• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. LANDASAN TEORI

2) Pendidikan Nonformal

Menurut Coombs (1973), pendidikan nonformal adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara sistematis dan terorganisasi di luar sistem persekolahan secara mandiri. Pendidikan ini bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan oleh peserta didik.82

3) Informal

Menurut Coombs (1973), pendidikan informal adalah proses belajar yang dilakukan seseorang seumur hidupnya dari pengalaman hidup orang di sekitarnya. Dari lingkungan hidup (keluarga, tetangga, media massa) seseorang bisa memperoleh pengalaman sehingga ia mendapat nilai, sikap, keterampilan dan pengetahuan.83

80 Umar Tirtarahardja dan S.L.La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta : PT Asdi Mahasatya,2008), Hlm 164

81

Sudjana, Pendidikan Nonformal (Wawasan, Sejarah Perkembangan, Filsafat, Teori Pendukung,

Asas) (Bandung : Falah Production,2004), Hlm 22 82 Sudjana, Op.cit, Hlm 22

46

c. Pengertian Pondok Pesantren

Pondok Pesantren terdiri dari dua kata, yaitu : pondok dan pesantren. Pondok merupakan kata serapan dari bahasa Arab “Al-Funduq”yang berarti Hotel, penginapan, pesanggrahan, dan penginapan sementara bagi orang yang bepergian. Kata Al-Funduq disebut dengan “pondok” dalam Tradisi Jawa dan Pasundan untuk menyebut asrama setempat belajar.84 Menurut Achmad Mudlor, penyandingan kata pondok dan pesantren dipopulerkan oleh kalangan barat dan akademis pada masa Belanda. Menurut Umar Faruq, kata pondok disandingkan dengan pesantren karena suatu kebiasaan, karena pondok banyak digunakan untuk menyebut lembaga agama.85

Pesantren secara etimologi dapat diartikan dan dihubungkan dengan beberapa kata. Pesantren berasal dari kata santri dengan tambahan awalan pe- dan akhiran -an, yang berarti “tempat tinggal santri”. 86 Pada masyarakat Jawa, pesantren diidentikkan dengan padepokan, yang di dalamnya terdapat perumahan untuk tempat tinggal santri, yang terdiri dari kamar yang dipetak-petak seperti asrama.87 Padepokan sebagai sebutan awal tempat mengaji, kemudian diubah menjadi pe-santri-an, pesantren.88

84 Umar Faruq.Ayo Mondok Biar Keren. (Lamongan : Media Grafika Printing,2016), Hlm 65

85

Ibid, Hlm 65

86 Samsul Nizar,Op.cit, Hlm 87

87 Umar Faruq, Ibid, Hlm 69

47

Pesantren menurut KH.Abdurrohman Wahid (Gus Dur) adalah a place where santri live (tempat dimana santri tinggal), mereka yang berada disana mengalami suatu kondisi totalitas.89

Pesantren menurut Steenbrink adalah pendidikan yang bentuk dan sistemnya berasal dari India, sistem ini digunakan untuk pendidikan dan pengajaran agama Hindu sebelum Islam menyebar di pulau Jawa. Setelah Islam masuk dan tersebar di Pulau Jawa, sistem tersebut kemudian diambil oleh Islam.90

Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang memiliki ciri khas tertentu dan berbeda dengaan lembaga pendidikan lainnya karena menyelenggarakan sistem pendidikan dan pengajaran agama.91

Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengembangkan potensi santri secara integral dan efisien melalui kegiatan yang dimonitoring dan disupervisi selama 24 jam dengan pola pondokan.92

Pesantren adalah tempat santri menuntut ilmu dan mengembangkan potensinya di lembaga pendidikan yang mengajarkan keagamaan dan berbeda dengan lembaga lain. Pesantren memiliki kegiatan sistematis selama 24 jam dibawah naungan ustadz/ah/ kiai.

