• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

B. Rekomendasi 1. Bagi Sekolah

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini belum terungkap tentang kompetensi pedagogis dan kompetensi akademis guru seni budaya, khususnya kompetensi guru seni tari. Selain itu juga penelitian ini pun belum menyentuh aspek kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru seni budaya. Untuk itu disarankan kepada para peneliti lain yang mempunyai minat meneliti bidang seni budaya, untuk meneliti hal tersebut, sehingga dapat terungkap keterkaitan semua aspek kompetensi. Dengan demikian dapat diketahui, bidang seni dan masalah utama apa yang perlu mendapat perhatian untuk pengembang-annya, baik sarana, sumber daya manusia, maupun pendukung terkait lainnya.

C. Keterbatasan

Keterbatasan-keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian tentang ”Menumbuhkan Rasa Percaya Diri melalui Pendekatan

Peer lessons dalam Pembelajaran Seni Tari pada Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 1 Cianjur” dilakukan melalui proses pengamatan dan wawancara terbatas dengan beberapa siswa. Faktor subjektif hasil pengamatan relatif lebih besar, sehingga hasil pengamatan ini perlu diimbangi dengan hasil wawancara sebagai upaya triangulasi. Dengan demikian, aspek subjektivitas hasil penelitian dapat dikurangi.

2. Teori-teori tentang penerapan pembelajaran peer lessons dan perkembang-an kepercayaperkembang-an diri (self confidence) yperkembang-ang dikemukakperkembang-an oleh para ahli sangatlah banyak dan masing-masing memiliki kekuatan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini hanya mengambil salah satu dari banyaknya teori-teori tersebut sebagai dasar, sehingga ada aspek lain yang tidak dapat terakomodasi yang mengakibatkan terdapatnya unsur tertentu yang luput dari pengamatan. Oleh karena itu, pada kisi-kisi penelitian dicantumkan landasan teori yang digunakan dalam penelitian bagi setiap unsur yang diteliti sebagai bentuk operasionalisasi variabel. 3. Penelitian ini hanya menjangkau 28 siswa kelas VIII-C SMP Negeri 1

Cianjur yang melaksanakan proses pembelajaran berkreasi seni tari pada kompetensi dasar ”mengeksplorasi pola lantai gerak tari

berpasang-an/kelompok Nusantara”. Hal ini disebabkan oleh bentuk penelitian yang dilakukan merupakan penelitian atas proses pembelajaran dengan subjek yang terbatas. Dengan demikian, tidak ada jaminan bahwa kesimpulan hasil penelitian ini dapat diterapkan di tempat lain.

Asmara, T. 2007. Efektivitas Bimbingan Kelompok dengan Teknik Peer Group dalam Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas III A di SMP Mardisiswa 1 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Tersedia pada: http://digilib. unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH3fc7/f1e4f4fc.dir/doc.p df(diakses24 Nopember2011).

Astuti dan Nani E. 2001. Pendidikan Luar Biasa di Sekolah Umum. Bandung: CV Pendawa.

Budiningarti, C. 1998. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Burns,R.B. 1979.TheSelfConcept, London: Longman Book.

Damon, W., and Phelps, E. 1989. "Critical Distinctions Among Three

Approaches." In Peer Interaction, Problem-Solving, And Cognition: Multidisciplinary Perspectives, edited by N. M. Webb. New York:

Pergamon Press.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004: Mata Pelajaran

Pendidikan Seni. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Standar Isi: Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Seni Budaya. Jakarta: Badan Standar

Nasional Pendidikan.

Dorns, C.J.I.G.M. 1994. Sekolah: Mengajar atau Mendidik. Jakarta: Kanisius. Fasikhah, S.S. 1994. Peranan Kompetensi Sosial Pada T.L Koping Remaja Akhir.

Tesis. Yogyakarta. Program P.S UGM Yogyakarta.

Gaustad, J. "Peer and Cross-Age Tutoring." ERIC Digest 79. Eugene, OR: ERIC Clearinghouse on Educational Management, March 1993.

Hannula, Markku S., Maijala, Hanna & Pehkonen, Erkki. 2004. Development Of

Understanding And Selfconfidence In Mathematics; Grades 5–8. Finland: Department of Teacher Education, University of Turku,

Herpratiwi. 2006. Prestasi Belajar. Tersedia pada: http:/digilid.itb.ac.id/gdl.php (diakses12Agustus 2009).

Hidajat, Robby. 2005. Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang: Banjar Seni Gantar Gumelar.

Hendra Surya. 2010. Rahasia Membuat Anak Cerdas dan Manusia Unggul. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Delta Kappa Educational Foundation.

Ibadah, M. 2009. Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri melalui Bimbingan dan Konseling Islami. Tersedia pada: http://webcache.googleusercontent. com/search?q=cache:Q4q1atnVX4J:digilib.unnes.ac.id

(diakses17September 2009).

