• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUN PUSTAKA

2.3 Pengaruh terapi relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan siswa menunggu hasil ujian

2.3.1 Penelitian penunjang

Menurut penelitian sebelumnya :

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Chandra Kristianto Patasik, Jon Tangka, Julia Rottie DI IRINA D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO 2013.yang judul efektifitas teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi sectio caesare di irina d blu rsup prof. dr. r. d. kandou manado .Tujuan penelitian ini adalah efektifitas teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi ceaser. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode penelitian kuasi eksperimen.Desain penelitian adalah satu kelompok pre-post tes tanpa kelompok kontrol.Teknik pengambilan sampel yaitu Accidental Sampling dimana didapatkan sampel sebanyak 20 responden. Teknik analisa data menggunakan uji paired sampel t-tes program SPSS 17 pada tingkat kemaknaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery terbukti efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (nilai p=0,000; α 0,05) yang berarti hipotesis diterima. Kesimpulan, teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery mampu menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R.D. 2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Novarizki Galuh Ayudianningsih &

Arina Maliya 2012. Yang judul pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien pasca operasi fraktur femur di rumah sakit karima utama surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif, dimana rancangan penelitian yang dipakai adalah Quasi Experimental Design dengan Nonequivalent Control Group Design yaitu dimana peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dalam design ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dimana kelompok eksperimen diberikan perlakuan teknik relaksasi nafas dalam sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan (Sugiyono, 2008). Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta. Dengan alasan kasus bedah tulang, terutama fraktur femur cukup banyak dan hampir semua dilakukan pembedahan. Rencana penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2009. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini jumlah populasi pasien dalam satu tahun yang berusia 25 sampai 40 tahun terdapat 68 pasien. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 pasien yang akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 20 pasien sebagai kelompok eksperimen dengan diberi perlakuan dan 20 pasien sebagai kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dalam bentuk Skala Nyeri Numerik menurut Agency for Health Care Policy and Reasearch (AHCPR) yang dibuat dan disesuaikan dengan pelaksanaan penelitian yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya.

3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rachel Dwi Wilujeng 2015. Dengan judul pengaruh pemberian teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan nyeri disminorea pada mahasiswi tingkat ii akbid griya husada surabaya.

33

Penelitian ini menggunakan metode pre eksperimen one group pre and post. Populasi yang diteliti adalah semua mahasiswa tingkat II program studi D-III Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Tahun 2015 yang mengalami nyeri haid (dismenorea) yaitu sejumlah 23 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan “Purposive Sampling” yaitu 16 mahasiswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner. Hasil uji normalitas wilcoxon menunjukan bahwa pvalue<α (,001 <0,05). Hasil penelitian kemudian dianalisa dengan menggunakan wilcoxon. Hasil : Hasil penelitian yang yang dilakukan menunjukan bahwa sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar responden (62,5%) atau 10 orang mengalami nyeri sedang dan setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar (68,8%) atau 11 orang dari responden sudah tidak mengalami nyeri. Diskusi : Diharapkan responden dapat menerapkan metode penanganan non farmakologis yaitu teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri haid (dismeonorea).

4. Berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh Stania F. Y. Rampengan Rolly Rondonuwu Franly Onibala. Yang judul pengaruh teknik relaksasi dan teknik distraksi terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien post operasi di ruang irina a atas rsup prof. dr. r. d. kandou manado. Penelitian ini dilakukan dengan

metode Kuasi Eksperimen dengan “pre test-post test design”, pemilihan

sampel menggunakan accidental sampling. Sampel 30 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kemudian diolah menggunakan program komputer SPSS versi 20 dengan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α=0,05(95%). Hasil penelitian diketahui

bahwa teknik relaksasi dan teknik distraksi terbukti efektif dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien post di Irina A Atas RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (nilai p=0,001< α 0,05) yang berarti hipotesis diterima. Kesimpulan, penelitian diketahui bahwa teknik relaksasi dan teknik distraksi mampu menurunkan intensitas nyeri pada pasien post di Irina A Atas RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado.

5. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rini Fitriani 2013. Yang judul tentang pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap respon adaptasi nyeri pada pasien inpartu kala i fase laten di rskdia siti fatimah makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten sebelum dan setelah di berikan teknik relaksasi nafas dalam di Rumah Sakit Umum Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2013. Jenisnya penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan menggunakan tipe one group pre - post test design dan cara pengambilan sampelnya secara accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 239 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 71 orang. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa dari 71 pasien inpartu kala I fase laten sebelum teknik relaksasi nafas dalam sebanyak 0 responden (0 %), responden dengan nyeri sedang sebanyak 37 responden (52.1 %), responden dengan nyeri berat sebanyak 34 responden (47.8 %), responden dengan nyeri hebat sebanyak 0 responden (0 %). Sedangkan responden dengan nyeri ringan setelah teknik relaksasi nafas dalam sebanyak 7 responden (9.8 %), responden dengan nyeri sedang sebanyak 58 responden (81.6 %), responden dengan nyeri berat sebanyak 6 responden (8.4 %), responden dengan nyeri hebat sebanyak 0

35

responden (0 %). Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara tingkat nyeri dan respon adaptasi nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten sebelum dan setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam. Oleh karena itu, penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I sangat penting, karena itu sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani persalinan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya penyulit yang diakibatkan nyeri yang sangat hebat.

Dokumen terkait