• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.11Bentuk Penelitian

Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Assosiatif dalam bentuk hubungan Kausal (sebab akibat), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya dengan menggunakan wawancara langsung melalui alat bantu kuesioner kepada responden untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Adapun hubungan sebab akibat yang akan diteliti adalah pengaruh retailing mix yang terdiri dari lokasi, produk, harga, promosi, suasana toko, dan pelayanan ritel terhadap keputusan pembelian konsumen pada gerai Alfamart MU City Medan.

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei yang berusaha untuk mengetahui bagaimana pengaruh retailing mix terhadap keputusan pembelian konsumen gerai Alfamart MU City Medan.

3.12Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di gerai Alfamart MU City Medan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa gerai Alfamart MU City Medan ini memiliki prospek yang cukup besar dengan kehadirannya yang berada ditengah pemukiman masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari awal bulan April sampai dengan bulan Juni 2016.

3.13Populasi Dan Sampel

3.3.3 Populasi Dan Sampel

Menurut Sinulingga (2011:167), “Populasi adalah keseluruhan anggota atau kelompok objek yang dikenakan investigasi oleh peneliti”, sedangkan sampel adalah sebuah himpunan bagian (subset) dari populasi”.

Pada penelitian ini jumlah populasi sulit untuk diketahui (unidentified),menurut Supramono dan Haryanto (2003:62) alternatif formula yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified) yaitu:

n= Keterangan:

N : jumlah sampel

Z∝ : nilai standar normal yang besarnya tergantung ∝ P : estimator proporsi populasi

Q : 1-p

D : penyimpangan yang ditolerir

Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

n=

Melalui perhitungan ini didapatkan jumlah sampel sebesar 96,04 orang, untuk memudahkan penelitian maka jumlah sampel yang akan digunakan adalah 100 orang.

3.3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling, karena tidak diketahui secara pasti seberapa besar jumlah populasi yang ada. Pada teknik ini semua anggota populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian. Jenis teknik probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara mencari objek yang akan di teliti. Objek yang kebetulan bertemu pada saat pengumpulan data dan sesuai untuk diteliti, maka dapat dijadikan sebagai sampel penelitian (Jogiyanto, 2004:76).

3.14Hipotesis

1) H₀: Variabel Lokasi tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Hₐ: Variabel Lokasi memiliki pengaruhterhadap Keputusan Pembelian 2) H₀: Variabel Produk tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Hₐ: Variabel Produk memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian 3) H₀: Variabel Harga tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Hₐ: Variabel Harga memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian 4) H₀: Variabel Promosi tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

5) H₀: Variabel Suasana Toko tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Hₐ: Variabel Suasana Toko memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian

6) H₀: Variabel Pelayanan tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Hₐ: Variabel Pelayanan memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian

7) H₀: Bauran Pemasaran Ritel secara simultan tidak memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian

Hₐ: Bauran Pemasaran Ritel secara simultan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian

3.15Definisi Konsep

1 Menurut Setiadi (2003:415), Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

2 Menurut Utami (2010:85) mendefinisikan bahwa “Bauran Pemasaran ritel adalah kombinasi elemen-elemen produk, harga, lokasi, promosi, presentasi, atau tampilan untuk menjual barang dan jasa pada konsumen akhir yang menjadi pasar sasaran”.

3 Menurut Ma’ruf (2005:114), bauran ritel (retailing mix) terdiri dari lokasi, produk, harga, promosi, suasana toko, dan pelayanan.

2) Produk yang didefinisikan sebagai semua barang kebutuhan konsumen yang dijual di gerai/toko.

3) Harga yang didefinisikan sebagai pengorbanan riil dan material yang dianggap layak yang diberikan oleh pelanggan untuk memperoleh produk.

4) Promosi merupakan cara peritel untuk memberikan penjelasan yang menyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa

5) Atmosfer dalam gerai yang berkaitan dengan penampilan gerai/toko. 6) Pelayanan yang bertujuan untuk memfasilitasi para pembeli saat

mereka berbelanja di gerai.

