• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Penelitian yang Relavan

Dari tinjauan yang penulis lakukan, ada beberapa penelitian atau sumber-sumber ilmiah lainnya, penulis menemukan pembahasan yang ada kaitannya dengan penelitian yang penulis bahas. Adapun penelitian tersebut adalah:

Nazia Hafizah(11 202 044) dalam skripsinya yang berjudul

“Dominasi Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil dibandingkan Pembiayaan Murabahah di BMT Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat Kota Padang”. Hasil penelitian ini adalah bai’ bitsaman ajil lebih dominan di BMT Taqwa Muhammadiyah dibandingkan dengan murabahah disebabkan faktor jangka waktu, dimana bai’bitsaman ajil memiliki jangka waktu yang lama dibandingkan dengan murabahah, selain itu faktor lainnya adalah margin yang kecil, membuat nasabah lebih cenderung memilih bai’ bitsaman ajil dibandingkan dengan murabahah.

perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti adalah fokus penelitian.

Fokus penelitian pada penelitian Nazia Hafizah adalah keunggulan ba’i bitsaman ajil dibandingkan murabahah dan dominasi penggunaan ba’i bitsaman ajil dibandingkan murabahah di BMT Taqwa Muhammadiyah

Cabang Bandar Buat Kota Padang, dan pandangan fiqh muamalah tentang pemisahan nama ba’i bitsaman ajil dan murabahah sedangkan penelitian yang penulis maksud lebih difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi dominasi pembiayaan murabahah di PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang.

Nasrullah (109053000040) dalam skripsinya yang berjudul

“Pengaruh Account Officer Terhadap Minat Nasabah dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat”.Hasil penelitian ini adalah account officer memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat nasabah dalam menggunakan pembiayaan murabahah dan antara account officer dan minat nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan murabahah memiliki hubungan yang sangat kuat. Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti adalah rumusan masalah dan metode penelitian. Rumusan masalah dalam skripsi Nasrullah adalah bagaimana pengaruh account officer terhadap minat nasabah dalam menggunakan pembiayaan murabahah pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat sedangkan rumusan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan dominasi pembiayaan murabahah pada PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang. Dan perbedaan lainnya adalah metode penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian skripsi nasrullah menggunakan metode kuantitatif sedangkan penelitian yang akan diteliti menggunakan metode penelitian lapangan (field research) dengan pendekatandeskriptif kualitatif.

Fitri Sholikhatun, 2016 dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Dominasi Penggunaan Akad Murabahah pada Produk Pembiayaan di KSPPS Fastabiq Khoiro Ummah Cabang Gabus”. Hasil penelitian ini adalah hasil penelitian ini adalah penerapan akad murabahah pada produk pembiayaan di KSPPS Fastabiq Khoiro Ummah Cabang Gabus telah sesuai dengan Fatwa DSN No. 4/DSN-MUI/IV/2000. Namun untuk penerapan akad murabahah bil wakalah masih belum sesuai dengan fatwa

DSN Nomor 4/DSN-MUI/IV/2000. Penyebab dominasi penggunaan akad murabahah pada KSPPS fastabiq Khoiro Ummah salah satunya adalah keterbatasan anggota karena tidak mempunyai laporan neraca jika KSPPS ingin menerapkan pembiayaan mudharabah, sehingga dialihkan ke pembiayaan murabahah. perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti adalah rumusan masalah. Rumusan masalah pada skripsi Fitri Sholikhatun adalah bagaimana KSPPS Fastabiq Khoiro Ummah Cabang Gabus melaksanakan prosedur pembiayaan dengan akad murabahah dan mengapa KSPPS Fastabiq Khoiro Ummah Cabang Gabus lebih dominan menggunakan akad murabahah pada produk pembiayaan. Sedangkan rumusan dalam penelitian ini adalah apa saja faktor-faktor yang menyebabkan dominasi pembiayaan murabahah pada PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang.

