• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

2. Pendidikan Profesi Guru

a. Pengertian Profesi Guru

Menurut Uno (2007:15) guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang

pendidikan. Sedangkan menurut Suparlan (2006:31) bahwa guru memiliki tugas yang paling sulit, karena pekerjaannya membuat peserta didik memahami, Suparlan membedakan pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih secara terminologis akademis sebagai berikut:

1) Mendidik

Dalam mendidik, guru lebih berperan sebagai panutan yang memiliki nilai moral dan agama yang patut ditiru dan diteladan siswa. Sikap dan perilaku guru baik di dalam maupun di luar kelas secara tidak langsung merupakan alat pendidikan yang akan membentuk kepribadian siswa di masa mendatang. Contoh dan keteladanan dalam bersikap dan berperilaku, berbudi pekerti luhur, dan berakhlak mulia seperti jujur, tekun, mau belajar, amanah, sosial, dan sopan santun terhadap sesama menjadi bahan ajar yang akan ditiru oleh siswanya.

2) Membimbing

Dalam membimbing, guru diharapkan memiliki kemampuan untuk membimbing siswa, memberikan dorongan psikologis agar siswa dapat menepikan faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mengganggu proses pembelajaran di dalam dan di luar sekolah, serta memberikan arahan dan pembinaan karir siswa sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa.

3) Mengajar

Dalam mengajar, guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu yang diampu untuk ditransfer kepada siswa. Guru harus menguasai materi, menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar dan menentukan alat evaluasi yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, aspek-aspek manajemen kelas, dan dasar-dasar pendidikan.

4) Melatih

Dalam melatih, guru diharapkan memberikan banyak kesempatan pada siswa untuk menerapkan konsep atau teori dalam praktik yang akan digunakan langsung dalam kehidupan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk mempraktikkan berbagai jenis keterampilan yang mereka butuhkan.

Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu kompleknya, maka profesi ini memerlukan persyaratan antara lain dikemukakan sebagai berikut (Usman Uzer, 1995:15):

1) Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.

2) Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.

4) Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya.

5) Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. (Drs. Moh. Ahli, 1985).

Menurut Nurdin (Sudarman, 2008:101), profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang mensyaratkan persiapan spesialisasi akademik dalam waktu yang relatif lama di perguruan tinggi, baik dalam bidang sosial, eksakta maupun seni, dan pekerjaan itu lebih bersifat mental intelektual daripada fisik manual, yang dalam mekanisme kerjanya dikuasai oleh kode etik. Sedangkan pekerjaan profesional adalah pekerjaan yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan pelatihan, semakin tinggi tingkat pendidikan yang harus dipenuhinya, maka semakin tinggi pula derajat profesi yang diembannya. Tinggi rendahnya pengakuan profesioanalisme sangat bergantung kepada keahlian dan tingkat pendidikan yang ditempuh. b. Pengertian Pendidikan Profesi Guru

Menurut UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Dengan demikian maka Pendidikan Profesi Guru (PPG) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk lulusan S1 Kependidikan dan S1/D-IV non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru agar mereka dapat menjadi

guru yang profesional serta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU No. 14/2005) pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

d. Tujuan Pendidikan Profesi Guru (PPG)

Mengacu pada UU No. 20/2003 Pasal 3, tujuan umum program PPG adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan tujuan khusus program PPG seperti yang tercantum dalam Permendiknas No 8 Tahun 2009 Pasal 2 adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik, serta melakukan penelitian, dan mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.

e. Kurikulum Pendidikan Profesi Guru

Menurut Panduan PPG, dalam menyusun kurikulum PPG perlu diperhatikan kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 10

UU no 14/2005 tentang Guru dan Dosen, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Namun demikian pengelompokan kompetensi ini tidak dapat dijadikan sebagai pengelompokan mata kuliah, oleh karena kompetensi ini merupakan hasil akhir dari proses pendidikan, dan kompetensi-kompetensi itu dapat tertampung dalam beberapa mata kuliah, misalnya mata kuliah pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa indonesia, dan bahasa inggris dapat menampung kompetensi kepribadian dan sosial.

