• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Konsep Pendidikan Demokrasi

a) Penelitian skripsi oleh Berti Damayanti (2016), Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan judul “Implementasi Pendidikan Demokrasi Dalam Pembelajaran IPS Di SMP Diponegoro Majenang Cilacap”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Nilai-nilai demokrasi yang diimplementasikan dalam pembelajaran IPS di SMP Diponegoro Majenang; 2) Proses pembelajaran IPS yang berorientasi nilai-nilai demokrasi di SMP Diponegoro Majenang; 3) Faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi pendidikan demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMP Diponegoro Majenang.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Nilai-nilai demokrasi yang diimplementasikan dalam pembelajaran IPS di SMP Diponegoro Majenang diantaranya nilai kebebasan, kesetaraan, kebersamaan, sikap saling mempercayai, menyelesaikan permasalahan secara damai, toleransi, dan partisipasi; 2) Implementasi pendidikan demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMP Diponegoro Majenang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan tujuan, materi, metode, media, dan

evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan memilih metode, materi, dan pemberian pemahaman yang mendukung penanaman nilai demokrasi. Evaluasi pembelajaran meliputi evaluasi sikap yang dilakukan dengan pengamatan dan berpedoman pada lembar penilaian sikap; 3) Faktor pendukung implementasi pendidikan demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMP Diponegoro Majenang diantaranya pengunaan metode pembelajaran yang sesuai, interaksi antara guru dan siswa yang berjalan lancar, pemberian motivasi maupun penghargaan, serta kultur sekolah yang mendukung. Faktor penghambat implementasi pendidikan demokrasi dalam pembelajaran IPS di SMP Diponegoro Majenang diantaranya siswa kurang percaya diri, keseriusan siswa rendah, penggunaan media yang terbatas, dan masih adanya tindakan bullying.

b) Penelitian skripsi oleh Dhimas Hendra Hartana (2016), Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Program Studi Kebijakan Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan judul “Implementasi Pendidikan Demokrasi Di Sma Negeri 1 Godean”. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Implementasi pendidikan demokrasi di SMA Negeri 1 Godean; 2) Faktor pendukung dan penghambat implementasi pendidikan demokrasi di SMA Negeri 1 Godean.

Hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut; 1) Pengambilan kebijakan di sekolah secara demokratis yang mengarah pada

keputusan bersama secara musyawarah mufakat; 2) Pola pengambilan keputusan di sekolah secara desentralisasi; 3) Penyelesaian masalah secara melembaga; 4) Adanya arah kebijakan yang dilandasi prinsip bottom up. Dan program atau kegiatan yang mendorong implementasi pendidikan di SMA Negeri 1 Godean adalah; penetapan tata tertib sekolah, latihan manajemen dasar kepemimpinan, pemilihan ketua OSIS, Pembentukan Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK); 6) Faktor pendukung implementasi pendidikan demokrasi di SMA Negeri 1 Godean meliputi; kurikulum, sarana dan prasarana, budaya sekolah, dan kurikulum. Sementara faktor penghambat dari implementasi pendidikan demokrasi di SMA Negeri 1 Godean adalah; perbedaan individual, partisipasi individual, keterbatasan biaya, lingkungan masyarakat.

c) Penelitian skripsi oleh Hapsari Desanti (2016), Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Program Studi Kebijakan Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan judul

“Implementasi Kebijakan Pendidikan Demokrasi Di SMA Kolese De

Britto.

Hasil penelitian ini antara lain 1) Implementasi kebijakan pendidikan demokrasi dalam proses belajar mengajar dilihat dari diskusi dan kelompok karena pada saat diskusi tersebut muncul perbedaan pendapat yang menunjukkan bahwa setiap siswa memiliki keunikan dan perbedaan masing-masing. Dalam sistem kepemimpinan

dilihat saat kepala sekolah memimpin jalannya briefing dan cara kepemimpinan ketua kelas tercermin pendidikan demokrasi dengan cara menggerakan anggotanya dalam pelaksanaan pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan. Dalam aktifitas atau keseharian di sekolah pada aktifitas forum angkatan dan forum kelas menunjukkan adanya pendidikan demokrasi, yaitu menyampaikan pendapat walaupun diskusi yang dilakukan hanya melibatkan dua orang; 2) Faktor Pendukung adalah adanya visi misi yang jelas, dukungan dari guru dan karyawan, pemahaman yang tepat mengenai pendidikan demokrasi, adanya relasi sekolah dengan kultur yang sama, adanya dukungan alumni dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan siswa, dan status sekolah yang merupakan sekolah swasta. Sedangkan faktor penghambatnya adalah adanya kesalahpahaman siswa dalam mengartikan pendidikan bebas dan standarisasi dari Dinas Pendidikan dalam kurikulum, jadwal ujian, dan mata pelajaran.

2. Konsep Kompetensi Kewarganegaraan

a) Penelitian yang dilakukan Rose Fitria Lutfiana (2014) dengan judul “

Peranan Laboratorium Pendidikan Pancasila dalam Mengembangkan Civic Competences Peserta Didik (Penelitian Deskriptif di SMP Negeri 1 Bantul-Yogyakarta)”. Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah mengkaji dan memperoleh data, fakta dan informasi argumentatif tentang Laboratorium Pendidikan Pancasila di SMP

Negeri 1 Bantul dalam mengembangkan Civic Competences peserta didik.

Kesimpulan dari penelitian ini antara lain Paradigma baru Pendidikan Kewarganegaraan dan kurikulum 2013 memiliki tujuan yang sama yaitu mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di persekolahan haruslah mengajarkan civic competences atau kompetensi kewarganegaraan. civic competences atau kompetensi kewarganegaraan terdiri dari tiga aspek yaitu civic knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), civic skills (keterampilan kewarganegaraan), civic disposition (watak kewarganegaraan). Ketiga aspek tersebut harus diajarkan secara seimbang dan beriringan. Salah satu sarana dan prasarana pengembangan kompetensi peserta didik yaitu laboratorium yang digunakan sebagai sumber belajar. Laboratorium Pendidikan Pancasila merupakan salah satu inovasi dalam pembelajaran yang ada di SMP Negeri 1 Bantul-Yogyakarta. b) Penelitian yang dilakukan oleh Agus Susanto (2014), Prodi PPKn

Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Dengan judul Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pengembangan Kompetensi Kewarganegaraan (Civic Competences) Terhadap Kehidupan Demokrasi Siswa Kelas IX SMP N 1 Bungkal Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam pengaruh

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana pengembangan kompetensi kewarganegaraan terhadap kehidupan demokrasi siswa.

Hasil dari penelitian ini diantaranya: 1) Dari masing-masing komponen kompetensi kewarganegaraan yang dikembangkan melalui Pendidikan Kewarganegaraan memberikan kontribusi yang bervariasi terhadap kehidupan demokrasi siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bungkal Tahun Pelajaran 2013/2014; 2) Secara bersama-sama komponen kompetensi kewarganegaraan yang dikembangkan melalui Pendidikan Kewarganegaraan memberikan kontribusi terhadap kehidupan demokrasi siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bungkal Tahun Pelajaran 2013/2014; 3) Diantara ketiga komponen kompetensi kewarganegaraan yang dikembangkan melalui Pendidikan Kewarganegaraan, komponen Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill) memberikan kontribusi terbesar disusul Watak-watak Kewarganegaraan (Civic Disposision) dan Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic Knowledge).

Dokumen terkait