• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian yang dilakukan oleh Pachlan pada tahun 2012 tentang pengembangan model KKG PAB Kabupaten Semarang dalam Meningkatkan Mutu Profesionalitas Guru menyebutkan:

Berdasarkan informasi dan data yang terkumpul diperoleh simpulan bahwa pelaksanaan KKG PAB Kabupaten Semarang dari hasil evaluasi internal program kerja KKG pendidikan agama Budha kabupaten Semarang menunjukkan rata-rata ke-terlaksanaan program yang ditentukan KKG PAB baru mencapai 52,3%. Mengacu pada indicator kesesuaian standar pengembangan KKG maka ke-sesuain KKG PAB Kabupaten Semarang dikate-gorikan sesuai tetapi dengan skor minimal. Dari hasil FGD dengan seluruh anggota KKG PAB juga menyepakati bahwa pelaksanaan kegiatan dengan mengacu pada gambaran model pengembangan KKG PAB saat ini masih mengalami kendala dan

43

belum mencapai tujuan berupa peningkatan mutu profesionalitas guru pendidikan agama Budha. Mengacu pada Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kepen-didikan Depdiknas tahun 2008 untuk mencapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan kompe-tensi professional guru pendidikan agama Budha, maka pengembangan KKG PAB harus disesuaikan dengan Standar pengembangan KKG. Melalui pem-benahan dan penyesuaian Standar Pengembangan KKG PAB Kabupaten semarang dengan Standar Pengembangan KKG diharapkan akan tercapai penjaminan mutu berupa peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru PAB Kabupaten Semarang melalui pelaksanaan program kegiatan KKG PAB Kabupaten semarang.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kegiat-an KKG dalam meningkatkkegiat-an mutu profesionalitas guru adalah dengan menemukan model pengembang-an KKG yaitu dengpengembang-an melakukpengembang-an penyesuaipengembang-an Stpengembang-andar Pengembangan Program KKG dengan Standar Pengembangan KKG yang dikeluarkan oleh Direktorat Profesi Pendidik Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Depdiknas tahun 2008. Diharapkan dapat mencapai adanya jaminan mutu berupa peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru melalui pelaksanaan program KKG.

Hasil penelitian yang dilakukan Trimo pada tahun 2006 tentang studi kasus pelaksanaan KKG di Gugus Inti I Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kendal:

Berdasarkan informasi dan data yang terkumpul diperoleh simpulan bahwa pelaksanaan KKG di Gugu Inti I Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kendal belu dilaksanaka secara efektif. Hal tersebut terlihat dalam proses pembelajaran KKG yang cenderung pasif dan terpusat pada pemandu. Penyusunan program KKG sudah mengungkap dan memenuhi kebutuhan guru, dalam menganti-sipasi perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga guru-guru mampu menguasai kompetensi profesi-onal, personal dan kemasyarakatan. Namun demikian pelaksanaan KKg belum dapat terlak-sana sesuai harapan, karena ada benturan ke-pentingan dinas sehingga penyelesaian program tidak tepat waktu. Pemandu/Tutor dalam KKG Gugus Inti I sudah mumpuni dalam penguasaan meateri tapi dalam penyajiannya kurang mampu mengelola proses pembelajaran secara efektif. Hal ini ditandai dengan suasana proses pembelajaran yang kurang menarik, dan berpusat pada guru pemandu.

Penelitian ini meggambarkan realita pelaksa-naan Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai wadah pembinaan profesional guru di lapangan yang menunjukkan bahwa penyusunan kegiatan sudah sesuai dengan prosedur dalam arti bahwa program yang disususn sudah sesuai dengan kebutuhan guru. Dalam pelaksanaan perlu adanya sinkronisasi dalam hal sistem pembinaan peningkatan profesional guru antar stakeholder dalam hal ini Dinas Pendidikan dengan KKG supaya tidak terjadi benturan kepenting-an. Dalam penelitian ini juga menggambarkan masih perlu adanya pemahaman yang lebih jelas dari para pemandu tentang peran dan fungsinya dalam pem-binaan profesionalisme guru melalui wadah KKG.