Ibrahim, Muslimin. dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa. Johnson, D.W., Johnson, R.T., & Holubec, E.J. 1986. Circles of learning:

Cooperation in the classroom. Edina, MN: Interaction Book Company.

Johnson, D.W., & Johnson, R.T. 1987. Learning together and alone: Cooperative,

competitive, and individualistic. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

Jurdak, M. 2009. Toward Equity in Quality in Mathematics Education. New York: Springer Science+Business Media, LI.C.

Kusmayadi. 2007. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa. Tersedia pada: http://www.lazuardi-gis.net/Article(diakses24 Nopember2011)

Lasitosari, D. 2007. Keefektifan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan

Kepercayaan Diri Siswa yang Tidak Naik Kelas. Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/index/assoc/HASH01d6/42a881b5.di r/doc.pdf (diakses 16 September 2009).

Lauster, P. 1978. The Personality Test. London: Pan Books. Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Molloy, A. 2010. Coach Your Self Mimpi Tercapai, Target Terpenuhi. (Terjemahan Retnadi Nur’aini dari ASPIRATIONS: 8 Easy Steps to Coach Yourself to Succes). Jakarta: Raih Asa Sukses.

Naurah. 2008. Perbedaan Konsep Diri antara Siswa Pria dan Siswa Wanita pada

SMU Muhammadiyah Yogyakarta. Tersedia: http://bpgupg.go.id/index.php? view=article&id=141%3. Diakses 16 Februari 2012.

Nazir, Moch. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nurdadi. 2005. ”Pemdidikan Apresiasi Seni untuk Pemupukan Kecerdasan Emosional dan Spiritual”. Makalah pada Seminar Pendiidkan Apresiasi Seni Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nur Ghufron & Rini R.S. 2011. Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

ability in mathematics matter? Teaching Mathematics and its Applications. Oxford University Press on behalf of The Institute of

Mathematics and its Applications.

Preston, D.L. 2007. 365 Steps to Self-Confidence. UK: How To Books Ltd.

Pusat Kurikulum. 2003. Layanan Profesional Pendidikan Seni. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Rakhmat, J.1993.Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja RosdaKarya.

Ramadhan, T. 2008. “Underachiever” (Online). Tersedia pada: http://tarmizi. wordpress.com/2008/11/19/underachiever. (diakses 24 Nopember 2011). Read, Herbert. 1966. Education Through Art. New York: Trident Press.

Ridwan, I. 2008. Hubungan antara Rasa Percaya Diri dan Aktivitas Berorganisasi

dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Skripsi. Tersedia: http://digilib.uns.ac.id/abstrakpdf_3431 (diakses

20 Agustus 2011).

Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Saranson, I. G. 1993. Abnormal Psychology The Problem of Maladaptive

Behavior. New Jersey: Prentice Hall.

Silberman, Mel L. 2009. Active Learning. Yogyakarta: YAPPENDIS.

Singarimbun, Masri, dan Effendi. 2003. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Stahl, Robert J. 1994. The Essential Elements of Cooperative Learning in the

Classroom. Bloomington IN: ERIC Clearinghouse for Social

Studies/Social Science Education.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Suhardita, Kadek. 2011. Efektivitas Penggunaan Teknik Permainan dalam Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen pada Sekolah Menengah Atas Laboratorium (Percontohan) UPI Bandung Tahun Ajaran 2010/2011).

Tesis Program Studi Psikologi Pendidikan. Online. Tersedia pada http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/author/kadek-suhardita.

koranbanten.com/2008/03/18/membentuk-rasa-percaya-diri/ (diakses 12 September2011).

Surya. M. 1978. Pengantar Psikologi Perkembangan. Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung: FIP IKIP.

Syamsudin, A. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Taylor, R. 2009. Worklife: Mengembangkan Kepercayaan Diri. Jakarta: Divisi

Penerbit Erlangga.

Uzer, M.U. 1996. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Widoyoko, S.E.P. 2009. Strategi Membangun Rasa Percaya Diri. Tersedia

pada: http://www.um-pwr.ac.id/web/artikel/345 (diakses 15 September 2011).

Widyarini, Yuni. 2011. Upaya Meningkatkan Percaya Diri dalam Menari melalui

Metode Rangsang Musik bagi Anak TK di TK Hj. Isriati Baiturrahman 2 Islamic Centre Semarang. Tesis Pendidikan Seni Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Online. Tersedia pada http://125.161.190.253/lontar//file?file=digital/tesis/46-07-124.pdf.

Diakses tanggal 17 April 2012.

Zaini, Hisyam; Munthe, Bermaug; dan Sekar Ayu. 2009. Strategi Pembelajaran

Aktif, Yogyakarta: CTSD.

Zimmerman, Barry J., Bonner, Sebastian, & Kovach, Robert. 1996. Developing

self-regulated learners: Beyond achievement to self-efficacy. Washington,

Dokumen terkait