• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

3.2 ALUR PENELITIAN

24

Pada perancangan proyek tugas akhir ini ada 5 tahapan yaitu penentuan konsep, spesifikasi kebutuhan, perancangan sistem, implementasi hardware dan software dan yang terakhir adalah pengujian. Berikut flowchart dari alur penelitian ini.

Gambar 3.1 Flowchart alur penelitian

Berikut penjelasan secara detail setiap alur sebagai berikut:

1) Perumusan masalah, merupakan dasara dari dibuatnya dan dilakukannya penelitian ini, dan sudah dibahas pada bab 1.

25

2) Studi literatur, sebelum lanjut ke tahap selanjutnya, terlebih dahulu melakukan studi dari berbagai sumber, di antaranya mengenai, memepelajari Internet of Things, mempelajari mengenai sensor warna dan beberapa sensor yang akan digunakan pada penelitian, mempelajari mengenai software Arduino IDE, dan lainnya.

3) Indentifikasi kebutuhan sistem, pada tahap ini akan dilakukan identifikasi terhadap hal-hal yang dibutuhkan untuk sistem yang nantinya akan dibangun.

Hasil identifikasi ini yang akan dijadikan acuan untuk mengembangkan alat dan aplikasi seperti apa yang akan diimplementasikan pada sistem ini. Pada tahap ini juga dilakukan Analisa terkait aplikasi/software apa saja yang diperlukan dan komponen-komponen elektronik apa saja yang dibutuhkan untuk projek tugas akhir ini.

4) Perancangan, langkah selanjutnya setelah identifikasi kebutuhan sistem adalah perancangan. Perancangan terbagi ke dua proses yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

5) Implementasi, pada tahap ini perangkat yang sudah dirancang kemudian akan diimplementasikan menjadi sebuah sistem yang nantinya dapat digunakan dengan baik dan benar.

6) Pengujian, pada tahap ini perangkat yang sudah dirancang kemudian akan dilakukan testing, hasil yang didapatkan dari pengujian akan menentukan kelayakan apakah sudah dapat berkerja dengan baik dan benar atau belum, jika didapatkan kesalahan dan kekurangan maka akan balik tahap perancangan untuk memperbaiki terlebih dahulu.

7) Kesimpulan, setelah dilakukan uji coba dan sistem berfungsi dengan baik, maka dapat disimpulkan sistem dapat bekerja dengan baik, kemudian dari hasil tersebut dibuat laporan penelitian

26 3.3 DIAGRAM BLOK SISTEM

Gambar 3.2 Blok Diagram sistem

Berdasarkan gambar blok diagram sistem di atas terdapat 3 bagian yaitu input, proses dan output. Untuk bagian input terdapat sensor warna TCS3200 yang berfungsi untuk mendeteksi warna yang digunakan sebagai kunci untuk bisa membuka pintu lemari. Pada prosesnya sensor warna akan mendeteksi warna kartu yang berfungsi sebagai kunci, warna yang digunakan sebagai kunci adalah warna merah. Pada bagian pemrosesan terdapat pada NodeMCU ESP8266, yang berfungsi untuk mengendalikan seluruh sistem, dan di dalamnya terdapat program yang mengatur seluruh proses berjalannya sistem, juga menghubungkan sistem dengan jaringan internet.

Pada bagian output terdapat relay yang berfungsi sebagai saklar otomatis yang terhubung dengan sensor magnet MC-38, solenoid lock, dan buzzer. Solenoid lock dan sensor magnet MC-38 akan terbuka jika warna yang terbaca benar, dan buzzer akan menyal jika sensor magnet mc-38 terlepas dengan paksa. Dan juga pada bagian output terdapat firebase, setelah data yang masuk diproses oleh NodeMCU ESP8266 maka data tersebut akan dikirimkan ke firebase, di firebase nantinya data akan disimpan dan data dapat diakses melalui aplikasi android, sehingga memudahkan pengguna untuk memonitoring kondisi dari kunci dan dapat memberikan notifikasi jika pintu terbuka secara paksa.