45 Penelitian yang dilakukan oleh M. Siddik Sulaeman (2013) tentang Pelaksanaan KKG dalam upaya meningkatkan kemampuan profesional guru Sekolah dasar: Analisis Kualitatif terhadap Kegiatan KKG Gugus I Syahdan Hamis Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.

Tesis ini dilatarbelakangi oleh pemikiran tentang pentingnya peningkatan kemampuan kompetensi guru khususnya guru Sekolah Dasar melalui wadah Gugus Serkolah. Penelitian ini berujuan untuk menggam-barkan dan menganalisis pelaksanaan KKG sebagai wadah pembinaan kemampuan profesional guru yang paling mendasar dan tentunya percepatan dalam menggulirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai ke Sekolah Dasar bagaimana pun adanya akan cepat terealisasikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan "naturalistik fenomeno-logis" yang diadopsi dari Bogdan dan Biklen (1982).

Pendekatan seperti ini secara operasional me-nempatkan peneliti sebagai instrumen utama untuk mendatangi secara langsung sumber data. Data di-kumpulkan dengan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dipaparkan dalam bentuk kata-kata dan dianalisis melalui analisis induktif dengan mengungkapkan makna dari keadaan yang diamati. Penelitian ini berupaya untuk menggambarkan apa adanya mengenai pelaksanaan KKG dalam upaya meningkatkan kemampuan profesional guru Sekolah

Dasar. Kegiatan KKG ini diawali dengan adanya komitmen "ingin maju bersama" dari seluruh sekolah yang ada dalam Gugus Sekolah Dasar dengan semboyan "dari guru, untuk guru, dan untuk siswa.

Komitmen tersebut pada prinsipnya tidak ber-tentangan, dan bahkan sejalan dengan tujuan pendi-dikan nasional yang tertuang dalam UU Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Kepmendiknas Nomor: 0487/U/1982 tentang Sekolah Dasar, serta Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor: 079/C/Kep/I/1993 tentang Sistem Pembinaan Profe-sional. Hasil penelitian ini akan mengungkapkan tentang: (1) Program pelaksanaan kegiatan KKG dalam meningkatkan kemampuan profesional guru di Gugus I Syahdan Hamis Kecamatan Tempuling yang selama ini dilakukan; (2) Dukungan sarana dan prasarana terhadap peningkatan kemampuan profesional guru di PKG Gugus I Syahdan Hamis Kecamatan Tempuling; (3) Upaya pembina KKG dalam meningkatkan kemam-puan profesional guru di Gugus I Syahdan Hamis Kecamatan Tempuling; (4) Faktor-faktor yang meng-hambat dan yang memberikan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan KKG di Gugus I Syahdan Hamis Kecamatan Tempuling (http://repository.upi.edu/id/ eprint/936).

Penelitian ini menggambarkan tentang penting-nya kegiatan KKG sebagai wadah pembinaan kemam-puan profesional guru yang paling mendasar dan tentunya percepatan dalam menggulirkan ilmu

47 pengetahuan dan teknologi sampai ke Sekolah Dasar apabila kegiatan KKG diawali dengan adanya komit-men "ingin maju bersama" dari seluruh sekolah yang ada dalam Gugus Sekolah Dasar dengan semboyan "dari guru, untuk guru, dan untuk Siswa. Komitmen tersebut pada prinsipnya tidak bertentangan, dan bahkan sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Kepmendiknas Nomor: 0487/U/1982 tentang Sekolah Dasar, serta Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor: 079/C/Kep/I/1993 tentang Sistem Pembinaan Profesi-onal.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitrianti Wulandari pada tahun 2008 tentang pembinaan profesional melalui KKG di Gugus Ki Hajar Dewantara UPTD Pendidikan Dasar Tegowanu Grobogan menyebutkan:

1. Organisasi KKg Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan tegowanu Grobogan Kegiatan peng-organisasian yang dilakukan adalah penyusun-an struktur orgpenyusun-anisasi, penentupenyusun-an personil, penjelasan tugas pokok dan funsi masing-masing pengurus.

