• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

B. Penelitan yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Agustina dalam skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Kredit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk” pada tahun 2014. Metode

38

analisis yang digunakan yaitu analisis Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Dan Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penggunaan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan

Non Performing Loan (NPL) sebagai variabel independennya. Sedangkan

perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, variabel independennya menggunakan DPK, Inflasi (Faktor Eksternal), CAR dan Efisiensi (Faktor Kinerja) dan NPL(Faktor Risiko), sedangkan dalam penelitian ini menggunakan variabel Spread tingkat suku bunga, CAR, NPL, NIM, dan BOPO. Selain itu, perbedaan lainnya yaitu terletak pada subjek yang diteliti. Penelitian sebelumnya menggunakan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai subjek penelitian, sedangkan penelitian ini menggunakan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Mira Daelawati, Rustam Hidayat, dan Dwiatmanto dalam jurnal dengan judul “Analisis Pengaruh ROA, CAR, NPL, dan LDR terhadap Perkembangan Kredit Perbankan (Studi pada Sepuluh Bank Ternama di Indonesia)” pada tahun 2012. Metode analisis yang digunakan yaitu model regresi berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa CAR tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap perkembangan kredit. Dan variabel NPL berpengaruh negatif dan

39

signifikan terhadap perkembangan kredit. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama menggunakan variabel Capital

Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Loan (NPL). Perbedaannya

yaitu terletak pada variabel lain yang digunakan. Penelitian sebelumnya juga menggunakan variabel Return on Assets (ROA) dan Loan to Deposit

Ratio (LDR) sebagai variabel independen, sedangkan penelitian ini

menggunakan Spread tingkat suku bunga, NIM, dan BOPO.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Iseh Trimulyanti dalam Skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Internal terhadap Pertumbuhan Penyaluran Kredit (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat Kota Semarang Periode 2009-2012)” pada tahun 2013. Metode analisis yang digunakan yaitu model regresi berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu variabel independen yang digunakan yaitu CAR. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian yang diambil penelitian sebelumnya menggunakan Bank Perkreditan Rakyat Kota Semarang Periode 2009-2012, sedangkan penelitian ini mengambil data di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Susanto dalam skripsi dengan judul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Kredit pada Bank Campuran di Indonesia Periode 2010-2015” pada tahun 2016. Metode yang analisis yang digunakan yaitu model regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap

40

pertumbuhan kredit. Sedangkan CAR berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Dan Beban Operasional/ Pendapatan Operasional (BOPO) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu adanya penggunaan Non Performing Loan (NPL) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Beban Operasional/ Pendapatan Operasional (BOPO) sebagai variabel independen. Sedangkan perbedaannya yaitu subjek penelitian yang diambil, penelitian terdahulu menggunakan kelompok bank campuran yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) periode 2010-2015.subjek penelitiannya, sedangkan penelitian ini menggunkan Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Rina Sartika Utami dalam skripsi dengan judul penelitian “Pengaruh Faktor-Faktor Internal Bank terhadap Pertumbuhan Penyaluran Kredit Perbankan (Studi pada Bank Umum Konvensional di Indonesia)” pada tahun 2014. Metode analisis yang digunakan yaitu model regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa NPL dan NIM berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit. Sedangkan CAR dan BOPO berpengaruh positif terhadap pertumbuhan penyaluran kredit perbankan. Persamaan penelitian ini dengan yang sebelumnya yaitu penggunaan NPL, CAR, NPL dan BOPO sebagai variabel independen. Perbedaannya yaitu tahun penelitian yang digunakan, penelitian sebelumnya meneliti bank pada tahun 2011-2012, sedangkan penelitian ini menggunakan data pada tahun 2013-2015.

41

6. Penelitian yang dilakukan oleh Isnurhadi, Irina Kartika, dan H.M.A Rasyid Hs. Umrie dalam Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya dengan judul penelitian “Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Pertumbuhan Pinjaman Usaha Kecil dan Menengah Bank Pembangunan Daerah” pada tahun 2015. Metode analisis yang digunakan yaitu model regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan kredit UMKM Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Sedangkan NIM berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kredit UMKM Bank Pembangunan Daerah di Indonesia. Persamaan penelitian ini dengan yang sebelumnya yaitu penggunaan NPL dan NIM sebagai variabel independen. Sedangkan perbedaannya yaitu subjek penelitian yang diambil, penelitian terdahulu menggunakan Bank Pembangunan Daerah di Indonesia periode 2011-2013 sebagai subjek penelitiannya. Sedangkan penelitian ini menggunkan Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Lintang Rahmadhani dalam skripsi dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh CAR, Pertumbuhan DPK, Pertumbuhan Simpanan dari Bank Lain dan Suku Bunga SBI terhadap Pertumbuhan Kredit (Studi Kasus pada Bank Umum Konvensional yang terdaftar di BEI Periode 2006-2010)” pada tahun 2011. Metode analisis yang digunakan yaitu model regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap

