• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan pustaka disisni merupakan suatu pembanding atas suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan.Tujuan dari adanya pembanding ini adalah untuk melihat persamaan serta perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian lainnya. Berikut ini merupakan rincian perbandingan antara penelitian-penelitian terdahulu:

1. Dewi Purnamasari dan Bambang Hendrawan dalam Skripsinya yang berjudul: Analisis Kelayakan Bisnis Usaha Roti Ceriwis sebagai Oleh-Oleh Khas Kota Batam14. Penelitian ini secara rinci menjelaskan studi kelayakan usaha diperlukan untuk melihat sebuah gambaran mengenai layak atau tidak layaknya suatu usaha yang akan dijalankan. Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan terhadap beberapa aspek.

Metode analisis yang digunakan dalam studi kelayakan usaha meliputi aspek pemasaran, aspek teknis, aspek finansial dan analisis sensitivitas yang digunakan untuk menguji dampak kenaikan biaya terhadap kelayakan bisnis tersebut. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa usaha Roti Ceriwis layak untuk dijalankan dan mempunyai prospek yang sangat bagus. Persamaan penelitian ini terfokus pada studi kelayakan bisnis.

Sedangkan perbedaannya terletak pada objek dan, penelitian sebelumnya mengkaji mengenai analisis kelayakan bisnis usaha roti ceriwis sebagai oleh-oleh khas kota batam sedangkan penelitian ini mengkaji mengenai pengembangan usaha ikan lele asap.

2. Rangga Permana Putra dalam Skripsinya yang berjudul: Studi Kelayakan Bisnis Aspek Finansial UMKM Bimbingan Belajar (Studi kasus: LKP PT Escentia Prima Sejati)15. Fokus utama penelitian ini yaitu untuk menganalisa kelayakan bisnis usaha dengan skala menengah kecil dan mikro pada jenis usaha bimbingan belajar dan analisa sensitivitas untuk

14Dewi Purnamasari dan Bambang Hendrawan, Analisis Kelayakan Bisnis Usaha Roti Ceriwis Sebagai Oleh-Oleh, Jurnal Akuntansi Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Vol. 1 No. 1 2013, , 83

15Rangga Permana Putra, Studi Kelayakan Bisnis Aspek Finansial UMKM Bimbingan Belajar (Studi kasus: LKP PT Escentia Prima Sejati) Program Studi Manajemen: 2017, skripsi, 1-7

10

mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan manfaat dan biaya terhadap kelayakan usaha yang diteliti. Hasil penelitian ini yaitu pada hasil analisis kelayakan menunjukkan bahwa hasil dari masing-masing parameter adalah positif dengan asumsi 100% nodal sendiri maupun 30%

modal pinjaman yang berarti usaha ini layak untuk dijalankan. Kemudian hasil analisa sensitivitas menunjukkan bahwa jika perusahaan menggunakan modal pinjaman maka perusahaan ini cukup rentan terhadap penurunan pendapatan dan peningkatan biaya operasional secara bersamaan. Persamaan penelitian ini dengan sebelumnya yaitu sama-sama mengkaji mengenai kelayakan atau tidak suatu usaha untuk dijalankan.

Sedangkan perbedaannya terletak pada objek dan, penelitian sebelumnya mengkaji mengenai Aspek Finansial UMKM Bimbingan Belajar sedangkan penelitian ini mengkaji mengenai pengembangan usaha ikan lele asap.

3. Ira Rosita dalam Skripsinya yang berjudul: Analisis Kelayakan Usaha Pada Usaha Otak-Otak Bandeng (Channos) Sudi Kasus Pada CV. Suwaga Jaya Bu Muzanah Gresik, Jawa Timur. Hasil analisis finansial jangka panjang usaha ini didapatkan nilai NPV sebesar 11.154.241.703,54, nilai Net B/C usaha sebesar 13.03 dengan nilai IRR sebesar 358%. Perhitungan nilai payback period menunjukkan hasil 0.31. Dari perhitungan analisis sensitivitas usaha dapat dilihat bahwa usaha ini tidak dapat dipertahankan karena mengalami penurunan kriteria apabila biaya produksi naik, benefit