89 Umar Faruq, Op.cit, Hlm 70

90

Samsul Nizar, Op.cit, Hlm 87

91 Ibid

92 Irwan Abdullah, dkk (ed), Agama Pendidikan Islam dan Tanggung Jawab Pesantren,

48

d. Tujuan Pendidikan Pesantren

Pengajaran dan pendidikan ajaran Islam di pesantren pada dasarnya bertujuan untuk Ibadah, demi mencari ridho Allah SWT, waktu belajar tak terbatas, santri dididik menjadi mukmin sejati, punya integritas yang kukuh, mandiri dan mempunyai kualitas intelektual. Diharapkan santri mampu menjadi panutan di masyarakat, menyiarkan dakwah Islam dan menyebarluaskan citra nilai budaya pesantren dengan ikhlas.93

Menurut Mastuhu tujuan pendidikan pesantren, diantaranya94 : 1) Memiliki kebijaksanaan menurut ajaran Islam

2) Memiliki kebebasan yang terpimpin 3) Berkemampuan mengatur diri sendiri 4) Memiliki rasa kebersamaan yang tinggi 5) Menghormati Orang tua dan guru 6) Cinta kepada ilmu

7) Mandiri

8) Kesederhanaan

e. Elemen Pesantren

Pesantren memiliki 5 elemen yang membedakannya dengan lembaga pendidikan lain, kelima elemen tersebut adalah :

1) Pondok

Pondok adalah asrama tempat para santri tinggal dan belajar bersama dengan dibimbing langsung oleh kiai. Setiap pondok pesantren memiliki

93 Samsul Nizar, Op.cit, Hlm 91-92

94 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007), Hlm 201-202

49

bangunan yang beebeda dari segi kualitas maupun kelengkapan. Walaupun bangunan pondok berbeda, namun tradisi pesantren yang menempatkan kiai sebagai pihak yang memiliki wewenang dan kekuasaan mutlak dalam pengelolaan dan pembangunan pondok.95

2) Masjid

Masjid merupakan unsur dasar yang harus dimiliki pesantren, karena masjid merupakan tempat yang ideal kegiatan pembelajaran, seperti tempat mengajarkan tata cara ibadah, pengajaran kitab Islam dan kegiatan kemasyarakatan. 96

3) Pengajaran Kitab-kitab Klasik

Pengajaran kitab klasik memiliki beberapa metode, diantaranya : a) Metode Sorogan

Cara belajar dimana santri menghadap kiai atau beberapa santri yang masih pada tigkat dasar.

b) Metode wetonan atau bandongan

Cara belajar mengajar dimana kiai mengajar dengan sistem ceramah pada kelompok yang lebih besar pada waktu-waktu tertentu setelah shubuh dan Isya‟

c) Metode musyawarah

95 Samsul Nizar, Ibid, Hlm 92

50

Sistem belajar sepperti seminar, dimana santri berperan aktif membahas masalah yang berhubungan dengan kitab-kitab yang pernah dipelajarinya.

4) Santri

Santri adalah orang yang menuntut ilmu di pondok pesantren. Santri ada 2 macam, yairu santri mukim dan kalong. Santri mukim adalah santri yang tinggal di dalam pondok yang disediakan pesantren. Santri kalong adalah santri yang tinggal di luar kompleks pesantren, baik yang tinggal di rumah sendiri maupun di rumah-rumah penduduk.97

5) Kiai

Kiai adalah pendiri dan pemilik pesantren, memiliki santri atau murid, dan mengabdikan hidupnya untuk agama dan masyarakat98

f. Pola Perubahan Pesantren

Apabila dilihat dari pola perubahan, pertumbuhan dan perkembangan pesantren, maka pola perubahannya adalah sebagai berikut :99

1) Pesantren yang hanya terdiri dari masjid dan rumah kiai. Pesantren ini merupakan pesantren yang paling sederhana. Kiai menggunakan masjid sebagai tempat belajar mengajar, santri kiai hanya berasal dari daerah sekitar.

97

Samsul Nizar, Op.cit, Hlm 95

98 Karel A. Steenbrink, Pesantren Madrasah Sekolah : Pendidikan Islam dalam kurun modern, , (Jakarta : LP3ES, 1996), dalam Samsul Nizar, Hlm 128.

51

2) Pesantren yang terdiri dari masjid, rumah kiai dan pondok atau asrama. Pola pesantren ini sudah menyediakan pondok bagi santri yang berasal dari daerah yang jauh.

3) Pesantren yang didirikan dan masjid, rumah kiai, pondok atau asrama, madrasah. Pada model pesantren ini siswa menuntut ilmu di dua tempat, yaitu di pondok pesantren dan di madrasah.

4) Pesantren yang telah berubah kelembagaannya yang terdiri dari masjid, rumah kiai, pondok atau asrama, madrasah dan tempat keterampilan. 5) Pesantren yang telah berubah kelembagaannya yang terdiri dari masjid,

rumah kiai, pondok atau asrama, madrasah dan tempat keterampilan ditambah dengan Universitas, gedung pertemuan, olahraga dan sekolah umum.

Dokumen terkait