42

pertumbuhan kredit. Persamaan penelitian ini dengan yang sebelumnya yaitu penggunaan CAR sebagai variabel independen. Sedangkan perbedaannya yaitu subjek penelitian yang diambil, penelitian terdahulu menggunakan Bank Umum Konvensional periode 2006-2010 sebagai subjek penelitiannya. Sedangkan penelitian ini menggunkan Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Tatum Blaise Pua Tan dalam jurnal dengan judul penelitian “Determinants of Credit Growth and Interest Margins in

the Philippines and Asia” pada tahun 2012. Metode analisis yang

digunakan yaitu model regresi linier berganda. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa NIM berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Persamaan penelitian ini dengan yang sebelumnya yaitu penggunaan NIM sebagai variabel independen. Sedangkan perbedaannya yaitu subjek penelitian yang diambil, penelitian terdahulu menggunakan Bank di Filipina sebagai subjek penelitiannya. Sedangkan penelitian ini menggunkan Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

43 C. Kerangka Berpikir

Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu :

1. Pengaruh Spread Tingkat Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Kredit Bank di Indonesia

Spread tingkat suku bunga erat kaitannya dengan penyaluran kredit.

Hal ini dikarenakan, dalam menjalankan usahanya tentunya bank mengharapkan tingkat keuntungan yang tinggi. Keuntungan tersebut sebagian besar diperoleh dari selisih antara tingkat bunga pinjaman dan tingkat bunga simpanan atau biasa disebut dengan Spread. Tentunya keuntungan ini akan semakin besar apabila kredit yang disalurkan juga semakin besar nilainya dan selisih antara tingkat bunga pinjaman dan simpanan juga tinggi. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa Spread berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kredit bank di Indonesia. 2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pertumbuhan

Kredit Bank di Indonesia

Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kecukupan modal yang dimiliki bank. Semakin tinggi CAR maka kemampuan bank untuk memenuhi kebutuhan modal juga semakin baik. Semakin besar modal yang dimiliki suatu bank, maka bank akan mampu memberikan pinjaman kepada debitor dalam jumlah yang besar. Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kredit bank di Indonesia.

44

3. Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Pertumbuhan Kredit Bank di Indonesia

Non Permorming Loan atau biasa disebut dengan kredit bermasalah

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan pelunasan kredit oleh debitur. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin tinggi NPL maka semakin besar risiko kredit yang ditanggung oleh bank. Besarnya NPL menjadi salah satu penyebab sulitnya perbankan dalam menyalurkan kredit. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan kredit bank di Indonesia.

4. Pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Pertumbuhan Kredit Bank di Indonesia

Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang menunjukkan

pendapatan bunga bersih dari rata-rata aset produktif yang dimiliki bank. Aktivitas perbankan yang memiliki kontribusi besar dalam menyumbang pendapatan adalah dari penyaluran kredit. Rasio NIM dapat digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengelola aktiva produktifnya dalam bentuk kredit untuk mendapatkan bunga. Sehingga semakin tinggi

Net Interest Margin (NIM) menunjukkan semakin tinggi kredit yang

disalurkan kepada masyarakat. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa NIM berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Kredit Bank di Indonesia.

45

5. Pengaruh Beban Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Pertumbuhan Kredit Bank di Indonesia

Rasio Beban Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO) digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Jika rasio BOPO menurun artinya bank tersebut berhasil mendistribusikan biaya operasional untuk mendapatkan pendapatan. Sebaliknya jika BOPO meningkat, mengindikasikan bahwa bank tersebut kurang mampu menggunakan biaya operasional untuk mendapatkan pendapatan. Kegiatan operasional bank untuk mendapatkan pendapatan yaitu salah satunya dengan menyalurkan kredit. Ketika penyaluran kredit meningkat, otomatis pendapatan bunga akan ikut menigkat pula. Pendapatan bunga (pendapatan operasional) yang tinggi dapat menyebabkan rasio BOPO semakin kecil. Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan kredit bank di Indonesia.

6. Pengaruh Spread Tingkat Suku Bunga, Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Beban Operasional pada Pendapatan Operasional (BOPO), dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Pertumbuhan Kredit Bank di Indonesia

Spread merupakan selisah antara suku bunga pinjaman dan

simpanan, yang akan menentukan keuntungan suatu bank. Apabila keuntungan semakin besar maka diharapkan bank akan menyalurkan kredit dalam jumlah yang besar pula. CAR merupakan rasio untuk

46

mengukur tingkat kecukupan modal. Maka semakin tinggi CAR, maka bank akan mampu menyalurkan kredit kepada debitor dalam jumlah yang besar. Dan NPL mencerminkan risiko kredit yang dimiliki bank, semakin tinggi NPL akan menyebabkan bank sulit untuk menyalurkan kredit. BOPO menunjukkan seberapa efisien bank dalam menggunakan biaya operasionalnya untuk mendapatkan pendapatan. Semakin tinggi BOPO maka mengindikasikan bahwa bank tersebut kurang efisien, karena penyaluran kredit menurun. Sedangkan NIM merupakana rasio untuk mengetahui Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Spread tingkat suku bunga, CAR dan NPL secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan kredit bank di Indonesia.

Dokumen terkait