3.3.1 Flowchart Alur Sistem

27

Pada flowchart alur penelitian ini akan menggambarkan bagaimana alur dari sistem keseluruhan pada alat yang dirancang. Pada alat perancangan keseluruhan sistem akan dibuat dengan menggunakan sensor warna tcs3200, NodeMCU ESP8266, relay, Solenoid lock, sensor magnet MC-38, buzzer, dan beberapa komponen elektronik pembantu lainnya. Untuk flowchart dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.3 Flowchart alur sistem saat kondisi normal

28

Gambar 3.3 Flowchart alur sistem saat kondisi darurat

Pada alat terdapat 2 kondisi yaitu kondisi alat bekerja secara normal pemakaian dan kondisi darurat. Pada kondisi normal sensor warna akan membaca warna yang digunakan sebagai kunci, jika warna yang terbaca benar maka NodeMCU akan memberikan perintah pada sensor magnet dan solenoid lock untuk terbuka, setelah terbuka maka proses tersebut akan dilaporkan ke aplikasi android melalui perantara firebase. Namun, jika urutan warna yang terbaca salah maka solenoid lock dan sensor magnet tidak akan terbuka sampai urutan warna yang terbaca sudah benar.

Sedangkan pada kondisi darurat di mana sensor magnet terbuka secara paksa maka NodeMCU akan memberikan perintah untuk menyalakan buzzer sebagai peringatan dan akan mengirimkan notifikasi ke pengguna melalui aplikasi bahwasanya alat dalam kondisi darurat.

29

3.3.2 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Setelah membuat diagram blok, mengetahui fungsi serta komponen apa saja yang dibutuhkan dan mengetahui alur sistem, maka tahap selanjutnya adalah perancangan perangkat keras (hardware). Dalam perancangan hardware dilakukan beberapa proses, diantaranya adalah perancangan rangkaian masing-masing komponen, dana pengkabelan.

3.3.2.1 Rangkaian skematik NodeMCU

Berikut adalah gambar rangkaian skematik dari NodeMCU yang ditampilkan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Rangkaian Skematik NodeMCU [11]

3.3.2.2 Rangkaian skematik sensor warna TCS3200

Berikut adalah gambar rangkaian dari sensor warna TCS3200 yang ditampilkan pada Gambar 3.5. Sensor warna di sini akan berfungsi sebagai pendeteksi warna yang akan digunakan sebagai kunci. Pada prosesnya sensor akan mendeteksi warna, jika warna yang terdeteksi benar maka kunci akan terbuka, untuk warna yang digunakan sebagai kunci adalah warna merah.

Gambar 3.5 Rangkaian Skematik Sensor Warna TCS3200 [13]

30

Adapun konfigurasi pin sensor warna ke NodeMCU akan ditunjukan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 Konfigurasi Pin Sensor Warna TCS3200

Sensor Warna NodeMCU nantinya relay akan beroperasi dalam 2 kondisi, kondisi normal dan kondisi darurat.

Pada kondisi normal relay hanya mengaktifkan solenoid lock dan sensor warna TCS3200, namun jika dalam kondisi darurat maka relay akan menyalakan buzzer sebagai peringatan, dikarekan sensor magnet MC-38 terlepas secara paksa.

Tabel 3.2 Konfigurasi Pin Relay

Berikut adalah gambar rangkaian skematik dari buzzer yang ditampilkan pada gambar di bawah ini. Buzzer pada rangkaian hanya aktif jikalau dalam kondisi

31

darurat. Hal ini disebabkan buzzer difungsikan sebagai pengingat jika sensor magnet terlepas secara paksa tanpa adanya proses pembacaan warna.

Gambar 3.5 Rangkaian Skematik Buzzer [16]

3.3.3 Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Setelah melakukan proses perancangan perangkat keras selesai, maka tahapan selanjutnya adalah perncangan perangkat lunak (software). Perancangan ini mencakup pembuatan kode program yang nantinya akan di-upload ke NodeMCU, dan data yang didapatkan dari proses di NodeMCU akan disimpan pada firebase dan perancangan aplikasi android melalui Mit App Inventor.

3.3.3.1 Perancangan pada Arduino IDE

Untuk pembuatan kode program dilakukan di software Arduino IDE. Pada Arduino IDE dapat membuat, membuka dan mengedit source code Arduino atau biasa disebut dengan sketches. Untuk Langkah awalnya adalah mengatur Arduino IDEnya terlebih dahulu, karna pada saat kondisi default, Arduino IDE belum meiliki pilhan untuk board NodeMCU, maka dari itu perlu ditambahkannya secara manual. Berikut untuk mengatur Arduino IDE, pertama-tama buka program Arduino IDE, setelah itu lanjut ke menu file untuk membuka preference. Pada jendela preference di bagian bawah nanti akan nada link pada kolom Additional Boards Manager URLs kemudian pada kolom link tersebut paste link berikut:

http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json seperti pada

32

gambar di bawah ini. Kemudian klik ok, tahap selanjutnya adalah meng-upgrade boardnya.