turun, dan biaya naik yang diikuti dengan penurunan benefit.16 Persamaan penelitian ini dengan sebelumnya yaitu sama-sama mengkaji mengenai kelayakan atau tidak layak suatu usaha untuk dijalankan dan menguntungkan bagi usaha tersebut. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek yang diteliti, penelitian sebelumnya mengkaji mengenai Usaha Otak-Otak Bandeng Pada CV. Suwaga Jaya Bu Muzanah Gresik, Jawa Timur. Sedangkan penelitian ini mengkaji mengenai pengembangan usaha ikan lele asap di Desa Telogoejo Kecamatan Batanghari.

16Ira Rosita, Analisis Kelayakan Usaha Pada Usaha Otak-Otak Bandeng (Channos),(Sudi Kasus Pada CV. Suwaga Jaya Bu Muzanah Gresik, Jawa Timur) Program Studi Agrobisnis Perikanan: 2017, Skripsi, 97-99

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Studi Kelayakan Bisnis

a. Pengertian Studi Kelayakan

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga pada saat diperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.1

Studi kelayakan adalah studi terhadap rancangan bisnis yang menganalisa layak atau tidaknya suatu usaha atau bisnis yang dilakukan. Layak dalam arti akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi pengusaha yang menjalankannya, tetapi juga bagi pemerintah dan masyarakat luas.

b. Tujuan Studi Kelayakan

Ada 5 tujuan pentingnyamelakukan studi kelayakan, yaitu:

1) Menghindari resiko kerugian

Karena pada dasarnya di masa yang akan datang terdapat suatu kondisi ketidakpastian, maka dari itu fungsi dari studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak diinginkan.

1Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, Teknik Menganalisis Kelayakan Usaha Secara Komprehensif (PT. Gramedia Pustaka Utama 2005), 8.

2) Memudahkan perencanaan

Jika sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datamg,maka akan mempermudah dalam melakukan perencanaan dal hal-hal apa saja yang perlu direncanakan.

3) Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Setelah rancangan semuanya disusun akan sangat mempermudah melaksanakan suatu bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan.Kemudian pengerjaan dapat dilakukan secara sistematik, sehingga rencana yang disusun di awal tepat sasaran dan sesuai.

4) Memudahkan pengawasan

Pengawasan sangat perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rancangan yang telah disusun sedemikian rupa.

5) Memudahkan pengendalian

Tujuan pengendalian merupakan untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke arah yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai dengan baik.2

2Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis Analisis Integratif dan Studi Kasus, (Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2010), 5

14

c. Manfaat Studi Kelayakan

Terdapat tiga manfaat yang ditimbulkan dari adanya studi kelayakan bisnis, yaitu:

1) Manfaat Finansial

Manfaat finansial diperoleh oleh pelaku bisnis jika bisnis tersebut dirasa menguntungkan dibandingkan dengan risiko yang akan dihadapi.

2) Manfaat Ekonomi Nasional

Bisnis yang dijalankan tidak hanya menguntungkan secara ekonomis saja tetapi juga bermanfaat bagi peningkatan ekonomi negara secara makro. Misalnya semakin banyaknya tenaga kerja yang dapat diserap, peningkatan devisa, membuka peluang bagi investasi yang lain, peningkatan GNP, kontribusi pajak, dan sebagainya.

3) Manfaat Sosial

Memberikan manfaat terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi bisnis tersebut dibangun.3

d. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

1) Aspek Sumber Daya Manusia (human resource aspect)

Aspek ini memiliki anlisis karakter untuk melihat apakah mereka memilki jiwa berwirausaha atau tidak, atau apa yang dilakukannya ini lebih pada usaha ikut-ikutan karena melihat

3Ibid, 4

trendusaha yang berkembang pada saat itu atau memang benar-benar memiliki konsep serta model pemikiran berwirausaha.