49 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field research)yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan secara intensif, terperinci, dan mendalam dengan pendekatan deskriptif kualitatif (Martini, 1996:174).Sementara yang dimaksud dengan pendekatan deskriptif kualitatif adalah suatu proses penelitian yang menghasilkan data yang bersifat deskriptif berupa ucapan-ucapan atau tulisan atau perilaku orang-orang yang diamati untuk mendapatkan gambaran umum tentang masalah-masalah yang diajukan (Danim, 2002: 51).Dalam penelitian ini, metode yang digunakan bertujuan untuk menggambarkan dan mendeskriptifkan tentang faktor internal dan faktor eksternal yang mendominasi pembiayaan murabahah di PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang.

B. Latar dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, lokasi penelitian adalah pada PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang. Hal tersebut dilakukan didasarkan pada topik yang diteliti oleh peneliti berkaitan dengan masalah yang peneliti bahas. Sedangkan untuk waktu penelitian, penulis melakukan kegiatan penelitian selama kurang lebih 3 bulan yaitu bulan Maret 2019 sampai Juni 2019. Untuk mempermudah kegiatan penelitian dalam pembuatan skripsi, maka penulis membuat rancangan waktu penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau yang dipergunakan untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2009: 101).

Instrumen dalam penelitian ini yaitu:

1. Instrumen utama (kunci) yaitu peneliti sendiri, yang akan mengumpulkan data dan mengelola data.

2. Instrumen pendukung yaitu panduan wawancara, field-notes untuk mencatat hasil wawancara yang dilakukan, kamera untuk membuat dokumentasi saat pelaksanaan wawancara, dan recorder untuk merekam hasil wawancara yang telah dilakukan.

D. Sumber Data

Data yang didapatkan dalam penelitian ini bersumber dari:

1. Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Dedi sebagai pimpinan, Gustiawati sebagai Account Officer (AO) dan nasabah di PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumenberupa laporan pembiayaan dan dokumen-dokumen terkait pembiayaan murabahah pada PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang penulis pakai dalam mengumpulkan data adalah:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung dengan menggunakan pertanyaan kepada subjek penelitian. Wawancara secara mendalam dengan pimpinan, Account Officer(AO) dan nasabah mengenai faktor internal dan faktor eksternal yang mendominasi pembiayaan murabahah di PT.

BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu berupa laporan keuangan pembiayaan murabahah pada PT. BPRS carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dengan menggunakan konsep Miles and Huberman yang teknik analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada

setiap tahap penelitian sampai tuntas, yang meliputi proses tiga tahap yaitu:

1. Data Reduction (reduksi data)

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pengabstraksian, dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Pada penelitian ini, peneliti lebih menfokuskan pada faktor internal dan faktor eksternal yang mendominasi pembiayaan murabahah pada PT.

BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang.

2. Data Display (penyajian data)

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan untuk memahami tentang faktor internal dan faktor eksternal yang mendominasi pembiayaan murabahah pada PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang.

3. Conclusion/verification (penarikan simpulan dan verifikasi data) Penarikan kesimpulan merupakan bagian akhir dari teknik analisis data yang peneliti gunakan untuk menyimpulkan semua informasi yang telah didapat untuk diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitasnya terjamin.

G. Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Teknik penjaminan keabsahan data yang peneliti gunakan adalah triangulasi. Triangulasi adalah usaha memahami data melalui berbagai sumber, subjek peneliti, cara (teori, metode, teknik) dan waktu (Ratna, 2010: 241). Peneliti menggunakan teknik penjaminan keabsahan data melalui triangulasi sumber yang tujuannya untuk mencocokkan data yang diberikan oleh pimpinan PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang, data yang diberikan oleh Account Officer (AO) PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang, dan nasabah yang melakukan pembiayaan di PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang untuk membuktikan keabsahan data.

53 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang

1. Sejarah PT. BPRS Carana Kiat Andalas

PT. BPRS dengan semboyan “Untuk Nusa Kubangun Desaku”, diprakarsai oleh 10 orang mantan anggota Gerakan Pemuda Banuhampu (GPB) yang merencanakan mendirikan sebuah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang kemudian diberi nama dengan BPRS Carana Kiat Andalas. BPRS Carana Kiat Andalas berkantor pusat di Jalan Raya Kapas Panji Km. 3 Bukittinggi, Kec.