Gambar 3.4 Tampilan pada jendela preference di software Arduino IDE

Untuk upgrade board buka tools – board – boards manager, pada boards manager cari “ESP8266” kemudian install. Setelah proses tersebut selasai maka pada submenu board akan terdapat board NodeMCU yang digunakan, seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.4 Tampilan pada Tools di software Arduino

Setalah itu adalah menambahakan library dari komponen-komponen yang akan digunakan. Dan untuk pengaturan port yang digunakan terlebih dahulu menyambungkan laptop dan NodeMCU dengan kabel usb, setelah terhubung dan terbaca maka tampilan pada port di menu tools akan seperti gambar dibawah ini.

33

Gambar 3.6 Tampilan pada Port di Menu Tools

Setelah semua yang diatas telah dilakukan maka tinggal membuat program perancangan sesuai dengan cara kerja yang sudah dijelaskan pada diagram alur sistem.

3.3.3.2 Pengaturan pada Firebase

Setelah kode program sudah dibuat dan tidak terdapat error di dalamnya Langkah selanjutnya adalah menyambungkan dengan firebase. Tujuan disambungkannya antara NodeMCU dengan firebase adalah agar data yang diperoleh dapat dimonitoring melalui aplikasi android. Untuk pertama-tama harus memiliki akun firebase terlebih dahulu, kemudian membuat database yang bersifat real time. Ada 2 informasi yang dibutuhkan dari database ini yang nantinya akan digunakan untuk pemrograman board, yaitu URL dari database host dan kunci auntentifikasi keamanan. Untuk mendapatkan kedua hal tersebut pada firebase pilih overview – stelan proyek,kemudian pilih akun layanan dan klik pada rahasia database. Pada tampilannya akan ada firebase auth verifikasi kode. Seperti pada gambar di bawah ini.

34

Gambar 3.6 Tampilan rahasia database pada firebase

Lanjut kelangkah selanjutnya adalah klik Develop dan pilih Database, nanti pada laman database pilih realtime database dan klik buat database. Kemudian akan muncul pop-up yang memberikan dua pilihan, pilih mode dalam pengujian test. Dan nantinya akan terdapat firebase host link yang dibutuhkan. Setelah semuanya sudah siap nantinya pada saat pembuatan program di Arduino IDE perlu ditambahakan firebase host link dan firebase auth verifikasi. Berikut gambar dari prosesnya.

Gambar 3.7 Membuat realtime database pada firebase

35

Gambar 3.8 Memilih mode dalam pengujian test

Gambar 3.9 Tampilan firebase host link

3.3.3.3 MIT APP Inventor

MIT APP Inventor merupakan aplikasi web open source yang pada awalnya dikembangkan oleh Google, dan untuk saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT). Pada Mit App Inventor dapat memudahkan pengguna yang baru memulai untuk membangun aplikasi yang dapat beroperasi di Android. Hal ini dikarenakan pada Mit App Inventor untuk membangun aplikasinya menggunakan sitem block yang serupa dengan puzzle, sehingga sangat memudahkan penggunanya. Untuk prosesnya setelah kode program selesai dibuat dan berjalan dengan lancar, serta telah terhubung dengan firebase, maka selajutnya adalah mendesain aplikasi pada Mit App Inventor sesuai dengan alur sistem yang telah dibuat. Berikut tampilan awal pada Mit App Inventor.

36

Gambar 3.10 Tampilan pada MIT APP Inventor

Pada gambar 3.10 adalah tampilan awal yang hanya terdapat tampilan logo aplikasi.

Gambar 3.11 Block pada screen 1

Pada gambar 3.11 merupakan Blocks atau program yang digunakan untuk mengalihkan tampilan dari Screen 1 menuju screen 2.

Gambar 3.12 Tampilan screen 2

37

Pada gambar 3.12 merupakan tampilan pada screen 2 sebagai halaman monitoring kondisi kunci apakah sedang terbuka atau terkunci, juga dapat menampilkan peringatan jika pintu dibuka dengan paksa.

Gambar 3.13 Block pada screen 2

Pada gambar 3.13 adalah blocks program yang dibuat untuk sistem monitoring kondisi kunci. Dengan nilai mengambil dari database firebase realtime.