3.16Definisi Operasional

Variabel yang dapat didefinisikan secara operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1 Variabel dependen (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dilambangkan dengan huruf Y. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y). 2 Variabel Independen (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Variabel terikat). Dilambangkan dengan huruf X. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Lokasi (X₁), Produk (X₂), Harga (X₃), Promosi (X₄), Suasana Toko (X₅), dan Pelayanan (X₆).

Tabel: 3.1 Operasional Variabel

NO Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator

Variabel Dependen

1 Keputusan Pembelian (Y)

Proses pemilihan apakah

melakukan pembelian atau tidak berdasarkan alternatif pilihan yang ada. • Mengenali kebutuhan • Pencarian informasi • Evaluasi alternatif • Keputusan pembelian • Perilaku pasca pembelian Variabel Independen

1 Lokasi (X₁) Tempat yang dipilih peritel untuk menawarkan produknya kepada konsumen.

• Aksesibilitas

• Keuntungan

secara lokasi sebagai pusat

• Memperkirak

permintaan untuk lokasi yang baru

2 Produk (X₂) Keseluruhan yang ditawarkan oleh peritel kepada konsumen untuk digunakan. • Variety • Width or Breath • Depth • Consistency • Balance 3 Harga (X₃) Sejumlah nilai (value) yang telah

ditetapkan peritel terhadap produk yang ditawarkannya kepada konsumen.

• Harga yang ditawarkan kompetitor (pesaing) • Sesuai dengan pasar sasaran

(terjangkau)

dagangan sesuai dengan kualitas produk

4 Promosi (X₄) Kegiatan yang dilakukan peritel dalam mengkomunikasikan kelebihan dari produk yang ditawarkannya agar konsumen tertarik berbelanja di gerai tersebut.

• Iklan

• Penjualan langsung • Promosi penjualan

5 Suasana Toko (X₅) Karakteristik dari sebuah gerai yang digunakan untuk

membangun citra dan menarik minat minat konsumen untuk berbelanja.

• Tata letak toko • Desain toko

6 Pelayanan (X₆) Kegiatan yang dilakukan peritel untuk memfasilitasi konsumen dalam berbelanja. • Ketanggapan • Kepastian • Empati • Keberwujudan • keandalan

3.17Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1 Pengumpulan Data Primer (Primary Data)

Pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang diperoleh langsung dari tempat penetilian, yang dilakukan dengan cara:

• Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis melalui daftar pertanyaan pada responden yang

terpilih, yakni kepada konsumen tentang pengaruh Retailing Mix terhadap keputusan pembelian pada gerai Alfamart MU City Medan. • Wawancara

Wawancara secara langsung dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dari peritel (Kepala toko gerai Alfamart MU City Medan), serta memperjelas jawaban dari kuesioner yang telah diisi oleh responden terpilih.

2 Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data) • Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku, karya ilmiah, dan pendapat para ahli yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

• Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan dan dokumen yang ada dilokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian.

3.18Teknik Pengukuran Skor

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:93).

Dengan menggunakan Skala Likert, maka variabel dalam penelitian ini dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Indikator yang terukur tersebut dapat dijadikan tolak ukur dalam pembuatan pertanyaan dan

pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Dalam penelitian ini, terdapat lima tipe alternatif instrumennya adalah sebagai berikut:

a. Untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 b. Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) : 2 c. Untuk pilihan jawaban Cukup Setuju (CS) : 3 d. Untuk pilihan jawaban Setuju (S) : 4 e. Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) : 5

3.19Teknik Analisis Data 3.9.3 Uji Instrumen

Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap daftar pertanyaan yang digunakan agar data yang akan dianalisis memiliki derajat ketepatan dan keyakinan yang lebih tinggi.

c. Uji Validitas

Menurut Juliandi (2013:79) Uji Validitas yakni dengan cara menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika instrumen benar atau valid maka hasil pengukuran kemungkinan akan benar.

Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Kriteria untuk menarik kesimpulan untuk menentukan valid tidaknya suatu instrumen adalah dengan

melihat probabilitas kesalahan dari korelasi. Nilai kesalahan hasil perhitungan dari SPSS tersebut dibandingkan dengan probabilitas kesalahan yang ditetapkan oleh peneliti yang disimbolkan dengan alpha (α). Valid atau tidaknya suatu instrumen dapat dilihat dari perbandingan Rtabel dengan Rhitung. Bila Rhitung>Rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid. Sebaliknya, bila Rhitung<Rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

d. Uji Reliabilitas

Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan oleh peneliti lain. Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penlitian memerlukan instrumen yang handal dan dapat dipercaya (Juliandi, 2013:83).