Banuhampu Kabupaten Agam.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), dan telah mendapat persetujuan Pemerintah Republik Indonesia, serta restu dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta terhitung sejak bulan Mei 1997. Pemilihan nama perseroan, lokasi kantor dan sistim syariah untuk beroperasi telah menjadi pertimbangan sepenuhnya bagi pendiri dan management, nama Andalas merupakan arti dari lokasi di pulau Sumatera (Andalas dimasa pemerintahan Belanda), sedangkan sistim syariah merupakan pilihan bagi masyarakat sekitar yang notabene masih menjunjung tinggi nilai Islam. (Buku SOP PT. BPRS Carana Kiat Andalas).

PT. BPRS Carana Kiat Andalas ini didirikan dengan Akte Notaris Ny. Asni Sayati Latif SH. (Tanggerang) No. 739 tanggal 30 November 1996, dan telah mendapat persetujuan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia melalui surat keputusan No. C-2.2002 ht. 01 tahun 1997 tanggal 11 februari 1997, dan mulai beroperasi tanggal 9 juni 1997 sesuai SK Menkeu No. Kep-228/km.17/1997 tertanggal 28 mei 1997. BPRS ini diresmikan tanggal 5 Agustus 1997 oleh Mamak Dt. S.

Rajo Endah Nan Batuah, Ketua Lembaga Kerapatan Adat

Minangkabau Banuhampu (Buku SOP PT. BPRS Caarana Kiat Andalas).

Pendiri PT. BPRS Carana Kiat Andalas ini terdiri dari 17 orang, dengan modal dasar Rp. 400.000.000,- dan modal disetor Rp.

125.000.000,-. Para pendiri PT. BPRS Carana Kiat Andalas tersebut adalah sebagai berikut : (Buku SOP PT. BPRS Carana Kiat Andalas)

a. Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin.

b. Drs. Muslim Mulyani.

c. H. Darnis Habib.

d. H. Anas.

e. H. Darsyah.

f. Ir. H. Salman Sayuti.

g. Ir. H. Zaizar Mawardi.

h. Drs. H. Jufar Maulana.

i. H. Willem Nastim.

j. H. Oesman Zen (alm).

k. Drs. H. Nizar Chan.

l. Dra. Zuraida.

m. Prof. Dr. Azwar Agoes.

n. Ir. Edi Yosfi.

o. Drs. H. Herman Djanain.

p. Drs. H. Darias.

q. H. Zulharbi Salim

Bangunan kantor PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang terletak di Jl. Raya Imam Bonjol No. 230 Padang Panjang dengan kantor pusat di Jl. Raya Kapas Panji Km. 3 Bukittinggi, Kec.

Banuhampu Sungai Puar Kabupaten Agam (Brosur PT. BPRS Carana Kiat Andalas).

Bangunan kantor PT. BPR Syariah Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang lokasinya strategis terletak di pusat keramaian kota Padang Panjang. Lokasi kantor ini menjadi salah satu daya tarik yang

membuat para nasabah merasa dimudahkan dalam mencari lokasi kantor.

Selain itu, bangunannya yang minimalis yang menunjukkan identitas sesuai sebuah bank yang layak dikunjungi oleh para nasabah, dengan pelayanan dari para staff yang cukup memadai terhadap nasabah lama maupun nasabah baru yang akan melakukan transaksi.

Dilihat dari segi sejarah PT. BPRS Carana Kiat Andalas telah sesuai dengan prinsip yang menegakkan perekonomian dan keuangan Islam, sekaligus menjawab peluang hadirnya lembaga perekonomian dan keuangan Islam dengan menggunakan prinsip bagi hasil dan bukan bunga yang sifatnya merugikan salah satu dari pihak yang bertransaksi.

Pengoperasian Bank Syariah ini mendapat tanggapan positif dan memperoleh support dari setiap lapisan masyarakat Banuhampu, bank syariah ini merupakan lembaga monumental untuk pengembangan Kecamatan Banuhampu secara menyeluruh.