2. Kerja organisasi di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan tegowanu Grobogan. Pada dasar-nya kerja KKG di pengaruhi oleh tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Ketiga hal tersbut menjadikan kerja KKG lebih hidup dan memberikan menfaat bagi anggota secara keseluruhan. Anggota dihadapkan pada pola piker yang tersetruktur dan terencana,

sehingga akan meningkatkan kualitas bagi mereka.

3. Pengambilan keputusan Program pembinaan professional guru di Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan tegowanu Grobogan. Ada beberapa factor dalam pengambilan keputusan: (a) meli-hat jauh ke depan, (b) dapat memehami masa-lah, (c) bertanggung jaawab atas apa yang terjadi, (d) ikut partisipasi, (e) menambah input pengetahuan (f) menekankan arah perubahan dan inovasi, (g) supervisi terhadap keputusan pembelajaran.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kegiat-an KKG dengkegiat-an struktur orgenisasi ykegiat-ang jelas, penge-lolaan organisasi KKG yang terstruktur dengan baik yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evalu-asi, serta pengambilan keputusan mengenai program pembinaan program professional yang tepat bagi guru akan memberikan dampak positif dalam membimbing dan meningkatkan kualitas pola piker yang terstruktur dan terencana pada anggotanya, sehingga akan mempengaruhi juga pada peningkatan kualitasnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Mijahammudin

(2009) “Peran kelompok Kerja Guru (KKG) dalam

Meningkatkan Profesional Guru Sains Sekolah Dasar

Kecamatan Seberang Ulu Palembang” mengungkapkan

bahwa:

Peran KKG sebagai salah satu wadah dalam pem-binaan professional guru dilaksanakan dalam satu kali seminggu yang mayoritas pesrta hadir sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam melaksanakan perannya KKG berperan aktif dalam menanggapi dan

memecah-49

kan persoalan-persoalan yang dihapai oleh gur yang ada di bawah gugus 3 dan peserta cukup berpartisipasi dan aktif dalam mengikuti kegiatan dalam memecahkan berbagai persoalan pembela-jaran yang mereka hadapi. Selain itu aspek peran KKG dalam meningkatkan profesionalisme guru sains yang ada di gugus 3 dan menjadi focus utama dalam kegiatan KKG ini adalah aspek yang berkaitan langsung dengan peningkatan mutu pembelajaran seperti aspek penguasaan kuriku-lum, penguasaan materi, penguasaan alat peraga, penggunaan metode dan teknik evaluasi. Sedang-kan aspek yang menyangkut pembinaan kepriba-dian guru seperti disiplin dalam arti luas dan komitmen terhadap tugas tidak terlalu menjadi focus utama dalam kegiatan KKG.

http://pps.uny.ac,id/index.php?pilih=pustaka&mo d=yes&aksi=lihat&id=39

Peran KKG sebagai wadah pembinaan profe-sional guru telah dilaksanakan, terutama dalam menanggapi dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, aspek peningkatan mutu pembelajaran, penguasaan kurikulum, penguasaan materi, penggunaan alat peraga, penggunaan metode dan teknik evaluasi. Faktor pembinaan yang menyangkut kepribadian maupun sosial yang menyangkut kedisiplinan dan komitmen terhadap tugas perlu dirumuskan dalam program kegiatan KKG.

Dari kajian penelitian mengenai peran Kelompok Kegiatan Guru sebagai wadah pembinaan profesio-nalisme guru seperti yang disampaikan di atas, me-nunjukkan bahwa peran KKG sebagai wadah

pem-binaan professional guru keefektifannya masih sangat variatif

Dokumen terkait