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Jika nilai koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha) > 0,6 maka instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang baik atau dengan kata lain instrumen yang di gunakan reliabel dan dapat dipercaya.

Uji Validitas dan Reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 22.0 for Windows.

Sebelum melakukan pengujian analisis regresi dan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Tujuan dari uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan nilai estimasi yang bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator) yang maksudnya adalah nilai estimanator yang terbaik, estiminator yang linear, dan estiminator yang tidak berbias. Oleh karena itu data-data yang digunakan terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka terdistribusi normal, dan jika Kolmogorov-Smirnov < 0,05 maka terdistribusi tidak normal.

e. Uji Multikolilieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independent variable). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel bebas, karena jika hal tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut tidak orthogonal atau terjadi kemiripan. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas bernilai nol.

Uji ini untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mendeteksi apakah terjadi masalah multikolinearitas dapat dketahui dengan Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas, yaitu: a) Mempunyai nilai VIF < 10

b) Mempunyai angka tolerance > 0,1

f. Uji Heterokedasitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varian data residual dari suatu pengamatan yang lain. Model yang baik adalah model yang tidak terjadi heterokedastisitas. Gejala heterokedastisitas dapat diuji dengan melihat grafik Scatterplot. Yang mendasari dalam pengambilan keputusan dalam uji heterokedastisitas adalah:

a) Jika pola tertentu seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik (poin-poin) menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.20Metode Analisis Data

3.10.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh retailing mix terhadap keputusan pembelian konsumen pada gerai Alfamart MU City Medan. Persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 (1) Keterangan:

Y : Keputusan Pembelian (dependen) a : Nilai Konstanta

X₁ : Lokasi (independen) X₂ : Produk (independen) X₃ : Harga (independen) X₄ : Promosi (independen) X₅ : Suasana Toko (independen) X₆ : Pelayanan (independen) b₁ : Koefisien regresi X₁ b₂ : Koefisien regresi X₂ b₃ : Koefisien regresi X₃ b₄ : Koefisien regresi X₄

b₅ : Koefisien regresi X₅ b₆ : Koefisien regresi X₆

Kemudian untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen maka dilakukan pengujian hipotesis penelitian terhadap variabel-variabel melalui pegujian hipotesis, yaitu Uji Parsial, Uji Simultan, dan Uji Koefisien Determinasi (R²).

3.10.4 Pengujian Hipotesis d. Uji Parsial (Uji T)

Uji t merupakan metode pengujian dalam statistik yang digunakan untuk menguji besarnya pengaruh semua variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Uji t dalam penelitian ini berguna untuk menguji apakah variabel lokasi(X₁), produk(X₂), harga(X₃), promosi(X₄), suasana toko(X₅), dan pelayanan(X₆) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) di gerai Alfamart MU CityMedan.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α = 5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika nilai signifikansi kurang dari satu atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima, yang berarti secara partial variabel lokasi (X₁), produk (X₂), harga (X₃), promosi (X₄), suasana toko (X₅), dan pelayanan (X₆) tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y).

b) Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak, yang berarti secara partial variabel lokasi (X₁), produk (X₂), harga (X₃), promosi (X₄), suasana toko (X₅), dan pelayanan (X₆) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y).

e. Uji Simultan (Uji F)

Uji F ini dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen secara simultan atau bersama-sama. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkatan signifikasi 0,05 (α = 5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a) Jika nilai signifikansi kurang dari satu atau sama dengan 0,05

maka hipotesis diterima, yang berarti secara bersama-sama variabel lokasi (X₁), produk (X₂), harga (X₃), promosi (X₄), suasana toko (X₅), dan pelayanan (X₆) berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen (Y).

b) Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak, yang berarti secara bersama-sama variabel lokasi (X₁), produk (X₂), harga (X₃), promosi (X₄), suasana toko (X₅), dan pelayanan (X₆) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen (Y).

f. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas yaitu retailing mixyang terdiri dari lokasi, produk, harga, promosi, suasana toko, dan pelayanan dalam menerangkan variabel terikat yakni keputusan pembelian konsumen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

a) Jika R² berkisar antara nol sampai dengan satu (0<R<1), maka variabel bebas (X) memberikan secara keseluruhan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (Y)

b) Jika R² = 0, maka kemampuan variabel bebas (X) dalam menjelaskan variabel terikat (Y) sangatlah terbatas.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.7 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.6 Sejarah Singkat Alfamart

Alfamart adalah sebuah brand minimarket peyedia kebutuhan hidup sehari-hari oleh PT. Sumber Alfaria trijaya,tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal berdirinya Alfamart, dengan mulainya usaha dagang rokok dan barang–barang konsumsi oleh DJOKO SUSANTO dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikanya dijual kepada PT.HM Sampoerna pada tahun 1989. Pada tahun 1994 struktur kepemilikan berubah menjadi (70%) dimiliki oleh PT.HM Sampoerna tbk dan (30%) dimiliki oleh PT.Sigmantara Alfindo (keluarga Djoko Susanto).

PT.Alfa Minimart Utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 Juli 1999, dengan pemegang saham PT.Alfa Retailindo,tbk sebesar (51%) dan PT.Lancar Distrindo sebesar sebesar (49%). PT.Alfa Minimart Utama (AMU) ini kemudian membuka Alfa Minimart pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi jalan Beringin Raya, Karawaci Tangerang. Pada tanggal 27 Juli 2002, PT HM Sampoerna tbk secara resmi merestrukturisasi kepemilikan sahamnya di PT.Alfa Retailindo yang semula (54,40%) dikurangi menjadi (23,4%). Disisi lain, perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan mulai mengarap serius pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui Alfa.

Pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan beralih ke PT. Sumber Alfaria Trijaya dengan pemegang saham PT.HM Sampoerna,tbk sebesar (70%) dan Sigmantara Alfindo sebesar (30%) kemudian pada 1 Januari 2003 nama Alfa Minimart diganti menjadi Alfamart. Pada tahun 2005 jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam 6 tahun. Awal tahun 2006 PT.HM Sampoerna,tbk menjual sahamnya, sehingga struktur kepemilikan menjadi PT. Sigmantara Alfindo (60%) dan PT.Cakrawala Mulia Prima (40%). Pertengahan 2007 Alfamart sebagai jaringan minimarket pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 untuk system manajemen mutu dengan jumlah gerai mencapai 2000 toko. Awal 2009 menjadi perusahaan public pada tanggal 15 Januari 2009 dibursa efek Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko.

Pada tahun 2013 gerai Alfamart membuka cabang baru di Jalan Jala Raya Komp. Medan Utara City Blok-B No 39-50 kelurahan Besar (Kampung Besar), Kecamatan Medan Labuhan. Gerai Alfamart yang sering disebut dengan gerai Alfamart MU City Medan ini memfokuskan strategi pelayanan agar meningkatkan penjualan, sehingga gerai Alfamart MU City ini merupakan gerai Alfamart dengan penjualan tertinggi Se-kota Medan. Gerai Alfamart MU City Medan ini sudah berdiri selama 3 tahun dengan perkembangan yang cukup signifikan. Salah satu perkembangannya adalah gerai Alfamart MU City Medan selalu mengalami peningkatan penjualan setiap tahunnya. Ini semua dikarenakan gerai Alfamart MU City Medan ini selalu memfokuskan

strategi pelayanan agar konsumen merasa puas dan tidak kecewa saat berbelanja di gerai Alfamart MU City Medan.

4.1.7 Visi, Misi, Motto, Dan Budaya Alfamart e. Visi Alfamart

Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global.

f.Misi Alfamart

1 Memberikan kepuasan kepada pelanggan yang terfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul

2 Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi 3 Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan

menumbuh kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha 4 Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan

terus bertumbuh serta bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya

g. Motto Alfamart

h. Budaya Alfamart

1 Integritas yang tinggi

2 Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik 3 Kualitas dan produktivitas yang tertinggi 4 Kerjasama team