Sesuai dengan perkembangan usaha dan kinerja managemennya, PT. BPRS CaranaKiat Andalas telah membuka beberapa kantor kas dan kantor Cabang di beberapa daerah yaitu : (Brosur PT. BPRS Carana Kiat Andalas)

a. Cabang Padang Panjang.

b. Cabang Payakumbuh.

c. Cabang Aur Kuning.

d. Kantor Kas Padang Luar.

2. Konsep PT. BPRS Carana Kiat Andalas

Konsep dari PT. BPRS Carana Kiat Andalas yaitu:

a. PT. BPRS Carana Kiat Andalas adalah lembaga keuangan yang menerapkan sistem operasional perbankan berdasarkan prinsip syariah. Sehingga bank ini akan dapat dijalankan atau dioperasikan dengan mengikuti tata cara berusaha dan perjanjian yang sesuai dengan Al-Quran dan Hadits.

b. PT. BPRS Carana Kiat Andalas tidak menggunakan perangkat bunga, melainkan berdasarkan prinsip bagi hasil dan jual beli yang berdasarkan prinsip syariat islam.

c. PT. BPRS Carana Kiat Andalas dikelola oleh tenaga-tenaga professional yang insya Allah akan menampilkan sosok BPRS yang sehat, berkualitas, dan memenuhi harapan.

d. Keberadaan PT. BPRS Carana Kiat Andalas akan diawasi oleh DPS dan Majelis Ulama Sumatera Barat.

3. Visi dan Misi PT. BPRS Carana Kiat Andalas a. Visi

Adapun visi PT. BPRS Carana Kiat Andalas adalah sebagai berikut :

1) PT. BPRS Carana Kiat Andalas tidak bersifat menunggu datangnya fasilitas melainkan bersifat aktif dengan melakukan sosialisasi terhadap usaha kecil yang membutuhkan tambahan modal, sehingga memiliki prospek bisnis yang baik.

2) PT. BPRS Carana Kiat Andalas memiliki jenis usaha yang waktu perputaran uangnya mengutamakan bahwa usaha skala menengah dan usaha kecil.

3) PT. BPRS Carana Kiat Andalas mengkaji harga pasar, tingkat kejenuhan dan tingkat kompetitif produk yang akan diberi pembiayaan.

b. Misi

Adapun misi PT. BPRS Carana Kiat Andalas adalah sebagai berikut :

1) PT. BPRS Carana Kiat Andalas adalah lembaga keuangan yang menerapkan sistem dan operasional perbankan berdasarkan prinsip syariat islam, sehingga bank ini akan dijalankan dengan mengikuti tata cara berusaha dan perjanjian yang sesuai dengan Al-Quran dan hakikat.

2) PT. BPRS Carana Kiat Andalas tidak menggunakan perangkat bunga, melainkan berdasarkan prinsip bagi hasil dan jual beli yang sesuai dengan syariat islam.

3) PT. BPRS Carana Kiat Andalas dikelola dengan tenaga-tenaga muslim yang profesional yang akan menampilkan sosok BPRS yang sehat, berkualitas dan memenuhi harapan. (Brosur PT.

BPRS Carana Kiat Andalas).

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan sistem penghubung yang ada di antara para pemegang posisi organisasi yang menyatukan kegiatan ke arah tujuan bersama. Sistem penghubung ini ditunjukkan dengan garis-garis yang sesuai menurut kedudukannya masing-masing. Setiap kedudukan ini memuat fungsi tertentu, dan di antara satu sama lain dihubungkan dengan garis saluran wewenang dalam satu kesatuan utuh.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. BPRS Carana Kiat Andalas CabangPadang Panjang

s

Sumber: Struktur PT. BPRS Carana Kiat Andalas, 2019

RUPS

Dewan Pengawas Syariah Dewan Komisaris

Dewan Direksi

Kadiv Marketing Kadiv Operasional

Kepala Cabang

Bagian Pembiayaan Bagian Umum Bagian Dana

A/O Funding Adm. Pembiayaan Bagian Umum

Kasir/teller Taksasi Anggunan Pembukuan

Sundries Account officer

Costumer Service

Umum Legal dan Admin

Security

Office Boy

Job Description Organisasi PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang dapat dilihat sebagai berikut:

a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang merupakan sebuah PT, maka mengambil kebijakan tertinggi terdapat pada RUPS yang diadakan sekali pada RUPS yang diadakan sekali setahun. Pada RUPS dibahas laporan pertanggung jawaban Direksi yang berisi Laporan keuangan, laporan mengenai sumber daya manusia dan laporan mengenai sumber serta penyaluran pembiayaan. Melalui RUPS ini dibentuk Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Syariah, serta penetapan kebijakan-kebijakan pokok PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang. RUPS dipimpin oleh direksi sesuai dengan keuntungan anggaran dasar perusahaan.