2) Aspek Keuangan (financial aspect)

Pada aspek ini menyangkut dengan faktor kemampuan seorang manajer dalam memproyeksikan cash flow-nya (arus kas) yang menunjukkan adanya kondisi yang menyakinkan bahwa nasabah tersebut adalah berkemampuan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, termasuk yang paling utama adalah sanggup mengembalikan pinjaman tepat pada waktunya tanpa ada tunggakan.

3) Aspek Pemasaran (marketing aspect)

Aspek pemasaran yang dimiliki akan sangat memungkinkan barang dan jasa yang dihasilkan akan mampu terdistribusikan sampai ke tangan konsumen tepat pada waktu yang disepakati dan juga mampu terjual sesuai dengn target yang diharapkan.

4) Aspek Produksi (production aspect)

Aspek produksi adalah menyangkut dengan kemampuan proyek/usaha yang bersangkutan mampu menghasilkan dan menyelesaikan pekerjaannya dalam ukuran jangka waktu.

5) Aspek Teknis (technical aspect)

Aspek teknis ini menyangkut keberadaan dari penerapan teknologi yang dipergunakan adalah sesuai dengan kemampuan skill karyawan yang mengerjakan proyek/usaha tersebut.

16

Pembahasan dalam aspek teknis meliputi penentuan lokasi proyek, perolehan bahan baku produksi, serta pemilihan mesin dan jenis teknologi yang digunakan untuk menunjang proses produksi.

6) Aspek Kemanfaatan (benefit aspect)

Aspek kemanfaatan yang dimaksud disini adalah bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat (public) dan juga telah turut membantu menyukseskan program pemerintah (government program) dalam pembangunan.

7) Aspek Hukum (juridical aspect)

Aspek ini mempelajari tentang bentuk badan usaha yang akan digunakan, jaminan-jaminan yang bisa disediakan kalau akan menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman, berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya.

8) Aspek Kesempatan Kerja (opportunity job aspect)

Aspek ini diharapkan bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah mampu untuk membuka lapangan pekerjaan barukepada masyarakat yang otomatis itu adalah membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah angka pengangguran.

9) Aspek Lingkungan (environtment aspect)

Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan lingkungan dan dampak yang ditimulkan oleh keberadaan suatu perusahaan seperti pencemaran dan kerusakan lingkungan

yang ditimbulkanya. Dan persoalan lingkungan saat ini mulai dikaji dengan konsep AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yaitu setiap perusahaan berkewajiban untuk memiliki konsep AMDAL sebagai bentuk kepeduliannya yang dalam menjaga dan melestarikan alam secara berkelanjutan dalam artian manusia berkewajiban untuk menjaga lingkungan dengan sikap dalam dan penuh tanggungjawab moral, dengan kata lain setiap perusahaan memiliki sasaran yang bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan.4

2. Aspek Pemasaran a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.5Analisis aspek pemasaran ini untuk menganalisis cara atau strategi agar produk yang dihasilkan dapat sampai ke tangan konsumen dengan lebih efisien dibandingkan pesaing.

b. Tujuan Aspek Pemasaran

Tujuan dari aspek pemasaran ini adalah untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi dilihat dari segi pemasaran

4Irvan Fahmi, Syahiruddin, dan Yovi Lavianti Hadi, Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Aplikasi, (Bandung: ALFABETA, 2010), 21-26.

5Agustina Shinta , Manajemen Pemasaran, (Malang: UB Press, 2011), 2

18

memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak. Dengan kata lain, seberapa besar potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan seberapa besar market share yang dikuasai oleh para pesaing.

Agar mampu meraih pangsa pasar yang optimal, harus dapat menerapkan strategi pemasaran yang efektif. Sedangkan kajian aspek pemasaran berkaitan dengan bagaimana penerapannya..

1) Peluang pasar

Peluang pasar adalah selisih antara potensi pasar dengan penjualan industri. Untuk mengetahui kecenderungan penjualan usaha di masa yang akan datang dapat diketahui dengan meramalkan penjualan usaha dengan salah satunya menggunakan metode time seriesdengan menentukan fungsi persamaan: Y=a+bx.

