Berikut ini akan disajikan beberapa penelitian yang relevan terkait degan manajemen kesiswaa, diantaranya:
Penelitian yang berjudul “Manajemen Dan Pengelolaan Peserta Didik (Studi Pada SD di Kota Makassar)”. Oleh Kamaruddin dkk tahun 2013.Dengan hasil penelitian bahwa (1) Pengelolaan
41 peserta didik harus berbasis pada kebutuhan mereka. (2) pengelolaan peserta didik memiliki langkah-langkah penting yaitu: perencanaan terhadap peserta didik; pembinaan peserta didik, evaluasi peserta didik, dan mutasi peserta didik. (3) Perlu sinkronisasi antara output kebutuhan peserta didik dengan kapasitas sumberdaya jurusan atau prodi setempat.
Penelitian yang berjudul “Manajemen Peserta Didik Sekolah Luar Biasa Di Yayasan SLB Tunas Mulya Surabaya”. Oleh Purwanto tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan perencanaan penerimaan peserta didik baru merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan. Pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan peserta didik dilakukan dengan menekankan pada aspek individual dari masing-masing anak, pembelajarannya dilakukan dengan adanya berbagai inovasi dan kreatifitas dari guru dalam menyampaikan pembelajaran sedangkan kegiatan pembinaannya dilakukan dengan selalu memberikan pendekatan kepada setiap siswa. Penilaian dan evaluasi peserta didik menganut standar dari pemerintah namun ada penyederhanaan.Kelulusan dapat dilakukan setelah siswa mengikuti seluruh
42 rangkaian ujian dan setelah siswa lulus maka dapat bergabung dengan ikatan alumni.
Penelitian yang berjudul“Manajemen Peserta Didik Di Sekolah Satu Atap”. OlehIrfan, dkk tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan tahapan dalam manajemen peserta didik mulai dari proses perencanaan, penerimaan peserta didik baru, pengelompokan, pengaturan mutasi dan drop out, pengaturan disiplin dan tata tertib, pembinaan, hingga penilaian di Sekolah Satu Atap.
Penelitian yang berjudul“Evaluation of a comprehensive behavior management program to improve school-wide positive behavior support”. Oleh Metzler, dkk pada tahun 2001. Penelitian ini menjelaskan evaluasi pendekatan konsultatif untuk membantu sekolah-sekolah menengah dalam menerapkan praktek manajemen perilaku sekolah berbasis empiris. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dukungan positif untuk perilaku sosial yang tepat dan pada penurunan perilaku sosial agresif dikalangan siswa di sekolah. Disiplin rujukan secara signifikan menurunkan pelecehan diantara laki-laki untuk siswa kelas 7. Persepsi siswa tentang keamanan sekolah menjadi lebih baik, namun tidak terjadi di sekolah pembanding. Laporan siswa secara
43 fisik atau secara lisan menyerang sehari sebelumnya berkurang di sekolah target, tapi perubahan ini juga terlihat di sekolah pembanding.
Penelitian yang berjudul“Effects and implications of self-management for students with autism a meta-analysis” oleh Lee, dkk pada tahun 2007.Penelitian ini melaporkan hasil pemeriksaan kemanjuran manajemen diri untuk meningkatkan perilaku yang sesuai dari anak-anak dan remaja dengan autisme. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan nilai PND rata menunjukkan bahwa intervensi manajemen diri adalah pengobatan yang efektif untuk meningkatkan frekuensi perilaku yang sesuai dari siswa dengan autisme. Implikasi untuk penelitian lebih lanjut memperluas penggunaan dan pemahaman tentang prosedur pengelolaan diri untuk siswa didiagnosis dengan autisme dibahas.
Penelitian yang berjudul “Comparisons of student satisfaction with the school food service programs in middle and high schools by food service management types” oleh Kim, dkk pada tahun 2003. Penelitian ini membahas tentang manajemen layananan makanan bagi siswa. Hasil penelitian menunjukkan siswa puas dengan pelayanan makanan di sekolah. Selain itu kepuasan siswa
44 terhadap sanitasi sekolah tidak sama seperti kepuasan siswa terhadap layanan makanan, dimana siswa merasa tidak puas dengan layanan sanitasi sekolah. Dalam penelitian ini dijelaskan pula tentang bagaimana pemberian jumlah makanan pada siswa disarankan supaya disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
Penelitian oleh Kamaruddin dkk (2013) menekankan dalam melaksanakan manajemen kesiswaan perlu menyesuaikan dengan kebutuhan siswa dan dijalankan sesuai denga prosedur yang ada. Selain itu sekolah juga harus menyesuaikan antara sarana prasarana yang ada dengan jumlah siswa.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Purwanto (2013) menekankan pentingnya menajemen kesiswaan di sekolah. Manajemen kesiswaan yang diteliti antara lain adalah perencanaan peserta didik baru, pengelolaan peserta didik, penilaian peserta didik, serta kelulusan dan alumni. Bila dibandingkan dengan penelitian Purwanto, penelitian Irfan, dkk (2013) memiliki lingkup yang lebih luas. Dalam penelitian Irfan, dkk lingkup manajemen kesiswaan meliputi perencanaan, penerimaan peserta didik baru,
45 pengelompokan, pengaturan mutasi dan drop out, pengaturan disiplin dan tata tertib, pembinaan, hingga penilaian.
Berbeda dengan tiga penelitian di atas penelitian oleh Metzler, dkk (2001) menjelaskan tentang penerapan manajemen perilaku komperhensif. Dari hasil penelitian oleh Metzler, dkk menunjukkan bahwa manajemen perilaku komperhensif dapat memberikan dampak positif bagi perilaku sosial siswa. Sementara Lee, dkk (2007) melakukan penelitian tentang manajemen diri yang diterapkan kepada siswa yang memiliki autisme. Hasil penelitian oleh Lee, dkk menunjukkan adanya peningkatan perilaku yang baik setelah manajemen diri di terapkan pada sekolah dengan siswa autisme.
Sedangkan penelitian Kim, dkk (2003) yang meneliti tentang kepuasan siswa terhadap kepuasan siswa pada layanan makanan dan layanan sanitasi sekolah. Dalam penelitian Kim, dkk ada beberapa persamaan kesimpulan dengan penelitian Kamaruddin dkk, dimana dalam memberikan layanan kepada siswa harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
Penelitian-penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dimana
46 dalam penelitian yang dirancang penulis akan berkonsentrasi pada penelitian evaluasi pada program manajemen kesiswaan. Jika dalam penelitian di atas hanya dibahas tentang pengukuran terhadap pelaksanaan manajemen kesiswaan di sekolah. Penelitian yang dirancang penulis ini akan mengukur sekaligus mencari kesenjangan antara pelaksanaan program Manajemen Kesiswaan dengan standard pelaksanaan manajemen kesiswaan. Selain itu ruang lingkup dalam penelitian ini akan lebih luas dibandingkan penelitian sebelumnya. Sehingga dengan adanya enelitian ini diharapkan mampu membentu pelaksana program dalam menyusun dan melaksanakan program Manajemen Kesiswaan di sekolah.