• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola pendidikan Orang Tua dalam Menanamkan Nilai-Nilai Kewirausahaan kepada Anak melalui pembuatan tahu dan

PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

B. Hasil Penelitian

1. Pola pendidikan Orang Tua dalam Menanamkan Nilai-Nilai Kewirausahaan kepada Anak melalui pembuatan tahu dan

tempe

Berdasarkan observasi di Desa wlingi khususnya Lingkungan Nangkan, di desa tersebut tahu dan tempe sudah menjadi mata pencaharian penduduk, usaha ini sudah ada sejak dahulu kala yang turun menurun dari nenek moyang masyarakat. Sehingga dapat di katakan usaha ini merupakan usaha yang berdiri dalam satu keluarga yang kemudian membuat persaingan antar keluarga dalam satu Lingkungan Desa.

Cita-cita orang tua yang ada di Desa Wlingi Lingkungan Nangkan adalah anak-anaknya bisa mengembangkan potensi diri mereka sendiri kususnya dalam pembuatan tahu dan tempe,. Untuk itu, selain memang mencari penghasilan, anak-anak memang menjadi prioritas utama orang

tua sebagai penerus usaha orang tua. sehingga para oraang tua memiliki trik masing-masing untuk membantu anak dalam menggeluti usaha ini. Yang dulunya para orang tua tidak memiliki keinginan agar anaknya masuk untuk menggeluti usaha ini, namun setelah melihat perkembangan zaman dan prospek ke depan yang menjanjikan sehingga membuat para orang tua berfikir ulang sehingga berharap anaknya dapat menggelutinya. Selain itu juga sebagai upaya melestarian budaya Desa sebagai Desa mandiri yang mampu berdiri sendiri sebagai Desa yang memproduksi tahu dan tempe. Faktor-faktor yang mendukung pun banyak pihak.

Faktor pendukung pola pendidikan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan kewirausahaan pada anak sesuai dengan objek penelitian, maka dapat di dukung oleh tiga aspek, yaitu:

a. Peran dari Pemerintah/Perangkat Desa

Peran pemerintah dalam membantu masyarakat lewat pengadaan pelatihan yang di adakan oleh pemerintah sebagai bentuk membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi desa, yang di bantu oleh pihak UMKM dan Koperasi.

Seperti yang di jelaskan oleh Kepala Desa Wlingi Bapak Dwi Irianto yaitu sebagai berikut:

“…Pemerintah Desa dan Kabupaten bekerjasama memberikan pelatihan setiap tahunnya kepada masyarakat Desa yang di selenggarakaan di dinas UMKM dan Koperasi, serta kadang kala di daerah Kecamatan-Kecamatan. Selain itu pemerintah juga memberikan bantuan dana untuk mensuport masyarakat yang mau

membangun wirausaha. Semua itu dilakukan sebagai bentuk harapan pemerintah agar nantinya masyarakat mampu untuk hidup mandiri sesuai dengan apa yang di harapkan oleh pemerintah pusat dalam mengatasi pengangguran”.47

Gambar 4.2

Bersama Bapak Dwi Irianto

Di lihat dari paparan dari wawancara bersama Kepala Desa di atas bisa disimpulkan bahwasannya Usaha pembuatan tahu dan tempe disini sangat di dukung langsung oleh perangkat Desa dan pemerintah Kabupaten. Selama ini Tahu dan Tempe sebagai Icon Desa yang perlu dilestarikan oleh anak-anak,orang tua maupun pemerintah yang harapannya nanti dapat sebagai pendobrak masyarakat, bukan hanya itu harapannya orang tua nantinya lebih semangat lagi dalam melestarikan usaha ini serta lebih bersemangat lagi dalam bekerja dan mengajari sang agar dapat hidup mandiri. Dan harapannya lagi desa ini dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam kemandiriannya.