Berdasarkan analisis permintaan dan penawaran jumlah permintaan dan jumlah penawaran pada periode tertentu akan mempunyai selisih. Jika jumlah permintaan lebih besar dibandingkan dengan jumlah penawaran, disebut axcess demand.

Sebaliknya, jika jumlah penawaran lebih besar dibandingkan jumlah permintaan, disebut axcess supply. Peluang pasar muncul apabila jumlah permintaan lebih besar dibandingkan jumlah penawaran atau terjadi axcess demand.6

6Ahmat Subagyo, Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Gramedia, 2007), 84

2) Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mixyang berbeda pula.Segmentasi ini dilakukan mengingat pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya kebutuhan, kemampuan keuangan lokasi, sikap pembeli dan praktik-praktik pembelinya.

Dari perbedaan-perbedaan ini dapat dilakukan segmentasi pasar, karena setiap perbedaan memiliki potensi untuk menjadi pasar tersendiri. Terdapat beberapa karakteristik yang harus diperhatikan, agar segmentasi pasar dapat berguna, yaitu dapat diukur (besar pasar dan daya beli segmen ini dapat diukur walaupun terdapat dokumen yang sulit diukur), dapat dijangkau (sejauh mana segmen ini dapat secara efektif dicapai dan dilayani oleh produsen, walaupun terdapat kelompok pasar potensial yang sulit dijangkau), besar segmen (berapa besar segmen yang harus dijangkau agar penjualan produk dapat menguntungkan secara optimal), dapat dilaksanakan (sejauh mana program yang efektif itu dapat dilaksanakan untuk mengelola segmen ini).7

3) Menetapkan Pasar Sasaran ( Market Targeting)

Setelah segmen pasar selesai dilakukan dan segmen pasar memutuskan berapa segmen pasar yang akan dicakup, lalu memilih

7Agus Sucipto, Studi Kelayakan Bisnis, (Malang: UIN MALIKI PRESS, 2011), 55-57

20

segmen mana yang akan dianggap paling potensial. Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih yang dilayani. Analisis dapat dilakukan denan melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:8

a) Evaluasi segmen pasar

(1) Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data tentang penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan dan margin laba dari setiap segmen.

(2) Struktur yang menarik dilihat dari segi profibilitas. Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang sesuai dengan pertumbuhan, akan tetapi belum tentu menarik dari segi profibilitasnya, jadi perusahaan harus tetap mempelajari faktor-faktor structural utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang.

(3) Sasaran dan sumber daya perusahaan, perusahaan harus memperhaikan sasaran sumber dayanya dalam kaitannya dengan segmen pasar.

b) Memilih segmen yaitu menentukan satu atau lebih segmen mana dan berapa banyak yang dapat dilayani.

(1) Pemasaran serba sama, yaitu melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam arti tidak ada perbedaan.

8Ibid, 57-58

(2) Pemasaran serba terbuka, yaitu merancang tawaran untuk semua pendapatan, tujuan, atau kepribadian.

(3) Pemasaran terpadu, yaitu khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.

c) Menentukan Posisi Pasar (Market Positioning)

Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus menentukan posisi pasar.

Menentukan posisi pasar adalah menentukan posisi kompetitif untuk produk atau suatu pasar.

Terdapat tiga langkah untuk menentukan posisi pasar sebai berikut:

(1) Mengidentifikasi keungulan kompetetif, perusahaan akan memperoleh keungulan kompetetif jika mampu menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran pemilih.

(2) Memiliki keunggulan kompetetif, jika perusahaan telah menemukan beberapa keungulan kompetetif yang potensial, selanjutnya harus dipilih satu keunggulan kompetetif sebagai dasar bagi kebijakan penentuan posisinya.