b. Dewan Komisaris

Dewan komisaris adalah perwakilan dari pemagang saham perusahaan. Tugasnya adalah untuk mengarahkan dan mengawasi kegiatan bank guna menjamin bahwa bank telah beroperasi sesuai dengan peraturan dan prinsip-prinsip perbankan sebagaimana ditetapkan oleh bank ataupun peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dewan komisaris merupakan wakil dari pemegang saham yangterdiri dari dua orang dengan wewenang dan tugasnya :

1) Mengadakan pengawasan dan pemeriksaan secara berkala, minimal tiga bulan sekali terhadap direksi, kepala bidang dan seluruh karyawan bank untuk mengetahui perkembangan Bank.

2) Mengadakan internal audit terhadap kinerja bank secara berkala,minimal 6 bulan sekali melipuati neraca, administrasi,kredit dan manajemen bank (Buku SOP PT. BPRS Carana Kiat Andalas).

c. Dewan Pengawas Sayariah (DPS)

Sesuai dengan ketentuan BI bahwa setiap bank syariah wajibmempunyai DPS yang akan mengawasi jalannya kegiatan bank, apakah sesuai dengan ketentuan syariah yang berlaku atau tidak. Begitu pula dengan PT. BPRS Carana Kiat Andalas mempunyai DPS dengan tugas :

1) Merumuskan dan menetapkan produk bank yang dianggap dapatdilaksanakan sesuai produk PT. BPRS Carana Kiat Andalas, serta mengawasi pemasaran pelayanan produk yang sesuai dengan syariah.

2) Mengontrol dan mengawasi penetapan produk bank yang telahditetapkan, minimal 3 bulan sekali agar sesuai dengan UU perbankan syariah yang berlaku.

d. Dewan Direksi

Direksi bank adalah pelaksanaan petugas harian dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan. Direksi bertugas untuk mengarahkan seluruh tingkatan managemen agar dapat melaksanakan segala keputusan arahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), peraturan-peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Direksi juga berkewajiban memberikan arahan, bimbingan, nasehat, dan pembinaan lainnya kepada para karyawan agar bank berjalan dengan baik tanpa mengurang kualitas pelayanan kepada nasabah.

Dewan direksi bertanggung jawab keluar dan kedalam secara hukum atau seluruh kegiatan usaha bank dan atau perbankan yang ditetapkan pemerintah. Dewan direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) harus lulus ujian kelayakan dan kepatutan yang diadakan oleh BI dan kemudian di angkat untuk periode 5 tahun (Buku SOP PT. BPRS Carana Kiat Andalas).

e. Kepala Divisi Marketing

Kepala divisi marketing merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk mengelola pendanaan (funding) dan permohonan pembiayaan (financing) yang ada di bank.

f. Kepala Divisi Operasional

Kepala divisi operasional merupakan bagian yang bertanggung jawab untuk mengelola bagian umum yang merupakan bagian dari operasional bank.

g. KepalaCabang

Kepala cabang adalah petugas atau karyawan yang bertanggung jawab untuk mengambil keputusan yang tertinggi di kantor cabang serta berperan mengawasi operasional dari kantor cabang. Kepala cabang juga berhak mewakili perusahaan dalam bekerja sama dengan pihak luar, juga berhak dalam membuat suatu perjanjian (Buku SOP PT. BPRS Carana Kiat Andalas).