47 Wawancara dengan Bapak Dwi Irianto, Kepala Desa Wlingi, pada 24 Agustus 2017, pukul 10.00 WIB

b. Peran Langsung dari Orang tua

Peran langsung orang tua sangatlah penting dalam upaya pembentukan mental sang anak. Seperti kutipan wawancara dengan bapak sugeng sebagai berikut :

Yang saya inginkan anak saya meneruskan usaha ini mas, karena ini sangat penting karna semua ini adalaah warisan keluarga.48

Berdasarkan kutipan wawancara dengan salah satu orang tua pembuat tempe bapak sugeng, peran langsung beliau dalam mengajari sang anak harapanya sang anak dapat menjadi semangat karena orang tua sebagai motor utama yang mengajari sang anak. Selain itu rasa kewajiban orang tua yang harus menjaga budaya keluarga agar tidak punah merupakan juga faktor utama orang tua.

Melihat pernyataan orang tua memang dirasa sangat penting mengajari anak-anaknya dalam pembuatan tahu dan tempe menjadi usaha keluarga tersebut. Tujuannya adalah agar bisa mengembangkan potensi Desa ini kelak. Untuk itu, orang tua memang sangat mengupayakan agar anak mereka bisa belajar tentang berwirausaha melalui keterampilan membuat tahu dan tempe tersebut.

Selain itu keinginan orang tua agar anak-anak dapat hidup lebih baik daripada dirinya yang juga merupakan factor orang tua

ingin anaknya mau meneruskan usaha ini dan dapat hidup mandiri tanpa bergantung dengan orang lain.

c. Kemauan Sang Anak

Dalam upaya melestarikan budaya lokal atau daerah jika tidak di imbangi oleh pihak yang bersangkutan dalam meneruskan budaya atau warisan tersebut dirasa kuranglah sempurna. Untuk itu kemauan sang anak sangatlah penting dalam upaya menunjang melestarikan budaya tersebut. Berdasarkan wawancara dengan bapak sugeng yang beliau merupakan anak dari bapak sujito sebagai berikut :

“…pembuatan tempe yang saya geluti ini sudah ada sejak saya kecil dulu. Begitu pula orang tua saya mengajari saya dulu dari kecil mas. Meskipun saya tahu bahwa niat orang tua dulu menggeluti usaha ini untuk menghidupi keluarga. Akan tetapi karna saya mau belajar kepada orang tua saya dulu akhirnya saya dapat meneruskan usahanya sampai saat ini. Begitu pula harapan saya nanti usaha yang saya geluti dapat di teruskan oleh anak-anak saya. Alhamdulillahnya anak saya mau belajar meskipun sedikit demi sedikit karena mengingat anak saya yang masih sekolah dasar”.49

Dari kutipan di atas dapat di ketahui pak sugeng yang sekaligus mempunyai usaha ini dulunya memang memiliki kemauan keras untuk belajar berwirausaha bersama keluarganya. Sekarang harapan pak sugeng semangat tersebut dapat terturun kepada anknya. Sehingga dalam usaha menurunkan semangat

49 Wawancara dengan Bapak Sugeng,Anak sekaligus orang tua dari pengusaha tempe, pada 26 Agustus 2017, pukul 10.30 WIB

tersebut banyak upaya yang di lakukan setiap orang tua kepada anknya, salah satu jalannya dengaan menanamkan nilai-nilai kewirausahaan sejak dini pada anak.

Gambar 4.3

Bapak Sugeng dan Orang tua beliau

Sehingga berdasarkan semua uraian di atas dapat di ambil garis bawah, bahwasannya semua saling mensuport dalam upaya melestarikan budaya yang menjadi icon desa. Selain itu pola pendidikan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai pada anak juga sangat di pengaruhi oleh semua aspek yang bersangkutan antara lain Pemerintah daerah,orangtua serta kemauan sang anak.

2. Nilai-Nilai Kewirausahaan Yang Ditanamkan Orang Tua