• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi

4.1 Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru kelas IV SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal yang mengelola kegiatan pembelajaran IPS materi Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Guru kelas IV di SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal berperan sebagai pengamat dibantu teman sejawat mahasiswa. Penelitian

tindakan kelas ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Siklus I dua pertemuan dan siklus II dua pertemuan. Pertemuan pertama siklus I berlangsung tanggal 25 April 2012. Pertemuan kedua siklus I tanggal 2 Mei 2012, sedangkan pertemuan pertama siklus II berlangung pada tanggal 12 Mei 2012 dan pertemuan kedua siklus II tanggal 19 Mei 2012.

Sebelum melaksanakan tindakan siklus I dan II, peneliti memberikan penjelasan kepada siswa bahwa kegiatan pembelajaran yang diterapkan merupakan kegiatan pembelajaran kelompok, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tahapan jigsaw meliputi: (1) pembentukan kelompok asal secara heterogen, (2) pembelajaran pada kelompok asal, (3) pembentukan kelompok ahli, (4) diskusi kelompok ahli, (5) diskusi kelompok asal, (6) diskusi kelas, (7) pemberian kuis, dan (8) pemberian penghargaan kelompok. Perlu diketahui bahwa dalam tahapan jigsaw, pemberian penghargaan berdasarkan pada perolehan rata-rata poin kemajuan yang diperoleh setiap siswa kemudian dikontribusikan pada nilai kelompok, sedangkan poin kemajuan diperoleh dari peningkatan skor dasar dengan skor kuis dari masing-masing siswa. Oleh karena itu, perlu ada skor dasar untuk memulai tahapan jigsaw. Selain tujuan pretes yang digunakan sebagai tes kemampuan awal siswa, hasil pretes juga digunakan sebagai skor dasar dalam tahapan jigsaw.

Peneliti juga menjelaskan bahwa dalam kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS tersebut dikerjakan secara individu di dalam kelompok asal, kemudian jawaban yang diperoleh didiskusikan dengan anggota kelompok ahli. Hasil diskusi kelompok ahli ditulis dalam lembar jawab LKS. Selanjutnya, hasil

diskusi tersebut disampaikan kepada anggota kelompok asal. Hal tersebut dilakukan agar siswa dapat bertukar informasi sehingga siswa dengan mudah dapat menemukan sendiri pengetahuannya. Selain itu, kegiatan tersebut secara tidak langsung melatih tanggung jawab siswa dan penerimaan perbedaan individu di dalam kelompoknya, sehingga terjalin hubungan saling ketergantungan positif yang berdampak positif pada terciptanya interaksi antarsiswa dalam persaingan yang sehat.

Kelompok yang sudah selesai dalam mengerjakan tugas diberi kesempatan untuk mempresentasikan jawaban di depan kelas, kemudian ditanggapi oleh kelompok lain. Selanjutnya, peneliti mengadakan konfirmasi untuk meluruskan kesalahpahaman siswa dan pengadaan kuis. Skor kuis dibandingkan dengan skor awal, sehingga diperoleh poin kemajuan. Akumulasi poin kemajuan tiap siswa menjadi rata-rata kelompok asal, kemudian dikualifikasi dengan kriteria penghargaan kelompok jigsaw. Penghargaan kelompok diberikan secara bertingkat yaitu sesuai dengan perolehan rata-rata nilai kelompok. Adapun kriteria penghargaan kelompok jigsaw dari kualifikasi tertinggi sampai dengan terendah meliputi kelompok super, hebat, dan baik. Dalam kegiatan pembelajaran kelompok, setiap siswa harus berperan aktif agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa dengan belajar kelompok dapat melatih siswa memiliki kemampuan berkomunikasi, berpendapat, dan bekerja sama, sehingga bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan bermasyarakat.

Pada subbab ini diuraikan tentang deskripsi data pelaksanaan tindakan siklus I dan II. Hasil penelitian ini meliputi hasil tes dan non tes. Hasil tes berupa

pretes, tes formatif, dan postes, sedangkan non tes berupa hasil angket dan data observasi terhadap aktivitas belajar siswa dan performansi guru.