Dan akan memunculkan informasi kondisi kunci apakah terbuka atau tertutup dan akan memunculkan notifikasi jika pintu dibuka dengan paksa.

38

BAB 4

HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab merupakan lanjutan dari proses perancangan dan pembuatan yang berupa hasil pengujian dan pembahasan dari alat yang sudah dibuat. pengujian yang dilakukan terdiri dari dua yaitu pengujian alat dan pegujian parameter QoS. Untuk parameter yang QoS yang akan digunakan meliputi delay, throughput dan packet loss yang akan dipantau melalui aplikasi wireshark.

4.1 HASIL PERANCANGAN SISTEM

Pada bagian ini akan menjelasakan mengenai perangkat keras yang digunakan terdiri dari beberapa bagian yaitu NodeMCU ESP8266 beserta baseboard, sensor warna TCS3200, relay yang terhubung dengan power dan solenoid lock, sensor magnet MC-38 dan satu buah buzzer. Berikut bentuk dari perancangan hardware dapata dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Hasil perancangan hardware

4.2 HASIL PENGUJIAN SISTEM

4.2.1 Hasil data pengujian sensor warna TCS3200

Pada pengujian ini penulis menggunakan sample beberapa warna, untuk membuktikan bahwa sensor warna yang digunakan pada alat tugas

39

akhir berfungsi dengan baik atau tidak. Pada percobaan akan menggunakan beberapa warna yaitu merah, biru dan hijau. Pada percobaan ini dilakukan dengan 2 kondisi yaitu terang dan gelap. Untuk pengujian dilakukan pada malam hari di dalam ruangan, dan untuk kondisi terang sumber cahaya berasal dari lampu ruangan dan untuk kondisi gelap lampu pada ruangan dimatikan. Berikut hasil nilai warna yang didapatkan dari pengujian sensor warna.

Berdasarkan tabel 4.1, hasil yang didapatkan pada pengujian sensor warna adalah sebagai berikut:

a. Untuk pembacaan warna merah nilai R yang didapatkan lebih kecil dari nilai B dan nilai G, dan pada nilai B lebih kecil dari nilai G.

b. Untuk pembacaan warna hijau nilai G lebih kecil dibandingkan dengan nilai B dan nilai R, dan untuk nilai B lebih kecil dibandingkan dengan nilai R.

c. Dan untuk hasil pembacaan warna biru nilai B lebih kecil dibandingkan dengan nilai G dan nilai R, dan untuk nilai G lebih kecil dibandingkan dengan nilai R.

Pada pengujian berikutnya adalah menguji sensor warna dengan jarak tertentu, yang bertujuan untuk mengecek kemampuan sensor warna dalam membaca warna dengan jarak tertentu. Berikut hasil data yang didapat kan dari pengujian sensor warna dengan jarak:

Tabel 4.2 Hasil pengujian pembacaan warna merah dengan jarak

Jarak Nilai yang didapat Warna yang terbaca

R G B

0 cm 34 120 90 Merah

40

Dari hasil pengujian diatas dapat dilihat bawah untuk pembacaan warna merah maksimal pada jarak 9 cm yang mana nilai warna yang didapatkan adalah R = 236, G = 316, B = 242. Dan pada jarak 10 cm sensor warna membaca warna merah sebagai warna biru dengan nilai R = 271, G = 327, B

= 249, yang mana sesuai kesimpulan pengujian warna sebelumnya jika nilai warna merah adalah nilai R yang didapatkan lebih kecil dari nilai B dan nilai G, dan pada nilai B lebih kecil dari nilai G, sedangkan pembacaan warna pada jarak 12 cm nilai R lebih besar dibandingkan nilai B. Dan berikut untuk pengujian pembacaan warna hijau dengan jarak :

Tabel 4.3 Hasil pengujian pembacaan warna hijau dengan jarak

Jarak Nilai yang didapat Warna yang terbaca

Dari hasil pengujian diatas dapat dilihat bawah untuk pembacaan warna hijau maksimal pada jarak 7 cm yang mana nilai warna yang didapatkan adalah R = 302, G = 212, B = 220. Dan pada jarak 8 cm sensor warna

41

membaca warna hijau sebagai warna biru dengan nilai R = 311, G = 231, B = 227, yang mana sesuai kesimpulan pengujian warna sebelumnya jika nilai G lebih kecil dibandingkan dengan nilai B dan nilai R, dan untuk nilai B lebih kecil dibandingkan dengan nilai R, sedangkan pembacaan warna pada jarak 9 cm nilai G lebih besar dibandingkan nilai B. Dan berikut untuk pengujian pembacaan warna biru dengan jarak :