Dengan demikian dalam penyusunan kurikulum PPG kompetensi yang ingin dicapai dapat disederhanakan menjadi kompetensi akademik dan kompetensi profesional. Kompetensi akademik adalah seluruh bekal yang bersifat basis keilmuan dari kegiatan mendidik yang akan diaplikasikan secara otentik dalam melaksanakan tugas keprofesionalan di lapangan. Sedangkan kompetensi profesional adalah seluruh kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip keilmuan dalam praktik nyata di sekolah yang memiliki struktur, yang terdiri atas orientasi, latihan terbimbing, latihan mandiri, mengatasi masalah-masalah belajar siswa, dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan non mengajar yang terjadi di sekolah.

Pada program PPG untuk lulusan S-1 kependidikan perlu diberikan mata kuliah bidang studi dalam bentuk subject specific

pedagogy (pendidikan bidang studi) dan program pengalaman lapangan (PPL) kependidikan, sedangkan pada program PPG pasca S1/D-IV Non kependidikan diberikan mata kuliah mengenai kompetensi akademik pendidikan (pedagogik), bidang studi dalam bentuk subject specific pedagogy (pendidikan bidang studi), dan latihan mengajar atau program pangalaman lapangan (PPL). Hasil analisis itu dapat dikemukakan seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Analisis Kompetensi Lulusan 1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan

No Kompetensi Lulusan S-1 Kependidikan

Lulusan S-1/D-IV Non kependidikan

1 Akademik Telah menguasai konsep dan landasan kependidikan Memahami peserta

didik dengan baik

Telah menguasai bidang studi dan mampu mengemas bidang studi untuk pembelajaran Telah menguasai pengetahuan tentang pembelajaran dan segala aspeknya Belum menguasai konsep dan landasan kependidikan Belum memahami peserta didik karena tidak diprogramkan dalam pembelajaran Telah menguasai bidang studi secara mendalam tetapi belum mampu mengemas bidang studi untuk pembelajaran Belum menguasai pengetahuan tentang pembelajaran dan segala aspeknya 2 Profesional Telah memiliki

kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan segala aspeknya Belum memiliki kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran karena tidak diprogramkan

walaupun belum sempurna

dalam

pembelajarannya Berdasarkan perbedaan kompetensi lulusan S-1 kependidikan dan S-1 /D-IV Non kependidikan tersebut dilakukan kajian kurikulum yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Kerangka Kurikulum untuk Lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan

Program Pendidikan Profesi Guru No Kompetensi Lulusan S-1

Kependidikan

Lulusan S-1/D-IV Non kependidikan

1 Akademik Pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy)

Kajian tentang teori pendidikan dan pembelajaran Kajian tentang peserta didik Pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy) Pembentukan kompetensi

kepribadian pendidik 2 Profesional PPL kependidikan PPL kependidikan

f. Persyaratan Pendidikan Profesi Guru

Adapun persyaratan calon peserta PPG adalah sebagai berikut (Tn, 2010 dalam http://sakobere.blogspot.com/2010/04/dibuka-kesem atan-pendidikan-profesi.html) [10 April 2010]:

1) Memiliki kualifikasi akademik minimal S.1/D.IV yang dibuktikan dengan fotocopy ijazah yang dilegalisasi oleh Perguruan Tinggi

(apabila Perguruan Tinggi jauh dari lokasi guru dapat dilegalisasi oleh kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan kabupaten/kota). 2) Guru TK/SD/SMP/SMK/SLB baik guru PNS maupun guru bukan

PNS yang mengajar di sekolah negeri atau swasta dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala sekolah.

3) Guru bukan PNS adalah guru tetap yayasan dengan masa kerja minimal 5 tahun, dan memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).

4) Usia maksimum 50 tahun.

5) Diijinkan oleh kepala sekolah dibuktikan dengan Surat Ijin Belajar dan diketahui oleh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota.

6) Tidak ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala sekolah.

7) Biaya PPG bagi guru dalam jabatan dibebankan pada para peserta. 8) Tunduk pada peraturan tentang pelaksanaan PPG bagi guru dalam

jabatan.

Dokumen terkait