehat;

d)

Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah;

e)

Pemberantasan jentik nyamuk;

f)

Pemantauan berat badan dan tinggi badan secara teratur;

g)

Membuang sampah pada tempatnya;

h)

Etika batuk dan bersin;

i)

Pengelolaan kebersihan saat menstruasi;

j)

Kebersihan gigi dan mulut;

k)

Bahaya narkoba dan miras;

l)

Bahaya HIV/AIDS dan seks bebas;

m)

Kebersihan reproduksi;

n)

Memahami dan menghindari penyakit menular;

o)

Pemahaman tentang kesegaran jasmani;

p)

Perundungan (

q) bullying).

Pada Sekolah Kejuruan yang banyak menggunakan mesin-mesin, peralatan tenaga listrik/elektronika bahan kimia untuk pelaksanaan praktek di bengkel sekolah dapat mengakibatkan risiko atau bahaya kecelakaan bagi peserta didik. Untuk itu perlu ditanamkan sikap hidup yang selalu mengutamakan keselamatan kerja. Sehingga pendidikan kesehatan untuk Sekolah Kejuruan harus ditekankan juga kepada pendidikan keamanan dan keselamatan kerja.

5) Sekolah Luar Biasa

Pendidikan kesehatan pada SDLB, SMPLB dan SMALB dilaksanakan sesuai dengan kurikulum, materi, maupun metode pengajarannya disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat kemampuan peserta didik, tingkat kemampuan guru serta situasi dan kondisi sekolah, peserta didik, sarana, dan fasilitas pedidikan yang tersedia.

6) Boarding School

Pelaksanaan UKS/M di boarding school/pesantren terintegrasi dengan pemondokan dan asrama.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan.

Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara lain:

Wisata siswa;

1)

Kemah (Persami);

2)

Ceramah, diskusi, simulasi, bermain peran

3) dan talkshow;

Lomba-lomba;

4)

Bimbingan hidup sehat;

5)

Apotek hidup;

6)

Kebun sekolah;

7)

Kerja bakti;

8)

Majalah dinding;

9)

Pramuka;

10)

Piket sekolah;

11)

Radio UKS;

12)

Area promosi kesehatan;

13)

Rumah sehat;

14)

Palang Merah Remaja;

15)

Group

16) / kelompok keagamaan;

Bulletin/warta UKS/M;

17)

Workshop UKS OSIS.

18) Catatan:

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mempunyai peranan yang besar dalam pelaksanaan program UKS/M yang dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler pada jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/

MA. Dalam pelaksanaan program UKS/M, OSIS dapat mengamati adanya masalah yang berkaitan dengan kesehatan, melaporkannya kepada guru Pembina OSIS, secara bersama-sama melaksanakan penanggulangannya berdasarkan konsep 7K.

3. Pendekatan dan Metode a. Pendekatan

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan pendidikan kesehatan antara lain:

1) pendekatan individual;

2) pendekatan kelompok;

a) kelompok kelas;

b) kelompok bebas;

c) lingkungan keluarga;

d) teman sebaya.

Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara optimal, dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual a.

peserta didik;

Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan peran aktif peserta b.

didik;

Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat;

c.

Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk d.

upaya alih teknologi;

Memperhatikan kebutuhan dan kemampuan sekolah;

e.

Mengikuti/memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan f.

dan teknologi;

Dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan g.

kepribadian dan akhlak mulia.

b. Metode

Dalam proses belajar-mengajar guru dan pembina dapat menggunakan metode:

Belajar kelompok;

1)

Kerja kelompok/penugasan;

2)

Diskusi;

3)

Belajar perorangan;

4)

Pemberian tugas;

5)

Pemeriksaan langsung;

6)

Karyawisata;

7)

Bermain peran;

8)

Ceramah;

9)

Demonstrasi;

10)

Tanya jawab;

11)

Simulasi;

12)

Dramatisasi;

13)

Bimbingan (konseling)

14) ; dan

Role playing.

15)

Dalam dokumen 01.Buku pedoman pembinaan UKS 2019 (Halaman 38-44)

Dokumen terkait