Tabel 4.4 Hasil pengujian pembacaan warna biru dengan jarak

Jarak Nilai yang didapat Warna yang terbaca

Dari hasil pengujian diatas dapat dilihat bawah untuk pembacaan warna biru sudah sesuai dengan kesimpulan pengujian warna sebelumnya jika nilai nilai B lebih kecil dibandingkan dengan nilai G dan nilai R, dan untuk nilai G lebih kecil dibandingkan dengan nilai R, dan untuk jarak lebih dari 10 cm sensor masih tetap membaca warna biru.

4.2.2 Hasil data pengujian relay

Pengujian relay berfungsi untuk mengecek apakah relay dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Fungsi dari relay pada alat ini adalah sebagai saklar pada solenoid door lock, yang mana akan menyalurkan daya ke solenoid door lock jika kartu warna yang terbaca sudah benar. Untuk pengujian relay akan menggunakan solenoid door lock sebagai output, dan untuk pengujian relay akan menyalurkan daya ke solenoid door lock dengan waktu yang telah ditentukan. Berikut hasil pengujian relay :

Tabel 4.5 Hasil pengujian relay dengan output solenoid door lock

42 Pengujian

ke- Kondisi relay Kondisi solenoid door lock relay dalam kondisi hidup/nyala maka solenoid door lock akan terbuka.

4.2.3 Hasil data pengujian sensor magnet MC-38

Pengujian sensor magnet MC-38 berfungsi untuk mengecek apakah sensor MC-38 mampu berfungsi dengan baik atau tidak, fungsi dari sensor magnet MC-38 adalah sebagai penanda jika pintu dibuka dengan paksa. Jika kondisi solenoid lock masih terkunci namun sensor magnet MC-38 telah terpisah maka NodeMCU akan memberikan perintah menyalakan buzzer dan mengirimkan notifikasi melalui aplikasi android untuk memberikan info.

Untuk pengujian sensor magnet akan menggunakan buzzer sebagai output dan sensor magnet sebagai masukan (input). Berikut hasil pengujian dari sensor magnet MC-38 :

Tabel 4.6 Hasil pengujian sensor magnet MC-38 dengan output buzzer Pengujian

ke-

Kondisi sensor

magnet mc-38 Kondisi buzzer

1 Saling menempel Mati

2 Terpisah Menyala

3 Saling menempel Mati

4 Terpisah Menyala

43

5 Saling menempel Mati

6 Terpisah Menyala

7 Saling menempel Mati

8 Terpisah Menyala

9 Saling menempel Mati

10 Terpisah Menyala

11 Saling menempel Mati

Dari pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa sensor magnet mc-38 dan buzzer dapat bekerja dengan baik. Dimana saat kondisi sensor magnet berdekatan/saling menempel maka buzzer dalam kondisi mati, dan jika sensor warna terpisah maka buzzer akan menyala.

4.3 HASIL PENGUJIAN KUNCI WARNA

Pengujian sensor warna dilakukan dengan cara membaca kartu warna yang digunakan sebagai kunci dari alat. Jika warna yang terbaca sudah benar maka solenoid lock akan terbuka, namun jika warna yang terbaca salah maka solenoid lock akan tetap terkunci. Dan untuk pengujian kondisi Jika tidak ada warna yang terbaca dan solenoid lock masih dalam keadaan terkunci dan sensor magnet mc-38 terpisah, maka buzzer akan berbunyi dan akan memberikan notifikasi melalui aplikasi android.

Gambar 4.2 Pembacaan kartu warna

44

Gambar 4.3 Solenoid lock terbuka

Gambar 4.4 Tampilan pada aplikasi Android jika solenoid lock terbuka

4.4 HASIL PENGUJIAN PARAMETER QOS

Pengujian Quality of Services sangat menentukan seberapa baik atau buruknya jaringan yang telah dibuat. Parameter Quality of Services yang diuji pada masing-masing skenario yaitu delay, throughput, dan packet loss.

4.4.1 Pengujian Delay

Dilakukannya pengujian delay bertujuan untuk mengetahui lama waktu yang dibutuhkan data saat proses pengiriman paket dari transmitter ke receiver. Pada

45

pengujian ini menggunakan NodeMCU sebagai transmitter dan di sisi receiver menggunakan laptop yang sudah terinstall aplikasi Wireshark.