Kegiatan pretes bertujuan untuk mengukur kemampuan awal siswa kelas IV SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal pada mata pelajaran IPS materi Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi, nilai pretes digunakan pula untuk skor dasar pada penerapan model jigsaw. Kegiatan pretes dilaksanakan pada tanggal 21 April 2012 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Pretes Siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPS Materi Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi

Kelas Interval Jumlah siswa Ketuntasan Belajar Jumlah Persentase Ketuntasan Belajar Ket. 23 - 34 1 3,03% 21 63,64% Belum tuntas 35 - 46 4 12,12% 47 - 58 14 42,42% 59 - 70 2 6,06% 71 - 82 5 15,15% 12 36,36% Tuntas 83 - 94 7 21,21% Rata-rata nilai 61,82

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, diperoleh rata-rata nilai pretes mata pelajaran IPS materi Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi sebesar 63,64 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 36,36%. Artinya, hanya 12 siswa yang memenuhi nilai KKM (≥71) dari jumlah 33 siswa kelas IV SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar IPS materi Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal dikatakan masih rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan rata-rata nilai 61,82 dengan ketuntasan belajar klasikal yang

baru mencapai 36,36% dan hanya 12 dari 33 siswa yang memenuhi KKM (mencapai nilai lebih dari sama dengan 71).

Pada kegiatan prasiklus, dilaksanakan pengisian angket untuk mengetahui seberapa besar motivasi siswa terhadap mata pelajaran IPS. Pengisian angket dilakukan pada tanggal 23 April 2012 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Angket Motivasi Siswa terhadap Mata Pelajaran IPS

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa pengisian angket diikuti oleh 30 siswa kelas IV SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal yang memperoleh respon dengan kriteria sangat tinggi ditunjukkan dengan hasil angket rata-rata sebesar 87,17%. Perolehan angka tersebut berbanding terbalik dengan hasil pretes. Rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas IV diperkuat dengan perolehan nilai IPS

No. Indikator Skor Persentase Kriteria

1 Memiliki rasa ingin tahu terhadap IPS 110 91,67% Sangat Tinggi 2 Memiliki perhatian dalam IPS 107 89,17% Sangat Tinggi 3 Memiliki minat mempelajari IPS 104 86,67% Sangat Tinggi 4 Memiliki rasa percaya diri dalam

pemecahan masalah 101 84,17% Sangat Tinggi 5 Memiliki kesungguhan dalam

melaksanakan nilai-nilai sosial 111 92,50% Sangat Tinggi 6 Memiliki kesadaran untuk menghargai

diri sendiri 102 85,00% Sangat Tinggi

7 Memiliki keterampilan berkomunikasi

dalam kelompok model jigsaw 100 83,33% Sangat Tinggi 8 Memiliki keterampilan bekerja sama

dalam kelompok model jigsaw 105 87,50% Sangat Tinggi 9 Memiliki keterampilan berkompetisi

(bersaing) secara sehat model jigsaw 106 88,33% Sangat Tinggi 10 Memiliki keterampilan menghargai

perbedaan dalam kelompok 100 83,33% Sangat Tinggi

siswa kelas IV tahun pelajaran 2010/ 2011 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal hanya 20%.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IV SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal sudah memiliki motivasi yang sangat tinggi terhadap IPS, tetapi dengan pembelajaran IPS yang telah berlangsung selama ini mempengaruhi rendahnya perolehan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya perbaikan dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal. Upaya tersebut dilakukan dengan cara menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sehingga diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPS materi Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi pada siswa kelas IV SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal.

4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pertemuan pertama pada siklus I mempelajari submateri Teknologi Produksi dan pertemuan kedua pada submateri Teknologi Komunikasi. Masing-masing pertemuan tersedia alokasi waktu tiga jam pelajaran (3JP) atau sama dengan 3x35 menit. Pada deskripsi data pelaksanaan tindakan siklus I ini akan membahas deskripsi hasil belajar, deskripsi hasil observasi proses pembelajaran, refleksi, dan revisi siklus I.

4.1.1.1 Paparan Hasil Belajar

Berdasarkan hasil pretes siswa kelas IV SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal tergolong rendah, maka perlu upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi pada siswa kelas IV SD Negeri Pesurungan Lor 1 Tegal melalui penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw. Hasil belajar tersebut meliputi hasil belajar individu dan hasil belajar yang diperoleh dari kelompok.

Setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terjadi peningkatan hasil belajar melalui tes formatif baik pertemuan petama maupun kedua, pada siklus I. Hasil tes formatif pertemuan pertama dan kedua pada siklus I sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Hasil Belajar IPS Siklus I

Hasil

Dokumen terkait