5 Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik

4.1.8 Struktur Organisasi Alfamart

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Alfamart

4.1.9 Deskripsi tugas dan tanggung jawab

Chief of Store

Chief of store (COS) adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program kerja operasional toko dengan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk pencapaian target atau tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dengan sasaran kepuasan pelanggan. Adapun tugas dan tanggung jawab Chief of Store adalah:

a. Mengkoordinir semua aktivitas didalam memberikan pelayanan kepada semua pelanggan yang diarahkan untuk kepuasan pelanggan dan meningkatkan jumlah pelanggan di toko

b. Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional toko sesuai prosedur dan ketentuan lain yang berlaku

c. Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas operasional toko sehari-hari

d. Berkoordinasi/berhubungan dengan Area Coordinatoratau departemen lain sehubungan dengan masalah/program tertentu yang berkaitan dengan toko

e. Berkoordinasi dengan lingkungan/pejabat setempat f. Mengkoordinir dan mengelola bawahan

g. Memastikan pengoperasian dan perawatan mesin makanan dan minuman siap saji (Ready To Eat & Ready To Drink) berjalan sesuai ketentuan yang berlaku

h. Mengawasi dan memastikan bahwa stock opname (SO) berjalan sesuai prosedur dan ketentuan lain yang berlaku

i. Memastikan pencegahan dan penanggulangan barang rusak dan barang hilang sesuai target yang telah ditetapkan

j. Memastikan penyetoran uang hasil penjualan barang tepat jumlah dan waktunya

k. Memastikan toko, gudang, mess, dan lingkungan sekitar dalam keadaan bersih dan rapi

Assistant Chief Of Store

Assistant Chief Of Store(ACOS) adalah seseorang yang membantu Chief Of Store dalam pelaksanaan program kerja operasional toko sehari-hari, terima pendelegasian dari Chief Of Store tetapi tanggung jawab tetap pada Chief Of Store. Adapun tugas dan tanggung jawab Assistant Chief Of Store adalah membantu Chief Of Store dalam penerimaan pendelegasian tugas dengan cara:

a. Memastikan semua kerja sama promosi dengan supplier (block shelving, sewa gondola dsb) sesuai dengan petunjuk yang ada b. Mengkoordinir pemajangan (display) barang dagangan baik di

rak-rak penjualan ataupun gudang sesuai ketentuan yang berlaku c. Mengkoordinir dan memastikan sarana promosi terpasang sesuai

d. Mengkoordinir penerimaan barang dagangan dari DC/Supplier BKL

e. Mengkoordinir pengeluaran/retur barang dari toko ke DC/Supplier BKL

f. Menggantikan Chief Of Store apabila sedang off g. Menjaga dan merawat sarana promosi

Crew Strore

Crew adalah seseorang yang bertugas terlaksananya program toko yang telah ditentukan oleh Chief Of Store mengenai transaksi penjualan dan pembayaran, perlengkapan, kebersihan, dan pelayanan pada pelanggan. Adapun tugas dan tanggung jawab Crew adalah:

a. Melakukan pemajangan (display) barang dan pemenuhan dari gudang toko ke area penjualan toko sesuai ketentuan yang berlaku b. Menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar toko

c. Melakukan pencegahan dan pengawasan barang dagangan

d. Melakukan penurunan dan pemeriksaan barang dari DC sesuai ketentuan yang berlaku

e. Menginformasikan barang kosong kepada ACOS/COS f. Mempersiapkan sarana kerja yang diperlukan

g. Memberikan pelayanan kepada pelanggan

h. Menginformasikan dan menawarkan program promosi kepada pelanggan

i. Melayani penitipan barang bawaan milik pelanggan j. Melaksanakan keberaihan

k. Mempersiapkan barang-barang yang akan diretur l. Melakukan pembagian leaflet kepada pelanggan

m. Melakukan pemeriksaan label harga sesuai perubahan harga terbaru

n. Melakukan stock opname sesuai ketentuan yang berlaku

o. Mengoperasikan mesin makanan dan minuman siap saji (Ready To Eat & Ready To Drink)

p. Melakukan perawatan terhadap mesin makanan dan minuman siap saji (Ready To Eat & Ready To Drink)

4.1.10 Logo Alfamart

4.8 Deskripsi Responden Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden berdasarkan karakteristik jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan,dan pendapatan per bulan. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran umum responden sebagai objek penelitian. Adapun

Dokumen terkait