Bagian yang berada dibawah kepala cabang adalah : (Buku SOP PT. BPRS Carana Kiat Andalas)

1) Bagian dana

Bagian dana merupakan bagian dari perusahaan yang melaksanakan pengawasan dan mengawasi penyaluran dana pada bank. Bagian dana ini membawahi beberpa bagian untuk membantunya dalam melaksanakan tugas, bagian tersebut adalah :

(a) Account Officer (AO)/ Funding

Bagian yang bertugas mengumpulkan dana dengan cara mencari nasabah yang mau menabung di PT. BPRS Carana Kiat Andalas.

(b) Teller

Teller merupakan bagian yang bertugas meliputi transaksi penerimaan dan pembayaran tunai pada perusahaan. Teller bertanggung jawab atas segala hal yang

berhubungan dengan kas, baik berupa bukti transaksi maupun nominal dari kas tersebut.

(c) Costumer Service (CS)

Adalah bagian jabatan yang merupakan perantara Bank dengan nasabah (sebagai pusat informasi Bank terhadap nasabah), oleh sebab itu CS ini harus mengetahui secara jelas tentang perkembangan serta produk- produk Bank agar segala informasi yang diinginkan nasabah dapat diketahui secara jelas. CS juga bertugas membantu nasabah yang mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi dengan Bank, seperti mengisi slip setoran, penarikan dan lain-lain.

2) Bagian Pembiayaan

Bagian pembiayaan merupakan bagian dalam perusahaan yang bertugas melakukan kegiatan pembiayaan kepada nasabah.

3) Administrasi Pembiayaan

Administrasi pembiayaan merupakan bagian yang mencatat administrasi pembiayaan dan pembukuan besarnya pembiayaan yang diberikan serta angsuran yang dibayar oleh nasabah serta pembuatan laporan PPAP dan pelaporan pajak..

4) Taksasi Anggunan

Bagian ini bertugas menilai dan menaksir jaminan (agunan) yang diberikan nasabah sebagai jaminan pada saat melakukan pembiayaan.

5) Account officer (AO)/ Lending

Account Officer (AO) bertugas memberikan pembiayaan kepada nasabah dan melakukan pengawasan dam pembinaan terhadap pembiayaan yang diberikan.

6) Administrasi Legal

Merupakan bagian yang bertugas untuk :

(a) Membuat legal opini, yang berisi mengenai identitas nasabah serta data- data pribadi mengenai nasabah.

(b) Membuat surat perjanjian pembiayaan.

(c) Melakukan pengikatan pembiayaan.

(d) Mengawasi jaminan dari sisi legal.

7) Personalia

Personalia merupakan bagian yang bertanggung jawab atas pengadministrasian dokumen/ surat perusahaan, inventaris perusahaan dan kepegawaian. Disamping itu bagian juga bertugas dalam menjalin hubungan dengan masyarakat luar atau insani lain dalam kepentingan perusahaan.

Personalia juga bertanggung jawab terhadap administrasi pembiayaan yang diberikan, termasuk didalamnya membuat akad pembiayaan, pengikatan perjanjian, serta teguran dan peringatan terhadap nasabah yang bermasalah, juga menghitung jumlah anggaran serta marginresceduling (penjadwalan kembali atas sisa hutang nasabah).

5. Usaha dan Produk PT. BPRS Carana Kiat Andalas

BPRS adalah lembaga keuangan bank syariah yang melaksanakan kegiatan usahan berdasarkan syariat Islam. Pelaksanaan BPRS yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah selanjutnya diatur menurut Surat Keputuan Direktur Bank Indonesia No.

32/36/KEP/DIR/1999 tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana kembali kepada masyarakat. Begitupun dengan Usaha atau kegiatan PT. BPRS Carana Kiat Andalas dalam operasionalnya sehari-hari adalah dalam bentuk penghimpun dana atau simpanan berupa tabungan dan deposito serta penyaluran dana dalam bentuk

Produk-Produk PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang seperti : (Brosur PT. BPRS Carana Kiat Andalas)

a. Tabungan Wadi’ah

Tabungan adalah simpanan yang berdasarkan akad Wadi’ah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prindip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Pada PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang, bentuk tabungan wadi’ah yang dipakai adalah wadi’ah

Pada PT. BPRS Carana Kiat Andalas Cabang Padang Panjang, bentuk tabungan wadi’ah yang dipakai adalah wadi’ah

Dokumen terkait