• Tidak ada hasil yang ditemukan

24 Selain itu, terdapat beberapa komponen yang terlibat dalam tindak pidana prostitusi online antara lain, Mucikari, mucikari adalah induk bagi perempuan lacur atau germo. Namun, pemahaman masyarakat secara luas adalah orang yang berperan sebagai pengasuh, perantara, dan pemilik pekerjaan seks komersial (PSK) dan mucikari berperan sebagai penghubung kedua belah pihak. Mucikari juga biasanya amat dominan dalam mengatur hubungan ini.

Selain dari mucikari terdapat pula pekerja seks komersial (PSK), seseorang yang menjual jasanya untuk melakukan hubungan sesksual untuk mendapatkan uang atau disebut pelacur dan Pengguna jasa PSK, pihak pengguna jasa merupakan gabungan dari dua kata yaitu pengguna dan jasa. Pengguna merupakan orang yang menggunakan sesuatu, sedangkan jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.43

Dalam Undang-undang ITE (informasi dan transaksi elektronik), prostitusi online bagi pelaku prostitusi dituntut paling lama 6 tahun penjara dan denda paling banyak 1 M, sedangkan dalam hukuman pidana Islam masing-masing pelaku termasuk ke dalam jarimah yang berbeda, mucikari masuk kedalam jarima ta’zir, sedangkan PSK dan pengguna jasa termasuk ke dalam jarimah zina. Sedangkan prostitusi online secara umum pidana Islam termasuk ke dalam jarimah ta’zir.44

C. Penegakan Hukum Dan Unsur-Unsur Penegakan Hukum

25 pemerintahan dan kekuasaan. Sedangkan menurut Vinogradoff, hukum adalah seperangkat aturan yang diadakan dan dilaksanakan oleh suatu masyarakat dengan menghormati kebijakan dan pelaksanaan kekuasaan atas setiap manusia dan barang.45

Perlunya suatu penegakan hukum (law enforcement), pentingnya suatu hukum difungsikan, tidak lain adalah untuk mewujudkan tujuan-tujuan hukum bagi kemanusiaan, hukum difungsikan bila tujuan hukum bagi kemanusiaan tidak terwujud dalam kehidupan nyata. Pandangan Mochtar Kusumadja, disebut sebagai teori campuran (mixed theory). Inti dari teori ini merupakan tujuan pokok hukum harus menciptakan keadilan ketertiban dan tercapainya keadilan.

Sedangkan menurut Soerojo Wignjodipoero yang menyatakan bahwa tujuan hukum diorientasikan pada dua sasaran, yaitu sasaran utama dengan tujuan keadilan dan tujuan kedua adalah ke faedahan atau kegunaan. Acmad Ali, membagi teori tujuan hukum di samping keadilan, kemanfaatan dan kepastian, dengan terminologi ajaran hukum konvensional dan ajaran hukum modern dengan tujuan prioritas.46

Penegakan hukum sebagai suatu proses, pada hakikatnya merupakan penerapan diskresi yang menyangkut membuat keputusan yang tidak secara ketat diatur oleh kaidah hukum, akan tetapi mempunyai unsur penilaian pribadi.

Secara konsepsional, inti dari penegakan hukum terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai di dalam kaidah-kaidah yang mantap dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup, konsepsi yang mempunyai dasar filosofis tersebut memerlukan penjelasan lebih lanjut sehingga akan tampak lebih konkrit.

45 Abdul Manan, Aspek-Aspek Pengubahan Hukum, (Jakarta, Kencana Prenadan Media, Cet Ke-3, 2005), hlm.1-2.

46 Salle, Sistem Hukum Dan Penegakan Hukum, (Makassar: Social Politic Genius(Sign), Cet ke-1, 2020), hlm. 18.

26 Penegakan hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan-keinginan hukum menjadi kenyataan. Yang disebut keinginan-keinginan hukum disini tidak lain adalah pikiran-pikiran badan pembuatan Undang-Undang yang dirumuskan dalam peraturan hukum. Peraturan hukum itu perumusan pemikiran pembuat hukum yang dituangkan dalam peraturan hukum itu dijalankan.

Penegakan hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia, agar kepentingan manusia terlindungi. Hukum harus dilaksanakan, pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara normal, damai tetapi dapat terjadi juga karena pelanggaran hukum. Dalam hal ini hukum yang telah dilanggar harus ditegakkan melalui penegakan hukum inilah hukum itu menjadi kenyataan.47

Sistem penegakan hukum tidak hanya diperlukan dalam rangka mengimbangi sistem hukum, melainkan diperlukan dalam hubungan dengan sifat-sifat hukum, komponen-komponen yang terkandung di dalam hukum, fungsi atau sarana yang dapat dibebankan kepada hukum dan lain-lainnya, yang kesemuanya berkaitan dengan teori-teori hukum yang sedang dikembangkan.