(3) Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi, setelah memilih penentuan posisi, perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan dan

22

mengkomunikasikan posisi yang diinginkan kepada konsumen sasaran.9

c. Bauran Pemasaran

Secara umum bauran pemasaran adalah mencakup sejumlah variable pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang digunakan untuk menapai market shareyang telah ditetapkan dan digunakan untuk memuaskan konsumen.Pada dasarnya bauran pemasaran terdiri dari bauran pemasaran produk barang dan produk jasa. Komponen utama dalam bauran pemasaran untuk produk barang terdiri atas empat jenis yang biasanya disebut dengan 4P yaitu:

Product (produk), price (harga), place (distribusi), dan promotion (promosi). Sedangkan untuk bauran pemasaran produk jasa lebih luas daripada bauran pemasaran produk barang, yaitu dengan menambahkan tiga elemen lagi, yaitu people (orang), physical evidence(bukti fisik) dan process (proses jasa itu sendiri).10

1) Strategi Produk (product)

Untuk menentukan produk ini, diperlukan sebuah penelitian yang mendalam termasuk dari segi desain bentuk luarnya, hingga komunikasinya ke konsumen. Setiap produk memiliki siklus hidup produk (product life cycle) yang berbeda-beda dari masa ke masa dan memiliki proses keuntungan yang berbeda di tiap tahapannya.

Siklus hidup produk bisa dikategorikan sebagai berikut:

9Ibid, 58-59

10Ibid, 67-69

a) Tahap Pengenalan (introduction), ditahap ini produk baru dalam pengenalan dan pada saat itu konsumen mulai diedukasi akan kegunaan produk ini. Biasanya harga produk di tahap ini akan tinggi karena belum muncul pesaing dan untuk menutupi biaya penelitian produk ini sebelum diluncurkan.

b) Tahap Pertumbuhan (Growth), dalam tahapan ini penjualan meningkat secara signifikan dan keuntungan juga meningkat.

Pesaing mulai memikirkan dan meniru produk tersebut karena melihat kesuksesan produk tersebut.

c) Tahap Kedewasaan (Maturity), di tahap ini produk pesaing telah masuk, kompetisi terjadi, termasuk perang harga dan pemberian diskon. Dalam tahapan ini, kita perlu melakukan revisi produk kita baik itu terkait design, fitur maupun strategi baru.

d) Tahap Menurun (Declin), tahapan ini penjualan menurun, konsumen mulai mengalihkan ke produk lainnya, perusahaan aspek pemasaran harus mencari energi baru untuk produknya, jika tidak maka produk ini menuju kematian.

2) Strategi Harga (price)

Atas dasar struktur harga di pasar saat ini, dan kualitas yang ada, maka selanjutnya kita akan menentukan strategi harga untuk produk terseut. Harga akan krusial untuk tahapan awal, khususnya

24

untuk produk yang segmennya sensitive terhadap harga. Ada beberapa hal yang akan mempengaruhi posisi harga yaitu:

a) Tujuan dalam menentukan posisi pasar b) Tujuan memaksimalkan laba

c) Tujuan merangsang permintaan barang d) Tujuan mempengaruhi persaingan 3) Strategi distribusi (place)

Strategi distribusi adalah penting untuk menentukan bagaimana mencapai target pasar danbagaimana untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi yang berbeda-beda.

Penempatan atau distribusi merupakan bagian yang sangat penting perusahaan arus memposisikan dan mendistribusikan produk di tempat yang mudah diakses oleh pembeli potensial. Hal tersebut datang dengan pemahaman yang mendalam tentang target pasar perusahaan, pahami mereka dari dalam dan kita akan menemukan posisi dan saluran distribusi yang paling efisien yang dapat berbicara langsung dengan pasar kita.11

Jalur distribusi produk dan jasa, akan menentukan sukses tidaknya penyampaian sampai ke tangan konsumen. Kalau jalur distribusi terlalu jauh, maka biaya akan menjadi mahal dan memerlukan waktu yang panjang.

11Tengku Firli Musfar, Buku Ajar Manajemen Pemasaran, (Bandung: Media Sains Indonesia, 2020), 15

4) Strategi Promosi (promotion)

Promosi merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan di atas, baik produk, harga, maupun distribusi.

Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya, baik langsung maupun tidak langsung.Tanpa promosi jangan diharapkan pelanggan dapat mengenal produk atau jasa yang ditawarkan.Oleh karena itu promosi merupakan sarana yang ampuh untuk menarik dan memertahankan konsumennya.Salah satu tujuan promosi adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen baru. Paling tidak terdapat empat maam sarana promosi yang disebut bauran promosi (prormotion mix) yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan baik produk maupun jasanyan yaitu:

a) Periklanan (advertising), yaitu promosi yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon konsumennya. Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukandengan berbagai media seperti melalui pemasangan billboarddijalan-jalan strategis, pencetakan brosur, pemasangan spandukdi lokasi strategis dan lainnya.

26

b) Promosi penjulaan (sales promotion), yaitu untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Misalnya dengan pemberian harga khusus atau potongan harga untuk produk tertentu dan lainnya.

c) Publisitas (publicity), yaitu kegiatan promosi untuk memancing konsumen melalui pameran, bakti sosial, kontes, siaran pers, serta kegiatan lainnya yang bertujuan untuk membangun hubungan baik dengan masyarakat dan meningkatkan pamor perusahaan di mata masyarakat.

d) Penjualan pribadi (personal selling), dalam dunia bisnis penjualan pribadi umum dilakukan oleh salesman/salesgirl.

Bagi bank, secara khusus dilakukan oleh petugas customer service atau service assistance.

3. Usaha

a. Pengertian Usaha

Bisnis atau usaha merupakan keseluruhan kegiatan yang direncanakan dan dijalankan oleh perorangan atau kelompok secara teratur dengan cara menciptakan, memasarkan barang maupun jasa, baik dengan tujuan mencari keuntungan maupun tidak bertujuan mencari keuntungan.12

Dilihat dari tujuannya bisnis dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok sebagai berikut:

12Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis, (Yogyakarta: CV ANDI OFFEST, 2010), 1-2

1) Bisnis yang berorientasi keuntungan (profit oriented)

Bisnis yang berorientasi keuntungan adalah bisnis yang didirikan semata-mata bertujuan memperoleh keuntungan untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawannya serta untuk mengembangkan usaha lebih lanjut.Seperti, perusahaan rokok, perusahaan pembuatan sepatu.

2) Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan (non-profit oriented) Bisnis yang tidak berorientasi keuntungan adalah bisnis yang didirikan dengan tujuan utama untuk kepentingan sosial.Seperti, Yayasan sosial yatim piatu.

b. Usaha Ikan Lele Asap

Usaha ikan lele asap merupakan suatu cara untuk mengembangkan dan memperbaiki suatu usaha yang sekarang maupun yang akan datang dengan meningkatkan perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas produksi ikan lele asap dengan menggerakkan pikiran, tenaga dan badan untuk mencapai suatu tujuan yang di inginkan.13

13Ahmad Fatan Nurbasya, Analisis Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ikan Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam, Jurusan Ekonomi Syariah: 2018, Skripsi, 23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan (field research).Penelitian lapangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lokasi untuk meyelidiki gejala objektif sebagai terjadi di lokasi tersebut.

Pada penelitian ini, dilakukan penelitian lapangan dengan melihat dan menganaliss keadaan lapangan secara lebih detail untuk mengetahui Bagaimana Studi Kelayakan Usaha Ikan Lele Asap di Desa Telogorejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur ditinjau dari aspek pemasaran.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian yang besifat deskriptif kualitatif. Alasan menggunakan penelitian ini yaitu karena ingin menggambarkan, meringkas berbagi kondisi, situasi yang timbul di masyarakat yang menjadi objek peneliti .1

Di dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian lapangan untuk mengamati langsung Bagaimana Studi Kelayakan Usaha Ikan Lele

1Burhan Mungin, Metedologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kenanga, 2013), 48.

Asap di Desa Telogorejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur ditinjau dari aspek pemasaran.

B. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu:

1) Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan

Sumber data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan

Dokumen terkait