Gambar 4.5 Tampilan capture data menggunakanWireshark

Gambar 4.6 Tampilan capture file properties pada Wireshark Tabel 4.2 Hasil pengujian Delay

No Jarak (m) Jumlah data

(bytes) Jumlah paket Total delay Rata-rata (ms)

1 0 15051 155 70,64 455,71

2 5 77472 359 70,65 196,81

3 10 39472 210 65,38 311,33

4 15 52452 208 65,18 313,38

5 20 7397 86 66,13 768,94

6 25 88164 350 106,87 305,34

7 30 36509 206 110,86 538,13

Rata-rata 412,81

46

Pada tabel di atas merupakan hasil pengujian delay yang bertujuan untuk menampilkan rata-rata delay yang dihasilkan dari setiap pengiriman data. Untuk nilai rata yang didapatkan sebesar 412,81 ms. Dengan didapatkan nilai rata-rata tersebut, maka nilai tersebut termasuk dalam kategori buruk berdasarkan dari standar nilai versi TIPHON. Besarnya nilai rata-rata yang didapat disebabkan pada saat pengujian hanya menggunakan jaringan internet yang kurang stabil namun data masih dapat terkirim, selain itu dikarenakan adaanya obsctacle berupa dinding dan pohon.

4.4.2 Pengujian Throughput

Pengujian throughput dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besar dan jumlah data yang diterima dalam satuan waktu. Pada pengujian ini sama seperti pengujian delay yaitu menggunakan NodeMCU sebagai transmitter dan di sisi receiver menggunakan laptop.

Tabel 4.3 Hasil pengujian Throughput

No Jarak (m) Jumlah data (bit) Total delay (s) Througput (bit/s)

Pada tabel 4.3 merupakan table hasil pengujian throughput yang bertujuan untuk melihat rata-rata besarnya data yang dikirim dalam persatuan detik. Pada hasil pengujian throughput didapatkan nilai rata-rata throughput sebesar 4.553,32 bps. Berdasarkan nilai yang didapatkan maka termasuk dalam kategori buruk yang mana untuk bisa dikatakan baik nilai minimal throughput sebesar 700 kbps.

4.4.3 Pengujian Packet loss

Pada pengujian packet loss ini bertujuan untuk mengetahui besarnya presentase paket yang hilang pada saat melakukan pengiriman data. Masih sama

47

seperti pengujian sebelumnya yaitu menggunakan NodeMCU sebagai transmitter dan di sisi receiver menggunakan laptop.

Tabel 4.4 Hasil pengujian Packet loss

No Jarak (m)

Jumlah Data

(bytes) Paket dikirim Paket diterima Packet loss (%)

1 0 15051 155 155 0

2 5 77472 359 359 0

3 10 39472 210 210 0

4 15 52452 208 208 0

5 20 7397 86 86 0

6 25 88164 350 350 0

7 30 36509 206 206 0

Pada tabel 4.4 merupakan hasil dari pengujian packet loss dimana setelah dilakukan pengujian pada jarak yang berbeda-beda tidak ada packet loss yang berarti, dan untuk rata-rata packet loss yang dihasilkan sangan bagus yaitu sebesar 0%.

48

BAB 5 PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan pada Tugas Akhir dengan judul “Rancang Bangun Kunci Elektronik Pada Pintu Lemari Mengunakan Sensor Warna” maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Perancangan kunci elektronik pada pintu lemari menggunakan sensor warna dapat diwujudkan dengan menggabungkan beberapa komponen, diantaranya : sensor warna tcs3200, sensor magnet mc-38, relay, solenoid door lock, dan buzzer dan NodeMCU.

2. Sistem pembacaan warna sebagai kunci oleh sensor warna dapat bekerja dengan baik, dan warna yang digunakan sebagai kunci adalah warna merah.

3. Untuk sensor magnet mc-38 juga dapat bekerja dengan baik. Yang mana jika kondisi solenoid door lock masih terkunci namun sensor magnet terpisah maka buzzer akan berbunyi, dan aplikasi android akan mingirimkan notifikasi.

4. Berdasarkan pengukuran Quality of Services menggunakan software Wireshark diperoleh hasil parameter delay, throughput dan packet loss. Berdasarkan hasil

4. Berdasarkan pengukuran Quality of Services menggunakan software Wireshark diperoleh hasil parameter delay, throughput dan packet loss. Berdasarkan hasil

Dokumen terkait