Secara singkat penegakan hukum dikatakan penegakan hukum itu merupakan suatu sistem proses. Penegakan hukum mempunyai dua arti yaitu:

a. Dalam arti sempit, penegakan hukum adalah menjalankan hukum oleh polisi, sebagai pengertian umum yang mudah bagi orang yang awam tentang hukum.

b. Penegakan hukum dalam arti luas, adalah semua orang yang menjalankan hukum baik badan-badan resmi yang menjalankan atas membentuk hukum

47 SN, Sholawati, BAB III Tinjauan Umum Tentang Penegakan Hukum, 2016, hlm.

47-48. Diakses melalui

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&url=http://ejournal.uajy.ac.id/1916/3/HK11430 2.pdf&ved=2ahUKEwj_9CAroP0AhUlqksFHasxA7cQFnoECCsQAQ&usg=AOvVaw3m6m4Z 2ysk63cPrdq5NNCP, Tanggal 2 November 2021

27 maupun setiap orang yang bersangkutan dengan proses berjalannya hukum.48

Bentuk penegakan hukum terhadap setiap pelanggaran yang terjadi dalam masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

a. Penegakan hukum dengan cara represif, yaang memiliki arti penegakan hukum dilakukan dengan cara sarana penal yang disebut juga sebagai sistem peradilan pidana (ciminal justice sytstem).

b. Penegakan hukum dengan cara preventif, penegakan hukum dilakukan dengan cara pencegahan dan menghindari sarana penal.

c. Penegakan hukum dengan cara pandangan masyarakat, penegakan hukum dilakukan dengan cara membentuk cara pandang masyarakat terhadap pelanggaran yang terjadi dengan memberikan sosialisai hukum.49

2. Unsur-unsur penegakan hukum

Dalam menegakan hukum ada tiga unsur yang selalu harus diperhatikan, antara lain:

1. Kepastian hukum (rechtssicherheit), merupakan perlindungan yustisiabel terhadap tindakan sewenang-wenang, yang berarti seseorang akan dapat memperoleh sesuatu yang diharapakan dalam keadaan tertentu. Adanya kepastian hukum masyarakat akan lebih tertib.

2. Kemanfaatan (zweckmassigkeit), bertujuan untuk memberikan kemanfaatan untuk manusia dan masyarakat itu sendiri, karena pada dasarnya hukum adalah untuk manusia itu sendiri. Maka dalam

48 Prima Suhardi Putra, Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Dengan Kekerasan Yang Dilakukan Oleh Anak Pelajar Sekolah Di Bawah Umur Di Wilayah Hukum Polres Metro Jakarta Selatan, Univeristas Sebelas Maret, Surakarta, 2008, [Skripsi], hlm. 31-32.

Diakses melalui https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/8654/MjE0Nzk=penegakan- hukum-terhadap-tindak-pidana-dengn-kekerasan-yang–dilakukan-oleh-anak-pelajar-sekolah-di-bawah-umur-di-wilayah-hukum-polres-metro-Jakarta-selatan-abstrak.pdf, Tanggal 2 November 2021

49 Dijan Widijowati, Pengantar Ilmu Hukum, (Jogjakarta: ANDI OFFSET,2018), Hlm.

283

28 penegakan hukum harus memberikan manfaan atau kegunaan bagi masyarakat.

3. Keadilan (gerechtigkeit), dalam pelaksanaan penegakan hukum harus adil baik secara komutatif maupun secara distributif. Keadilan sendiri merupakan kesamaan hak untuk semua orang di depan pengadilan.50 Selain unsur-unsur dari penegakan hukum, adapula faktor yang mempengaruhi penegakan hukum antara lain:/

1. Faktor hukumnya yakni Undang-Undang. Dapat di lihat dari peraturan perundang-undangan di buat oleh pemerintah dengan menerapkan dampak positif yang bakal didapatkan dari penegakan hukum.

2. Faktor penegakan hukum yakni pihak yang membentuk dan melaksanakan hukum, istilah penegakan hukum memuat tentang mereka yang secara langsung maupun tidak langsung kontribusi di bidang penegakan hukum, seperti di bidang kehakiman, kejaksaan, kepolisian, kepengacaraan dan pemasyarakatan.

3. Faktor sarana dan fasilitas yang mendukung penegakan hukum, pengurusan suatu perkara tergantung pada sumber daya yag telah dibagikan, program pencegahan dan pemberantasan tindak pidana, pada pencegahan dan penanganan tindak pidana prostitusi yang terjadi melalui alat komunikasi.

Penegakan hukum sendiri tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya fasilitas tertentu yang ikut serta dalam pelaksanaannya.

4. Faktor masyarakat yakni lingkungan di mana hukum tersebut dalam fungsi maupun diterapkan, penegakan hukum sendiri berawal dari masyarakaat dengan tujuan untuk memperoleh kedamaian di dalam masyarakat itu sendiri.

50 Rahman Syamsuddin & Ismail Aris, Merajut Hukum Di Indonesia, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014), Hlm. 69-70

29 5. Faktor budaya ialah sebagai hasil karya cipta rasa yang di dasari pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup, biasanya sistem hukum pada dasarnya meliputi nilai-nilai yang melandasi hukum yang berlaku untuk pelaksana hukum maupun pencari keadilan.51

Dokumen terkait